Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN MIKROSKOP

NAMA : NOOR FITRIA ANNISA

NIM : AK1119069

KEL/SHIF : 8/2

SEMESTER : 1A

HARI/TGL : Rabu, 11 Desember 2019

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIKAKADEMI


ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI
YAYASAN BORNEO LESTARI
BANJARBARU
2019
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenali bagian-bagaian dari
mikroskop, memahami fungsi, dan cara perawatannya serta terampil
dalam menggunakannya.

II. PRINSIP PRAKTIKUM


1. Mikroskop binokuler adalah jenis mikroskop menggunakan 2 lensa
okuler. Binokuler berasal dari kata bi dan okuler. Bi bermakna 2
(dua), sedangkan okuler yaitu jenis lensa yang dekat mata. Untuk
lensa yang dekat dengan obyek (benda) yang diamati disebut
dengan lensa obyektif. Mikroskop binokuler memiliki sifat bentuk
bayangannya nyata, terbalik, dan diperbesar.
2. Mikroskop monokuler adalah mikroskop dengan 1 lensa okuler,
sehingga hanya satu mata kita yang digunakan untuk mengamati
obyek. Pada gambar di atas ini pencahayaannya dengan cahaya
sekitar yang dipantulkan dengan cermin. Mikroskop monokuler
memiliki sifat bayangan semu, terbalik, dan di perbesar.

III. DASAR TEORI


Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat)
adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik
berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam
perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup
yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam
penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah
mikrobiologi (Pramesti, 2000).
    Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah
Antonie Van Leeuwenhock (1632-1723) . Tahun 1675 Antonie
membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan
menumpuk lebih banyak lensa sehingga ia bisa mengamati
mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan
air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan
gigi (Purba, 1999).
     Terdapat berbagai tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai
tujuan penggunaan tertentu dan dengan berbagai macam
kelengkapannya pula. Mikroskop yang sering digunakan dalam
biologi adalah mikroskop cahaya, Baik yang berlensa okuler tunggal
atau dikenal dengan mikroskop monokuler, maupun yang berlensa
okoler ganda atau yang disebut mikroskop binokuler (Krisno, 2011).
     Benda atau organisme yang akan diamati dengan mikroskop
cahaya harus berukuran kecil dan tipis, agar dapat ditembus oleh
cahaya (sinar matahari atau lampu). Bayangan benda dapat dibesarkan
40x, 100x, 400x, bahkan 1000x.

IV. ALAT DAN BAHAN


 Mikroskop binokuler
 Mikroskop monokuler

V. PROSEDUR KERJA
1. Mencari Bidang Penglihatan

a. Meletakan mikroskop diatas meja dengan cara memegang

lengan mikroskop supaya berada persis dihadapan pemakai.

b. Tabung dinaikan menggunakan makrometer (pemutar

kasar), sehingga lensa objektif tidak membentur meja

preparat atau panggung bila revover diputar – putar.

c. Lensa objektif ditempatkan pada pembesaran lemah (4 x

atau 10 x) dengan memutar revolver sampai bunyi klik

( posisinya satu proses dengan lensa okuler).


d. Mengatur sinar lampu atau cermin untuk melihat kekuatan

cahaya yang masuk

e. Sinar lampu atau pemantulan dari sinar matahari diterima

oleh cermin atau illuminator

f. Sinar diteruskan dari kondensor kaca benda pada bahan

yang diperiksa

g. Sinar masuk lensa benda dipantulkan oleh prisma

h. Sinar melewati lensa mata dan terlihat oleh mata

i. Lensa objektif menghasilkan bayangan yang dihasilkan

oleh lensa objektif.

2. Mencari Bayangan Sediaan

a. Menaikan tabung mikroskop menggunakan makrometer,

sehingga jarak antara lensa objektif dengan permukaan

meja kurang lebih 3 cm.

b. Meletakan sediaan yang akan diamati di tengah – tengah

lubang meja benda, menggunakan penjepit sediaan agar

tidak tergeser.

c. Preparat diatur dengan penggerak x dan y

d. Menggunakan makrometer ke arah belakang sampai penuh

(hati-hati), jarak antara lensa objektif dengan gelas penutup

kurang lebih 1 mm.

e. Membidik mata ke lensa okuler sambil memutar

makrometer kea rah depan (searah jarum jam), secara hati-


hati, sampai tampak bayangan yang jelas “lapang

panndang”.

f. Memutar revolver dan lensa objektif yang sesuai untuk

mendapatkan perbesaran yang kuat.

g. Jika sudah mendapatkan “lapang pandang” memainkan

fungsi micrometer dengan lebih jelas.

3. Memelihara Mikroskop

a. Mencondongkan posisi tabung, cukup dilakukan dengan

memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Menegakan

kembali jika sudah setelah selesai.

b. Mengusahakan agar lensa objektif dalam pembesaran 4 x

berada satu poros dibawah lensa okuler . Mengatur

kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung objektif

lemah berjarak kurang lebih 1 cm dari atas meja preparat.

c. Mengembalikan posisi atau kedudukan penjepit preparat

seperti semula.

d. Menurunkan kondestor keposisi semula lalu kecilkan

ataupun redupkan cahaya lalu dimatikan diposisi bawah kiri

mikroskop

e. Membersihkan lensa-lensa mikroskop (okuler,objektif dan

kondensor) dengan menggunakan tisu lensa mikroskop,

alcohol 96 % dan xlol.

f. Membersihkan bagian-bagian lain dari mikroskop non optik

yang terbuat dari logam atau plastik dapat dibersihkan


menggunakan kain flannel. Untuk membersihkan debu

yang terselip dimikroskop dapat menggunakan kuas kecil

atau kuas lensa kamera.

g. Untuk pembesaran 100x menggunakan minyak imersi agar

lensa objektif yang digunakan semakin tebal sehingga lebih

sulit ditembus cahaya .Sisa minyak imersi pada lensa

objektif dapat dibersihkan dengan xilol dengan hati-hati ,

jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian

mikroskop non optic.

h. Mengangkat dan membawa mikroskop harus selalu dalam

posisi tegak, dengan satu tangan memegang erat pada

lengan mikroskop dan tangan yang lain menyangga pada

dasar atau bagian bawahnya.

i. Disimpan ditempat yang sejuk, kering, bebas dari debu dan

bebas dari uap asam. Tempat penyesuaian yang sesuai ialah

kotak mikroskop yang dilengkapi dnegan silica gel yang

bersifat higrokopis sehingga lingkungan sekitar mikroskop

tidak lembab atau diletakan dalam lemari yang diberi lampu

pijar agar mencegah timbulnya jamur.


VI. HASIL PENGAMATAN
Rumus:
Pembesaran Diafragma Kondensor
4x Tutup Turun
10x Tutup Turun
1 1
40x /2 buka /2 Naik
100x Buka Naik

Bagian-bagian Mikroskop Binokuler:


1. Lensa Okuler
Untuk memperbesar bayangan objek, gambar yang ditangkap oleh
lensa objektif.
2. Lensa Objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda.
3. Kondensor
Untuk memfokuskan atau mengumpulkan cahaya ke benda yang
sedang diamati.
4. Diafragma
Untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke mikroskop
5. Penjepit Preparat
Untuk menjepit preparat yang akan diamati agar tidak bergeser.
6. Revolver
Untuk memilih lensa objektif yang akan di gunakan.
7. Tabung Pengamatan
Untuk mengatur focus.
8. Sekrup Pengunci
Untuk mengunci tabung tubus dengan lengan mikroskop.
9. Meja Preparat
Untuk meletakkan praparat yang akan diamati.
10. Makrometer
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat.
11. Mikrometer
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat.
12. Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop merupakan bagian dasar yang menopang mikroskop
secara keseluruhan, dan juga penyangga saat mikroskop akan
dipindahkan.
13. Penggerak preparat Y
Untuk mengatur penjepit preparat kekiori dan kekanan.
14. Penggerak Preparat X
Untuk mengatur penjepit preparat kedepan dan ke belakang.
15. Saklar Utama
Untuk memutuskan aliran listrik atau menghubungkan aliran listrik ke
mikroskop.
16. Pengatur Intensitas Cahaya
Untuk mengatur lampu redup atau nyala terang.
17. Lampu
Untuk sumber cahaya pada mikroskop.

Bagian-bagian dari Mikroskop Monokuler:

1. Lensa okuler, memiliki kegunaan untuk memperbesar kembali


bayangan dari lensa objektif. Untuk perbesarannya pada umumnya
sekitar 6, 10, atau 12 kali.
2. Lensa objektif, memiliki kegunaan untuk me-zoom bayangan
benda. Untuk perbesarannya pada umumnya sekitar 10, 40, atau
100 kali dan biasanya terdiri dari 3 lensa. Sebelum mengamati
objek, sebelumnya kamu harus menambahkan minyak emersi ke
objek terlebih dahulu agar nantinya bayangan yang dihasilkan lebih
jelas.
3. Diafragma, berguna untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya
yang masuk.
4. Kondensor, fungsinya untuk mengumpulkan cahaya yang
dipantulkan oleh cermin dan memfokuskannya pada benda.
5. Cermin, fungsinya untuk memantulkan cahaya luar menuju ke
bagian kondensor dan diafragma.
6. Lengan mikroskop, gunanya untuk pegangan untuk mengangkat
mikroskop ke tempat lain.
7. Tabung mikroskop, memiliki kegunaan untuk menyatukan antara
lengan okuler dengan lensa objektif.
8. Revolver, gunanya untuk mengatur perbesaran lensa objektif
dengan cara memutarnya.
9. Makrometer (pemutar kasar), fungsinya untuk mengangkat atau
menurunkan tabung dengan cepat.
10. Mikrometer (pemutar halus), gunanya untuk menaikkan serta
menurunkan tabung dengan lambat dan tepat.
11. Meja benda, gunanya sebagai tempat untuk meletakkan preparat
serta objek yang akan dilihat dengan mikroskop. Ada dua
penghimpit untuk menjepit preparat agar tidak berpindah saat
diamati.
12. Kaki Mikroskop, berguna untuk penyangga dan bagian untuk
memegang mikroskop saat mau dipindahkan ke tempat lain.
13. Sendi Inklanasi, untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

VII. PEMBAHASAN
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan
mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak
mampu dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop disini menggunakan
mikroskop binokuler dengan perbesaran bayangannya 4x sampai 100x
dan monokuler dengan perbesaran bayangannya 10x, 40x, dan 100x.
Mikroskop binokuler adalah jenis mikroskop menggunakan 2
lensa okuler. Binokuler berasal dari kata bi dan okuler. Bi bermakna 2
(dua), sedangkan okuler yaitu jenis lensa yang dekat mata. Untuk lensa
yang dekat dengan obyek (benda) yang diamati disebut dengan lensa
obyektif. Mikroskop binokuler memiliki sifat bentuk bayangannya
nyata, terbalik, dan diperbesar.
Mikroskop monokuler adalah mikroskop dengan 1 lensa
okuler, sehingga hanya satu mata kita yang digunakan untuk
mengamati obyek. Pada gambar di atas ini pencahayaannya dengan
cahaya sekitar yang dipantulkan dengan cermin. Mikroskop monokuler
memiliki sifat bayangan semu, terbalik, dan di perbesar.

Lensa Objektif Lensa Okuler x Pembesaran

4x 4 x 10 40 x
10 x 10 x 10 100x
40 x 40 x 10 400x
100 x 100 x 10 1000x

VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :

1.      Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk


melihat, meneliti atau mengenali benda-benda renik yang
terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya.
2.      Mikroskop memiliki bagian-bagian tertentu yang masing-masing
dari bagian tersebut memiliki fungsi yang jelas berbeda. Dari
beberapa bagian mikroskop tersebut, diantaranya yaitu; lensa
okuler, tabung, makrometer, mikrometer, lensa obyektif,
penjepit, diafragma, panggung, cermin, kaki/dasar, dan
lengan/tangakai mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA

http://nidzu.blogspot.com/2013/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://www.alatalatlab.com/mikroskop-
binokuler/#:~:targetText=Mikroskop%20binokuler%20adalah%20salah
%20satu,yang%20menggunakan%202%20lensa
%20okuler.&targetText=Untuk%20keperluan%20pengamatan%20dengan
%20akurasi,mikroskop%20majemuk%20yang%20disusun%20berdampingan.

https://

www.al-maududy.com › 2018/01 › cara-pemeliharaan-dan-perawatan


https://rivernend.blogspot.com/2013/12/bagian-bagian-mikroskop-
monokuler.html

https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/bagian-bagian-mikroskop

Anda mungkin juga menyukai