Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dyta Fitriana

NPM : 17025010030

Kelas : Agroteknologi A

" PEMANGKASAN PUCUK PADA TANAMAN KEDELAI "

Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus : Glycine

Spesies : Glycine max L.


Kedelai (Glycine max L.) ialah komoditas pangan yang memiliki kandungan gizi tinggi
karbohidrat dan protein. Konsumsi komoditi ini di Indonesia semakin tahun semakin meningkat.
Bisa dilihat dari adanya industri kecap, tahu-tempe, susu, tauco dan pakan ternak adalah industri
yang menggunakan kedelai dalam jumlah paling besar. Saking tingginya kebutuhan akan
komoditi ini bahkan produksi petani belum dapat memenuhi jumlah yang dibutuhkan. Salah satu
faktor penyebab rendahnya produktivitas kedelai adalah teknik budidaya yang kurang optimal.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan beberapa upaya perbaikan teknik budidaya untuk
meningkatkan produktivitas tanaman kedelai. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu
dengan menekan pertumbuhan vegetatif pada tanaman.

Pertumbuhan fase vegetatif pada tanaman umumnya ditandai dengan adanya dominansi
apikal, yaitu persaingan pertumbuhan antara tunas pucuk dengan tunas lateral. Penyebab
persaingan pertumbuhan disebabkan oleh hormon auksin yang berada pada bagian bawah tunas
pucuk dan kemudian ditimbun pada tunas lateral. Konsentrasi hormon auksin yang cukup tinggi
akan menghambat pertumbuhan tunas lateral terutama tunas yang letaknya berada didekat tunas
pucuk. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong pertumbuhan tunas lateral ialah
pemangkasan pucuk.

Pemangkasan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil kedelai yang
dilakukan dengan cara memotong ruas tanaman bagian atas. Tujuannya agar sinar matahari dapat
menerobos masuk ke dalam sela-sela tanaman sehingga merangsang pembentukkan cabang-
cabang produktif agar terbentuk bunga dan buah secara maksimal. Pemangkasan pucuk
diharapkan dapat menekan pertumbuhan tunas apikal atau tunas pucuk dan memaksimalkan
pertumbuhan tunas lateral, sehingga pembentukan cabang baru akan seimbang kemudian
berdampak pada meningkatnya produktivitas tanaman.

Pemangkasan pucuk menghilangkan dominansi apikal. Dominansi apikal adalah


hambatan terhadap pertumbuhan seluruh atau sebagian pada tunas lateral karena adanya tunas
apikal. Dominansi apikal disebabkan oleh produksi auksin yang berlebih dibagian pucuk batang
atau cabang sehingga tunas samping (cabang yang menyamping) tidak tumbuh. Auksin yang
diproduksi oleh tunas apikal berdifusi ke arah bawah tumbuhan mengikuti gaya gravitasi serta
menghambat pertumbuhan tunas lateral. Pemotongan tunas apikal akan menyebabkan tunas
lateral dorman yang terletak di bagian bawah untuk mulai tumbuh. Konsentrasi auksin yang jauh
lebih rendah menyebabkan tunas lateral terpacu untuk tumbuh. Tunas lateral lebih sensitif
terhadap auksin daripada tunas apikal. Kemudian, tunas yang berada di ketiak daun
menghasilkan percabangan yang akan berkompetisi untuk menjadi titik tumbuh baru.

Tindakan pemangkasan dapat memicu pertumbuhan tunas dan cabang makin banyak,
pemangkasan pucuk akan mempengaruhi produksi dan aliran auksin ke tunas-tunas lateral.
Jumlah auksin pada tanaman yang berlebih akan terjadi dormansi pucuk yang menghambat
pertumbuhan tunas di bawahnya. Hal ini terjadi karena adanya pertumbuhan tunas lateral,
sehingga percabangan akan semakin banyak. Perlakuan pemangkasan pucuk memicu
pembentukan cabang pada tanaman kedelai, sehingga jumlah daun yang dihasilkan semakin
banyak. Pemangkasan pucuk memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah cabang
produktif per tanaman. Pembuangan tunas pucuk pada tanaman kedelai mampu meningkatkan
percabangan, dengan banyaknya cabang yang terbentuk maka potensi pembungaan juga banyak
sehigga jumlah polong yang terbentuk meningkat lebih banyak.

Secara umum pemangkasan yang tepat pada tanaman dapat meningkatkan hasil 30%
lebih tinggi dibandingkan hasil ukuran, kualitas bunga dan buah (Edmon, et. al. 1995).
Keberhasilan perbaikan tanaman dengan pemangkasan sangat dipengaruhi salah satunya oleh
waktu pemangkasan. Waktu pemangkasan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman karena berhubungan erat dengan proses fotosintesis dan laju metabolisme terutama
dalam hal zink dan source serta perubahan fase pertumbuhan tanaman. Waktu pemangkasan
pucuk pada kedelai berpengaruh terhadap polong isi pada tiap cabang. Cabang-cabang pada
pemangkasan umur 3 dan 4 MST tampak menghasilkan jumlah polong isi lebih banyak
dibandingkan tanaman pada pemangkasan umur 2 MST.

Menurut pendapat Lakitan (1995), pemangkasan pucuk memberikan beberapa


keuntungan bagi tanaman antara lain yaitu meningkatkan penetrasi cahaya matahari ke dalam
sistem tajuk tanaman, memperbaiki sirkulasi udara didalam tajuk tanaman, dan memberi
kesempatan bagi daun yang berada pada bagian dalam tajuk untuk berfotosintesis dengan lebih
baik. Sirkulasi udara yang baik akan mengurangi kelembapan di dalam tajuk sehingga
menciptakan lingkungan mikro yang kurang menguntungkan untuk perkembangan
mikroorganisme musuh alami tanaman. Pemangkasan juga salah satu cara mencegah penyebaran
serangan hama dan penyakit pada tanaman. Sehingga akan mempengaruhi secara keseluruhan
terhadap komponen pertumbuhan dan hasil tanaman.
DAFTAR PUSTAKA

Anggarsari D., T. Sumarni dan T. Islami. 2017. Pengaruh Pemangkasan Pucuk dan Pupuk
Gandasil D pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glicyne Max. L.). Jurnal
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 4, April 2017 : 561 - 567 ISSN : 2527-8452.

Edmon, J.B., T.L. Senn, F.S. Andrews, and R.G. Halfacere. 1995. Fundamental of horticulture.
Mc. Graw-Hill. Book Co. Ltd. New Delhi, India.

Lakitan, Beyamin. 1995. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.

Suminayah dan Imam Sungkawa. 2018. Pengaruh Pemangkasan Pucuk dan Pupuk
Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glicyne Max. L., Merril)
Varietas Anjasmoro. Jurnal AGROWAGATI 6 (1).

Sutrisno dan Andy Wijanarko. 2017. Respon Tanaman Kedelai Terhadap Waktu Pemangkasan
Pucuk. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Malang.

Anda mungkin juga menyukai