Anda di halaman 1dari 7

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER TA.

2019/2020
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA Nama: Gerry Kristianto
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
Mata uji : Geologi Penginderaan Jauh (Geoinderaja) No. mhs: 111.180.054
Dosen : 1. Dr. B. Kuncoro P.
2. Ir. Sugeng Rahardja MT Kelas: A
3 . Dr. Heri Riswandi
Hari/Tgl : Jumat/20 Maret 2020 Tandatangan:
Waktu : 75 menit (pk. 08.00-09.15)
Sifat : Buku terbuka

PERHATIAN:
1. Berdoalah terlebih dahulu dengan hati tenang, kemudian pahami pertanyaan dengan
cermat.
2. Jawab pertanyaan sesuai apa yang ditanyakan dan selamat bekerja dengan penuh
percaya diri.

1. Di dalam unsur dasar pengenalan dikenal adanya rona. Jelaskan mengapa


rona lemah untuk interpretasi litologi? Jelaskan pula pada kondisi
bagaimana rona baik untuk interpretasi geologi?
(bobot nilai 10)
- Rona adalah tingkaat kehitaman atau tingkat kegelapan objek pada citra. Jadi rona
merupakan tingkat dari gitam ke putih atau sebaliknya. Rona tidak tepat dan sangat
lemah untuk menafsirkan jenis batuan. Batuan yang sama bisa mempunya rona
yang berlainan, sebaliknya batuan yang komposisinya berbeda dapat menghasilan
rona yang sama.
Karakteristik obyek yang mempengaruhi rona ialah:
a. Permukaan kasar cenderung menimbulkan rona gelap pada foto karena sinar
yang datang mengalami hamburan hingga mengurangi sinar yang dipantulkan.
b. Warna obyek yang gelap cenderung menimbulkan rona gelap.
c. Obyek yang basah/lembab cenderung menimbulkan rona gelap.
d. Pemantulan obyek misal air tampak gelap dan batuan kapur tampak cerah.
e. jumlah sinar yang dapat mencapai sensor.
f. perbedaan relief yang cukup jauh objek dengan sekitarnya.
g. Cuaca saat dilakukannya pemotretan.
h. Letak objek yang akan difoto.
2. Jelaskan mengapa hubungan sekitar penting di dalam interpretasi
geologi? Jawaban disertai contoh-contoh.
(bobot nilai 15)

Hubungan sekitar berkaitan dengan struktur geologi dan litologi batuan direfleksikan
oleh penyesuaian topografiterhadap jenis batuan dan struktur. Beberapa contoh yang
sering dijumpai adalah antaralain: punggungan bukit dari jurus perlapisan batuan,
perbukitan antiklin dan kubah, sinklindan cekungan depresi (low lands) atau lembah,
gawir sesar, dataran pantai, bukit intrusidike, cinder cone (kerucut gunungapi), plateau
lava. Secara umum untuk mengenali danmenafsirkan kenampakan tersebut pada citra
tidak begitu sulit. Analisa dan identifikasi detaildan satuan pemetaan geomorfologi,
berdasarkan pada bentuk alam darat, litologi, struktur dan proses.

3. Jelaskan unsur-unsur dasar penafsiran seperti relief, vegetasi, bentang


budaya, dan pola (termasuk pola pengaliran) penting di dalam interpretasi
geologi.
(bobot nilai 15)
1. RELIEF ATAU TOPOGRAFI
Relief adalah beda tinggi yang memperlihatkan curam landainya lereng, sehingga
dalam pengertian relief ada lembah dan punggungan atau bukit. Relief
mencerminkan daya tahan batuan (ukuran butir) terhadap tenaga asal luar
(proses-proses eksogen), juga dipengaruhi oleh proses endogen yang
menghasilkan sesar/kekar yang merupakan zona lemah dan lunak, sehingga erosi
dapat mudah bekerja di daerah tersebut.
Topografi pada batuan yang keras akan tampak lebih menonjol reliefnya,
dibandingkan dengan batuan lunak di sekitarnya. Sebaliknya didaerah dataran
rendah batuan yang lunak tidak akan tererosi lebih dalam lagi,sehingga beda
tinggi relief pada permukaannya kecil.
Batuan yang sama dapat memperlihatkan relief yang berbeda, hal ini disebabkan
karena kedudukannya terhadap bidang dasar erosi (erosion basel evel) sama.
Dalam hal ini,muka air mempunyai peran yang utama.
Relief dapat pula dipengaruhi oleh iklim, contohnya batugamping didaerah beriklim
tropik lembab memperlihatkan topografi karst, yaitu bukit-bukit kerucut misalnya
di Pegunungan Seribu Jawa Tengah. Keadaan sebaliknya dijumpai pada
batugamping didaerah beriklim sedang yang lebih memperlihatkan bentuk
negati(lubang-lubang) seperti sinkhole.
Beberapa contoh batuan yang mempunyai relief tinggi, antara lain konglomerat,
breksi, breksi volkanik, agglomerat, batuan beku intrusi, batugamping , batupasir
dan batuan metamorf. Selanjutnya beberapa contoh batuan yang mempunyai
relief rendah, antara lain batulempung, serpih, batulanau, tufa dan napal..
2.Vegetasi
Ini mimiliki hubungan antara tumbuhan penutup dan batuan di bawahnya. Hubungan
ini sangat membantu ahli geologi untuk memetakan jenis batuan atas indikasi
tumbuhan yang hidup di atasnya.
a. Pohon jati tumbuh subur didaerah yang terdiri dari batugamping.
b. Pohon karet berhubungan dengan batuan volkanik.
c. Padi tumbuh di daerah dataran alluvial, dataran kaki gunung, dan residual soil.
d. Alang-alang biasanya terdapat pada batuan napal dan batupasir.
e. Hutan lebat yang berbatang rendah tumbuh pada batupasir dan yang
berbatang tinggi tumbuh pada lapukan granit, seperti di Pegunungan
Schwaner, Kalimantan.
f. Tetumbuhan alami yang lebat dan berpola lurus, biasanya dikendalikan oleh
adanya sesar dan kekar.
g. Tetumbuhan alami berpola melengkung umumnya pada batuan sediment
berstruktur sinklin atau antiklin.
h. Tetumbuhan lebat dapat pula tumbuh pada kontak antara batuan lolos air dan
kedap air.
i. Tajuk tanaman yang berbentuk bintang menandai pohon palem, mungkin
kelapa, kelapa sawit, sagu, atau nipah. Apabila tumbuhnya menggerombol
didekat pantai pada air payau, maka mungkin sekali nipah.
Ketebalan atau penyebaran tetumbuhan yang berbeda, belum tentu
mencerminkan litologi yang berbeda, karena batuan yang berbeda dapat
menghasilkan tanah dengan kandungan unsur kimia yang sama.
3.budaya.
Kebudayaan adalah bentuk-bentuk di alam yang terjadi akibat kerja manusia.
Kebudayaan dapat di pakai untuk interpretasi geologi. Misalnya Hutan buatan
manusia biasanya dijumpai di daerah yang memiliki tanah tebal dengan lereng agak
terjal, sehingga proses erosi dan gerakan massa dapat di cegah atau di kurangi.
Selain itu waduk dan bendungan biasanya dibangun di batuan tidak lulus air dan
memiliki bentuklahan yang memungkinkan untuk menampung air

4. Pola Pengaliran
Pola pengaliran dapat ditinjau dari 6 aspek diantaranya ;
1. Pola pengaliran dasar (merupakan hasil kegiatan erosi dan tektonik, shg
berhubung-an dengan lereng, bentuk lahan, proses erosi, jenis batuan, dan struktur
geologi).
2. Pola pengaliran ubahan.
3. Penyimpangan aliran (pola pengaliran dapat dapat digunakan untuk mengenali
bentuk lahan, batuan, dan struktur geologi).
4. Tekstur pengaliran (membantu di dalam menentukan ukuran butir).
5. Tempat mengalirnya aliran sungai (alluvial dan bed rock stream).
6. Bentuk lembah dan bentuk lereng dipengaruhi material penyusun dan proses
yang berlangsung. Batulempung biasanya lunak, membentuk morfologi datar,
sehingga erosi lateral lebih aktif daripada erosi vertikal. Akibatnya bentuk lembah
lebar dan dangkal. Breksi gunungapi umumnya batuan resisten, membentuk
morfologi tinggi, sehingga erosi vertikal lebih aktif. Akibatnya bentuk lembah sempit
dan dalam.

4. Jelaskan hubungan stratigrafi pada lapisan batuan selaras dan tidak


selaras melalui interpretasi citra. Ingat unsur-unsur dasar pengenalan dan
penafsiran serta pendekatan melalui pola pengaliran dan bentuklahan, Jawaban
ada dua, yaitu pertama dijawab secara teoritis dan kedua dijawab sesuai fakta
lapangan pada citra foto di daerah ekskursi, sebaiknya disertai skesa/gambar.
(bobot nilai 20)

Secara Teoritis :
hubungan stratigrafi pada lapisan batuan selaras dan tidak selaras melalui
interpretasi citra dapat dilihat dari struktur geologi yang terlihat pada foto citra
misalnya terdapat kelurusan pada foto dapat diindikasikan didaerah itu
terdapat sesar, dan sesar dapat menyebabkan ketidakselarasan lapisan. Bisa
juga dari warna sekitar objek bisa saja menggambarkan litologi yang berbeda
sehingga memunculkan ketidak selarasan, pola aliran sungai juga bisa
menunjukan batas – batas lapisan di tiap permukaan
Sedangkan peta di daerah Ekskursi :
1. Ditemukan adanya kelurusan – kelurusan pada pojok foto
kanan bawah sehingga diindikasikan adanya sesar,
perbedaan tekstur pada sebelah kiri dan kanan yaitu
berupa halus – sedang dan sedang – kasar.
Mengindikasikan adanya ketidak selarasan
2. Terdapat juga pada foto ekskursi pola pengaliran yang
multibasinal dan berbatasan dengan pola aliran yang acak
dalam itu juga menampakan rona yang berbeda, yang
pertama gelap dan kedua terang, disini diperkirakan
adanya ketidak selarasan

5. Jelaskan interpretasi struktur lipatan dan sesar melalui citra. Ingat unsur-
unsur dasar pengenalan dan penafsiran serta melalui pendekatan pola
pengaliran dan bentuklahan, Jawaban disertai skesa/gambar.
(bobot nilai 10)
Contoh :
interpretasi dari struktur geologi dan satuan unit batuan. Struktur geologi yang
dimaksud dalam tahap ini adalah interpretasi lipatan berupa antiklinal dan sinklinal
serta patahan atau sesar. Antiklinal dikenali dari adanya dip perlapisan batuan yang
mengarah keluar dan saling berpasangan pada kedua sisinya. Bentukan struktur
geologi lain yang diinterpretasi adalah sinklinal dan sesar atau patahan. Untuk
kenampakan dari sinklinal ini berlawanan dengan antiklinal. Sinklinal mempunyai
arah dip perlapisan batuan yang mengarah ke dalam seperti menunjam dan
umumnya berbentuk seperti bentuk cekungan yang mempunyai sisi saling
menunjam ke dalam masuk ke cekungan itu sendiri. Patahan atau sesar pada citra
ditunjukkan dengan garis tegas yang memotong bentuklahan tertentu. Sesar yang
terjadi dapat mengakibatkan terbentuknya sungai, lembah antar bukit, dan dapat
memotong serta memisahkan bentukan struktur geologi seperti antiklinal menjadi
bentuk yang asimetris. Sesar atau patahan diwakili dengan garis lurus atau putus-
putus yang melintasi atau memotong bedding yang telah diinterpretasi sebelumnya

6. Di dalam pemetaan geologi dengan menggunakan citra akan diperoleh hasil


interpretasi mengenai pola pengaliran, bentuklahan, litologi, stratigrafi secara
terbatas, struktur geologi serta peta-peta pola pengaliran, geomorfologi, dan
peta geologi tentatif. Sehingga pada saat ke lapangan atau masuk lokasi, maka
kegiatan pemetaan geologi akan lebih terencana dan terarah (field check bukan
field work). Jelaskan bahwa pemetaan geologi dengan menggunakan citra
akan menjadi lebih cepat, lebih tepat, lebih akurat, lebih mudah, dan lebih
murah.
(bobot nilai 20)

Dalam pemetaan geologi, langkah awal yaitu analisis foto citra merupakan salah
satu langkah yang harus dilakukan karena sebelum kelapangan kita akan
mengetahui dimana perkiraan letak struktur geologi pada daerah tersebut
maupun litologi serta pola pengaliran daerah tersebut. Hal ini sangat bermanfaat
untuk mengurangi dana, waktu, dan tenaga, sehingga saat melakukan pemetaan
geologi Hasilnya menunjukkan bahwa teknik penginderaan jauh sangat
membantu dalam melakukan pemetaan geologi karena lebih efektif dan efisien
dari segi waktu, biaya, dan tenaga.
7. Jelaskan mengapa citra radar baik untuk interpretasi geologi?
(bobot nilai 10)

1.Citra menggambarkan obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan :


• Wujud dan letak obyek yang mirip wujud dan letaknya di permukaan bumi
• Relatif lengkap
• Meliputi daerah yang luas
• Permanen
2. Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila
penamatannya menggunakan alat yang disebut stereoskop.
3. Karakteristik obyek yang tidak tampak dapa diwujudkan dalam bentuk citra
sehingga dimungkingkan pengenalan obyeknya.
4. Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi
secara terrestrial.
5. Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
Informasi permukaan bumi yang diperoleh dari citra penginderaan jauh, antara lain
adalah :
1. bentuk dan penggunaan lahan
2. perubahan penggunaan lahan
3. kondisi geologi dan geomorfologi
4. lokasi kebakaran hutan

Informasi bawah permukaan bumi yang diperoleh dari citra penginderaan jauh,
antara lain :
1. lokasi benda-benda yang terpendam atau terkubur seperti candi, bekas bangunan
kuno, mineral bijih
2. lokasi timbunan air bawah tanah dangkal (perched ground water) dan sungai
bawah tanah dangkal
3. lokasi kebakaran tambang batubara bawah tanah
4. aliran uap air panas yang diinjeksikan dari sumur injeksi ke sumur produksi
minyak bumi
5. lokasi sumber panas bumi

Informasi geologi yang dapat diperoleh dari citra penginderaan jauh, yaitu:
1. pola topografi
2. lokasi sumberdaya geologi
3. macam dan persebaran satuan batuan
4. pola penyaluran, tekstur penyaluran, dan densitas penyaluran
5. pola erosi
6. persebaran banjir
7. lokasi lipatan, sesar, dan kekar di permukaan bumi
8. lokasi bencana geologi potensial seperti gerakan massa, banjir, gempabumi, dan
gunungapi

Ingat waktu terbatas, fokus untuk menjawab, dan


percaya pada kemampuanmu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai