Anda di halaman 1dari 22

GETARAN DAN

GELOMBANG
OLEH :
KELOMPOK 3
RISA HESTININGSIH 15308141002
FADHIL MUHAMMAD RODHIALLOH 16304241012
NUR AINI 16304241018
REZA KHARISMA SISWI L 16304244019
AMPLITUDO

HUBUNGAN
PERIODE
DENGAN GETARAN SIMPANGAN
FREKUENSI

PERIODE
DAN
FREKUENSI
G E TA R A N

Getaran adalah gerak bolak-


C
balik secara periodik melalui
A
B
titik keseimbangan

Satu getaran: gerak dari A ke B ke C dan kembali lagi ke A

(A – B – C – B – A)
C
A
B

Simpangan adalah jarak antara kedudukan


benda yang bergetar pada suatu saat
sampai kembali pada kedudukan
seimbangnya atau singkatnya jarak benda
dari titik keseimbangan.
Amplitudo didefinisikan sebagai
simpangan getaran paling besar,
amplitudo akan semakin mengecil
dikarenakan adanya gaya gravitsi yang
bekerja ke arah bawah/ke pusat bumi
yang membuat bandul mengalami
hambatan dalam pergerakannya.

A C
B
T=

PERIODE DAN FREKUENSI


t
x

P E R IO DE FREKUENSI

• Waktu yang dibutuhkan batu/bandul dalam • Jumlah getaran setiap satu detik
satu getaran penuh (dari posisi A kembali
ke posisi A lagi)
𝑥
𝑡 f=
𝑡
T=
𝑥
Keterangan Keterangan :
f = frekuensi (hertz)
T = periode (s)
t = waktu (s)
t = waktu (s) x = banyak getaran
x = banyak getaran
HUBUNGAN PERIODE (T) DAN
FREKUENSI (F)
1
f=
𝑇
1
T=
𝑓
Gelombang
mekanik dan
elektromekanik

Gelombang
transvesal dan
longitudinal

Ciri gelombang
GELOMBANG MEKANIK DAN GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK
GELOMBANG
GELOMBANG MEKANIK E L E K T RO M AG N E T I K
• . Gelombang-gelombang yang ditimbulkan • Gelombang elektromagnetik dapat
oleh adanya getaran mekanik. Umumnya, merambat meskipun tidak terdapat
gelombang mekanik dapat diamati dengan medium untuk menjalarkan gelombangnya
mata telanjang
GELOMBANG TRANSVERSAL DAN
GELOMBANG LONGITUDINAL
GELOMBANG TRANSVERSAL

• Gelombang transversal adalah gelombang


yang arah perambatannya tegak lurus
terhadap arah getarannya.
• Gelombang yang arah getarannya tegak KETERANGAN :
• 1 GELOMBANG PENUH = 1 BUKIT
lurus dengan arah rambatannya G E L O M B A N G DA N 1 L E M B A H G E L O M B A N G
(A - B’- C - D’- E)
• Contoh : - gelombang pada tali • A M P L I T U D O G E L O M B A N G S I M PA N G A N
TERBESAR (B-B’, D-D’, F-F’)
• - gelombang air • PA N J A N G G E L O M B A N G : PA N J A N G S AT U
GELOMBANG PENUH (A-E-, B-F) DENGAN
LAMBANG  (LAMDHA)
• P U N C A K G E L O M B A N G : B ’ DA N F ’
• DA S A R G E L O M B A N G : D ’
GELOMBANG LONGITUDINAL

• Gelombang yang arah rambatannya searah


dengan arah getarannya seperti pada KETERANGAN
gelombang slinki dinamakan gelombang • 1 gelombang penuh : 1 rapatan dan 1
longitudinal. regangan ( a- c)
• 1 panjang gelombang = 1 gelombang
penuh
CIRI – CIRI GELOMBANG :

kecepatan gelombang
- Memp u nyai p an j ang
gel ombang , cep at
v = x f
ram b at dan f re k u ensi atau
v =  /T
- m e m p unyai arah
ge t ar dan arah
ramb atan Keterangan :
v = kecepatan gelombang (m/s)
f = frekuensi gelombang (Hz)
T= periode gelombang (s)
= panjang gelombang (m)
GELOMBANG BUNYI

• Bunyi termasuk gelombang longitudinal yang ditimbulkan


oleh adanya getaran. Untuk merambat, bunyi memerlukan
medium dapat berupa padat, cair ataupun gas. Bila cepat
rambat bunyi dinyatakan dalam v, berdasarkan medium yang
dilaluinya, maka : v padat > vcair > vgas .
Syarat terjadinya bunyi

Pemantulan
frekuensi nada resonansi
bunyi
FREKUENSI
1
• Frekuensi dimana bunyi dapat didengar manusia disebut frekuensi audiosonik, yaitu antara 20 Hz –
20.000 Hz.
• <20 Hz didengar anjing
• >20.000 Hz didengar lumba-lumba
• Berdasarkan keteraturan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Desah : bunyi yang frekuensinya tidak teratur
2. Nada : bunyi yang frekuensinya teratur
3. Dentum adalah bunyi yang frekuensinya tinggi dan amplitudonya besar.
4. Warna bunyi (timbre) adalah perbedaan bunyi yang timbul dari alat yang berbeda
walaupun frekuensi dan amplitudo sama
CEPAT RAMBAT BUNYI
2
• V=s/t
Atau
V =  /T
• Keterangan :
v = cepat rambat bunyi (m/s)
s =jarak (m)
t = waktu (s, detik)
 = panjang gelombang (m)
T= periode bunyi (s, detik)
f = frekuensi bunyi (Hz , 1/s)
NADA
3

• Tinggi rendahnya nada (bunyi) tergantung pada frekuensi getaran, semakin besar frekuensi maka
semakin tinggi nada. Sedangkan kuat lemahnya nada (bunyi) tergantung pada amplitudo, semakin
besar amplitudo maka semakin kuat bunyi terdengar.
• Hukum Marsenne
Menurut Marsenne, besar frekuensi bunyi yang dihasilkan getaran dawai dirumuskan
dengan :
RESONANSI
4
• Yaitu peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain, karena memiliki
frekuensi yang sama besar.
• Bila bandul A dige-tarkan, maka bandul C ikut bergetar, sedangkan bandul B dan D tidak.

• Resonansi pada dawai berturut-turut terjadi ketika ½, , 1½, … dan seterusnya. Sedangkan pada pipa
organa (terbuka) terjadai ketika ¼, 3/4, 5/4, … dan seterusnya.
B D
A C

b d
a c
PEMANTULAN BUNYI
5
Bunyi akan mengalami pemantulan apabila mengenai suatu penghalang.
Hukum Pemantulan Bunyi
Sinar datang, garis normal dan bunyi pantul terletak pada satu bidang
sudut bunyi datang (i) = sudut bunyi pantul (r)

Gaung adalah bunyi akibat pemantulan yang terdengar hanya sebagian saja dan terjadi bersamaan
dengan bunyi asli, sehingga bunyi aslinya tidak jelas terdengar.
Gema adalah bunyi akibat pemantulan yang terjadi sesuai dengan bunyi aslinya.
Peredaman Bunyi akan terjadi apabila bunyi mengenai bahan akustik, contoh : gabus, busa, karton,
karet, kapas dll
MANFAAT PEMANTULAN BUNYI 6

M E N G U K U R C E PAT R A M B AT
BU N Y I M E N G U K U R K E DA L A M A N L AU T

• V = 2L/t • d = vt / 2

Keterangan ;
L = jarak dinding pemantul
(m)
d = kedalaman (m)
v = kecepatan gelombang
(m/s)
t= waktu (s)
MANFA AT
GELOMBANG
• S AT E L I T B U ATA N
• S E L S U RYA
• E K S P L O R A S I M I N YA K D A N G A S B U M I
• SONAR
• R A DA R
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai