Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Promine, Juni 2015, Vol. 3 (1), hal.

57 - 63

Endapan Batuan Volkanik Berdasarkan Data Sistem Informasi


Geografi (SIG) Daerah Danau Ranau, Propinsi Sumatera Selatan
(Volcanic Rock Deposits Based On Geographic Information System Data of
Ranau Lake, South Sumatra Province)

Idarwati1
1
Program Studi Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya

Abstract
Ranau Lake as the second biggest lake in Sumatra Island. On Plio-Pleistocene Ranau Volcano
(Volcano-tectonic) eruption resulted the formation of Ranau Lake. After the great eruption of Ranau
Volcano, grow up another volcanoes like Seminung Volcano, and become a Ranau Volcanic Complex.
At the foot of Seminung Volcano often showed sulfur gas burst activity which are indicated by the
death of organism in Ranau Lake. The increasing of burst gas and locally earthquacke to be the
principle one to predict the possibility of volcano eruption for anticipation and decrease the impact of
volcano eruption. The research objective was to determain the characteristics of rocks formation
surrounding Ranau Lake using Landsat Imagery.
Keywords: Ranau Lake, Volcano, Landsat Imagery.

1. Pendahuluan sejak jutaan tahun lalu. Tetapi pada saat-


saat tertentu ada proses-proses yang
Secara geografis Indonesia merupakan menghentak dan hanya dalam hitungan hari,
wilayah kepulauan yang memiliki posisi jam, menit, bahkan detik seperti gempa atau
strategis secara politik dan ekonomi regional letusan gunungapi dan longsoran.
yang terletak diantara dua benua yaitu
benua Asia dan Benua Australia dan dua Tinjauan Pustaka
samudera India dan Pasifik. Sedangkan Geologi daerah penelitian secara regional
secara fisiografi Indonesia dipengaruhi oleh telah dibahas oleh beberapa ahli geologi
interaksi konvergen dan diikuti oleh gejala antara lain Van Bemmelen (1949) Gafoer
subduksi dari tiga lempeng, yaitu lempang dkk. (1994) tetapi secara detail belum
samudera India-Australia yang bergerak pernah dilakukan begitu pula pemetaan
relatif ke utara, lempeng benua Eurasia yang potensi bencana alam geologi daerah
relative lebil dan lempeng samodera Pasifik penelitian. Adjat Sudradjat (1989) telah
(lempeng Filipina) yang bergerak relatif ke membuat peta bencana alam seluruh
barat (Katili, 1975; Hamilton, 1979 dan Indonesia termasuk gempa bumi dan letusan
Asikin 1976) yang menghasilkan unsur- gunungapi. Soeria Atmadja (1989) telah
unsur tektonik antara lain zona subduksi, membahas mengenai pengemabangan
busur volkanik, busur cekungan muka dan analisis resiko bencana alam yang
belakang. Proses-proses tektonik ini menghasilkan beberapa matrik antara lain
mengakibatkan terjadinya pembentuk materik kerusakan akibat bencana alam.
bentang alam daratan dan lautan di Menurut Sampoerno (1989), bencana alam
permukaan bumi, termasuk kepulauan geologi dapat dibagi menjadi dua, yaitu
Indonesia, pembentukan deretan gunungapi, geodinamika yang berasal dari dalam bumi
terdapatnya endapan emas, sumber energi seperti gempa bumi dan letusan gunungapi,
minyak dan gas bumi, dan lain-lain. Proses- kemudian geometeorologi yang berasal dari
proses tersebut telah terjadi di Indonesia proses meterologi seperti banjir dan gerakan
sejak tanah.
* Korespodensi Penulis: ( Indarwati) Program Studi
Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas
Sriwijaya, Jl. Raya Palembang - Prabumulih km 32.
E-mail: idar_lovee@yahoo.com
HP. 081392718943

57
Jurnal Promine, Juni 2015, Vol. 3 (1), hal. 57 - 63

2. Metode Penelitian sedangkan perairan dangkal atau air dengan


konsentrasi sedimen tinggi akan nampak
Penginderaan jauh dengan biru muda. Area permukiman berwarna biru
menggunakan citra landsat merupakan kecoklatan.
suatu metode yang diterapkan untuk
3. Kombinasi 453
membantu memberikan informasi jenis
batuan dari dampak peringatan awal yang Saluran 5 sensitif akan variasi
ditimbulkan letusan gunung api. Saat kandungan air, vegetasi berdaun banyak
meneliti gunung api diperlukan adanya data dan kelembapan tanah. Saluran ini
yang presisi serta interpretasi yang baik mencirikan tingkat penyerapan air yang
untuk mengetahui bahaya letusan gunung tinggi, sehingga memungkinkan deteksi
api dengan melihat bentang alam daerah lapisan air yang tipis (kurang dari 1
telitian. cm). Variasi dari kandungan Fe2O3 pada
batuan dan tanah dapat dideteksi, pantulan
3. Hasil dan Pembahasan yang tinggi berarti kandungan yang banyak.
Pada kombinasi ini, vegetasi berwarna
Analisa Peta Menggunakan Citra Landsat kemerahan, ketika tanaman mempunyai
kondisi kelembapan yang sedikit rendah,
Citra khususnya landsat, seperti citra
tingkat pantulan saluran 5 relatif tinggi, yang
lainnya, tersusun atas beberapa saluran
berarti semakin banyak warna hijau,
(band), dengan berbasis warna dasar
sehingga menghasilkan warna oranye. Hijau
(Merah, Hijau, Biru), kita bisa
akan semakin mendominasi ketika pantulan
mengkombinasikan saluran-saluran tersebut
vegetasi semakin rendah di VNIR dan
pada saluran warna dasar, yang nantinya
meninggi di SWIR. tanah tanpa vegetasi dan
akan menonjolkan informasi tertentu yang
area permukiman akan nampak biru
kita inginkan, berikut kombinasi untuk
kecoklatan.
Landsat. Berikut analisis kombinasi citra:
4. Kombinasi 742 (753)
1. Kombinasi 321 (432)
Vegetasi memperlihatkan variasi
Kombinasi ini merupakan warna natural
kehijauan dikarenakan saluran 4
sehingga merupakan pendekatan terbaik
direpresentasikan dengan warna hijau.
untuk melihat realitas lanskap. Saluran 3
Saluran 7 sensitif terhadap variasi
mendeteksi penyerapan klorofil, saluran 2
kelembapan dan khususnya mendeteksi
mendeteksi reflektan hijau dari vegetasi dan
mineral hidro pada setting geologi,
saluran 1 cocok untuk penetrasi air, pada
contohnya lempung. Saluran ini dapat
perairan jernih bisa masuk sekitar 25 meter,
membedakan berbagai macam batuan dan
dengan kata lain kita bisa juga mendeteksi
tipe mineral. Perbedaan asal usul dari
transportasi sedimen di perairan. Saluran 1
berbagai tipe batuan direpresentasikan
juga membedakan tanah dan vegetasi serta
dengan warna merah menuju oranye dan
tipe tipe hutan.
juga warna yang lebih terang pada warna
2. Kombinasi 432 biru dapat memberikan informasi kepada kita
mengenai tanah. Dibandingkan saluran infra
Tipikal kombinasi komposit false color
merah lainnya, saluran 7 sangat sensitif
seperti di foto udara. Saluran 4 mendeteksi
terhadap radiasi pancaran sehingga dapat
puncak pantulan dari vegetasi, juga
mendeteksi sumber panas. Titik hijau terang
membedakan tipe vegetasi, selain itu
mengindikasikan vegetasi dan perairan
membedakan tanah dan perairan. Kombinasi
nampak berwarna biru gelap atau hitam.
ini menampilkan vegetasi berwarna merah,
Daerah permukiman berwarna biru gelap
merah yang lebih terang menandakan
atau pink.
vegetasi yang lebih dewasa. Tanah dengan
sedikit atau tanpa vegetasi antara putih 5. Kombinasi 4.5.1
(pasir atau garam) sampai hijau atau coklat
Vegetasi sehat terlihat kemerahan,
tergantung kelembapan dan kandungan
coklat, oranye dan kuning. Tanah mungkin
organik. Air nampak biru, perairan jernih
hijau dan coklat, pemukiman putih, cyan,
akan terlihat biru gelap atau hitam
dan abu-abu, biru terang merepresentasikan

© Teknik Pertambangan, Univ. Bangka Belitung 58


Jurnal Promine, Juni 2015, Vol. 3 (1), hal. 57 - 63

area yang dibersihkan dari vegetasi dan mengenai vegetasi, dan banyak digunakan
area kemerahan merupakan vegetasi yang pada aplikasi manajemen kayu dan
baru tumbuh, atau padang rumput yang serangan hama.
jarang. Perairan yang jernih dan dalam akan
8. Kombinasi 5.4.1
berwarna hitam, jika perairan dangkal atau
mengandung sedimen maka akan terlihat Mirip dengan kombinasi 7.4.2, vegetasi
kebiruan atau biru terang. Untuk studi sehat akan berwarna hijau terang, kecuali
vegetasi, adanya saluran IR menengah kombinasi 5.4.1 yang lebih baik untuk studi
menambah sensitifitas untuk mendeteksi agrikultur.
variasi tahap pertumbuhan vegetasi, tetapi 9. Kombinasi 7.5.4
interpretasi harus hati-hati jika akuisisi data
bertepatan dengan hujan. Saluran 4 dan 5 Kombinasi ini tidak melibatkan saluran
menunjukkan pantulan tinggi untuk area visibel, memberikan kita penetrasi atmosfer
vegetasi sehat. Kombinasi ini sangat yang terbaik. Pesisir dan garis pantai
berguna untuk membandingkan area terdefinisikan dengan baik. Dapat digunakan
terendam dan are bervegetasi merah untuk mencari karakteristik tekstural dan
dengan warna yang berkaitan di saluran kelembapan tanah. Vegetasi terlihat biru.
3.2.1 untuk menjamin interpretasi yang 10. Kombinasi 3.5.1
benar. Kombinasi ini tidak bagus untuk studi
fitur budaya seperti jalan dan landasan pacu. Kombinasi ini memperlihatkan tekstur
topografi sedangkan kombinasi 7.3.1 (7.4.2)
6. Kombinasi 7.5.3 dapat membedakan jenis batuan.
Kombinasi ini memberikan pembawaan 11. Kombinasi 4.5.7 (5.6.7)
warna seperti natural dan juga kemampuan
penetrasi partikel atmosfer, asap dan kabut. Memberikan efek false color (warna
Vegetasi tampak kehitaman dan hijau muda yang tidak sebenarnya), dan bisa menjadi
ketika musim tumbuh, permukiman berwarna guide dalam menganalisis permukaan
putih, abu-abu, cyan, atau ungu. pasir, tanah (warna biru muda:permukiman,bangunan,
dan mineral terlihat dalam berbagai variasi oranye: tutupan tumbuhan, abu-abu
warna. Penyerapan hampir semua di IR kebiruan:material lepas endapan gunungapi
menengah adalah di air, es, dan salju sepanjang sungai).
memberikan kita batas yang jelas akan garis
pantai dan perairan. Salju dan es terlihat biru Tabel 1. Saluran Spektral Citra Landsat dan
gelap, dan air berwarna hitam atau biru Analisis Tipe Tutupan Lahan
gelap. Permukaan panas seperti kebakaran
hutan dan kaldera gunung api menyerap IR Tipe Penutupan Kombinasi Saluran
menengah dan terlihat bernuansa merah Lahan Spektral
atau kuning. Aplikasi untuk kombinasi ini Perairan Band 1, 4 & 7 / Band
adalah monitoring kebakaran hutan. Selama 1, 2 & 3
musim pertumbuhan vegetasi muda, Pemukiman Band 1, 4 & 7
kombinasi 7.4.2 harus diganti dengan Pertanian Band 1, 2 & 3
kombinasi ini. Area tergenang banjir akan Hutan Band 1, 4 & 7
terlihat biru tua atau hitam, dibandingkan Garam Band 1, 2 & 3
kombinasi 3.2.1 yang memperlihatkan area Sisa Vegetasi Band 1, 4 & 7
terendam dangkal sebagai abu-abu dan sulit Vegetasi Buatan Band 1, 4 & 7
dibedakan.
4. Kesimpulan
7. Kombinasi 5.4.3
Kombinasi ini memberikan pengguna Berdasarkan pengamatan di lapangan
banyak informasi dan kontras warna. dan citra landsat dapat dilihat sebaran
Vegetasi sehat berwarna hijau terang, dan batuan beku, batuan piroklastik dan batuan
tanah berwarna ungu muda. Kombinasi ini sedimen daerah Danau Ranau dan
menggunakan saluran 5 yang memberikan sekitarnya.
kita informasi agrikultur. Kombinasi ini
memberikan kita informasi berguna

© Teknik Pertambangan, Univ. Bangka Belitung 59


Jurnal Promine, Juni 2015, Vol. 3 (1), hal. 57 - 63

Daftar Pustaka sebagai Bagian dari PP29/1986,


tentang AMDAL. Prosiding Geologi
Gafoer, S.; Amin, TC.; dan Pardede, R. 1994.
Kuarter dan Pengembangan Wilayah
Peta Geologi Lembar Baturaja, Sumatera P3G. Bandung, No.10, hal. 16 - 23.
Selatan. Direktorat Geologi Bandung.
Sudrajat, A. 1989. Forecasting and
Hamilton, W. 1979. Tectonic of the
mitigation of heologic hazard in
Indonesian Region. Geological Survey
Indonesia. Prosiding Geologi Kuarter
Prof. Paper 1078.
dan Pengembangan Wilayah P3G.
Sampurno. 1989. Geologi Kuarter dan
Bandung, No.8, hal. 24 - 40.
Bencana Alam. Prosiding Geologi
Bemmelen, RW. 1949. The Geology of
Kuarter dan Pengembangan Wilayah. Indonesia, Vol. IA. General Geology.
P3G. Bandung, No. 10, hal. 11 - 15.
Soeriatmadja, RE. 1989. Pengembangan
Analisisi Resiko Bencana Alam

© Teknik Pertambangan, Univ. Bangka Belitung 60


Jurnal Promine, Juni 2015, Vol. 3 (1), hal. 57 - 63

© Teknik Pertambangan, Univ. Bangka Belitung 61


Jurnal Promine, Juni 2015, Vol. 3 (1), hal. 57 - 63

© Teknik Pertambangan, Univ. Bangka Belitung 62


Jurnal Promine, Juni 2015, Vol. 3 (1), hal. 57 - 63

© Teknik Pertambangan, Univ. Bangka Belitung 63

Anda mungkin juga menyukai