Anda di halaman 1dari 44

SISTEM PERKULIAHAN MATA KULIAH

GEOINDERAJA DAN PRAKTIKUM GEOINDERAJA


SEMESTER GENAP - TAHUN AJARAN 2021-2022 Kampus
Bela Negara

Dr. Ir. Bambang Kuncoro, MT.


Contact Person : bbkuncoro_sda@yahoo.com -
08122953788
MATERI TATAP MUKA 3 (DASAR INTERPRETASI) Kampus
Bela Negara

1. Proses deduktif di dalam penginderaan jauh.


2. Prinsip dasar pengenalan dan penafsiran.
3. Apa itu rona, ukuran, tekstur, bentuk, pola, tinggi,
bayangan, dan hubungan sekitar?
4. Relief.
5. Tumbuhan penutup (vegetation).
6. Budaya.
7. Pola pengaliran: pola pengaliran dasar, pola pengaliran
ubahan, penyimpangan aliran, tekstur pengaliran,
bentuk lembah dan bentuk lereng, tempat mengalir.
PRINSIP DASAR PENGENALAN
Kampus
Bela Negara

1. RONA Tingkat
kerumitan
Unsur dasar

2. UKURAN 3. TEKSTUR
4. BENTUK
Susunan
keruangan
rona
5. POLA 6. TINGGI 7. BAYANGAN

8. HUBUNGAN SEKITAR
1. RONA (tone/color tone)
Kampus
Bela Negara

Rona adalah tingkat kehitaman atau tingkat kegelapan obyek


pada citra. Jadi, rona merupakan tingkatan dari hitam ke putih
atau sebaliknya.

Menurut Ray (1965), rona adalah ukuran relatif banyaknya caha-


ya yg dipantulkan oleh obyek dan terekam pada citra hitam putih.

Pada foto udara berwarna


Rona dapat diartikan sebagai warna benda. Warna ialah wujud
yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit,
lebih sempit dari spektrum tampak.

Warna menunjukan tingkat kegelapan di dalam warna biru, hijau,


merah, kuning, jingga, dan warna lainnya.
Klasifikasi rona dari putih hingga hitam (Sabins (1978):

1. Putih (white) Cerah


(light)
2. Cerah (light)
3. Cerah abu2 (gray light)
4. Abu2 cerah (light gray)
5. Abu-abu (gray) Sedang
(inter-
6. Abu2 gelap (dark gray) mediate)
7. Gelap abu-abu (gray
dark)
8. Gelap (dark) Gelap
(dark)
9. Hitam (balck)
RONA FOTO UDARA DIPENGARUHI OLEH:

1. Kedudukan benda yang difoto terhadap matahari


2. Warna dari pada benda yang difoto
3. Sifat memantulkan sinar dari permukaan batuan
4. Bayangan awan
5. Kekompakan batuan dan batuan induk segar
6. Tanah hasil pelapukan batuan
7. Kelembaban dari pada batuan atau tanah penutup
dan tubuh air
8. Tumbuhan penutup
9. Bentuklahan budaya
10. Kepekaan filter film dan pemrosesannya
Batuan yg sama bisa mem-
punyai rona yg berlainan,
sebaliknya batuan yg kom-
posisinya berbeda dapat
menghasilkan rona yg sama.

KEDUDUKAN BENDA TERHADAP SINAR MATAHARI


1. Sun spot: pantulan sinar dari obyek yg langsung masuk
lensa kamera, daerah yang memantulkan sinar akan
tampak mengkilap.
2. Bukit yang terdiri atas satu macam batuan, apabila letak
matahari miring terhadap permukaan bumi, maka ada
bagian dari bukit yang ronanya terang (kena sinar mata
hari dan gelap (bagian yg terlindung dari sinar matahari).
Warna dari pada benda yang dipotret
1. Batuan berwarna gelap umumnya berona gelap,
sedangkan batuan putih mempunyai rona lebih terang.
2. Batuan basalt berona gelap; batuan granit terang;
batugamping, batupasir, sekis, dan basalt berona terang;
batulempung, batuserpih, batusabak, dan sekis bermika
berona kelabu; amfibolit berona gelap.

Sifat memantulkan sinar dari permukaan batuan:


Permukaan batuan halus memantulkan sinar datang secara
langsung (rona lebih terang), pada permukaan batuan kasar
kurang memantulkan sinar (rona lebih gelap)
Pada batuan yang baru saja mengalami longsor akan
mempunyai rona yang terang, sedangkan batuan yang sudah
lama mengalami erosi akan tampak lebih gelap.
Kampus
Bela Negara

1. Rona kota dipengaruhi oleh warna atau bangunan, warna


jalan raya dsb.
2. Rona desa dipengaruhi oleh tetumbuhan campuran.
3. Rona sawah dipengaruhi oleh warna tanaman padi, dan
kering-basahnya sawah.

Kepekaan filter film dan proses pengerjaannya


Unsur ini banyak sekali menentukan rona dari foto udara. Rona
yang disebabkan karena kesalahan oleh hal ini, tidak ada
hubungannya sama sekali dengan geologi.
Meskipun demikian, rona dapat menjadi kriteria
yang baik untuk penafsiran geologi, yaitu: Kampus
Bela Negara

1. Pada daerah yang terbuka dan batuannya tersingkap baik.


2. Untuk mengenal adanya sesar, pada zona sesar kelembaban
tanahnya dapat berbeda dari tanah sekitarnya, sehingga
tampak sangat jelas adanya rona gelap sempit yg memanjang.
3. Untuk mengenal struktur kubah. Pada puncak kubah yg biasa-
nya relatip lebih kering dari bagian bawahnya, tampak adanya
rona yg terang yg dikelilingi oleh rona gelap di sekitarnya.
Kekompakan batuan Kampus
Bela Negara

1. Batuan kompak umumnya mempunyai rona agak


gelap dibanding rona batuan yang sama, tetapi
sudah lepas atau lapuk.
2. Batupasir yang mengalami longsoran, bagian yang
tidak longsor nampak sedikit gelap dari pada bagian
yang longsor.
3. Permukaan yang halus me-
mantulkan banyak cahaya.
Ronanya pada foto udara
lebih cerah daripada permu-
kaan yang kasar, sebaliknya
pada citra SLAR atau SIR.
2. UKURAN Kampus
Bela Negara

Atribut ukuran obyek dapat berupa jarak, luas, tinggi,


lereng, dan volume. Ukuran obyek merupakan fungsi
skala, karena itu ukuran harus selalu diingat skalanya.

Ukuran dapat ditentukan berdasarkan:


1. Perhitungan fotogrametri dengan paralaks.
2. Dibandingkan dengan obyek nyata di lapangan.
3. Diperkirakan dibantu bayangan dan skala.
UKURAN Kampus
Bela Negara

Atribut ukuran obyek dapat berupa jarak, luas, tinggi,


lereng, dan volume. Ukuran obyek merupakan fungsi
skala, karena itu ukuran harus selalu diingat skalanya.
Ukuran obyek geologi kadang2 sangat menolong penaf-
siran geologi. Erosion scrap pd batuan sedimen miring,
biasanya berlereng lebih terjal dari pada dip slope nya.
Ukuran penting pula untuk mengetahui pergeseran sesar
atau interval2 lain seperti misalnya ketebalan statigrafi.
Kelurusan yg berukuran pendek dan saling berpotongan,
mungkin merupakan sistem joint pada batuan tersebut.
Dike berups tonjolan atau lekuk-
an yg berukuran sempitatau kecil
memanjang, sill mempunyai ukur
an kecil memanjang tetapi seja-
jar jurus lapis an batuan.

Pada daerah komplek gunung


berapi, adanya gawir meleng-
kung mengelilingi daerah
yang sangat luas dan datar,
maka gawir tersebut ada
kemungkinan merupakan
batas dari suatu kaldera.
3. TEKSTUR
1. Tekstur ialah frekuensi perubahan rona pada citra fotografi
(Lillesand and Kiefer, 1979)
Kampus
Bela Negara

2. Tekstur adalah pengulangan rona kelompok obyek yang terlalu


kecil untuk dibedakan secara individual (Estes and Simonett,
1975).
3. Tekstur yaitu perubahan rona pada citra yang dihasilkan oleh
sekelompok kenampakan satuan yang terlalu kecil un- tuk
diamati secara individual (Colwell dlm Ray, 1960, h.9).
4. Tekstur adalah derajat kekasaran atau kehalusan yang
ditunjukkan oleh citra foto (Avery, 1997).
5. Tekstur berkaitan dengan rona, bentuk, ukuran, dan pola.
6. Tekstur sering dinyatakan dengan kasar, halus, rata, banded,
berbintik-bintik, granular, linier, blocky, matted (seperti tikar)
dan wolly.
Tekstur kadang-kadang sangat sangat berguna
untuk mengenal bentuk-bentuk geologi
1. Batuan ubahan kebanyakan dapat dikenal dari tekstur-
nya yang tampak seperti serabut halus.
2. Perlapisan batuan sedimen memperlihatkan tekstur
banded.
3. Permukaan air yang tenang bertekstur halus, hutan ber-
tekstur kasar, belukar bertekstur sedang, semak berteks-
tur halus.
4. Dua aliran lava yang berlainan umur. Lava yg lebih tua
sudah banyak tererosi, sedangkan yang lebih muda ma-
sih kelihatan lebih halus. Pada foto udara, lava yang lebih
tua akan tampak bertekstur lebih kasar, sedangkan yg
lebih muda tampak lebih halus.
5. Endapan aluvial sangat mudah dikenal pada foto udara,
umumnya bertekstur halus.
6. Tekstur halus biasanya dijumpai di pada batuan homogen
misalnya batulempung.
7. Tekstur kasar biasanya dijumpai pada batuan heterogen
seperti konglomerat, breksi, batuan beku dan batugam-
ping berelief tinggi.
Tekstur halus

Tekstur
kasar
4. BENTUK Kampus
Bela Negara

Merupakan variabel kualitatif yang memerikan konfi-


gurasi atau kerangka suatu obyek (Lo,1979).

Bentuk merupakan atribut yang jelas sehingga banyak


obyek yang dapat dikenali berdasarkan bentuknya saja.
Bentuk tertentu pada foto udara sangat erat hubungan-
nya dengan keadaan geologi.

Shape ialah bentuk luar, sedang form merupakan su-


sunan umum atau struktur yang bentuknya lebih terpe-
rinci.
Kampus
Bela Negara

1. Sumbat kepundan gunung berapi pada umumnya dikenali


pada bentuknya yang menyerupai kerucut yang terte-
lungkup.

2. Gunungapi berbentuk kerucut, sedang bentuk kipas


aluvial seperti segi tiga yang alasnya cembung.

3. Batuan resisten membentuk topografi kasar dengan


lereng terjal bila pengikisannya telah berlangsung lanjut.

4. Adanya bentuk dolina yang menyerupai kerucut terlen-


tang pada suatu daerah yg menunjukkan adanya batu-
gamping.
Kampus
Bela Negara

5. Bidang lapisan tampak sebagai garis-garis saling sejajar.


6. Arah kemiringan bidang lapisan batuan dapat ditentukan
dengan melihat bentuk V pada bentuk perlapisan yang
berupa garis-garis sejajar
7. Bentuk garis-garis sejajar yang melengkung menyerupai
setengah lingkaran, mengindikasikan lipatan menujam.
8. Bentuk penampang melintang lembah sungai dapat mem-
berikan gambaran batuannya. Penampang sungai berben-
tuk V biasanya pada daerah berbatuan berbutir kasar (ba-
tupasir kasar atau breksi). Penampang sungai berbentuk
U biasanya pada daerah batuan lempung atau batupasir
yang tidak terlalu kompak.
5. POLA Kampus
Bela Negara

Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yg menan-


dai banyak obyek alamiah maupun bentukan manusia.

Pola alam adalah rangkaian bentuk2 geologi, topografi,


dan vegetasi pada permukaan bumi:
1. Rangkaian bentuk pola alam, seperti sungai, pung-
gungan, vegetasi dll.
2. Polanya bisa lurus, melengkung, tidak menerus, atau
zig-zag.
3. Pola2 demikian, biasanya berhubungan dengan struk-
tur geologi (sesar, lipatan), intrusi, perbedaan
resistensi batuan.
Kampus
Bela Negara

Penyebaran tumbuhan yang sempit panjang dan berbelok


belok dengan arah umum tegak lurus garis pantai.

Pola alam ini menempati daerah bekas sungai tua yg pada saat
ini sudah berupa daratan. Pada sungai tua yang demikian,
umumnya berbatuan pasir lepas, kerikil, pasir lempungan.

Pemukiman transmigran dikenali dengan pola yang teratur,


yaitu rumah yang ukuran dan jaraknya seragam, masing-
masing menghadap jalan.

Kebun karet, kelapa, kopi, sawit dan sebagainya dibedakan


dari hutan atau vegetasi lain dengan polanya yang teratur,
yaitu dari pola larikan dan jarak tanamnya.
6. TINGGI Kampus
Bela Negara

Tinggi dapat ditentukan dari:


1. Bayangan dibandingkan kondisi umum di lapangan.
2. Ingat ada faktor eksagerasi.
3. Kondisi fisik di lapangan perlu diketahui, misal tinggi
bangunan sekolah, rumah bertingkat, tinggi pohon
kelapa, tinggi kebun apel dll.
7. BAYANGAN
Bayangan bersifat menyembunyikan detail yg berada di dae-
7. banyak
rah gelap. Bayangan BAYANGAN
dipergunakan dalam penafsiran
dibidang pertanian dan geografi. Misal mengukur tinggi po-
hon & mengenal jenis bangunan, cerobong asap, menara,
tangki minyak, dan bak air yang dipasang tinggi lebih tam-
pak dari bayangannya.
Bayangan penting bagi penafsir dalam 2 hal yang saling
bertentangan, yaitu:
1. Obyek di bawah bayangan hanya dapat sedikit meman-
tulkan cahaya dan sukar diamati pada foto, yang akhirnya
dapat menghalangi interpretasi.
2. Situs atau lokasi obyek dalam hubungannya dengan obyek
yang lain, sangat berguna untuk membantu pengenalan
suatu obyek.
Bayangan dan awan Kampus
Bela Negara

1. Apabila posisi kapal terbang di atas awan, maka


awan tampak putih terang, sedangkan bayangannya
tampak sangat gelap.
2. Apabila posisi kapal terbang di bawah awan, awan
tidak tampak pada foto udara, tetapi bayangannya
yang tampak.
3. Pengaruh bayangan adalah mempergelap rona
batuan itu sendiri.
Bayangan kadang dapat untuk mengenal obyek geologi:
1. Sumbat gunung berapi tanpa mempergunakan ste-
reoskop, dari bayangannya tampak berupa kerucut.
2. Gawir batas kaldera juga tampak dari bayangannya.
3. Adanya bayangan, maka lereng terjal atau gawir
(escarpment) tampak lebih jelas.
Perbedaan relief akan membentuk bayangan dan dapat
menimbulkan rona gelap dan cerah:
1. Kegunaan utama unsur bayangan di dalam geologi
adalah untuk interpretasi daerah yang hampir rata.
Adanya bayangan, maka perbedaan tersebut dapat lebih
dipertegas.
2. Apabila pemotretan akan di lakukan pada waktu sinar
datang sangat miring. Akibatnya akan terdapat banyak
bayangan pada daerah yang berbukit. Bayangan-
bayangan ini kadang menutupi detil geologi yang sangat
penting.
3. Sebaiknya dilakukan pada sinar datang antara 20-300
Lava mungkin berdekatan dengan lahar atau breksi
volkanik. Perbukitan homoklin mungkin merupakan sayap
antiklin atau sinklin. Kampus
Bela Negara

Hasil letusan gunung berapi, lahar & lava biasanya tersebar


memancar dari suatu titik yaitu lubang kepundan. Apabila
lubang kepundannya tidak tampak pada foto, maka tidak
akan langsung dikenali. Tetapi apabila hubungannya dengan
kepundan tampak, maka penafsirannya akan lebih mudah.
PRINSIP DASAR INTERPRETASI

1. RELIEF

Melalui citra
sangat
membantu di
dalam
interpretasi
bentuk lahan
dataran.
2. TUMBUHAN (VEGETASI) Kampus
Bela Negara

Ada hubungan antara tumbuhan penutup dengan batu-


an di bawahnya. Hubungan ini sangat membantu ahli
geologi untuk memetakan jenis batuan atas indikasi
tumbuhan yang hidup di atasnya.

Di daerah bercurah hujan tinggi, banyak terjadi perpin-


dahan unsur kimia dari satu tempat ke tempat lain oleh
air tanah dan air permukaan. Akibatnya unsur kimia
tanah dapat menjadi seragam, walaupun batuan
induknya berbeda.

Di daerah kering hubungan antara tumbuhan dan


batuan di bawahnya mungkin bisa lebih jelas.
2. TUMBUHAN (VEGETASI) Kampus
Bela Negara

1. Daerah yang tertutup tumbuhan pada umumnya mempuyai


rona yang lebih gelap dari pada daerah yang terbuka.
2. Tetumbuhan memperlihatkan rona abu-abu sampai abu-abu
gelap pada foto udara pankromatik, sedangkan pada foto
infra-merah terpantul memperlihatkan rona cerah.
3. Ada hubungan antara tumbuhan penutup & batuan di bawah-
nya dan sangat membantu ahli geologi untuk memetakan je-
nis batuan atas indikasi tumbuhan yang hidup di atasnya.
4. Di daerah bercurah hujan tinggi, banyak terjadi perpindahan
unsur kimia dari satu tempat ke tempat lain oleh air tanah dan
air permukaan. Akibatnya unsur kimia tanah dapat menjadi
seragam, walaupun batuan induknya berbeda.
5. Di daerah kering hubungan antara tumbuhan dan batuan di
bawahnya mungkin bisa lebih jelas.
Kampus
Bela Negara

1. Pohon jati subur di daerah berbatugamping


2. Pohon karet subur di daerah volkanik
3. Padi ditanam di daerah aluvial, dataran kaki gunung api, dan
tanah sisa (residual soil).
4. Alang-alang biasanya di batupasir dan napal.
5. Hutan lebat berbatang rendah di batupasir.
6. Di daerah berbatupasir pematang pantai, pohon kelapa hidup
subur dan rapat.
7. Di daerah berbatulempung terdapat tumbuhan yang kecil dan
pendek.
8. Tumbuhan penutup di daerah batupasir umum nya lebih jarang
daripada di daerah batulempung.
Kampus
Bela Negara

9. Tetumbuhan berpola lurus alami biasanya terdapat pada kekar


dan sesar
10. Tetumbuhan berpola melengkung biasanya terdapat pada batuan
sedimen klastik berstruktur antiklin atau sinklin.
11. Tetumbuhan dapat pula tumbuh pada zone kontak antara batuan
lulus air dan batuan tidak lulus air.
12. Daerah yang tertutup tumbuhan pada umumnya mempuyai rona
yang lebih gelap dari pada daerah yang terbuka.
13. Tetumbuhan memperlihatkan rona abu-abu sampai abu-abu
gelap pada foto udara pankromatik, sedangkan pada foto infra-
merah terpantul memperlihatkan rona cerah.
Kelembaban pada batuan atau tanah penutup Kampus
Bela Negara

1. Batuan yg lembab pada umumnya mempunyai rona


yg lebih gelap dari batuan yang sama tetapi kering.
2. Foto udara yg dibuat pada waktu musim penghujan,
ronanya tampak merata gelap. Akibatnya perbedaan
warna maupun sifat fisik batuan kurang kontras
perbedaan ronanya pada foto udara.
3. Untuk kepentingan geologi, sebaiknya foto udara di
buat pada musim kering.

Tumbuhan penutup
1.Daerah yg tertutup tumbuhan pada umumnya mem-
puyai rona yg lebih gelap dari pd daerah yg terbuka.
2.Tetumbuhan memperlihatkan rona abu2 sampai abu2
gelap pd foto udara pankromatik, sedangkan pd foto
infra-merah terpantul memperlihatkan rona cerah.
3. BUDAYA Kampus
Bela Negara

Kebudayaan adalah bentuk2 di alam yg terjadi akibat


kerja manusia. Kebudayaan dapat di pakai untuk
interpretasi geologi:
1. Tambak ikan di dekat pantai, umum terjadi pada
endapan aluvial yg terdiri atas lempung atau pasir
lempungan.
2. Sawah biasa diolah di dataran aluvial, residual soil,
dan dataran kaki gunung api.
3. Hutan buatan manusia biasanya dijumpai di daerah
yang memiliki tanah tebal dengan lereng agak terjal,
sehingga proses erosi dan gerakan massa dapat di
cegah atau di kurangi.
Budaya dan rona Kampus
Bela Negara

1. Rona kota dipengaruhi oleh warna atau bangunan,


warna jalan raya dsb.
2. Rona desa dipengaruhi oleh tetumbuhan campuran.
3. Rona sawah dipengaruhi oleh warna tanaman padi,
dan kering-basahnya sawah.

Kepekaan filter film dan proses pengerjaannya

Unsur ini banyak sekali menentukan rona dari foto


udara. Rona yang disebabkan karena kesalahan oleh hal
ini, tidak ada hubungannya sama sekali dengan geologi.
Meskipun demikian, rona dapat menjadi kriteria
yang baik untuk penafsran geologi, yaitu: Kampus
Bela Negara

1. Pada daerah yang terbuka dan batuannya tersingkap


baik.
2. Untuk mengenal adanya sesar, pada garis/zona sesar
kelembaban tanahnya dapat berbeda dari tanah
sekitarnya, sehingga tampak sangat jelas adanya
rona gelap sempit yang memanjang.
3. Untuk mengenal adanya struktur kubah. Pada puncak
kubah yang biasanya relatip lebih kering dari bagian
bawahnya, tampak adanya rona yang terang yang
dikelilingi oleh rona gelap di sekitarnya.
Perbedaan relief akan membentuk bayangan
dan dapat menimbulkan rona gelap dan cerah. Kampus
Bela Negara

Keseragaman rona tersebut dapat dibagi menjadi:


1. Uniform 2. Mottled
3. Banded 4. Scrabbled

1. Mottled tone: rona gelap & cerah ber-ubah2 dalam jarak yg


relatif dekat. Hal ini dapat disebabkan perubahan kandungan air
tanah atau tekstur tanah. Rona gelap merupakan daerah depresi
lebih basah, rona cerah lebih kering. Biasanya yg menunjukkan
rona ini adalah batugamping bertopografi karst, coastal plain da-
taran pantai, cekungan infiltrasi pada teras, dataran limpah banjir.
2. Rona uniform: tingkat kecerahan di setiap bagian sama.
Biasa ditunjukkan oleh:
1.Endapan aluvial
2.Batuan sedimen datar dan tebal dengan kandungan air dan
tekstur yang seragam.
3. Banded tone : rona gelap dan cerah bergantian merupakan
berkas atau pita yang lurus atau meliuk-liuk seperti:
1.Daerah kering dan basah yang berhubungan dengan meander
scroll di dataran banjir.
2.Ancient outwash channels
3.Pematang pantai dan bukit pasir linier
4.Gawir batuan sedimen berlapis
5.Batuan metamorfik berfoliasi
4. Scrabbled tone: rona gelap & cerah dng bentuk tidak me-
nentu dan ukuran luas bervariasi, dijumpai di daerah bertekstur
halus tetapi tidak teratur, seperti di:
1. Daerah kering dengan deposit alkali pada permukaan bumi.
2. Aliran lava volkanik muda
4. POLA PENGALIRAN Kampus
Bela Negara

Pola pengaliran harus ditinjau dari 6 aspek di bawah ini:


1. Pola pengaliran dasar (merupakan hasil kegiatan
erosi dan tektonik, shg berhubungan dengan lereng,
bentuk lahan, proses erosi, jenis batuan, struktur
geologi, dan intrusi).
2. Pola pengaliran ubahan, terjadi perubahan dari pola
dasar akibat factor lereng, litologi, struktur geologi,
dan intrusi.
3. Penyimpangan aliran (dapat dipergunakan untuk
mengenali bentuk lahan, resistensi batuan, stratigrafi,
dan struktur geologi).
4. Tekstur pengaliran (untuk menentukan ukuran dan
bentuk butir).
4. POLA PENGALIRAN Kampus
Bela Negara

Pola pengaliran harus ditinjau dari 6 aspek di bawah ini:

5.Bentuk lembah dan bentuk lereng dipengaruhi mate-


rial penyusun dan proses yang berlangsung. Batu-
lempung biasanya lunak, membentuk morfologi da-tar,
sehingga erosi lateral lebih aktif daripada erosi vertikal.
Akibatnya bentuk lembah lebar dan dangkal. Breksi
gunung api umumnya batuan resisten, mem-bentuk
morfologi tinggi, sehingga erosi vertikal lebih aktif.
Akibatnya bentuk lembah sempit dan dalam.
6.Tempat mengalirnya aliran sungai (alluvial stream
atau bed rock stream).
Kalian harus terus….. Kampus
Bela Negara

BEKERJA KERAS
Fokus terhadap target, tanggung jawab, dan mimpimu.
BEGERAK CEPAT
Berkomunikasi secara efektif, melakukan perencanaan dengan
baik, bekerjasama dalam tim serta tetap terus semangat.
BERTINDAK TEPAT
Berpikir kritis, kreatif, inovatif, kembangkan kemampuan intelek-
tual untuk memecahkan masalah pada tingkat individu dan
kelompok.
BEKERJA SAMA
Bekerja sama dalam tim serta tetap terus semangat.

WISUDA APRIL 2024 ATAU MUNDUR OKTOBER 2026?


TUGAS KELOMPOK (3-6 mahasiswa):
Dikumpulkan pada tatap muka ke 6 melalui CP.
1. Tugas kelompok, utamakan kerja sama antar anggota.
2. Masing-masing kelompok mencari obyek atau fenome-
na geomorfologi (geologi) yang menarik dari citra
(Google Earth, foto udara, citra lain).
3. Lakukan cara ini. Cara mudah dan praktis bagi pemula
adalah dengan melakukan perbandingan:
a. Membandingkan antara kenampakan peta RBI dan
citra (peta RBI dan citra diinterpretasi dan
dibandingkan).
b. Membandingkan antara kenampakan peta geologi dan
citra.
c. Membandingkan antara laporan geologi daerah
sasaran dan citra.
d. Mengandalkan hasil interpretasi kalian sendiri
(silahkan belajar interpretasi).
TUGAS KELOMPOK (3-6 mahasiswa):
Dikumpulkan pada tatap muka ke 6
melalui CP.

4. Maksimalkan interpretasi kalian, diharapkan akan


mendapatkan hasil interpretasi baru yang lebih detil,
berbeda, dan bahkan lebih rinci dari yang sudah ada.
5. Hasil akhir berupa peta-peta tentatif, yaitu peta
geomorfologi dan peta geologi. Lebih baik cari di
sekitar daerah asal Saudara. Jelaskan secara genetik
fenomena-fenomena geomorfologi atau geologi
tersebut.
6. Selamat bekerja dengan percaya diri.
PRESENTASI MANDIRI GEOINDERAJA:
Untuk tatap muka 14 dan 15, kuota hanya untuk
12-14 mhs.
1. Nama ………………………, judul ……………………….
(bisa menyusul).
2. Nama ………………………, judul ……………………….
(bisa menyusul).
3. Dst …………………………….

Anda mungkin juga menyukai