Anda di halaman 1dari 11

RIFKI ARDHI FAUZI

111180005
PLUG 1
RESUME LANGKAH PENGERJAAN PETA GEOMORFOLOGI DAN PENAMPANG SAYATAN
PETA GEOMORFOLOGI
- Buka aplikasi arcmap > Siapkan peta dasar

- Copy kop peta terlebih dahulu> Ubah ukuran kertas menjadi A3 Atur dan rapikan peta

- Pastekan kop yang sudah di copy tadi

- Buat group layer baru dengan cara klik kanan pada layer > blok semua shp dasar dan drag ke
group layer baru
- Buat group layer baru lagi untuk peta geomorfologi

- Kembali kedata view, view> data view


- Ubah skala menjadi automatic dengan cara klik kanan pada layer > properties >data frame >
extent > automatic

-
- Buat shp poligon supaya muncul kode di peta
- Pertama buat shp baru dengan cara buka catalog > klik kanan pada file peta dasar > shape file >
beri nama > feature type : polygon > atur sistem koordinat > ok
- Layer yang baru di drag ke layer group morfologi, tiap shp 1 bentuk lahan
- Mulai editing dengan cara klik kanan pada layer baru > editing features > start editing > continue
- Pilih create feature > layer morfologi 1 > polygon

- Tentukan bentuk lahan, kemudian untuk mengikuti kontur pilih tools trace > unchecklist selain
layer topografi > trace bentuk lahan mengikuti kontur > untuk melakukan penyebrangan pilih
tools straight segment > untuk melanjutkan trace gunakan tolls trace kembali > jika sudah klik
kiri dua kali > save editing > stop editing

- Untuk membuat klasifikasi morfologi yang lain, buat shp baru dan mulai kembali langkah
pengerjaan berikutnya
- Jika terdapat morfologi sama di lokasi berbeda, klik kanan > finish part > tools trace > lanjutkan
trace di lokasi berikutnya > jika sudah klik kanan > finish sachacts
- Untuk membedakan klasifikasi ubah warna tiap morfologi> Pindahkan layer morfologi
dibawahnlayer kontur

- Munculkan kode tiap morfologi pada peta dengan cara klik kanan > open atribut > stop eiditng >
add field > beri nama > pilih type text. Lakukan hal yang sama pada setiap layer morfologi

Untuk memberi nama pada tiap morfologi, pertama start editing > pilih layer shp morfologi yang
akan di ubah > klik kanan pada layer shp > open atribut > beri nama pada kolom symbol
morfologi ( missal s21 ) > lakukan pada semua layer shp morfologi > stop editing
- Untuk memunculkan symbol atribut > klik kanan layer shp morfologi > properties > labels >
label field : smblmorfo > atur font ( 16 ) > untuk memudahkan membaca buat hallo dengan cara
klik symbol > edit symbol > mask > hallo

- Untuk mencegah symbol bertampalan dengan yang lain trace kontur mengeliling kontur yang
tertampal
- Ubah kembali skala menjadi fixed scale melalui menu data frame properties
- Kemudian pilih layout view > rapikan peta

- Buat grid baru dengan cara klik kanan pada layer > properties > grid > atur grid
- Buat tabulasi geomorfologi dengan cara buat kotak melalui tool drawing > ubah warna kotak
menjadi no colour dan garis hitam > buat tabel menggunakan menu draw sesuai tabulasi
geomorfologi > untuk symbol buat kotak dengan ukuran 1: 2 dan beriwarna sesuai peta > beri
nama sesuai kode morfologi pada kotak tersebut

- Buat Sayatan pada Peta Geomorfologi


- buka file peta geomorfologi pada arcmap
- Kemudian memasukkan data dem yang diperlukan.

- Setelah itu klik 3D Analyst> Options > Graph Data > pilih folder yang akan men save sayatannya
> OK.
- Setelah itu klik Interpolate Line > sayat pada bagian peta yang sudah kita tentukan > Profile
Graph > dan muncul preview sayatannya > Close.

- Pada Catalog cari folder tempat menyimpan sayatan tadi, kemudian drag ke dalam grup layer.
akan muncul titik titik kecil pada garis sayatan tersebutt

- Kemudian akan menyayat pada peta geomorfologi dengan klik kanan pada folder tadi > Open
Attribute Table > Add Field > ganti nama menjadi batas > OK.
- etelah itu klik kanan folder tadi > Edit Features > Start Editing > Continue. Kemudian pilih salah
satu batas dari kedua bentuk lahan tersebut. Dan cari batas tersebut didalam tabel (warna biru)
dan diberi nama batas.

- Kemudian tabelnya di export dengan cara klik Export > pilih posisi penyimpanan > formatnya
text file > OK.

- Setelah itu membuat sayatannya dengan cara klik Insert > Data Frame > ganti namanya menjadi
Penampang Geomorfologi. Kemudian data yang di simpan tadi di drag ke data frame yang baru di
buat.
- Setelah itu klik kanan pada data tadi > Display XY Data > X > pilih M > Y > pilih Z > Edit >
Pilih WGS84 UTM Zone 49S > OK > OK.

- Pada data events klik kanan > Data > Export Data > pilih lokasi penyimpanan > formatnya
Shapefile > Save.

- Klik Search > cari Point to line > pilih Point to Line (Data Management) > input pilih
export_output tadi > pada Outputnya pilih lokasi penyimpanan > OK.
- Kemudian buat Shapefile baru > ganti namanya sesuai morfologinya > Feature Type > Polyline >
Edits > WGS84 UTM Zone 49S > OK

- folder export_output di klik dua kali > Label > centang Label features in this layer > Label Fields
> pilih batas > OK.

- Ganti warna dan tebal pada batas batasnya. Kemudian klik kanan > Start Editing > Create
Features > pilih folder > Line > dan ikutin sayatan sampai batasnya. Lakukan pada folder yang
lain. Kemudian Stop Editing > Save.

- Setelah itu membuat grid pada sayatan dengan cara > View > Data Frame Properties > Grid >
New Grid > Measure Grid > Next > Next > Properties > uncek Top dan Bottom > Format >
Formatted > OK > OK.
- Kemudian sayatannya diberikan skala yang sama dengan skala petanya

- Setelah itu buat batas dengan cara klik Reactangle > Line > pilih salah satu kontur > buat batas
lagi tetapi dimulai dari batas morfologi dan berikan keterangan dan judul.

Anda mungkin juga menyukai