DOSEN PENGAMPU :
Dalam interpretasi foto udara dilakukan dengan mendasarkan teknik interpretasi foto udara
yang mendasarkan delapan unsur interpretasi, yakni:
3. Ukuran
Termasuk dalam unsur ukuran adalah jarak, luas, volume, ketinggian tempat
dan kemiringan. Ukuran objek pada citra merupakan fungsi skala, maka di dalam
memanfaatkan ukuran sebagai unsur interpretasi citra harus selalu diingat skalanya.
Ukuran dapat mencirikan objek sehingga dapat dijadikan sebagai ciri pembeda
dengan objek lainnya. Contoh pengenalan objek berdasarkan ukuran:
➢ Ukuran rumah sering mencirikan apakah rumah itu rumah mukim, kantor,
atau industri. Rumah mukim umumnya lebih kecil bila dibanding dengan kantor atau
industri.
➢ Lapangan sepak bola di samping dicirikan oleh bentuk segi empat, juga
dicirikan oleh ukurannya sekitar 100 m x 80 m dan sekitar 30 m x 15 m bagi
lapangan tenis. Maka pada pada foto udara skala 1:10.000, lapangan sepak bola
berukuran 10 mm x 8 mm dan lapangan tenis 3 mm x 1,5 mm.
4. Tekstur
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra (Lillesand, Kiefer,
Chipman, 2006) atau pengulangan rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk
dibedakan secara individual (Estes dan Simonett, 1975). Tekstur sering dinyatakan
dengan tingkat kekasaran (kasar, halus) suatu objek. Tekstur dibedakan menjadi tiga
tingkatan yaitu tekstur halus, sedang dan kasar. Tingkat kekasaran objek pada citra
ditentukan oleh kerapatan objek, ketinggian, dan homoginitas objek. Objek yang
rapat, ketinggian rendah, dan homogen akan tampak halus. Pengenalan objek
berdasarkan tekstur misalnya: hutan bertekstur kasar dibandingkan dengan semak
belukar yang bertekstur sedang dan rerumputan yang bertekstur halus.
5. Tekstur
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra (Lillesand, Kiefer,
Chipman, 2006) atau pengulangan rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk
dibedakan secara individual (Estes dan Simonett, 1975). Tekstur sering dinyatakan
dengan tingkat kekasaran (kasar, halus) suatu objek. Tekstur dibedakan menjadi tiga
tingkatan yaitu tekstur halus, sedang dan kasar. Tingkat kekasaran objek pada citra
ditentukan oleh kerapatan objek, ketinggian, dan homoginitas objek. Objek yang
rapat, ketinggian rendah, dan homogen akan tampak halus. Pengenalan objek
berdasarkan tekstur misalnya: hutan bertekstur kasar dibandingkan dengan semak
belukar yang bertekstur sedang dan rerumputan yang bertekstur halus.
6. Tinggi dan Kedalaman
Suatu objek dapat dikenali dari ketinggiannya, hal ini dapat diketahui secara
baik pada foto udara berpasangan yang diamati menggunakan stereoskop. Objek-
objek tersebut dapat dikenali dengan mudah berdasarkan ketinggian, apalagi pada
pengamatan stereoskopis terjadi fenomena vertical exaggeration (pembengkakan ke
atas), maka objek menjadi terkesan lebih tinggi dari aslinya. Objek gunung atau
gedung tampak menjulang tinggi, sementara lembah, sungai, ngarai tampak berbeda
secara kontras.
7. Bayangan
Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah
gelap. Objek yang berada di daerah gelap biasanya tidak terlihat atau hanya samar-
samar. Meski demikian bayangan sering menjadi kunci penting pada pengenalan
beberapa objek yang justru lebih tampak pada bayangannya.
8. Situs
Merupakan tempat kedudukan suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya
(Estes dan Simonett, 1975). Situs bukan merupakan ciri objek secara langsung,
melainkan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya. Makna situs dalam hal ini
adalah: a. Letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya. b. Letak objek
terhadap bentang darat, misal situs objek di rawa, di puncak bukit yang kering, di
sepanjang sungai dan sebagainya, yang oleh Van Zuidam disebut sebagai situs
topografi. Situs ini berupa unit terkecil dalam suatu sistem wilayah morfologi yang
dipengaruhi oleh faktor seperti beda tinggi, kemiringan lereng, keterbukaan terhadap
sinar matahari, keterbukaan terhadap angin, ketersediaan air permukaan dan air
tanah.
9. Asosiasi
Asosiasi adalah keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lain.
Karena adanya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu objek pada citra sering
merupakan petunjuk bagi adanya objek lain. Contoh: Gedung sekolah di samping
berbentuk huruf I, L, U juga berasosiasi (ditandai) dengan adanya lapangan olahraga
di sekitarnya. Lapangan sepak bola ditandai dengan adanya gawang dan bentuk yang
persegi panjang maupun elips. Kolam renang ditandai dengan warna biru dan
ditepinya terdapat payung istirahat. Sungai besar berasosiasi dengan dermaga atau
kapalkapal yang berlabuh.
10. Konvergensi Bukti
Di dalam mengenali sebuah objek pada foto udara atau citra lainnya
dianjurkan tidak hanya menggunakan satu unsur interpretasi citra, tetapi sebaiknya
menggunakan unsur-unsur yang lainnya sekaligus. Semakin banyak jumlah unsur
yang digunakan, semakin menciut lingkupnya ke arah titik simpul tertentu.
Unsur Interpretasi Citra
Pengenalan obyek merupakan bagian paling vital dalam interpretasi citra. Foto udara
sebagai citra tertua di dalam penginderaan jauh memiliki unsur interpretasi yang paling
lengkap dibandingkan unsur interpretaasi pada citra lainnya. (Sutanto, 1994:121).
Unsur interpretasi citra terdiri :
Source : Risma Fadhilla Arsy (2013). Metode Survei Deskriptif Untuk Mengkaji Kemampuan
Interpretasi Citra Pada Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Universitas Tadulako
jurnal.untad. Vol 16, No 3 (2013)