Kita ketahui bersama bahwa Indonesia terletak pada sabuk pegunungan akibat zona
subsduksi antara lempeng Asia dan lempeng Hindia-Australia. Nah, karena tumbukan tersebut
membuat titik-titik panas di dalam bumi pada kedalaman sekitar 200-250 km di bawah
permukaan tanah. Titik panas ini, mengakibatkan batuan yang menunjam akibat subsduksi
mengalami melting(meleleh) menjadi magma. Magma dasar bersifat basa(mafic), mobile, dan
memiliki kandungan volatil yang cukup tinggi. Oleh karenanya, berat jenisnya lebih rendah
daripada lapisan Bumi di sekitarnya, akibatnya magma akan naik ke atas. Untuk ke atas ini kan
pasti perlu waktu kan. Sambil dia naik ke permukaan, terjadilah suatu proses yang
namanya "Differensiasi Magma" pada proses ini membuat magma bersifat makin lama, makin
asam. Saat keluar di permukaan Bumi umumnya magma di Indonesia akan bersifat
intermediate karena letak dapur magma yang tidak terlalu jauh dari permukaan Bumi. Oleh
karenanya, gunung di Indonesia berbentuk strato (kerucut).
Pulau Jawa merupakan salah satu provinsi di Indoensia yang menyumbang banyak
gunung berapi, diantara gunung api yang ada di pulai jawa adalah sebagai berikut: Gunung
Krakatau, Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Slamet, Gunung Merapi, Gunung Ciremai,
Gunung Lamongan, Gunung Lurus, Gunung Arjuno, Gunung Wilerang, Gunung Baluran,
Gunung Raung, Gunung Kawi, Gunung Butak, Gunung Argopuro, Gunung Penanggun,
Gunung Ijen, Gunung Kelud, Gunung Semeru, Dan Gunung Bromo. Dari banyaknya gunung
yang telah disebutkan, bebrapa diantaranya baru baru ini berstatus sbagai gunung api aktif,
yaitu :
1. Gunung Krakatau
Seperti yang telah disebutkan diatas, bahawa di Indonesia, ada gunung yang terletak
ditengah perairan luas dan pernah mencatatkan diri sebagai salah satu letusan gunung
terhebat sepanjang sejarah kegunung apian, gunung tersebut merupakan Gunung
Krakatau.
Secara astronomis, Gunung Api Krakatau berada di 6° 6’ 5,8’’ LS dan 105° 25’ 22,3’’ BT
(ESDM, 2005).Secara geografis, Gunung Api Krakatau berada di Selat Sunda, Kabupaten
Lampung Selatan, ProvinsiLampung (ESDM, 2005). GAK berdekatan dengan beberapa
kota, yaitu Kalianda(Lampung); Merak, Anyer, dan Labuan (Banten). Apabila dilihat dari
peta, keberadaan gunung ini ialah antara pulau Sumatera dengan pulau Jawa. (ESDM,
2005).
Tinggi Gunung Api Krakatau mencapai 300 mdpl dari permukaan tanah dengan lebar
sekitar 2km. Tipe gunung api krakatau adalah kerucut dengan tipe erupsi gunung api ini
adalah Strombolian da Vulkanian yang memiliki ciri khas material erupsi berupa jatuhan
piroklastik, aliran piroklastik, dan aliran lava.
Menurut ESDM (2005) Gunung Api Krakatau adalah salah satu bagian dari Kompleks
Krakatau yang terdiri dari Pulau Rakata, Pulau Sertung, Pulau Panjang, dan Pulau Anak
Krakatau. Tiga pulau pertama adalah sisa-sisa pembentukan kaldera
Krakatau,sementara Anak Krakatau tumbuh menjadi gunungapi.
2. Gunung Merapi
Gunung merapi terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dengan D.I.
Yogyakarta dengan posisi geografis pada 7032,5’ LS dan 110o26,5’ BT. Menurut ESDM
(2005) gunung merapi bertipe strato andestik-basalitik dan memiliki tingkat aktivitas
yang tinggi dan relaif kontinyu. Sepanjang sejarahnya sampai tahun 2010, Gunung
Merapi tercatat telah meletus sampai 84 kali. Letusan tersebut terjadi dengan periode
2-5 tahun (periode pendek) serta 5-7 tahun (periode panjang). Merapi juga pernah
mengalami periode istirahat terpanjang selama >30 tahun, terutama pada awal
keberadaannya sebagai gunung api.
Merapi memiliki karakteristik erupsi yang spesifik yang disebut sebagai tipe Merapi,
yaitu terbentuknya kubah lava yang pada titik stabilitas tertentu gugur atau longsor
secara gravitasional dan disebut sebagai awan panas. Saat erupsinya yang ersifat efusif,
karakteristik utama gunung merapi adalah munculnya awan panas dan munculnya
kubah lava.
3. Gunung Kelud
Gunung Kelud merupakan gunung api Kuarter yang teletak di Provinsi Jawatimur dan
merupakan produk proses tumbukan antaralempeng Indo-Australia yang menunjam ke
bawah lempeng Asia, tepatnya di sebelah selatan Jawa. Sebagai gunung api muda yang
tumbuh pada zaman Kuarter Muda (Holosen). Gunung Kelud memiliki ciri khusus
dengan adanya danau kawah yang terisi oleh air. Air ini dapat menjadi sumber tekanan
yang meyebabkan letusan selain tekanan magma dari dalam. Gunung kelud memiliki 2
ciri letusan, yaitu letusan semi magmatik dan letusan magmatik. Tipe gunung kelud
adalah startovolcano.
4. Gunung Semeru
Gunung Semeru adalah gunung api tertinggi di pulau Jawa dan tertinggi nomor tiga di
Indonesia setelah gunung Kerinci (1), dan gunung Rinjani (2). Puncak tertinggi gunung
Semeru yakni bernama Mahameru memiliki ketinggian 3.676 mdpl dan memiliki sebuah
kawah yang masih mengepulkan asap bernama Kawah Jonggring Saloko.Gunung
Semeru terletak di Malang dan sebagian Lumajang. Gunung ini juga masuk dalam
kelompok pegunungan Tengger dan satu komplek dengan gunung Bromo. Tipe gunung
semeru adalah stratovolcano.
B. Pembentukan lava
Lava adalah magma yang keluar dari tubuh gunung berapi akibat aktivitas vulkanik
dan memiliki suhu yang sangat tinggi (sangat panas). Setiap gunung api akan memiliki
karakteristik lava yang berbeda. Lava mengalir melalui celahan gunung dan kemudian akan
membeku menjadi batuan yang bentuknya bermacam-macam. Sesuai dengan sifat cairan lain,
jika lava encer maka mereka akan mengalir lebih jauh dan lebih cepat. Bila agak kental maka
akan mengalir tidak jauh dari sumbernya membentuk kubah lava. Ketika masih dalam gunung
lava disebut dengan magma.
Magma terbentuk akibat terjadinya pertemuan antara dua lempeng litosfer. Interaksi
antar lempeng ini akan menimbulkan gaya gesekan, hasilnya terjadi peningkatan suhu dan
juga peningkatan tekanan padaarea tersebut. Kemudian gesekan ini juga akan menyebabkan
adanya air dari sedimen-sedimen samudera-samudera. Nah karena Akibat adanya
peningkatan suhu, tekanan, dan cairan akan terjadi peleburan yang menghasilkan magma.
Berdasrakan komposisi dan batuan yang dibentuk, lava dapat dibagi menjadi :
1. Lava Rhyolite (Felsic)
Lava rhyolite merupakan lava yang mengandung lebih dari 63% silika. Lava ini
biasanya sangat kental, dan ketika keluar dari gunung berapi akan membentuk kubah lava.
Karena kekentalannya, lava jenis ini menyebabkan magma meletus secara serempak
sehingga disebut stratovolcanoes (kubah). Lava felsic ini sangat jarang dicumpai membeku di
bawah permukaan bumi.
2. Lava Andesit
Lava yang komposisinya terdiri dari 52-63% silika. Lava ini serig juga disebut dengan
lava intermediate. Lava jenis ini kekentalannya sedang (diantara kekentalan lava basalt dan
lava rhyolite). Pada saat membeku lava ini biasanya membentuk struktur seperti tiang atau
bantal.
3. Lava Basalt
Lava basalt adalah lava yang komposisinya adalah lebih dari 45% - 52% silika. Lava ini
juga sering disebut lava mafik karena mengandung banyak magnesium (Mg) dan besi (Fe).
Biasanya lava ini kurang likat (kental) dibandingkan lava rrhyolite, dan lebih pasa dari lava
rholite.
4. Lava Ultramafik
Lava ultramafik adalah lava yang komposisi silikanya kurang dari 45%. Lava ini juga
dikenal dengan komatites. Lava jenis ini merupakan yang sangat jarang terjadi, merupakan
jenis lava terpanas dan lava yang lebih caiir dari lava mafik.
Aliran lava merupakan letusan yang berupa molten rock di bawah permukaan bumi
yang keluar dari vulkanik vent (magma).Lava berwarna merah panas saat keluar dari
vent,tetapi secara cepat berubah menjadi warna merah gelap. Abu-abu, hitam atau warna
yang lain berdasarkan pengaruh proses yang dialaminya.Lava yang sangat panas mengandung
gas yang terdiri dari besi dan magnesium berupa cairan, yang mengalir seperti tar
panas.sedangkan yang agak dingin, mengandung silicon, sodium dan potassium yang berupa
cairan dan mengalir seperti madu yang kental.
Referensi
ESDM, 2006, Blue Print Pengelolaan Energi Nasional 2005- 2025, Kementrian ESDM.