Anda di halaman 1dari 2

Takut menembak

Ada banyak sekali pria yang bercerita dan bertanya soal penolakan pada saat menembak. Mereka
bilang, “Awalnya sudah lumayan bagus, dia mau di ajak jalan, sering telponan, dll. Tapi setelah
saya nembak, dia langsung berubah 180 derajat. Tidak mau lagi di ajak keluar dan sering tidak
mengangkat telpon saya..”

Sobat, Anda ditolak karena Anda menembak. Bila Anda tidak menembak, maka Anda tidak akan
ditolak, bukan?

Ini sebuah pernyataan yang sangat logis. Tidak paham? Artikel ini akan menjelaskan sedikit.

Bayangkan Anda adalah seorang pria mapan, sukses dan memiliki pergaulan yang luas. Anda
tidak mempunyai masalah baik dalam romansa ataupun sosialisasi. Anda di kelilingi oleh banyak
teman baik wanita maupun pria. Anda adalah sosok pria yang berkualitas. Sosok pria yang
memiliki nilai tinggi.

Apakah pria berkualitas tersebut akan mengumbar perasaannya pada wanita dan meminta ijin
untuk menjadi kekasihnya?Apakah James Bond akan menembak wanita? Apakah Nicholas
Saputra akan menembak wanita? Apakah Anda pikir Ardiansyah Bakrie menembak Nia
Ramadhani ketika memulai hubungan mereka?

Saya rasa tidak.

Seorang pria berkualitas MEMILIH wanita mana yang dapat masuk dalam hidupnya.
Pria berkualitas tidak mencari validasi dan pengakuan dari wanita yang disukainya. Dia
tahu wanita tersebut MEMANG dan SUDAH menyukai dia.

Mungkin ada yang janggal dari cerita di atas. Bagaimana caranya si wanita dapat menjadi
tertarik pada pria itu jika si pria tidak menyatakan/menunjukkan perasaannya?

Jawabannya adalah dengan kualitas yang dia miliki. Dengan sikapnya, dengan kepribadiannya.
Anda tidak harus menunjukkan ketertarikan lewat kata-kata. Yang seperti itu justru
lebih powerful dan bernilai.

Simplenya seperti ini, sebuah brand/produk berkualitas tidak akan meminta kita untuk membeli
produknya secara gamblang. Anda tidak pernah melihat sebuah iklan yang tagline nya “BELI,
DONG” khan? Atau melihat sebuah iklan yang berbunyi, “Saya tertarik sekali untuk menjadikan
kamu customer saya, maukah kamu menjadi customer saya?”

Instead, mereka menunjukkan seberapa berkualitas produknya, dengan cara, mungkin


mencantumkan Nutrition Facts jika produk tersebut adalah food & beverages, sudah berapa lama
produk tersebut beredar, direkomendasikan oleh para pakar, dan lain-lain.

Jika Anda menunjukkan perasaan Anda (menembak) atau dalam kasus sebuah produk, menyuruh
konsumen untuk membeli produk Anda, mungkin Anda akan menghadapi penolakan.
Hal yang sama berlaku pada pria. Anda harus memiliki kualitas tersebut terlebih dahulu untuk
dapat membuat wanita tertarik. Jadi, daripada menembak, lebih baik Anda berfokus pada
kualitas diri Anda dan jika saatnya sudah tiba, Anda  hanya perlu menyeleksi dan
menentukan wanita beruntung mana yang akan menjadi pendamping Anda di pelaminan nanti.

Namun ingat, hari itu tidak akan datang sebelum Anda memperkaya diri Anda dengan kualitas-
kualitas yang membuat wanita tertarik.

Bila Anda ingin belajar menjadi pria berkualitas secara menyeluruh dan permanen, serta
mengetahui cara untuk menjalin hubungan romansa tanpa harus menembak, segenap tim
instruktur akan mengajarkannya pada Anda secara penuh dan detail pada
program workshop atau seminar.

Masih mau menembak?

Kalau tidak mau pusing dan bingung, mending langsung ikut seminarnya saja yang berisi tehnik
dan ucapan praktis agar bisa jadian

Anda mungkin juga menyukai