Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bakteri berasal dari kata "bakterion" (bahasa Yunani) yang berarti tongkat atau
batang, bakteri adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop.Bakteri ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Belanda bernama
Anthony van Leewenhoek.Leeuwenhoek kemudian menerbitkan aneka ragam gambar bentuk
bakteri pada tahun 1684. Sejak saat itu, ilmu yang mempelajari bakteri mulai berkembang.
Ilmu yang mempelajari bakteri disebut bakteriologi.Bakteri adalah organisme yang paling
banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan makhluk hidup lainnya. Bakteri memiliki
ratusan ribu spesies yang hidup di gurun pasir, salju atau es, hingga lautan (Sri Maryati,
2007).
Bagi manusia, bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Bakteri
memiliki ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Bakteri adalah
organisme uniseluler, prokariot, dan umumnya tidak memiliki klorofil. Ukuran tubuh bakteri
bervariasi, dari berdiameter 0,12 mikron sampai yang panjangnya ratusan mikron. Bakteri
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Bakteri yang
paling renik adalah Mycoplasma yang berukuran 0,12 mikron. Sebaliknya bakteri terbesar
adalah Thiomargarita yang berukuran 200 mikron. Bentuk dasar bakteri beraneka ragam,
yaitu kokus(bulat), basil (batang), danspirilia (spiral).(Sri Maryati, 2007).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimkasud dengan bakteri
2. Bagaimana struktur bakteri
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi transmisi bakteri
4. Proses infeksi bakteri
5. Proses transmisi bakteri
6. Pencegahan transmisi bakteri

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetehui definisi bakteri
2. Untuk mengetahui struktur bakteri
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi transmisi bakteri
4. Untuk mengetahui Proses infeksi bakteri
5. Untuk mengetahui Proses transmisi bakteri
6. Untuk mengetahui Pencegahan transmisi bakteri
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Virus


Pada 1884, ahli mikrobiologi Perancis Charles Chamberland menemukan filter
(sekarang dikenal sebagai filter Chamberland atau Chamberland-Pasteur filter) dengan pori-
pori lebih kecil dari bakteri. Jadi, ia bisa melewati larutan yang mengandung bakteri melalui
filter dan benar-benar menghapus mereka dari solusi. Pada tahun 1892 ahli biologi Rusia
Dmitry Ivanovsky filter ini digunakan untuk mempelajari apa yang sekarang dikenal sebagai
virus mosaik tembakau. Eksperimen menunjukkan bahwa ekstrak daun hancur dari tanaman
tembakau yang terinfeksi masih menular setelah penyaringan. Ivanovsky menyarankan
infeksi mungkin disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh bakteri, tetapi tidak mengejar
ide tersebut.
Pada tahun 1898 ahli mikrobiologi Belanda Martinus Beijerinck mengulangi
percobaan dan menjadi yakin bahwa ini adalah bentuk baru dari agen menular. Dia
melanjutkan untuk mengamati bahwa agen dikalikan hanya dalam sel membagi, tetapi
sebagai eksperimen tidak menunjukkan bahwa itu dibuat dari partikel, ia menyebutnya
sebagai''contagium vivum fluidum''(kuman hidup larut) dan re-kata memperkenalkan ''virus''.
Beijerinck menyatakan bahwa virus yang cair di alam, sebuah teori kemudian didiskreditkan
oleh Wendell Stanley, yang membuktikan mereka partikulat. dan Prancis-Kanada
mikrobiologi Félix d'Herelle dijelaskan virus yang, ketika ditambahkan ke bakteri pada agar-
agar, akan menghasilkan bidang bakteri mati. Dia akurat diencerkan suspensi virus ini dan
menemukan bahwa pengenceran tertinggi (konsentrasi virus terendah), daripada membunuh
semua bakteri, terbentuk daerah diskrit organisme mati. Menghitung daerah-daerah dan
mengalikan dengan faktor pengenceran memungkinkan dia untuk menghitung jumlah virus
dalam suspensi asli.
Pada akhir abad kesembilan belas, virus yang didefinisikan dalam hal infektivitas
mereka, filterability, dan kebutuhan mereka untuk host hidup. Virus telah tumbuh hanya
dalam tumbuhan dan hewan. Pada tahun 1906, Harrison menemukan sebuah metode untuk
menumbuhkan jaringan di getah bening, dan, pada tahun 1913, E. Steinhardt, C Israel, dan
RA Lambert menggunakan metode ini untuk menumbuhkan virus vaccinia dalam fragmen
jaringan kornea marmot. Pada tahun 1928, HB Maitland dan MC Maitland tumbuh dalam
suspensi virus vaccinia ginjal ayam cincang '. Metode mereka tidak banyak diadopsi sampai
1950, ketika virus polio ditanam pada skala besar untuk produksi vaksin.
Terobosan lain datang pada tahun 1931, ketika ahli patologi Amerika Ernest William
Goodpasture tumbuh influenza dan virus lain di telur ayam dibuahi '. Pada tahun 1949 John
F. Enders, Thomas Weller, dan Frederick Robbins tumbuh virus polio dalam kultur sel
embrio manusia, virus pertama yang akan ditanam tanpa menggunakan jaringan hewan padat
atau telur. Pekerjaan ini memungkinkan Jonas Salk untuk vaksin polio membuat efektif.
Dengan penemuan mikroskop elektron pada tahun 1931 oleh insinyur Jerman Ernst
Ruska dan Max Knoll datang gambar pertama dari virus. Pada tahun 1935 ahli biokimia
Amerika dan ahli virus Wendell Stanley memeriksa virus mosaik tembakau dan menemukan
hal yang akan sebagian besar terbuat dari protein. Beberapa waktu kemudian, virus ini
dipisahkan menjadi bagian-bagian protein dan RNA.
Virus mosaik tembakau adalah orang pertama yang mengkristal dan struktur yang
karenanya dapat dijelaskan secara rinci. Gambar-gambar difraksi sinar-X pertama dari virus
mengkristal diperoleh oleh Bernal dan Fankuchen pada tahun 1941. Berdasarkan foto-
fotonya, Rosalind Franklin menemukan struktur penuh dari virus pada tahun 1955. Pada
tahun yang sama, Heinz Fraenkel-Conrat dan Robley Williams menunjukkan bahwa virus
mosaik tembakau dimurnikan RNA dan protein mantel yang dapat merakit sendiri untuk
membentuk virus fungsional, menunjukkan bahwa mekanisme ini sederhana mungkin
bagaimana virus dirakit dalam sel tuan rumah mereka.
Paruh kedua abad kedua puluh adalah masa keemasan penemuan virus dan sebagian
besar 2.000 spesies yang diakui binatang, tanaman, dan virus bakteri yang ditemukan selama
bertahun-tahun. Pada tahun 1957, kuda arterivirus dan penyebab diare virus Bovine
(pestivirus a) ditemukan. Pada tahun 1963, virus hepatitis B ditemukan oleh Baruch
Blumberg, dan di tahun 1965, Howard Temin dijelaskan retrovirus pertama. Reverse
transcriptase, enzim kunci yang digunakan untuk menerjemahkan retrovirus RNA ke dalam
DNA, pertama kali dijelaskan pada tahun 1970, secara independen oleh Howard Temin dan
David Baltimore. Pada tahun 1983 Luc Montagnier tim di Institut Pasteur di Prancis, pertama
kali diisolasi sekarang disebut retrovirus HIV.

2.2 DEFINISI BAKTERI


Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion yang berarti batang kecil,
yang pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Belanda yang bernama  Anthony van
Leeuwenhoek. Leeuwenhoek kemudian menerbitkan  aneka ragam  gambar  bentuk bakteri
pada tahun 1684. Sejak saat itu ilmu yang mempelajari bakteri mulai berkembang , yaitu
disebut bakteriologi.
Bakteri merupakan organism yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas
dibandingkan makhluk hidup lainya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di
gurun pasir, salju atau es, hingga laut. Bagi manusia bakteri ada yang menguntungkan dan
merugikan. Bakteri adalah organisme prokariotik, uniseluler, dan umumnya tidak memiliki
klorofil.

2.3 STRUKTUR BAKTERI


Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hamper semua jenis bakteri )
Meliputi : dinding sel, membrane plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan.
2. Struktur tambahan ( dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi : kapsul, flagellum, pilus, fimbria, klorosom, vakuola gas , dan endospora.
Struktur dan fungsi dasar bakteri meliputi :
A. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Dinding sel
bakteri tersusun dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan polisakarida.
B. Membran plasma bersifat selektif permeabel dan berfungsi untuk mengatur
pertukaran zat antara sel dan lingkungannya. Membran plasma tersusun dari lapisan
fosfolipid dan protein.
C. Sitoplasma adalah cairan sel yang mengandung ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan.
D. Ribosom merupakan tempat terjadinya sintesis protein yang dibantu oleh RNA.
E. DNA (deoxyribonucleic acid) atau Asam Deoksiribosa Nukleat adalah materi
pembawa informasi genetik.
F. Granula penyimpanan berfungsi menyimpan cadangan makanan.
G. Endospora merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan. Endospora berdinding tebal, tahan terhadap panas,tahan lama, dan
dapat melakukan dormansi. Dorman adalah istirahat, tidak melakukan aktifitas
kehidupan,tetapi tetap hidup.
H. Kapsul adalah lapisan diluar dinding sel pada jenis bakteri tertentu dan berfungsi
untuk mempertahan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang.
I. Flagelum  (jamak: flagela) atau bulu cambuk yang berfungsi sebagai alat gerak pada
beberapa jenis bakteri.
J. Mesosom berguna untuk menyediakan energy atau pabrik energi bakteri.
K. Lembar fotosintetik yang berfungsi untuk fotosintesis.
L. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut         halus yang menonjol
dari dinding sel.
M. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran  plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom
hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
N. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.

2.4 SIKLUS HIDUP BAKTERI

Siklus hidup bakteri terdiri dari fase lag, fase log atau fase eksponensial, fase diam
dan fase kematian. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri sangat
berpengaruh pada siklus ini.

1. Fase Lag
Bakteri tidak tumbuh selama fase lag. Namun, mereka menyesuaikan diri dengan
lingkungan mereka dan memetabolisme, yaitu, menghasilkan vitamin dan asam amino
yang dibutuhkan untuk pembelahan. Mereka mulai membuat salinan DNA mereka,
dan jika lingkungan memasok banyak nutrisi, fase lag mungkin sangat singkat.
Kemudian bakteri akan melanjutkan ke fase selanjutnya dalam hidup mereka.

2. Fase Log atau Tahap Eksponensial

Selama fase log atau eksponensial, bakteri berkembang biak dengan cepat, bahkan
secara eksponensial. Waktu yang dibutuhkan untuk kultur untuk menggandakan
disebut “waktu generasi,” dan di bawah kondisi terbaik, bakteri tercepat dapat berlipat
ganda dalam waktu sekitar 15 menit. Bakteri lain membutuhkan waktu berhari-hari.
Di dalam bakteri, salinan DNA melayang ke sisi berlawanan dari membran. Bakteri
kemudian terpisah, menciptakan dua “sel anak” yang identik, yang mulai membelah
lagi. Proses ini disebut pembelahan biner.

3. Fase stasioner

Selama fase diam (stasioner), pertumbuhan bakteri berkurang. Karena akumulasi


limbah dan kurangnya ruang, bakteri tidak dapat mempertahankan fase log atau fase
eksponensial. Namun, jika bakteri pindah ke kultur lain, pertumbuhan yang cepat
dapat berlanjut.
4. Fase kematian
Selama fase kematian, bakteri kehilangan semua kemampuan untuk bereproduksi,
yang menjadi lonceng kematian mereka. Seperti fase log atau eksponensial, kematian
bakteri dapat terjadi secepat pertumbuhannya.

2.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSMISI BAKTERI


1. Nutrien
Nutrien atau zat makanan yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri harus
mengandung sumber karbon, sumber nitrogen, mineral (sulfur, fosfat) dan faktor-
faktor pertumbuhan yang meliputi asam amino, purin, pirimidin dan vitamin.
Persyaratan untuk pertumbuhan bakteri beraneka ragam sesuai dengan jenis
bakterinya. Beberapa bakteri dapat memperbanyak diri pada berbagai jenis nutrisi,
sedangkan yang lainmempunyai kekhususan dan hanya membutuhkan jenis nutrisi
tertentu untuk pertumbuhanya (Jawetz dkk,2008
2. Suhu
Suhu optimal untuk pertumbuhan bagi bakteri sangat bervariasi tergantung pada
jenis bakteri itu sendiri. Pada suhu yang tepat (optimal), sel bakteri dapat
memperbanyak diri dan tumbuh sangat cepat. Sedangkan pada suhu yang lebih rendah
atau lebih tinggi, masih dapat memperbanyak diri, tetapi dalam jumlah yang lebih
kecil dan tidak secepat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada suhu optimalnya.
Berdasarkan rentang suhu dimana dapat terjadi pertumbuhan, bakteri dikelompokkan
menjadi tiga yaitu:Tabel 1 : Jenis Bakteri Berdasarkan SuhuJenis BakteriSuhu
PertumbuhanSuhu OptimumPsikofilik-5 s/d 30 oC10 s/d 20 oCMesofilik10 s/d 45
oC20 s/d 40 oCTermofilik25 s/d 80 oC50 s/d 60 oC( Sember : Jawetz dkk, 2008)Suhu
optimal biasanya mencerminkan lingkungan normal bakteri tersebut, oleh karena itu
bakteri yang pathogen bagi
manusia biasanya tumbuh optimal pada suhu 370C (Jawetz dkk, 2008
3. Kelembaban
Kelembaban sangat penting untuk pertumbuhan bakteri bakteri membutuhkan
kelembaban tinggi, pada umumya untuk pertumbuhan bakteri yang baik dibutuhkan
kelembaban diatas 85%. Udara yang sangat kering dapat membunuh bakteri, tetapi
kadar kelembaban minimum yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan bakteri
bukanlah merupakan nilai pasti. Kandungan air atau kelembaban yang terjadi dan
tersedia, bukan total kelembaban yang ada juga dapat mempengaruhi pertumbuhan
bakteri.
4. Pencahayaan
Cahaya yang berasal dari sinar matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri.
Bakteri lebih menyukai kondisi gelap, karena terdapatnyasinar matahari secara
langsung dapat menghambat pertumbuhan bakteri (Jawetz dkk, 2008).

2.6 PROSES INFEKSI BAKTERI


Gejala dari infeksi bakteri bergantung dari lokasi infeksi dan jenis bakteri yang
menginfeksi. Berikut ini beberapa gejala umumnya dapat terjadi pada infeksi bakteri,
berdasarkan lokasi dan penyebabnya.
1. Infeksi bakteri pada kulit

feksi bakteri pada kulit yang umumnya disebabkan oleh bakteri Gram positif
Staphylococcus dan Streptococcus. Infeksi bakteri di kulit dapat menimbulkan gejala
berupa:

A. Selulitis atau peradangan pada jaringan kulit: Nyeri, kulit menjadi kemerahan, dan
kulit terasa  hangat ketika diraba
B. Folikulitis: Infeksi pada folikel rambut yang dapat menyebabkan kulit menjadi
kemerahan dan bengkak seperti jerawat.
C. Impetigo: Infeksi kulit yang menyebabkan kulit nampak berkerak berwarna
kuning, atau kulit dapat terlihat seperti lepuhan.

2. Infeksi bakteri akibat makanan


Infeksi bakteri akibat makanan (foodborne infection), umumnya menimbulkan gejala
berupa mual, muntah, diare, demam, menggigil, dan nyeri perut. Namun, ada
beberapa gejala khusus pada infeksi bakteri yang menyebabkan foodborne infection,
seperti:

A. ampylobacter jejuni, yang umumnya memicu diare disertai kram perut dan demam
Clostridium botulinum, penyebab infeksi yang mengancam jiwa karena produksi
neurotoksin yang dihasilkan.
B. Escherichia coli O157:H7, yang menyebabkan diare (umumnya disertai darah),
mual, muntah, demam, dan kram perut
C. Listeria monocytogenes, yang menyebabkan demam, nyeri otot, dan diare
Salmonella, yang menyebabkan demam tifoid, diare, dan kram perut yang
berlangsung selama 4-7 hari.
D. Vibrio, yang menyebabkan kolera (diare dengan warna dan bau khas), serta
infeksi kulit, apabila terjadi kontak dengan kulit yang luka

3. Infeksi bakteri akibat penyakit menular seksual

Infeksi bakteri akibat penyakit menular seksual (PMS) yang dapat disebabkan oleh
Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhea, Treponema pallidium, dan bakteri
penyebab vaginosis bakterial. Tidak ada gejala tertentu pada tiap bakteri penyebab
PMS.

4. Infeksi bakteri lain

Infeksi bakteri lainnya seperti meningitis bakterial, otitis media, infeksi saluran
kemih, infeksi saluran pernapasan, dan beberapa lokasi lain

2.7 PROSES TRANSMISI BAKTERI

1. Melalui sentuhan antar kulit dan benda yang mengandung bakteri

Salah satu rumah ternyaman bagi bakteri adalah tangan manusia. Sekitar 5
ribu bakteri menghuni kedua tangan Anda setiap waktu. Oleh karena itu, sentuhan
tangan, baik secara langsung dengan kulit orang lain maupun memegang benda, dapat
menjadi medium penyebaran bakteri.

Tidak mencuci tangan setelah memegang hidung/mulut saat batuk/bersin,


memegang hewan, buang air kecil/besar, menyentuh makanan mentah, menyiapkan
makanan, mengganti popok anak, dan lain-lain bisa memicu penyebaran bakteri dari
tubuh Anda ke orang lain. Menyentuh kulit orang yang terinfeksi juga dapat
menyebabkan Anda tertular penyakitnya.

2. Melalui udara

Cara lain dari penyebaran bakteri adalah lewat partikel embun air yang keluar saat
Anda batuk atau bersin. Partikel udara yang berisi bakteri dan virus bisa saja terhirup
oleh orang lain dan menginfeksi tubuhnya, sehingga mereka tertular batuk dan flu
yang Anda miliki. Parahnya lagi, bakteri tidak terlihat secara kasat mata, sehingga
Anda tidak akan pernah tahu siapa saja yang sedang sakit dan bersin/batuk di dekat
Anda.

3. Kontaminasi silang makanan

Jika tidak memerhatikan kebersihannya, aktivitas memasak tidak jarang bisa menjadi
sumber penularan penyakit akibat bakteri. Proses memasak yang kurang bersih,
seperti tidak mencuci tangan setelah menyentuh makanan mentah, menyiapkan
makanan, dan menggunakan toilet sebelum memasak dapat menyebarkan bakteri pada
orang lain. Makan makanan yang terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan diare,
botulisme, dan keracunan makanan

2.8 PENCEGAHAN TRANSMISI BAKTERI

1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah tangan memegang hidung/mulut
saat batuk/bersin, memegang hewan, buang air kecil/besar, menyentuh makanan
mentah, menyiapkan makanan, sebelum makan, mengganti popok anak, dan lain-lain.
Mencuci tangan bisa mencegah sebanyak 200 penyakit.
2. Jangan terlalu sering menyentuh bagian mata, hidung, dan mulut
3. Makanan harus dimasak atau didinginkan secepat mungkin
4. Sayuran dan daging harus disimpan terpisah dan disiapkan di talenan terpisah
5. Daging sebaiknya diolah dengan baik dan dimasak hingga matang
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bakteri berasal dari kata "bakterion" (bahasa Yunani) yang berarti tongkat atau batang,
bakteri adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop. Siklus hidup bakteri terdiri dari fase lag, fase log atau fase
eksponensial, fase diam dan fase kematian
3.2 Saran
1.     Belajar dan tahu mengenai bakteri dan manfaat positif dan negatif nya.
2.     Mengerti berbagai klasifikasi virus
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/30068111/Makalah_Virus
https://www.gurupendidikan.co.id/virus/

https://hisham.id/siklus-hidup-bakteri.html

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/proses-penyebaran-bakteri-adalah/

https://www.sehatq.com/penyakit/infeksi-bakteri

Anda mungkin juga menyukai