Dampak Emisi Gas Buang
Dampak Emisi Gas Buang
Oleh:
Bayu Ariwibowo
0501514018
PENDIDIKAN KEJURUAN
2015
A. Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk
terbesar di dunia selain China, India dan Amerika. Pertumbuhan penduduk yang
terjadi juga sangat besar. Keadaaan tersebut sangat berbanding lurus dengan
perkembangan di berbagai sector industri Negara ini, karena semakin banyak
manusia, semakin besar pula keinginan manusia untuk mencukupi berbagai
macam kebutuhannya.
B. Rumusan Masalah
Latar belakang yang telah diuraikan diatas terdapat beberapa masalah
tentang dampak emisi gas buang, masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
yaitu “Bagaimana solusi untuk mengurangi emisi gas buang yang mambahayakan
bagi kesehatan dan lingkungan”.
C. Kajian Teori
1. Emisi Gas Buang
Proses reaksi tersebut ada yang berlangsung cepat dan terjadi saat itu
juga di lingkungan jalan raya, dan adapula yang berlangsung dengan lambat.
Reaksi kimia di atmosfer kadangkala berlangsung dalam suatu rantai reaksi yang
panjang dan rumit, dan menghasilkan produk akhir yang dapat lebih aktif atau
lebih lemah dibandingkan senyawa aslinya. Sebagai contoh, adanya reaksi di
udara yang mengubah nitrogen monoksida (NO) yang terkandung di dalam gas
buang kendaraan bermotor menjadi nitrogen dioksida (NO2 ) yang lebih reaktif,
dan reaksi kimia antara berbagai oksida nitrogen dengan senyawa hidrokarbon
yang menghasilkan ozon dan oksida lain, yang dapat menyebabkan asap awan
fotokimi (photochemical smog). Pembentukan smog ini kadang tidak terjadi di
tempat asal sumber (kota), tetapi dapat terbentuk di pinggiran kota. Jarak
pembentukan smog ini tergantung pada kondisi reaksi dan kecepatan angin.
Untuk bahan pencemar yang sifatnya lebih stabil sperti limbah (Pb),
beberapa hidrokarbon-halogen dan hidrokarbon poliaromatik, dapat jatuh ke tanah
bersama air hujan atau mengendap bersama debu, dan mengkontaminasi tanah dan
air. Senyawa tersebut selanjutnya juga dapat masuk ke dalam rantai makanan
yang pada akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia melalui sayuran, susu ternak,
dan produk lainnya dari ternak hewan. Karena banyak industri makanan saat ini
akan dapat memberikan dampak yang tidak diinginkan pada masyarakat kota
maupun desa.
Sedangkan CO2 merupakan gas rumah kaca yang sangat berbahaya bagi
lingkungan karena dapat menciptakan lubang pada lapisan ozon. Akibat dari gas
rumah kaca tersebut, permukaan bumi akan semakin panas, es di kutup bumi
mencair, permukaan air laut akan semakin naik sehingga terjadi abrasi.
Kemungkinan lain yang akan terjadi yaitu perubahan iklim, karena suhu di
permukaan bumi yang tidak teratur, makhluk hidup juga akan terkena dampak
dari perubahan iklim tersebut seperti kematian masal.
2. Lingkungan
b. Faktor buatan
Manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki kemampuan tinggi
dibandingkan dengan makhluk lain akan terus berkembang dari pola hidup
sederhana menuju ke kehidupan yang modern. Dengan adanya perkembangan
kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat berkembang termasuk
kebutuhan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
3. Pencemaran Lingkungan
D. Pembahasan
Pengendalian terhadap emisi gas buang tergantung dari sifat dan sumber
polutannya. Pengendalian yang paling sederhana dan mudah dilakukan adalah dengan
menggunakan masker sebagai pelindung saat berada di daerah yang berpotensi
terdapat polusi untuk menghindari gangguan kesehatan. Dengan menggunakan
masker, udara yang kotor akan disaring dan udara yang dihirup akan relative labih
bersih jika dibandingkan tanpa menggunakan masker. Penggunaan masker biasanya
lebih dianjurkan bagi masyarakat yang berada di perkotaan, karena di daerah
perkotaan pemakaian bahan bakar cenderung lebih besar, banyak juga terdapat
industri yang mencemari lingkungan.
Balon kincir sejak awal desain untuk memanfaatkan High Altitude Wind
alias angin di ketinggian. Menurut ilmuwan, angin yang selalu bertiup kencang
tersebut adalah jenis energi terbarukan yang paling tidak dimanfaatkan di dunia.
Kelemahan terbesar balon kincir adalah cuaca buruk semisal badai. Menurut
Altaeros, balon buatannya mampu menahan gempuran angin sekencang 160
kilometer per jam. Selain itu perusahaan yang berdiri tahun 2010 itu juga
melengkapi balonnya dengan sensor bencana yang secara otomatis mendaratkan
balon kincir jika kondisi cuaca terus memburuk.
Ditinjau dari segi estetika, tanaman bisa member manfaat social, dimana
melalui sifat-sifat fisiknya tanaman dapat memperlunak suasana terutama yang
berada di kota yang serba keras, disamping itu tanaman dapat meredam kebisingan,
terciptanya lingkungan yang asri yang dapat menghalau kejenuhan dan stress, juga
akan terciptanya lingkungan dengan udara yang lebih segar (Sunu 2001).
E. Simpulan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. 1993. Ambang Batas Emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 1993. Jakarta.