Anda di halaman 1dari 1

21.5b dan 21.

5c

21.5b Menetapkan Harga Bid

Ada beberapa poin yang harus diperhatikan :

 Apabila tidak terdapat sinergi, maksimum harga bid adalah sama dengan nilai saat ini dari
perusahaan target. Semakin besar keuntungan dari sinergi, semakin besar jarak antara harga
saat ini perusahaan target dan harga maksimal yang mampu dibayar oleh perusahaan
pengakuisisi.
 Semakin besar keuntungan dari sinergi, semakin besar kemungkinan merger terwujud
 Masalah tentang membagi keuntungan dari sinergi sangat penting, karena kedua pihak ingin
memperoleh sebanyak mungkin
 Harga aktual akan ditetapkan tergantung pada sejumlah faktor yaitu menawarkan pembayaran
tunai atau dengan efek keterampilan negosiasi dari kedua tim manajemen dan posisi tawar dari
kedua pihak sebagaimana ditentukan oleh kondisi fundamental perekonomian.
 Perusahaan tentu saja merahasiakan harga bid maksimumnya dan harus merencanakan strategi
penawaran secara hati-hati dan konsisten dengan situasinya

Ketika dua perusahaan bermerger, mereka menggabungkan lebih dari sekadar laporan keuangan.
Merger menyatukan dua organisasi dengan sejarah dan budaya perusahaan yang berbeda. Kesepakatan
yang terlihat baik dapat gagal apabila individu-individu yang terlibat tidak bersedia atau tidak dapat
bekerja sama untuk menciptakan sinergi. Konsekuensinya, ketika menganalisis potensi merger, penting
untuk menentukan apakah kedua perusahaan tersebut selaras. Banyak perjanjian gagal karena selama
tahapnya manfaat sinergisnya ternyata lebih kecil daripada yang diharapkan. Sehingga hanya sedikit
alasan untuk melakukan merger. Negosiasi lain menemui jalan buntu karena kedua pihak tidak
menyetujui harga yang akan dibayarkan untuk saham perusahaan yang akan diakuisisi.

21.5c Kendali Pasca Merger

Situasi karyawan seringkali menjadi perhatian yang utama dalam menganalisis merger. Jika diperhatikan
situasi dimana perusahaan kecil dikelola oleh pemilik dan dijual kepada pihak yang lebih besar maka
manajer dari pemilik akan sangat ingin mempertahankan posisi berstatus tingginya tersebut, dan ia
dapat saja membangun persahabatan dengan karyawan sehingga mengkhawatirkan keberlangsungan
karyawan merger. Ketika perusahaan yang dimiliki publik tidak dimiliki oleh manajernya dan bermerger
dengan perusahaan lain, manajer perusahaan yang diakuisisi akan mengkhawatirkan posisi
pascamergernya. Apabila pengakuisisi setuju untuk mempertahankan manajemen lama, manajemen
akan bersedia mendukung merger dan merekomendasikan kesediaannya kepada pemegang saham.
Apabila manajemen lama akan diganti manajemen dapat menolak merger tersebut.

Anda mungkin juga menyukai