Bab Iv Baru
Bab Iv Baru
4.1 Hasil
LANGKAH 1 PENGKAJIAN
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum Baik Baik
Kesadaran composmentis composmentis
Antropometri:
TB 147 cm 165 cm
BB 50 kg 83,2 kg
2) Mulut dan gigi Mulut tidak ada caries pada Mulut tidak ada caries pada
gigi, lidah bersih, dan bibir gigi, lidah bersih, dan bibir
lembab dan tidak pecah- lembab dan tidak pecah-
pecah. pecah.
Golongan darah A A
3) ANALISA
Kasus 1 PIAo post SC hari ke 1) Ibu mengatakan ini Produksi ASI kurang
3 dengan ASI tidak adalah persalinan salah satunya dapat di
lancar, keadaan ibu yang pertama dan sebabkan karena tidak
baik tidak pernah dilakukannya
mengalami keguguran. persiapan puting susu
Masalah actual: 2) Ibu mengatakan terlebih dahulu dan
ASI tidak lancar dan ASInya belum lancar kurangnya reflek
puting susu tengelam 3) Ibu mengatakan puting oksitosin. (Elisabeth
pada hari ke tiga susunya tengelam Siwi Walyani
Amd.keb, 2015)
Data objektif:
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV:
TD: 110/70 mmHg
N : 83 x/menit
S : 36,5°C
P : 22 x/menit
Inspeksi
Payudara : simetris, puting
susu tenggelam, payudara
membesar areola
hyperpigmentasi, dan
kolostrum terlihat keluar
sediki, payudara tampak
tegang
Data Subjektif:
Kasus 2 PIAo post partum 1) Kehamilan yang ke Produksi ASI kurang
hari ke 3 dengan ASI -1 dan tidak pernah salah satunya dapat di
tidak lancar, keadan mengalami sebabkan karena tidak
ibu baik keguguran dilakukannya
2) Ibu mengatakan persiapan puting susu
Masalah actual: ASInya belum lancar terlebih dahulu dan
ASI tidak lancar hari 3) Ibu mengatakan kurangnya reflek
ketiga bayinya sering oksitosin. (Elisabeth
menagis karena ASI Siwi Walyani
ibu tidak lancar Amd.keb, 2015)
Data objektif :
KU : Baik
Kesadaran :
Composmentis
TTV:
TD : 100/70 mmHg
N : 81 x/menit
S : 37,5°C
P : 23 x/menit
Inspeksi
Payudara : Simetris,
puting susu menonjol,
payudara membesar,
areola hyperpigmentasi,
dan kolostrum terlihat
keluar sedikit, payudara
tampak tegang
MASALAH POTENSIAL
Data Subjektif
Kasus 2 Potensial terjadinya 1) Post partum hari ke 3 Bendungan ASI
ASI tidak lancar: tetapi ASInya belum terjadi karena
Bendungan ASI lancar . beberapa faktor
2) Ibu mengatakan diantaranya yaitu
sering terbagun saat tekhnik yang salah
bayinya menagis. dalam menyusui,
puting susu
terbenam, bayi tidak
bisa menghisap
putting dan areola,
ibu yang tidak
menyusukan bayinya
sesering mungkin
atau bayi yang tidak
aktif menghisap.
Diantaranya beberapa
factor penyebab
diatas jika tidak
segera ditangani akan
berakibat ke mastitis
(Rukiya, dkk, 2010)
TINDAKAN SEGERA
4) PENATALAKSANAAN
NO KASUS I KASUS II
1 Tanggal 05 september 2020 pukul Tanggal 18 September 2020 pukul
08:30 wita 09:00 wita
4 R:Nutrisi yang ade kuat sangat R:Nutrisi yang ade kuat sangat
dibutuhkanibu untuk memproduksi dibutuhkan ibu untuk memproduksi
asi, dengan mengonsumsi sayyur- asi, dengan mengonsumsi sayyur-
sayuran,kacang-kacangan. sayuran,kacang-kacangan.
P:Anjurkan untuk mengkomsumsi P:Anjurkan untuk mengkomsumsi
makanan yang bernutrisi selama makanan yang bernutrisi selama
menyusui. menyusui.
E:Ibu bersedia mengkomsumsi E:Ibu bersedia mengkomsumsi makanan
makanan yang bernutrisi untuk yang bernutrisi untuk kesehatannya
kesehatannya dan produksi ASI.
dan produksi ASI.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari ke KASUS I KASUS II
Tgl: 06 September 2020 Pukul Tgl: 19 September 2020 pukul
10.00 wita 09.00 wita
D . Penatalaksanaan (P)
D . Penatalaksanaan (P)
Tanggal 19 September 2020,
Tanggal 06 September 2020,
jam 09.00 wita.
jam 10.05 wita.
P:Menyampaikan hasil
P:Menyampaikan hasil
pemeriksaan, bahwa ibu dalam
pemeriksaan, bahwa ibu
keadaan lebih baik.
dalam keadaan lebih baik.
E:Ibu mengerti
E:Ibu mengerti
P:Memberitahu ibu tentang
P:Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah
masalah yang dihadapinya dilakukan
bahwa ibu mengalami ASI E:Ibu mengerti tentang apa
tidak lancar. yang telah disampaikan.
E:Ibu mengerti dan memahami P:Menganjurkan ibu untuk
keadaannya. menyusui sesering mungkin
P: Memantau TTV setiap jam dengan kedua payudara secara
12:00 bergantian.
E: Telah dilakukan E:Ibu mencoba melakukan apa
P: Menganjurka ibu untuk: yang telah anjurkan
Mengkomsumsi makanan P:Memberikan HE pada ibu
yang bernutrisi.. tentang.
E:Ibu bersedi mengkomsumsi Gizi ibu pasca persalinan,
makanan yang bernutrisi. makanan harus bermutu,
bergizi dan cukup kalori.
P:Memberikan HE pada ibu
Sebaiknya makanan yang
tentang.
mengandung protein, sayuran,
Gizi ibu pasca persalinan,
buah, dan kacang-kacangan.
makanan harus bermutu,
E:Ibu bersedia memenuhi
bergizi dan cukup kalori.
kebutuhan gizi yang
Sebaiknya makanan yang
dianjurkan.
mengandung protein,
P:Istirahat yang cukup
sayuran, buah, dan kacang-
E:Ibu bersedia melakukan apa
kacangan.
yang dianjurkan.
E: Ibu bersedia memenuhi
P:Memberikan penjelasan
kebutuhan gizi yang
tentang pentingnya ASI.
dianjurkan.
E:Ibu bersedia memberikan ASI
P:Istirahat yang cukup seuaikan
esklusif pada bayinya.
dengan pola tidur bayi
P:Menganjurkan ibu menyusui
E:Ibu bersedia melakukan apa
bayinya secara on demand.
yang dianjurkan.
E:Ibu mengerti dan akan
P:Memberikan penjelasan
menyusui bayinya sesering
tentang pentingnya ASI.
mungkin minimal tiap 2 jam
E:Ibu bersedia memberikan ASI
atau setiap kali bayi
esklusif pada bayinya. membutuhkan.
P:Menganjurkan ibu menyusui
bayinya secara on demand.
E: Ibu mengerti dan akan
menyusui bayinya sesering
mungkin minimal tiap 2 jam
atau setiap kali bayi
membutuhkan.
4.2 Pembahasan
Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara tinjauan pustaka
dan hasil tinjauan kasus pada pelaksaan asuhan kebidanan pada Ny “A” dan
Ny “S” dengan ASI tidak lancar. Pembahasan ini dibuat berdasarkan asuhan
yang nyata dengan pendekatan asuhan kebidanan.
Pengkajian
4.2.1 Kasus I
1) Data Subjektif
Keluhan yang di rasakan ibu saat ini merupakan hal yang wajar
pada ibu nifas primipara, salah satu penyebabnya belum
berpengalaman menyusui dan belum mendapatkan edukasi menyusui
(Rejeki, dkk, 2015)
2) Data objektif
Hasil pengkajian data objektif didapatkan hasil pemeriksaan bahwa
keadaan ibu baik, kesadaran composmentis, payudara: simetris kiri
kanan, bersih, puting susu tengelam, areola hyperpigmentasi, sedikit
nyeri tekan, dan kolostrum terlihat keluar sedikit, payudara tampak
kendor.
3) Analisa data
Analisa masalah yang sering timbul pada ibu nifas post sc yaitu ASI
tidak lancar
a. Masalah Potensial
b. Tindakan segera
Tindakan yang harus di lakukan pada kasus ASI tidak lancar yaitu
melakukan :
1) Perawatan payudara
2) Susui bayi sesering mungkin tanpa jadwal, paling sedikit 8 kali
dalam 24 jam masing-masing payudara 10-15 menit, susui bayi
dengan satu payudara hingga payudara terasa kosong.
3) Susui bayi sesering mungkin atau tiap 2 jam sekali, jika bayi
tertidur angkat dan susui bayi tanpa membagunkannya.
4) Tiap menyusui menggunakan 2 payudara secara bergantian
5) Bayi hanya menyusu pada ibu tidak dianjurkan menggunakan
botol/empeng, atau makanan lain termasuk suplemen dan susu
formula.
6) Menghindari kelelahan atau kecemasan pada ibu.
7) Meningkatkan asupan nutrisi sayur, buah,ikan, daging, susu, dan
kacang-kacangan .
8) Cara menyusui yang baik juga sangat mempengaruhi produksi
ASI (Risksani,2014).
4) Penatalaksaan
Penatalaksaan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah dibuat. Pada
langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktis
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Kasus 1
5.1.2 Kasus II
5.2 Saran
pelayananan lebih baik. Oleh karena itu penulis memberikan saran sebagai
berikut: