Anda di halaman 1dari 5

MODUL 3

SAMPLING

SAMPLING (Pemercontohan)

I. Pendahuluan

Sampling adalah operasi pengambilan sebagian yang banyaknya cukup untuk dianalisis
atau uji fisik dari suatu yang besar jumlahnya. Sedemikian rupa sehingga perbandingan dan
distribusi kualitas adalah sama pada keduanya.

Suatu yang besar jumlahnya seperti disebut diatas disebut lot atau populasi, misalnya
produksi satu hari pengiriman bijih satu dan lain-lain yang kita ingin ketahui datanya seperti
kandungan logam, distribusi ukuran, kandungan air dll. Contoh yang diperoleh harus
representatif atau dapat dipercaya. Artinya harus diambil menurut teknik dan prosedur yang
benar.

Data atau besaran tentang populasi disebut parameter (tidak pernah diketahui secara
mutlak), sedangkan besaran tentang yang diperoleh dari contoh disebut statistik. Jadi statistik
merupakan perkiraan terhadap parameter. Dengan demikian sampling merupakan teknik statistik
yang didasarkan pada teori peluang (probability).

Random sampling yaitu cara mengumpulkan contoh sedemikian rupa sehingga setiap unit
yang membentuk lot mempunyai kesempatan/peluang yang sama untuk diikutkan kedalam
contoh

Sistematic sampling adalah cara mengumpulkan contoh dari lot pada interval yang
spesifik dan teratur, baik dalam istilah jumlah, waktu dan ruang

Increment yaitu sejumlah material yang diambil sebagai contoh dari lot dengan
menggunakan alat sampling dan dengan satu kali operasi (misalnya dengan satu kali sekop).

II. Prosedur Umum Percobaan Sampling

1. Tentukan lot.

2. Dari seluruh lot ambil secara acak (random) atau secara sistematis jumlah increment yang
diperlukan, masing-masing dengan ukuran tertentu.

3. Siapkan contoh yang diperlukan dengan memperkecil jumlah setiap increment atau setiap sub-
sampel (beberapa increment disatukan).
4. Uji kimia atau fisik untuk memperoleh data-data yang diperlukan.

III. Tujuan Percobaan Sampling

1. Mempelajari teknik-teknik sampling dan reduksi jumlahnya.

2. Menguasai data-data statistika yang digunakan pada sampling.

IV. Alat dan bahan

Alat:

1. Plastic bag
2. Cawan atau gayung
3. Riffle
4. Timbangan

Bahan:

1. Pasir besi

V. Cara Kerja

Cara kerja I

1. Gunakan bahan yang telah disiapkan di laboratorium dan aduk dengan baik.
2.

Gambar 3.1

Persiapkan alas untuk menampung material yang akan disampling.


3.

Gambar 3.2

Persiapkan cawan/ gelas untuk mengambil material yang akan disampling.

4.

Gambar 3.3

Persiapkan riffle untuk menyaring material yang akan menjadi contoh hasil sampling.

5. Dengan menggunakan pembagi contoh riffle, perkecilan bahan tadi hingga diperoleh
contoh akhir sebanyak kira-kira 100 gram.
6.

Gambar 3.4

Alas tersebut (trash bag/plastic bag) dibagi menjadi dua.


7. Ambil material yang akan di sampling dengan menggunakan cawan/gelas.

8.

Gambar 3.5

Ambil material yang akan di sampling dengan menggunakan cawan/gelas.

9.

Gambar 3.6

Setelah material yang sudah disaring oleh riffle, kemudian sampel material yang sudah disaring
oleh riffle ditimbang dan didapatkan beratnya sesuai dengan kebutuhan sampling tersebut.

4. Kembalikan contoh kedalam bahan asal.

5. Ulangi cara kerja I dari 1 sampai 9 sebanyak 7 kali.

6. Hitung rata-rata, variance, standar deviasi dan dengan menggunakan table student “t” hitung
selang rata-rata contoh pada 95% confidence interval.
Cara Kerja II

Ikuti prosedur 1 dengan menggunakan teknik coring dan quatering sebagai ganti pembagi riffle.

Cara Kerja III (Increment sampling)

1. Aduk dengan baik bahan yang disediakan dan tumpukan hingga membentuk tumpukan
kerucut.

2. Dengan menggunakan sekop kecil yang disediakan, ambil contoh secara acak dengan 1 kali
sekop. Reduksi dengan menggunakan pembagi contoh riffle hingga diperoleh contoh akhir lebih
kurang 100 gram.

3. Pilihlah butir-butir … dan nyatakan dalam % berat.

4. Ulangi prosedur 2 dan prosedur 3 sebanyak 7 kali.

5.Dari data yang diperoleh hitung rata-rata, variance, standar deviasi dan dengan menggunakan
table student “t” hitung selang rata-rata contoh pada 95% confidence interval.

VI. Pertanyaan

1. Jelaskan teknik pengambilan contoh serta reduksi jumlah yang umum dilakukan di pabrik
pengolahan bahan galian

2. Pada pengambilan contoh, perlu ditentukan lebih dahulu berat contoh atau banyaknya
increment yang akan diambil. Jelaskan faktor-faktor yang memperngaruhi banyaknya increment
atau berat contoh yang akan diambil.

Anda mungkin juga menyukai