Anda di halaman 1dari 2

Tugas Pengembangan Kurikulum

Kelompok 1

1. Putri Febiyani 19-0305-0171


2. Anisa Nur Azizah 19-0305-0063
3. Sri Rochmayanti 19-0305-0160
4. Fathul Hidayah 19-0305-0176
5. Tri Amalia 19-0305-0167

Bukti Diskusi
RESUME

Judul : PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA


Penulis : Ari Suryawan, M.Pd.
Penerbit : UNIMMA PRESS Gedung Rektorat Lt. 3 Kampus 2 Universitas
Muhammadiyah Magelang
Tahun : 2018
Curriculum berasal dari bahasa Yunani Curier atau kurir (dalam bahasa Indonesia) yang berarti
seseorang yang bertugas menyampaikan sesuatu kepada orang lain di lain tempat. Istilah kurikulum
digunakan dalam dunia pendidikan, yaitu sejumlah pengetahuan atau kemampuan yang harus ditempuh
atau diselesaikan siswa guna mencapai tingkatan tertentu secara formal dan dapat dipertanggung
jawabkan.Kurikulum memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi penyesuaian, integrasi, deferensiasi,
persiapan,pemilihan, dan diagnostik. Kurikulum juga memiliki beberapa peranan penting yaitu peran
konservatif, kreatif, kritis dan evaluatif.

Tyler (1949) memaknai kurikulum dengan bertolak dari empat pertanyaan mendasar yang harus
dijawab dalam mengembangkan kurikulum. Keempat pertanyaan tersebut mencakup: (1) Apa tujuan yang
harus dicapai oleh sekolah? (2) Pengalaman-pengalaman belajar seperti apa yang dapat dilaksanakan
guna mencapai tujuan dimaksud? (3) Bagaimana pengalaman belajar diorganisasikan secara efektif? dan
(4) Bagaimana cara menentukan bahwa tujuan pendidikan telah dapat dicapai? Kalau semua pertanyaan
mendasar itu dapat dijawab dengan baik, di situlah makna kurikulum yang dia maksudkan.

Dalam perjalanan perkembangan kurikulum mengalami banyak perubahan sampai sekitar 10 kali
perubahan sejak 1947 hingga 2013. Diantaranya yaitu, 1947 rencana pelajaran , 1952 rencana pelajaran
terurai, 1964, 1968 rencana pendidikan, 1975, 1984, 1994, 2004 KBK, 2006 KTSP , 2013. Kurikulum 2013
bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

UU.No.20 Tahun 2003, disebutkan “kurikulum adalah untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu”. Dengan demikian, prinsip umum kurikulum yang pertama adalah prinsip berorientasi pada
tujuan. Tujuan pendidikan mempunyai tingkatan tertentu, mulai dari tujuan yang sangat umum sampai
dengan tujuan khusus(spesifik). Tujuan yang dimaksud meliputi tujuan pendidikan nasional, tujuan
institusional, tujuan kulikuler, tujuan pembelajaran umum, dan tujuan pembelajaran khusus (behavioral
objective). Tujuan pendidikan hars mencakup semua aspek perilaku peserta didik, baik dalam domain
kognitif, efektif, maupun psikomotorik.

Prinsip lain dari kurikulum yaitu prinsip relevansi yang terdiri dari 2 jenis yaitu internal dan
external. Relevansi internal adalah bahwa setiap kurikulum harus memiliki keserasian antara komponen-
komponennya, yaitu keserasian yang harus dicapai, isi, materi atau pengalaman belajar yang harus dimiliki
siswa, Relevansi Eksternal berkaitan dengan keserasian antara tujuan, isi dan proses belajar siswa yang
tercakup dalam kurikulum dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Prinsip efisiensi, prinsip
keefektifan, prinsip fleksibilitas, prinsip integritas, prinsip kontuitas, prinsip sinkronisasi, prinsip
objektifitas, dan prinsip demokrasi.

Anda mungkin juga menyukai