Anda di halaman 1dari 15

HALAMAN JUDUL

Kelompok III
MACAM-MACAM IZIN MENURUT PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah: Hukum Perizinan

Dosen Pembimbing: Novita Mayasari Angelia, S.H,. M.H

Disusun oleh:

HAKIM
1702130160
SUKARMIDA
1702130152

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

FAKULTAS SYARIAH

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH (MUAMALAH)

TAHUN 1441 H/ 2020 M

i
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

Puji dan syukur dengan hati dan pikiran yang tulus kepada Allah SWT, yang
atas berkat dan rahmat-Nyalah makalah ini bisa terselesaikan untuk membantu
menambahkan ilmu dan pengetahuan kita bersama.

Shalawat dan salam selalu terucapkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
para keluarga dan sahabat karena atas berkat usaha dan kerja kerasnyalah kita bisa
memeluk dan merasakan indahnya Islam.

Selanjutnya makalah yang berjudul Macam-macam Izin menurut Peraturan


Perundang-Undangan disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Hukum Perizinan. Semoga dengan terselesainya makalah ini bisa membantu dan
bermanfaat bagi kita semua.
Wassalammu,alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

Palangka Raya, Mei 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................2
D. Metode Penulisan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Izin Tempat Usaha.........................................................................................................3
B. Izin Gangguan (Hinder Ordonantie/HO)........................................................................5
C. Izin Lingkungan.............................................................................................................7
D. Izin Usaha Industri.........................................................................................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

iii
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangannya, hukum digunakan sebagai perlindungan
kepentingan manusia. Pelaksanaan hukum dapat berlangsung secara normal, damai,
tetapi juga dapat berlangsung secara tidak baik karena pelanggaran hukum. Hukum
yang dilanggar harus ditegakkan, melalui penegakan hukum inilah suatu hukum dapat
menjadi kenyataan.

Antara penguasa dan masyarakat terjalin suatu hubungan timbale balik. Pada
satu sisi masyarakat mempengaruhi penguasa dalam menjalankan tugasnya, dan pada
sisi lain penguasa memberi pengaruh tertentu pada masyarakat. Unutk mengatur
ketertiban bagi masyarakat, maka pemerintah dilekati wewenang unutk membuat
peraturan. Peraturan tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan masyarakat, artinya ketika
suatu kegiatan tertentu menginginkan suatu pengaturan, maka tugas pemerintah adalah
membuat peraturan yang akhirnya dituangkan secara tertulis dan dibuat oleh organ
yang berwenang, sehingga lazim disebut dengan peraturan perundang – undangan.

Yang dimaksud dengan peraturan perundang – undangan disini adalah setiap


peraturan tertulis yang dibuat, ditetapkan dan dikeluarkan oleh lembaga atau pejabat
negara yang mempunyai ( menjalankan ) fungsi legislative sesuai cara yang berlaku,
salah satunya dengan pemberian izin.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok pembahasan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Izin Tempat Usaha ?
2. Bagaimana Izin Gangguan (Hinder Ordonantie/HO) ?
3. Bagaimana Izin Lingkungan ?
4. Bagaimana Izin Usaha Industri ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami Izin Tempat Usaha
2. Untuk mengetahui dan memahami Izin Gangguan (Hinder Ordonantie/HO)
3. Untuk mengetahui dan memahami Izin Lingkungan
4. Untuk mengetahui dan memahami Izin Usaha Industri

D. Metode Penulisan
Metode penulisan dalam penulisan makalah ini melalui metode kajian pustaka
dan dengan metode penelusuran internet yang diambil dari berbagai literature agar
memberikan penjelasan yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan.
BAB II PEMBAHASAN

PEMBAHASAN
A. Izin Tempat Usaha

Izin Tempat Usaha Adalah suatu bentuk izin yang diberikan oleh badan hukum
setempat baik kepada perusahaan, perorangan, atau suatu badan usaha untuk
memperoleh tempat usaha sesuai dengan tata ruang wilayahnya yang diperlukan
dalam rangka penanaman suatu modal. Situ (Surat Izin Tempat Usaha) ini ialah surat
resmi yang dikeluarkan oleh badan hukum setempat dan manfaat dari SITU ini adalah
untuk memperoleh ijin atas pendirian perusahaan atau kantor dan agar terhindar dari
gangguan dari pihak lain dan kerugian yang kadang bisa saja terjadi. Dasar hukum
SITU biasanya dikeluarkan oleh pemerintah dalam bentuk Perda (Peraturan Daerah).
Didalam peraturan daerah tersebut diatur mengenai bagaimana sistem untuk
mendapatkan SITU dan informasi lainnya yang terkait dengan SITU (Surat Izin
Tempat Usaha) tersebut.

Dibawah ini merupakan syarat-syarat yang harus dilakukan seseorang yang


ingin membuat SITU (Surat Izin Tempat Usaha) yaitu sebagai berikut :

1. Surat permohonan dengan ditempel materai Rp 6000,- dan lengkap dengan


stempel atau cap perusahaan tersebut.
2. Fotocopy KTP pemohon (direktur/pemilik/penanggung jawab) dan surat izin
khusus bagi warga negara asing.
3. Adanya surat kuasa dan fotocopy KTP penerima kuasa apabila pengurusan
SITU tersebut diserahkan kepada orang lain.
4. Fotocopy IMBG yang sesuai dengan aktivitas usaha dan masih berlaku.
5. Fotocopy evidensi penguasaan hak tanah yang terdiri dari perjanjian sewa
menyewa, sertifikat, perjanjian pinjam pakai dan perjanjian lainnya yang masih
memiliki keterkaitan dengan pembuatan SITU (Surat Izin Tempat Usaha) tersebut.
6. Fotocopy STTS PBB dan SPPT tahun terkahir.
4

7. Fotocopy akte pendirian perusahaan atau kantor dan akte perubahannya serta
akte pengesahannya.
8. Adanya persetujuan dari lingkungan seperti dari warga atau tetangga yang
berjarak radius 200 m dari lokasi tempat usaha yang dikenal oleh
RT/RW/Lurah/Camat.
9. Adanya surat keterangan domisili usaha nya tersebut.

SITU (Surat Izin Tempat Usaha) biasanya bisa dilakukan perpanjangan paling
lama 3 tahun serta jika sudah habis masa berlakunya SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
tersebut.

Dibawah ini merupakan syarat perpanjangan SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
adalah sebagai berikut :

1. Fotocopy IMB
2. Fotocopy SITU (Surat Izin Tempat Usaha) yang lama
3. Fotocopy STTS PBB dan SPPT tahun terakhir
4. Fotocopi akte pendirian usaha khususnya bagi perseroan terbatas (PT) segera
mungkin dan melampirkan pengesahan atas pendirian perusahaan atau kantor dari
HAM atau menteri hukum.

5. Adanya surat keterangan domisili usaha dari kecamatan setempat.1

Sanksi administrasi atas suatu pelanggaran yang dilakukan oleh Pemegang Izin
apabila melanggar atau tidak melaksanakan suatu kewajiban-kewajibannya yang
ditetapkan dalam dokumen SITU.

Sanksi tersebut yakni berupa :

1
Malla Niamas, Pengertian SITU (Surat Izin Tempat Usaha),
https://www.akuntansilengkap.com/kewirausahaan/pengertian-situ/ (Diakses Pada 20 Maret 2020 Pukul
19.41 WIB)
5

1. Peringatan secara tertulis.


2. Pengambilan atau penahanan SITU sebagai sebuah bahan pemeriksaan bila
dianggap perlu.

3. Pencabutan SITU.2

E. Izin Gangguan (Hinder Ordonantie/HO)


Izin Gangguan (HO) adalah izin kegiatan usaha kepada orang pribadi / badan
dilokasi tertentu yang berpotensi menimbulkan bahaya kerugian dan gangguan,
ketentraman dan ketertiban umum tidak termasuk kegiatan/tempat usaha yang
lokasinya telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat atau Daerah.
Surat Izin Gangguan wajib di miliki bagi pengusaha atau badan usaha yang
akan menjalankan usahanya di suatu daerah dan juga sebagai syarat untuk
mendapatkan Surat Izin Usaha lanjutan seperti :
1.     Izin Mendirikan Apotek Dan Toko Obat
2.     Surat Izin Usaha Perdagangan
3.     Izin Impor Barang Modal Bukan Baru (Bekas)
4.     Surat Izin Usaha Hiburan dan perizinan lainnya.3
Hal tersebut termasuk juga pengawasan dan pengendalian aktifitas usaha yang
dilakukan terus menerus agar tidak terjadi gangguan baik ketertiban, keselamatan,
maupun kesehatan masyarakat umum, namun tidak termasuk aktifitas/lokasi usaha
yang tempatnya sudah ditunjuk khusus dari Pemerintah Pusat atau Pemda.
Persyaratan Umum Mengurus Surat Izin Gangguan :
1. Mengisi formulir Permohonan Surat Izin Gangguan (HO) dengan lengkap dan
Jelas
2. Foto copy KTP Direktur Utama/Pemilik/Pimpinan tertinggi perusahaan

2
Guru Ekonomi, Surat Izin Tempat Usaha (SITU), https://sarjanaekonomi.co.id/situ/ (Diakses Pada
20 Maret 2020 Pukul 19.45 WIB).
3
Idhuwal Rachmat, Hukum Bisnis ( Perizinan dalam dunia bisnis),
https://kotakdual.blogspot.com/2019/01/tugas-makalah-perizinan-dalam-dunia.html (Diakses pada 20
Maret 2020 Pukul 20.00 WIB)
6

3. Foto copy pelunasan PBB tahun berjalan


4. Surat Rekomendasi dari kantor kecamatan (berupa permohonan izin baru bagi
usaha jenis usaha tertentu )
5. Pemohon yang tidak dapat mengurus Surat Izin Gangguan harus menggunakan
surat kuasa bermaterai

Persyaratan Khusus Mengurus Surat Izin Gangguan :

1. Foto copy Akta Pendirian perusahaan yang sah (disahkan oleh lembaga tertentu
yang berwenang)
2. Foto Copy akta pengukuhan/pelantikan pimpinan perusahaan
3. Surat perjanjian sewa bangunan usaha (jika menyewa) atau akta tanah dan
bangunan (bila milik sendiri)
4. Surat Keterangan AMDAL atau bisa diganti dengan UKL/UPL yang memiliki
dampak luas di masyarakat (dikeluarkan oleh BPPLH)
5. Surat Keterangan Kehigienisan Pabrik oleh Dinas Kesehatan (untuk beberapa
usaha)
6. Surat persetujuan tetangga/izin sekitar lingkungan (biasanya dikeluarkan oleh
RW/Lurah/Camat)
7. Surat Rekomendasi dari Dinas Perhubungan (untuk jenis usaha tertentu)
8. Surat Rekomendasi Pabrik aman bahaya (Kebakaran, Roboh, Listrik dan
lainnya) yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
9. Surat Persetujuan untuk kerjasama skala besar (contohnya usaha agen gas LPG
dengan Pertamina)

Persyaratan Perpanjangan Izin :

1. Foto copy KTP Pemohon


2. Dokumen yang diperlukan untuk mengelola lingkungan hidup bagi usaha yang
berdampak lingkungan besar di masyarakat
7

3. Foto copy Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang sesuai dengan


peruntukan/fungsinya, sedangkan bagi perusahaan yang belum memiliki IMB,
diharuskan melamprikan surat kesanggupan mengurus IMB dengan jangka
waktu tertentu bermaterai 6000
4. Foto copy bukti kepemilikan tanah (sertifikat Hak milik/sertifikat tanah)
5. Foto copy akta peresmian perusahaan bagi usaha berbadan hukum
6. Surat perjanjian sewa bangunan usaha (jika menyewa) atau akta tanah dan
bangunan (bila milik sendiri)
7. Denah lokasi usaha dan gambaran situasi perusahaan
8. Surat izin gangguan (HO) asli yang akan diperpanjang
9. Pemohon yang tidak dapat mengurus Surat Izin Gangguan harus menggunakan
surat kuasa bermaterai
10. Surat persetujuan tetangga/izin sekitar lingkungan (biasanya dikeluarkan oleh
RW/Lurah/Camat)
11. Penyediaan RTH atau Ruang Terbuka Hijau :
a. Foto Ruang Terbuka Hijau tampak depan (bila sudah ada)
b. Surat pernyataan sanggup membuat Ruang Terbuka Hijau bermaterai 6000
(bila belum ada)
c. Foto Bangunan Tampak depan, samping kanan, belakang dan samping kiri
masing masing satu4

F. Izin Lingkungan
Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang
melakukan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin
Usaha dan/atau Kegiatan.

4
Fajrin, Cara dan Persyaratan mengurus Izin Gangguan, https://www.anakdagang.com/cara-dan-
persyaratan-mengurus-izin-gangguan/ (Diakses Pada 20 maret 2020 Pukul 20.05 WIB)
8

Aktivitas pembangunan yang dilakukan dalam berbagai bentuk Usaha dan/atau


Kegiatan pada dasarnya akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Dengan
diterapkannya prinsip berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam proses
pelaksanaan pembangunan, dampak terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh
berbagai aktivitas pembangunan tersebut dianalisis sejak awal perencanaannya,
sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif
dapat disiapkan sedini mungkin. Perangkat atau instrumen yang dapat digunakan
untuk melakukan hal tersebut adalah Amdal dan UKL-UPL, Amdal dan UKL-UPL
juga merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Izin Lingkungan.

Izin Lingkungan adalah: Izin yang diberikan kepada setiap orang yang
melakukan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin
Usaha dan/atau Kegiatan (Pasal 1 angka 35 UU No. 32 tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pasal 1 angka 1 Peraturan
Pemerintah Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan)

Izin lingkungan merupakan persyaratan untuk memperoleh izin usaha dan/atau


kegiatan. (Pasal 40 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2009), dengan demikian seharusnya
izin lingkungan harus ada terlebih dulu sebelum penerbitan izin usaha, dan ada
ketentuan bahwa:

Pejabat pemberi izin usaha dan/atau kegiatan yang menerbitkan izin usaha dan/atau
kegiatan tanpa dilengkapi dengan izin lingkungan dipidana dengan pidana penjara
paling lama tiga tahun dan denda paling banyak tiga miliar rupiah. (Pasal 111 ayat (2)
UU No. 32 tahun 2009).5

5
Muhammad Hariyanto, Izin Lingkungan, Amdal, UKL UPL,
https://blogmhariyanto.blogspot.com/2015/11/izin-lingkungan.html (Diakses pada 20 Maret 2020 Pukul
20.25 WIB)
9

G. Izin Usaha Industri


Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku
dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang
mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.

Izin Usaha Industri (IUI) adalah izin yang diberikan kepada setiap orang untuk
melakukan kegiatan usaha Industri.

Perusahaan Industri adalah setiap orang yang melakukan kegiatan di bidang


usaha Industri yang berkedudukan di Indonesia.

Setiap kegiatan usaha Industri wajib memiliki IUI. Kegiatan usaha Industri
merupakan kegiatan mengolah Bahan Baku dan/atau memanfaatkan sumber daya
Industri untuk:

1. menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi;
dan/atau
2. menyediakan Jasa Industri.
3. Kegiatan usaha Industri diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Industri kecil;
b. Industri menengah; dan
c. Industri besar.6

Kewajiban memiliki Izin Usaha Industri Dikecualikan bagi usaha in dustri


kecil. Meskipun dikecualikan dari kewajiban memiliki izin usaha Industri, Usaha
industry kecil tetap wajib didaftarkan. Setelah dilakukan pendaftaran, usaha industry
tersebut akan memperoleh Tanda daftar industry yang juga berlaku sebagai izin.
Ketentuan mengenai kewajiban memiliki izin usaha industry atau tanda daftar industry
diatur sebagai berikut:

6
Admin, Izin Usaha Industri (IUI), https://kpptatim.wordpress.com/2016/08/16/izin-usaha-
industri-iui/ (Diakses Pada 20 Maret 2020 Pukul 20.40 WIB)
10

1. Industri kecil dengan nilai investasi sampai dengan Rp. 5.000.000 (tidak Termasuk
tanah dan bangunan) tidak wajib memiliki tanda daftar industry (kecuali perusahan
yang besangkutan menghendakinya).
2. Industri kecil dengan nilai investasi antara Rp. 5.000.000 s/d Rp. 200.000.000
(tidak termasuk tanah dan bangunan ) wajib memiliki tanda daftar industry.
3. Jenis industry dengan nilai investasi diatas Rp. 200.000.000 (tidak termasuk tanah
dan bangunan) wajib memiliki izin usaha industry.7

7
Dadang Sukandar, Izin Usaha Industri (IUI), https://www.legalakses.com/izin-usaha-industri-iui/
(Diakses pada 20 Maret 2020 Pukul 20.45 WIB).
BAB III PENUTUP

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Izin Tempat Usaha Adalah suatu bentuk izin yang diberikan oleh badan hukum
setempat baik kepada perusahaan, perorangan, atau suatu badan usaha untuk
memperoleh tempat usaha sesuai dengan tata ruang wilayahnya yang
diperlukan dalam rangka penanaman suatu modal. Situ (Surat Izin Tempat
Usaha) ini ialah surat resmi yang dikeluarkan oleh badan hukum setempat dan
manfaat dari SITU ini adalah untuk memperoleh ijin atas pendirian perusahaan
atau kantor dan agar terhindar dari gangguan dari pihak lain dan kerugian yang
kadang bisa saja terjadi. Dasar hukum SITU biasanya dikeluarkan oleh
pemerintah dalam bentuk Perda (Peraturan Daerah).
2. Izin Gangguan (HO) adalah izin kegiatan usaha kepada orang pribadi / badan
dilokasi tertentu yang berpotensi menimbulkan bahaya kerugian dan gangguan,
ketentraman dan ketertiban umum tidak termasuk kegiatan/tempat usaha yang
lokasinya telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat atau Daerah.
3. Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan
Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh
izin Usaha dan/atau Kegiatan.
4. Izin Usaha Industri (IUI) adalah izin yang diberikan kepada setiap orang untuk
melakukan kegiatan usaha Industri.
DAFTAR PUSTAKA
Admin, Izin Usaha Industri (IUI), https://kpptatim.wordpress.com/2016/08/16/izin-
usaha-industri-iui/ (Diakses Pada 20 Maret 2020 Pukul 20.40 WIB)
Ekonomi,Guru. Surat Izin Tempat Usaha (SITU), https://sarjanaekonomi.co.id/situ/
(Diakses Pada 20 Maret 2020 Pukul 19.45 WIB).
Fajrin, Cara dan Persyaratan mengurus Izin Gangguan,
https://www.anakdagang.com/cara-dan-persyaratan-mengurus-izin-
gangguan/ (Diakses Pada 20 maret 2020 Pukul 20.05 WIB)
Hariyanto, Muhammad. Izin Lingkungan, Amdal, UKL UPL,
https://blogmhariyanto.blogspot.com/2015/11/izin-lingkungan.html (Diakses
pada 20 Maret 2020 Pukul 20.25 WIB)
Niamas,Malla. Pengertian SITU (Surat Izin Tempat Usaha),
https://www.akuntansilengkap.com/kewirausahaan/pengertian-situ/ (Diakses
Pada 20 Maret 2020 Pukul 19.41 WIB)
Rachmat, Idhuwal., Hukum Bisnis ( Perizinan dalam dunia bisnis),
https://kotakdual.blogspot.com/2019/01/tugas-makalah-perizinan-dalam-
dunia.html (Diakses pada 20 Maret 2020 Pukul 20.00 WIB)
Sukandar, Dadang, Izin Usaha Industri (IUI), https://www.legalakses.com/izin-usaha-
industri-iui/ (Diakses pada 20 Maret 2020 Pukul 20.45 WIB).

Anda mungkin juga menyukai