NPM : 17025010030
Kelas : Agroteknologi A
Ordo : Fabales
Genus : Glycine
Pertumbuhan fase vegetatif pada tanaman umumnya ditandai dengan adanya dominansi
apikal, yaitu persaingan pertumbuhan antara tunas pucuk dengan tunas lateral. Penyebab
persaingan pertumbuhan disebabkan oleh hormon auksin yang berada pada bagian bawah tunas
pucuk dan kemudian ditimbun pada tunas lateral. Konsentrasi hormon auksin yang cukup tinggi
akan menghambat pertumbuhan tunas lateral terutama tunas yang letaknya berada didekat tunas
pucuk. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong pertumbuhan tunas lateral ialah
pemangkasan pucuk.
Pemangkasan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil kedelai yang
dilakukan dengan cara memotong ruas tanaman bagian atas. Tujuannya agar sinar matahari dapat
menerobos masuk ke dalam sela-sela tanaman sehingga merangsang pembentukkan cabang-
cabang produktif agar terbentuk bunga dan buah secara maksimal. Pemangkasan pucuk
diharapkan dapat menekan pertumbuhan tunas apikal atau tunas pucuk dan memaksimalkan
pertumbuhan tunas lateral, sehingga pembentukan cabang baru akan seimbang kemudian
berdampak pada meningkatnya produktivitas tanaman.
Tindakan pemangkasan dapat memicu pertumbuhan tunas dan cabang makin banyak,
pemangkasan pucuk akan mempengaruhi produksi dan aliran auksin ke tunas-tunas lateral.
Jumlah auksin pada tanaman yang berlebih akan terjadi dormansi pucuk yang menghambat
pertumbuhan tunas di bawahnya. Hal ini terjadi karena adanya pertumbuhan tunas lateral,
sehingga percabangan akan semakin banyak. Perlakuan pemangkasan pucuk memicu
pembentukan cabang pada tanaman kedelai, sehingga jumlah daun yang dihasilkan semakin
banyak. Pemangkasan pucuk memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah cabang
produktif per tanaman. Pembuangan tunas pucuk pada tanaman kedelai mampu meningkatkan
percabangan, dengan banyaknya cabang yang terbentuk maka potensi pembungaan juga banyak
sehigga jumlah polong yang terbentuk meningkat lebih banyak.
Secara umum pemangkasan yang tepat pada tanaman dapat meningkatkan hasil 30%
lebih tinggi dibandingkan hasil ukuran, kualitas bunga dan buah (Edmon, et. al. 1995).
Keberhasilan perbaikan tanaman dengan pemangkasan sangat dipengaruhi salah satunya oleh
waktu pemangkasan. Waktu pemangkasan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman karena berhubungan erat dengan proses fotosintesis dan laju metabolisme terutama
dalam hal zink dan source serta perubahan fase pertumbuhan tanaman. Waktu pemangkasan
pucuk pada kedelai berpengaruh terhadap polong isi pada tiap cabang. Cabang-cabang pada
pemangkasan umur 3 dan 4 MST tampak menghasilkan jumlah polong isi lebih banyak
dibandingkan tanaman pada pemangkasan umur 2 MST.
Anggarsari D., T. Sumarni dan T. Islami. 2017. Pengaruh Pemangkasan Pucuk dan Pupuk
Gandasil D pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glicyne Max. L.). Jurnal
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 4, April 2017 : 561 - 567 ISSN : 2527-8452.
Edmon, J.B., T.L. Senn, F.S. Andrews, and R.G. Halfacere. 1995. Fundamental of horticulture.
Mc. Graw-Hill. Book Co. Ltd. New Delhi, India.
Suminayah dan Imam Sungkawa. 2018. Pengaruh Pemangkasan Pucuk dan Pupuk
Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glicyne Max. L., Merril)
Varietas Anjasmoro. Jurnal AGROWAGATI 6 (1).
Sutrisno dan Andy Wijanarko. 2017. Respon Tanaman Kedelai Terhadap Waktu Pemangkasan
Pucuk. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Malang.