Anda di halaman 1dari 6

Laboratorium Vulkanologi 2014

Nama : Perdana. A. S Page 1


NIM : 111.120.009
Plug : 3
BAB I
DASAR TEORI
Vulkanologi adalah adalah salah satu cabang dari ilmu geologi yang fokus
terhadap studi penelitian maupun studi di lapangan mengenai Gunungapi, magma,
lava serta material material vulkanik lainnya yang dihasilkan oleh aktivitas
gunungapi. Semua itu di pelajari dengan dasar ilmu geologi yang dinamis
dikarenakan hampir semua peristiwa geologi berhubungan dengan terjadinya dan
aktivitas gunungapi yang ada di Bumi, gunung api juga berperan penting dalam
terjadinya siklus batuan yang ada di muka Bumi ini. Orang yang mempelajari
Gunungapi disebut Vulcanologist.

Gambar I.1 , vulkanologist sedang mengambil sample lava :Sumber
(http://www.uhh.hawaii.edu/~csav/field/)
BAB II
KALDERA
Aktivitas Gunungapi memiliki dampak bukan hanya kepada daerah di
sekelilingnya tapi juga berdampak pada gunung api itu sendiri, salah satunya ialah
membentuk morfologi dari Gunungapi itu sendiri. Aktivitas gunung api
menghasilkan beberapa morfologi (bentuk) yang berbeda-beda di setiap jenis gunung
api salah satunya adalah kaldera, bagaimana dan apakah kaldera itu sendiri? Akan
dijelaskan sebagai berikut;
Kaldera merupakan morfologi yang merupakan hasil dari aktivitas gunungapi
yang besar. Sudah ada peneliti yang membuat hipotesa mengenai Kaldera salah
Laboratorium Vulkanologi 2014

Nama : Perdana. A. S Page 2
NIM : 111.120.009
Plug : 3
satunya ialah H. William (1974).Menurut William Kaldera merupakan depresi
topografi yang besar, berbentuk bundar atau oval. Ukuran kaldera memang lebih
besar dari kawah, meskipun tidak ada batasan ukuran yang membedakannya hingga
mempunyai ukuran berupa kawah dapat disebut kaldera. H. William (1974),
mengklasifikasikan kaldera menjadi beberapa jenis berdasarkan proses yang
membentuknya, yaitu :
- Kaldera letusan, adalah Kaldera yang disebabkan oleh letusan gunungapi
yang sangat kuat yang menghancurkan bagian puncak kerucut dan menyemburkan
massa batuan dalam jumlah besar. Contoh yang baik antara lain Kaldera Bandaisan
di Jepang, Kaldera Tarawera di New Zealand.

Gambar II.1. Kaldera Tarawera, sumber
(http://www.geology.sdsu.edu/how_volcanoes_work/Thumblinks/tarawera_page.ht
ml)
- Kaldera runtuhan, adalah Kaldera yang terbentuk karena adanya letusan yang
berjalan cepat yang memuntahkan batuapung dalam jumlah banyak, sehingga
menyebabkan kekosongan pada dapur magma. Penurunan permukaan magma
didalam waduk pun akan menyebabkan akan terjadinya runtuhan pada bagian
puncak gunungapi. Contoh yang baik antara lain Kaldera Toba (Tapanuli Sumatra
Utara).
Laboratorium Vulkanologi 2014

Nama : Perdana. A. S Page 3
NIM : 111.120.009
Plug : 3

Gambar II.2, Kaldera Toba, sumber : (http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Toba)
- Kaldera erosi, ialah kaldera yang terbentuk disebabkan oleh erosi pada
bagian puncak kerucut, dimana erosi akan memperluas daerah lekukan sehingga
kaldera tersebut akan semakin luas. Contohnya adalah kaldera Sakurajaima di
Jepang.

Gambar II.3 Kaldera Sakurajaima,sumber
(http://aciepa.weebly.com/1/post/2012/05/erupciones-del-volcn-sakurajima.html)
- Kaldera resurgent,ialah kaldera yang terbentuk karena adanya bongkah
lekukan di bagian tengah kaldera yang terangkat oleh magma yang bergerak naik ke
atas, dan kemudian membentuk suatu kubah.
Laboratorium Vulkanologi 2014

Nama : Perdana. A. S Page 4
NIM : 111.120.009
Plug : 3

Gambar II.4 Kaldera Mt. Hellen, sumber (http://volcano.oregonstate.edu/how-does-
lava-dome-form)
Hipotesa pembentukan Kaldera menurut Escher (1929)
Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Escher, muncullah hipotesa
mengenai pembentukan Kaldera yaitu, Gunungapi yang membentuk kaldera
membutuhkan sejumlah gas yang mempunyai tekanan tinggi, yang secara matematis
jumlah tersebut akan terpenuhi apabila dapur magma mempunyai kedalaman yang
cukup besar yaitu antara 15 - 50 km. Selain itu, untuk membentuk kaldera diperlukan
letusan yang bersifat paroksimal, sehingga akan terbentuk teras besar berbentuk
silinder. Tingkat atau derajat kekuatan letusan ini merupakan fungsi dari kedalaman
dan isi dapur magma. Dan untuk peruntuhan yang besar dibutuhkan bidang lengser
silinder letusan yang mempunyai lebar antara 1 - 2 km.
Letusan paroksimal yang berulang dan berlangsung singkat dibedakan
dengan letusan paroksimal berikutnya dalam ukuran abad dimana pada kurun abad
tersebut tekanan gas akan semakin meningkat dan menyamai tekanan beban dari
tubuh gunungapi di atas dapur magma. Dan selama periode tenang, akan terjadi
pembentukan generasi baru gunungapi disepanjang daerah kulit bumi. Generasi baru
gunungapi akan cenderung memperlihatkan kegiatan yang bersifat berulang dan
membangun.
Beberapa peristilahan yang sering dijumpai dalam struktur kawah atau
kaldera gunungapi antara lain adalah :
Laboratorium Vulkanologi 2014

Nama : Perdana. A. S Page 5
NIM : 111.120.009
Plug : 3
- Gunungapi gabungan (composite volcano), yaitu suatu gunungapi yang
terdiri dari beberapa gunungapi lama. Istilah ini kurang lebih sama artinya dengan
multiple volcano.
- Kerucut tengah (central cone), yaitu suatu kerucut kecil yang terdapat di
tengah kaldera atau kawah yang mengalami perluasan karena erosi.
- Kubah tengah (central dome), merupakan kerucut tengah yang dibentuk
oleh lava.
- Dinding pinggiran kawah atau kaldera (soma, crater, rim, caldera rim),
yaitu suatu punggungan terbuka yang berbentuk melingkar, dan mempunyai bagian
yang terjal pada sisi dalamnya.
- Gunungapi ganda (double volcano), yaitu suatu gunungapi yang
mempunyai kerucut tengah atau beberapa kerucut pada dasar kawah atau kaldera.
Contoh Doya-ko, Hokkaido, kaldera Aira, Kagoshima di Jepang, Sekincu di
Sumatera Selatan, Krakatau di Selat Sunda, Batur di Bali dan Rinjani di Lombok.
- Gunungapi bertiga (triple volcano), yaitu suatu gunungapi ganda yang
mempunyai kerucut tengah atau beberapa kerucut pada bekas kerucut tengah.
Sebagai contoh adalah Hakone volcano, Ashima, Asama, Danau Towada dan
sebagainya di Jepang.
Bentuk - bentuk topografi negatif seperti telah disebutkan diatas tidaklah
selamanya berbentuk melingkar atau lonjong, tetapi kadang - kadang berbentuk segi
empat atau bahkan tak beraturan sama sekali. Lembah Sapikerep di kompleks
Tengger (Jawa Timur) merupakan suatu bentuk lekukan atau lembah yang
disebabkan oleh menurunnya kerak bumi di daerah terebut. Kenampakan khas dari
kawah Papandayan (Jawa Barat ) ditafsir juga ada gunungapi tersebut bertumpu.
Lekukan berbentuk aneh di Haleakala, seperti telah disebutkan di atas, di P.Maui
(Hawaii) juga lekukan pada tubuh gunungapi yang pembentukannya lebih
gunungapi. Kalau saja gunungapi tersebut berkesempatan meletus, maka akan terjadi
robohan disepanjang jalur lemah tadi. Pergerakan tektonik disepanjang rekahan pada
batuan dasar gunungapi akan memicu terjadinya letusan gunungapi. Sehingga lebih
jelaslah sekarang kaitan dan hubungan timbal-balik antara gejala tektonik dan
vulkanisme.
Laboratorium Vulkanologi 2014

Nama : Perdana. A. S Page 6
NIM : 111.120.009
Plug : 3
Kalau tidak ada gangguan, suatu gunungapi yang tubuh semakin besar akan
mempunyai bentuk yang teratur, baik berupa berupa kerucut maupun bentuk yang
lainnya. Faktor-faktor yang menyebabkan tidak teraturnya bentuk gunungapi
tersebut antara lain :
- Kegiatan vulkanisme, seperti misalnya pembentukan kaldera di mana
kegiatan tersebut akan mengganggu perkembangan suatu gunungapi.
- Berpindahnya pusat kegiatan gunungapi (pipa kepundan), hal mana
berkaitan erat dengan keaktifan tektonik daerah setempat.
- Tekanan arus dari aliran lava yang naik ke atas, yang lama kelamaan akan
merusak dan menghancurkan dinding kepundan.
- Adanya kerucut spatter (spatter cone), yaitu suatu kerucut yang bersisi
curam yang tersusun dari batuan bahan lepas yang terendapkan di atas celah atau
pipa kepundan dan umumnya berkomposisi basalan atau hornito yang juga
merupakan kerucut spatter di sekitar ujung aliran lava.
- Adanya gua-gua pada daerah aliran lava.
BAB III
KESIMPULAN
Gunungapi merupakan objek yang terbentuk akibat adanya peristiwa atau
fenomena geologi yang terjadi secara dinamis dan berkelanjutan di Bumi kita seperti
aktifitas tektonik lempeng Bumi, Selain membentuk siklus batuan Gunungapi juga
membentuk sendiri bentuk rupanya atau disebut juga dengan Morfologi gunungapi,
Letusan paroksimal yang berulang dan berlangsung singkat dibedakan dengan
letusan paroksimal berikutnya dalam ukuran abad dimana pada kurun abad tersebut
tekanan gas akan semakin meningkat dan menyamai tekanan beban dari tubuh
gunungapi di atas dapur magma. Dan selama periode tenang, akan terjadi
pembentukan generasi baru gunungapi disepanjang daerah kulit bumi salah satunya
membentuk Kaldera pada Gunungapi.

Anda mungkin juga menyukai