Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 3

Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial


(Mental Health and Psychosocial Support)

Tujuan umum :
Memberikan pedoman dukungan kesehatan jiwa dan psikososial terkait pandemi COVID-19
kepada masyarakat.

Tujuan khusus:
-Orang sehat mendapatkan promosi dan pencegahan masalah kesehatan jiwa dan
psikososial;
-Orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 mendapatkan promosi dan pencegahan masalah
kesehatan jiwa dan psikososial;
-Orang dengan pemantauan (ODP) COVID-19 mendapatkan promosi, pencegahan dan
pemulihan masalah kesehatan jiwa dan psikososial;
-Pasien dengan pengawasan (PDP) COVID-19 mendapatkan promosi, pencegahan dan
pemulihan masalah kesehatan jiwa dan psikososial;
-Pasien yang confirm COVID-19 mendapatkan promosi, pencegahan, pemulihan dan
rehabilitasi masalah kesehatan jiwa dan psikososial;
-Kelompok rentan mendapatkan perlakuan khusus untuk promosi, pencegahan, pemulihan
dan rehabilitasi masalah kesehatan jiwa dan psikososial;
-Tenaga kesehatan yang memberikan layanan mendapatkan promosi dan pencegahan
masalah kesehatan jiwa dan psikososial;
-Tenaga non kesehatan yang memberikan layanan mendapatkan promosi dan pencegahan
masalah kesehatan jiwa dan psikososial.

DKJPS digunakan dalam Panduan Inter Agency Standing Committee (IASC) dalam Situasi
Kedaruratan, yang berarti 'dukungan jenis apa pun dari luar yang bertujuan
melindungi atau meningkatkan kesejahteraan psikologis dan/atau mencegah atau
menangani kondisi kesehatan jiwa.

Klasifikasi Gejala COVID-19


Gejala Ringan Gejala Sedang Gejala Berat
Demam > 38 Derajat Celsius
Batuk
Nyeri Tenggorokan  
Hidung Tersumbat  
Malaise  (tanpa pneumonia, tanpa komorbid) Demam > 38 Derajat Celsius
Sesak napas, batuk menetap dan sakit tenggorokan.
Pada anak: batuk dan takipneu   Anak dengan pneumonia ringan mengalami batuk atau
kesulitan bernapas + napas cepat:
frekuensi napas: <2 bulan, ≥60x/menit; 2–11 bulan, ≥50x/menit; 1–5 tahun,
≥40x/menit dan tidak ada tanda pneumonia berat. -Demam > 38 Derajat Celsius yang
menetap
-  ISPA berat/ pneumonia berat:
Klien remaja atau dewasa dengan demam atau dalam pengawasan infeksi saluran napas,
ditambah satu dari: frekuensi napas >30 x/menit, distress pernapasan berat, atau
saturasi oksigen (SpO2) <90% pada udara kamar.
 
Klien anak dengan batuk atau kesulitan bernapas, ditambah setidaknya satu dari
berikut ini:
• sianosis sentral atau SpO2 <90%;
• distres pernapasan berat (seperti mendengkur, tarikan dinding dada yang berat);
• tanda pneumonia berat: ketidakmampuan menyusui atau minum, letargi atau penurunan
kesadaran, atau kejang.  
 
Dalam pemeriksanan darah: Leukopenia, peningkatan monosit, dan peningkatan limfosit
atipik
Isolasi Mandiri
di Rumah Rawat di RS Darurat Rawat di RS Rujuka

PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN FISIK : PENULARAN

A. DROPLET
1.Jarak Sosial (Social Distancing)→2 meter
2.Jarak Fisik (Physical Distancing)→2 meter
3.Cuci Tangan
4.Masker Kain
5.Tinggal di rumah saja (stay at home)
6.Membersihkan Handphone dengan Sabun

B. pada Individu
1.Sikap Reaktif→reaksi yang cepat, tegang, agresif→kecemasan, kepanikan contoh
memborong bahan makanan, masker, hands- sanitizer, vitamin dll
2.Sikap Responsif→sikap tenang, terukur, mencari tahu apa yang harus dilakukan dan
memberikan respons yang tepat dan wajar : Breathe, Assess, Action, Reflect (BAAR)

C.pada keluarga,5M.
1.Mengetahui Masalah
2.Mengambil keputusan
3.Merawat anggota keluarga
4.Menciptakan suasana keluarga yang kondusif
5.Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

D. STAY AT HOME
1.Belajar dari rumah
2.Bekerja dari rumah

Anda mungkin juga menyukai