Anda di halaman 1dari 6

Identitas Pasien

Tn. K usia 53 tahun, tingkat pendidikan sarjana, pekerjaan karyawan swasta, agama Kristen
Protestan, alamat Jakarta Timur masuk dengan diagnosis medis STEMI Anterior Ekstensif, Killip I,
TIMI score 3/14.

Gambaran Kasus
Keluhan nyeri dada 1 hari SMRS pada malam hari saat istirahat namun nyeri dada hilang timbul dengan skala nye
ri 2/10. Nyeri dada memberat dirasakan sejak 3,5 jam SMRS, nyeri dada dirasakan seperti diremas, menjalar ke p
unggung bagian belakang, keringat dingin, dan disertai muntah 1x saat pasien memperbaiki mesin mobilnya. Kem
udian pasien dibawa ke RS Jayakarta (onset 1 jam), nyeri dirasakan 9/10 dan diberikan terapi O2 nasal 4 lpm; ISD
N 2x5mg PO; CPG 300 mg PO; Aspilet 160 mg PO. Pasien dirujuk ke RS Ambarawa melalui SPGDT dan tiba di
IGD RS Ambarawa onset 3,5 jam.

Saat dilakukan pengkajian kesadaran kualitatif pasien composmentis, GCS E4V5M6, nyeri dada 6/10, menjalar ke
belakang, keringat dingin (-), mual (+), muntah (-), BP 130/82 mmHg (MAP 98 mmHg), HR 93 x/menit reguler,
RR 21 x/menit, SpO2 96%, auskultasi paru vesikuler, auskultasi jantung S1 & S2 normal, murmur (-), gallop (-),
demam tidak ada, suhu 36,40C, akral hangat. Riyawat penyakit diabetes melitus dan hipertensi disangkal, namun k
eluarga mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi tidak terkontrol. Riwayat merokok 1,5
bungkus per/hari sejak usia 18 tahun sampai saat ini, memiliki kebiasaan minum alkohol, tidak patuh minum obat
hipertensi.

Riwayat penyakit dahulu, penyakit diabetes melitus dan hipertensi disangkal, namun keluarg
a mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi tidak terkontrol. Riwayat
penyakit keluarga, keluarga mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang memiliki riwayat pe
nyakit diabetes melitus ataupun hipertensi. Riwayat pengobatan, pasien mengatakan bahwa i
a perokok aktif (1,5 bungkus per hari sejak usia 18 tahun atau selama 35 tahun), serta penya
kit hipertensi tidak terkontrol (pasien pernah berobat namun tidak diminum dan tidak rutin k
ontrol)

Dilakukan pemeriksaan EKG 1 (onset 1 jam): Kesan Irama Sinus dengan Infark Miokard Anterior Ekstensif. EKG
2 (onset 3,5 jam): Kesan Irama Sinus dengan Infark Miokard Antero-Septal. EKG 3 Posterior (onset 3,5 jam): Kes
an Irama Sinus dengan OMI pada Anterior. Hasil laboratorium (25-12-2018): Hb 15,6 g/dl; HCT 46,5%;
RBC 5,21 juta//µL; NRBC 0; MCV 89,3 fL; MCH 29,9 pg; MCHC 33,5%; CV 12,4%; WBC 20.47
0/µ: PLT 320 ribu/µL. Enzim Jantung (25-12-2018): CKMB 84 U/L; Troponin T 186. Fungsi
Ginjal (25-12-2018): Ureum 24 mg/dl: BUN 11 mg/dl; Kreatinin 0,89 mg/dl; GFR 98
ml/menit/1,73 m2. Elektrolit (25-12-2018): Natrium 134 mmol/L; Kalium 4,0 mmol/L; Klorida 97
mmol/L; Kalsium Total 2,26 mmol/L; Magnesium 2,0 mg/dl. Laboratorium Glukosa (25-12-
2018): GDS 119 mg/dl. Program Terapi: O2 nasal 4 lpm.
HASIL PEMERIKSAAN EKG

EKG 1: 25 Desember 2018 (15:42 WIB)  RS Jayakarta

Interpretasi:
Irama regular, HR, Gelombang P, Interval PR, QRS Kompleks, Elevasi Segmen-S, Depresi Segmen-ST, Inversi Gelombang T, Axis jantung,
Kesan ……..
EKG 2: 25 Desember 2018 (17:37 WIB) → RS Ambarawa

Interpretasi:
Irama regular, HR, Gelombang P, Interval PR, QRS Kompleks, Elevasi Segmen-S, Depresi Segmen-ST, Inversi Gelombang T, Axis jantung,
Kesan ……..
EKG 3: 25 Desember 2018 (Posterior  17:38 WIB) → RS Ambarawa

Interpretasi:
Irama regular, HR, Gelombang P, Interval PR, QRS Kompleks, Elevasi Segmen-S, Depresi Segmen-ST, Inversi Gelombang T, Axis jantung,
Kesan ……..
Tugas:
 1 (satu) kelas dibagi menjadi 2 kelompok dengan membuat askep dengan kasus yang sama
 Tugas berupa asuhan keperawatan dengan pendekatan pengkajian ABCDE pada pasien kegawatan
kardiovaskuler dalam bentuk PPT (tidak usah makalah)
 Askep terdiri dari: identitas pasien, riwayat kesehatan, pendekatan pengkajian ABCDE, analisis data,
diagnosis keperawatan (SDKI atau NANDA), intervensi keperawatan (SIKI atau NIC)
 Interpretasi EKG berdasarkan kriteria interpretasi yang disebutkan dibawah gambar EKG

Anda mungkin juga menyukai