Anda di halaman 1dari 10

MORFOLOGI GUNUNGAPI

Eko Teguh Paripurno


Arif Rianto Budi Nugroho
Klasifikasi: Bentuk Positif-Negatif
Morfologi gunungapi
berdasarkan bentuknya dibagi
menjadi bentuk positif dan
negatif.
Bentuk positif: kerucut, kubah,
tameng, dataran gunungapi,
dan gunungapi semu. Bromo - Semeru

Bentuk negatif: danau, kawah


dan kaldera

Kawah Tambora
Klasifikasi: Sentral - Celah
Morfologi hasil erupsi sentral
dari magma encer berupa
hornitos dan exogeneous dome;
dari magma intermediet berupa
cinder cone, pyroclastic ring fall
dan indogeneous dome; dari
magma kental maar, crater,
kaldera.
Morfologi hasil erupsi celah
yang berasal dari magma encer
berupa lava flow, lava plateu;
dari magma intermediet berupa
tanggul lava, strato volkanic
ridge; dari magma kental
endogeneous ridge.
Ragam Morfologi
1. Kerucut, merupakan bentukan
yang umum dijumpai pada
gunungapi piroklastik dan
berlapis.
Kerucut yang dibangun oleh bahan lepas
gunungapi dapat berupa kerucut batuapung,
kerucut scoria dan kerucut sinder. Contoh: G.
Merapi

2. Kubah, merupakan bentukan


dari lelehan lava kental yang
keluar melalui celah dan dibatasi
oleh sisi curam disekelilingnya.
Kubah lava biasanya dijumpai pada tipe
gunungapi lava (shield volcano) tetapi juga hadir
di gunungapi strato. Contoh:. G. Kelut
Ragam Morfologi
3. Maar, merupakan danau
kawah hasil erupsi tunggal.
Umumnya dijumpai pada tipe gunungapi
gas atau piroklastik. Contoh G. Lamongan

4. Kawah, merupakan
bentuk negatif yang terjadi
karena kegiatan gunungapi.
Berdasarkan genetiknya dibedakan kawah
letusan dan kawah runtuhan. Sedangkan
berdasarkan letaknya terhadap pusat
kegiatan dikelompokkan kawah kepundan
dan kawah samping (kawah parasiter).
Ragam Morfologi
5. Kaldera, merupakan
depresi topografi yang besar,
berbentuk bundar atau oval.
Ukuran kaldera memang lebih
besar dari kawah, meskipun
tidak ada batasan ukuran yang
membedakannya hingga
mempunyai ukuran berupa
kawah dapat disebut kaldera.
H. William (1974), mengklasifikasikan
kaldera menjadi beberapa jenis berdasarkan
proses yang membentuknya, yaitu : (a)
Kaldera Letusan, (b) Kaldera Runtuhan, (c)
Kaldera Erosi dan (d) Kaldera Resurgen
Ragam Morfologi
Kaldera letusan disebabkan
oleh letusan sangat kuat yang
menghancurkan bagian puncak
kerucut dan menyemburkan
massa batuan dalam jumlah
besar. Contoh kaldera Tambora
Kaldera runtuhan terbentuk
oleh letusan yang
memuntahkan batuapung
dalam jumlah banyak, sehingga
terjadi kekosongan magma
menyebabkan runtuhan pada
bagian puncak. Contoh Kaldera
Tengger dan Toba.
Ragam Morfologi
Kaldera erosi, disebabkan
oleh erosi pada bagian
puncak kerucut, yang
memperluas daerah lekukan
kaldera.
Kaldera resurgent terbentuk
oleh bongkah lekukan di
bagian tengah kaldera yang
terangkat oleh magma yang
bergerak naik ke atas, dan
kemudian membentuk
kubah.
Ragam Morfologi
6. Sumbat lava (lava plug)
adalah bentangalam yang
terbentuk pipa atau bantal yang
terbentuk dari lava yang
membeku pada kepundan
gunung api.
7. Leher gunungapi (volcanic
neck) adalah bentangalam
seperti leher atau tiang yang
merupakan sisa dari proses
denudasi (erosi) gunung api.
Ragam Morfologi
10. Kerucut gunungapi terdiri dari
kerucut utama, kerucut parasit
(parasitic cone) dan kerucut sinder
(cinder cone).
Kerucut parasit tumbuh di lereng
gunungapi. Kerucut sinder parasit
tumbuh di kaki gunungapi. G. Slamet
dan G. tambora mempunyai banyak
sindercone

Anda mungkin juga menyukai