Api
Novarupta Dome
terbentuk akibat erupsi
Katma Volcano, Alaska,
1912
14
Cinder Cone
46
• Kaldera amblesan terjadi pada gunung api tipe perisai.
Karena terlalu banyak magma basal yang keluar ke
permukaan bumi, sedangkan sumbernya relatif dekat
permukaan, maka terjadi kekosongan di dapur magma
dan berat batuan di atasnya tidak ada yang menahan
sehingga terjadi amblesan. Magma tersebut umumnya
berkomposisi basal dan encer. Salah satu kaldera
amblesan yang sangat terkenal di dunia adalah Kaldera
Galapagos di sebelah barat Benua Amerika Selatan.
• Kaldera longsoran terbentuk pada gunung api-gunung
api kerucut komposit yang sangat khas terjadi
pada letusan Gunung St. Helens 1980 di Amerika
Serikat (misal, Voight dkk., 1981; Glicken, 1986).
• Magma yang naik tidak dapat keluar melalui kawah
pusat karena adanya sumbat lava yang sangat kuat di
bawahnya. Oleh karena itu magma kemudian bergerak
menyamping mencari daerah yang lebih lemah
pada bagian lereng dari gunung api itu. Dorongan
magma ke atas menyebabkan lereng gunung api itu
menggembung (bulging) yang setelah melampaui titik
maksimum penggembungan akhirnya tubuh gunung api
itu longsor ke suatu arah.
• Kaldera longsoran selalu berbentuk seperti tapal
kuda, dan di Indonesia jumlahnya sangat banyak,
misalnya di Gunung Galunggung, Tasikmalaya Jawa
Barat dan Gunung Raung di Jember, Jawa Timur
(Neumann van Padang, 1939; Bronto, 1986, 1995
dan 2001; Siebert dkk., 1997; Bronto dan Hartono,
2002).
• Kaldera longsoran yang berasosiasi dengan letusan
gunung api magmatik termasuk kaldera longsoran
Tipe Bezymianny atau Tipe Gunung St. Helens.
• Dalam beberapa hal, kaldera longsoran dapat
disebabkan oleh letusan hidrotermal di daerah gunung
api yang sudah mengalami alterasi hidrotermal sangat
lanjut yang dikenal dengan kaldera longsoran Tipe
Bandai.
• Sebagai contoh letusan Gunung Papandayan 1772 di
Garut Jawa Barat (misal, Neumann van Padang, 1951;
Kusumadinata, 1979) dan Gunung Bandai di Jepang
pada tahun 1888 (Nakamura dan Glicken, 1997).
• Namun demikian, longsoran tubuh gunung api juga
dapat disebabkan oleh gempa bumi tektonika di daerah
itu (Ui, 1995).
• Fase letusan besar pembentukan kaldera itu
disebut periode perusakan (destructive periods)
dari suatu gunung api.
• Pada kegiatan berikutnya di dalam kaldera dapat
muncul kegiatan gunung api baru yang membentuk
“anak” gunung api (somma volcanoes; Gambar
3.1).
• Di Indonesia hampir semua gunung api kaldera
mempunyai anak gunung api di dalamnya, misalnya
Kaldera Krakatau, Kaldera Tengger, dan Kaldera Batur.
Gunung api baru itu pada perkembangannya dapat
tumbuh menjadi besar, sebagai fase konstruksi kedua,
dan mampu mengisi seluruh cekungan kaldera yang
ada sehingga bentuk bentang alam kaldera tidak
kelihatan lagi.
• Sebagai contoh kasus ini adalah Gunung Guntur (Bronto
dan Pratomo, 1997), Gunung Gede – Gunung
Pangrango (van Bemmelen, 1949) dan Gunung Ciremai
(Bronto dkk., 2000) di Jawa Barat, Gunung Sindoro dan
Gunung Merapi di Jawa Tengah (Newhall dkk., 2000;
Bronto, 2001).
Gunung Api Perisai
• Bentuk gunung api yang paling besar dan tinggi
adalah gunung api perisai atau gunung api tameng
(shield volcanoes).
• Ada tiga tipe gunung api perisai, yaitu tipe Islandia
(Icelandic Shields), tipe Hawaii (Hawaiian Shields),
dan tipe Galapagos (Galapagos Shields) (Gambar
3.21 dan 3.22).
Gunung Api Perisai
• Gunung api ini mempunyai sudut lereng yang
sangat landai, tersusun oleh perlapisan aliran lava
berkomposisi basal.
• Gunung api perisai Islandia terletak di Samudera
Atlantik bagian utara, mempunyai ketinggian
bervariasi dari 50 - 1000 m, rata-rata 350 m, sudut
lereng 1 - 5o, maksimum 10o, dengan volume tubuh
sekitar 15 km.
• Gunung api perisai Hawaii berada di Samudera
Pasifik, mempunyai ketinggian lebih dari 2000
m di atas permukaan air laut.
• Sebagai contoh Gunung Mauna Kea (+ 4180 m)
dan Gunung Mauna Loa (+ 3650 m). Di bagian
puncaknya hampir datar, sedang sudut lerengnya
bervariasi antara 2 - 10o.
• Bila dihitung mulai dari dasar samudra volume total
tubuh gunung apinya mencapai 40.000 km3.
• Gunung api perisai Galapagos terletak di Samudera
Pasifik Timur (East Pacific Rise) atau di sebelah
barat Benua Amerika Selatan.
• Gunung api ini mempunyai ketinggian 1500 m
di atas permukaan air laut, diameter alas 25 - 35
km, dan sudut lereng kurang dari 20o. Pada lereng
tengah mempunyai kemiringan terbesar (15-35o),
tetapi segera melandai dan mendatar mendekati
kaki.
Ada pertanyaan?
• Ringkasan …..
Tugas
POLA PENYEBARAN GUNUNGAPI
Pola penyebaran gunungapi di dunia
DAERAH JUMLAH %
LINGKAR PASIFIK 512 61.8
INDONESIA
BENUA ERASIA
129 15.6
3.6
AFRIKA, LAUT MERAH 30 9.5
LAUTAN PASIFIK 79 1.7
LAUTAN ATLANTIK 14 7.2
LAUTAN HINDIA 60 0.6
5