Anda di halaman 1dari 25

DESKRIPSIKAN BENTUK DAN STRUKTUR GUNUNG API DI

INDONESIA

Erlia Wiky Rohani Simatupang


(1900491)

Jurusan Fisika

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Pendidikan Indonesia

T/A 2020
DESKRIPSIKAN BENTUK DAN STRUKTUR GUNUNG API DI
INDONESIA

A. BENTUK JENIS GUNUNG API

JENIS Gambar Deskripsi


GUNUNG 1. Kerucut Berlapis Gunung api strato berbentuk runcing.
API DI (Strato) Bentuk gunung api ini terjadi
INDONESIA akibat adanya tumpukan berlapis bah
an-bahan piroklastka yang dikeluarka
n ketika erupsi magma.
Gunung api ini berbentuk seperti
kerucut. Puncak gunung api ini
semakin lama semakin tinggi karena
endapan erupsi lava dan bahan pirokl
astik dari kawah gunung. Pembentuk
an stratovolcano ini terjadi di zona su
bduksi. Di Indonesia gunung api strat
o paling banyak dijumpai.
Berbentuk akibat erupsi yang
berganti-ganti antara efusif dan
eksplosif, sehingga memperlihatkan
batuan beku yang berlapis-lapis pada
dinding kawahnya. Mengalami letusa
n yang berkali-kali, dengan dapur
magma yang dalam dan viskositas
serta kekentalan magma tinggi.
Strato artinya lapisan, oleh karena
badan gunung api ini terdiri dari
lapisan lapisan lava yang bercampur
dengan hasil-hasil vulkanis lainnya
seperti debu, pasir, kerikil, dan bom.
Campuran yang dikandungnya
memungkinkan endapan pada lereng
gunung berlapis-lapis sehingga
gunung api semakin tinggi menjulang
keatas
2. Kaldera (Caldera) Kaldera merupakan suatu kawasan
berbentuk bulat yang membentang
rendah di tanah. Kawasan ini
terbentuk pada saat tanah amblas
akibat letusan eksplosif. Bentuk
morfologinya seperti kawah tetapi
garis tengahnya lebih dari 2 km.
Kaldera terdiri atas :

 kaldera letusan, terjadi akibat


letusan besar yang
melontarkan sebagian besar
tubuhnya;
 kaldera runtuhan, terjadi
karena runtuhnya sebagian
tubuh gunungapi akibat
pengeluaran material yang
sangat banyak dari dapur
magma;
 kaldera resurgent, terjadi
akibat runtuhnya sebagian
tubuh gunungapi diikuti
dengan runtuhnya blok bagian
tengah;
 kaldera erosi, terjadi akibat
erosi terus menerus pada
dinding kawah sehingga
melebar menjadi kaldera.

3. Mar (Maar) Gunungapi ini terbentuk dari adanya


ledakan atau letusan yang bersifat
eksplosif dan biasanya cenderung
terjadi sekali dengan kekuatan yang
cukup hebat.
Bentuk gunung api ini memiliki ciri-
ciri:

 Gunung api ini terbentuk


karena ada letusan besar yang
membentuk lubang besar atau
eksplosif pada puncak yang
disebut kawah.
 Bentuk gunung api ini, sekali
meletus dengan eksplosif,
maka menjadi gunung api
yang mati
 Memiliki dapur magma yang
dangkal dengan tekanan yang
tinggi
 Gunung api ini memiliki
corong. Contohnya Gunung
Lamongan Jawa Timur
dengan kawahnya Klakah

Kata maar berasal dan bahasa Jerman


yang berarti “kawah”. Maar terjadi
karena letusan gunung berapi hanya
terjadi satu kali. Setelah itu aktivitas
vulkanik berhenti sama sekali. Akibat
letusan tersebut, sebuah lubang
berbentuk corong besar, yang
dikelilingi tebing berombak jika
terjadi erupsi. Jika dasar dan dinding
maar tidak bisa ditembus oleh air,
maká membentuk danau yang disebut
danau maar. Namun, ada juga maar
kering karena jenis tanah pada
dasarnya tidak bisa menahan air.
Contoh maar gunung berapi
termasuk maar di Gunung Lamongan
(Jawa Timur), maar di Pegunungan
Eifel (Jerman), maar di Dataran
Tinggi Auvergne (Prancis).

4. Kubah (Dome) Kadang juga disebut sebagai “kubah-


sumbat (plug-dome )“, terbuat dari
lava kental mengandung asam yang
keluar saat terjadi letusan. Lava ini
mengisi lubang kawah di bagian
puncak gunung. Lava yang mengeras
pada kawah ini dapat menurup
lubang pada dinding gunung, dan ini
dapat mengakibatkan terjadinya
ledakan. Lava ini mengisi lubang
kawah di bagian puncak gunung.
Gunung-api Kubah umumnya
memiliki sisi yang curam dan bentuk
cembung. Ciri Akumulasi vikositas ti
nggi, contoh Puncak Lassen di Sierra
Nevada dan gunung Pelee di Martini
que.
5. Perisai (Shield) Gunungapi tipe perisai bukan
terbentuk dari adanya letusan,
melainkan lebih karena adanya aliran
lava basal bersifat tipis dan
basah. Tersusun dari batuan aliran
lava yang pada saat diendapkan
masih cair, sehingga tidak sempat
membentuk suatu kerucut yang
tingggi ( curam ), bentuknya akan
berlereng landai, dan susunannya
terdiri dari batuan yang bersifat
basaltik.
Gunung api perisasi atau sering
diekanl dengan gunung api tameng,
memiliki ciri-ciri:

 Gunung api ini terjadi karena


magma cair keluar dengan
tekanan rendah hampir tanpa
letusan atau letusan efusif.
 Dapur magma dangkal
dengan magma yang sangat
cair
 Lereng yang terbentuk
menjadi sangat landai.

Contoh bentuk gunung berapi ini


terdapat di kepulauan Hawai, Mauna
Loa dan Mauna Kea.

B. BENTUK BENTUK GUNUNG API:


1. Bentuk kerucut, dibentuk oleh endapan piroklastik atau lava atau keduanya.
2. Bentuk kubah, dibentuk oleh terobosan lava di kawah, membentuk seperti kubah.
3. Kerucut sinder, dibentuk oleh perlapisan material sinder atau skoria.
C. STRUKTUR GUNUNG API
 Berikut contoh struktur gunung api yang berada di darat, diantaranya:

1. Magma
Merupakan batu-batuan cair yang terletak di dalam kamar magma di bawah
permukaan bumi. Magma di bumi merupakan larutan silika bersuhu tinggi yang
kompleks dan merupakan asal semua batuan beku.
2. Pipa Magma
Tempat mengalir lava/magma.
3. Lava
Cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi melalui kawah
gunung berapi 
4. Struktur kawah
adalah bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunungapi,
bentuknya relatif bundar.
5. Kaldera
Bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km.
Kaldera terdiri atas : kaldera letusan, terjadi akibat letusan besar yang
melontarkan sebagian besar tubuhnya; kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya
sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari
dapur magma; kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh
gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi
akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera.
6. Rekahan dan graben
Retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang mencapai
puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan parallel yang
mengakibatkan amblasnya blok di antara rekahan disebut graben.
7. Depresi volkano-tektonik
Pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan
pemebentukan gunungapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke
permukaan yang berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran
puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.

Selain di darat, gunung berapi juga dapat terbentuk di lautan. Erupsi yang
terjadi di bawah lautan dapat memunculkan gunung berapi. Erupsi adalah letusan
yang mengakibatkan keluarnya material gunung api yang berupa gas, debu, aliran
lava, dan fragmen batuan. Jika erupsi terjadi dalam waktu yang lama dan dengan
jumlah lava yang sangat besar, maka sangat dimungkinkan gunung berapi akan
muncul hingga ke permukaan air laut.
Bentuk & Deskripsi
No Gambar Lokasi
Struktur (Nama)
1. Garut, Jawa Stratovolcano Cikuray
Barat

2. Sumatera Stratovolcano Sibayak


Utara

3. Sumatera Stratovolcano Batur


Barat

4. Lumajang, Maar Lamongan


Jawa Timur
5. Yogyakarta Stratovolcano Merapi

6. Lumajang, Stratovolcano Semeru


Jawa Timur

7. Tasikmalay Stratovolcano Galunggung


a, Jawa
Barat

8. Pulau Strato Tambora


Sumbawa,
NTB
9. Jawa Timur Stratovolcano Ijen

10. Bandung, stratovolvano Tangkuban


Jawa Barat Parahu

11. Semarang, Stratovolcano Merbabu


Jawa
Tengah

12. Pulau Strato Rinjani


Lombok
13. Bali Stratovolcano Batur

14. Probolinggo Stratovolcano Tengger


, Jawa
Timur

15. Bali Stratovolcano Agung

16. Garut, Jawa Stratovolcano Papandayan


Barat
17. Jawa Barat Stratovolcano Gede
Pangrango

18. Jawa Barat Stratovolcano Ciremai

19. Probolinggo Stratovolcano Bromo


Jawa Timur

20. Garut, Jawa Strato Guntur


Barat
21. Sulawesi Strato Latimojong
Selatan

22. Tomohon, Strato Mahawu


Sulawesi
Utara

23. Agam, Strato Marapi


Batusangkar
, Sumatera
Barat

24. Sumatra Strato Kerinci


25. Jawa Timur Strato Kelud

26. Sumatera Strato Sinabung


Utara

27. Maluku Dukono

28. Manado Soputan


29. Jawa Slamet
Tengah

30. Bolaang Ambang


Mangondow
, Sulawesi
Utara

31. Manggarai, Anak Ranakah


Nusa
Tenggara
Timur

33. Kepulauan Awu


Sangihe,
Sulawesi
Utara
34. Maluku Banda

35. Lembata, Batutara


NTT

36. Aceh Bur Ni Telong

37. Tojo Una- Colo


una,
Sulawesi
Tengah

38. Lahat, Dempo


Sumatera
Selatan
39. Wonosobo, Dieng
Jawa
Tengah

40. Nagekeo, Ebulobo


NTT

41. Sikka, NTT Egon

42. Ternate, Gamalama


Maluku
Utara
43. Halmahera Gamkonora
Barat,
Maluku
Utara

44. Halmahera Ibu


Barat,
Maluku
Utara

45. Lembata, Ile Werung


NTT

46. Flores Ili Boleng


Timur, Nusa
Tenggara
Timur
47. Lembata, Ili Lewotolok
Nusa
Tenggara
Timur

48. Ngada, Inierie


Nusa
Tenggara
Timur

49. Ende, Nusa Iya


Tenggara
Timur

50. Rejang Kaba


Lebong,
Bengkulu
51. Siau Karangetang
Tagulandan
g Biaro
(Sitaro),
Sulawesi
Utara

52. Ende, Nusa Kelimutu


Tenggara
Timur

53. Halmahera Kie Besi


Selatan,
Maluku
Utara

54. Flores Lereboleng


Timur, Nusa
Tenggara
Timur
55. Jawa Timur Strato Arjuno

56. Malang Butak

57. Jawa Timur Kerucut Raung

58. Jawa Strato Sumbing


Tengah
59. Jawa Timur Argapura

60. Sukabumi, Salak


Jawa Barat

61. Pulau Strato Gunung


Komba, Batutara
NTT

62. NTT Strato Hobal


63. Jawa Strato Sindoro
Tengah

64. Jawa Timur Strato Lurus

65. Jawa Timur Strato Welirang

66. Jawa Timur Strato Baluran


67. Jawa Timur Strato Kawi

68. Jawa Timur Strato Pananggungan

69. Jawa Timur Strato Wilis

70. Jawa Barat Strato Kamojang


71. Jawa Strato Lawu
Tengah

72. Jawa Barat Strato perbakti

73. Jawa Strato Muria


Tengah

74. Jawa Barat Strato Kendang

Anda mungkin juga menyukai