Anda di halaman 1dari 37

Usulan Teknis

Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA

D.1 PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

D.1.1 UMUM
Pekerjaan Biaya Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten
Sidoarjo secara umum dilakukan untuk menjamin, agar penyelesaian konstruksi
pekerjaan Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo
dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan, serta
tidak menyimpang dari spesifikasi teknis yang ditetapkan.

D.1.2. PENDEKATAN PERMASALAHAN


D.1.2.1 Pendekatan Teknis
Pendekatan teknis diperlukan sebagai suatu arahan agar dalam pelaksanaan
pekerjaan dicapai tujuan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan syarat-syarat
atau ketentuan yang telah ditetapkan
Secara garis besar pendekatan teknis ini disesuaikan tahapan pekerjaan
 Tahap pesiapan
 Tahap Pelaksanaan/ Konstruksi
 Tahap Kegiatan setelah Pelaksanaan Fisik

D.1.2.2. Pendekatan Ekonomis


Disamping adanya teknis juga diperlukan suatu pendekatan ekonomis. Salah
satu hal penting dalam pendekatan ekonomis ini adalah pemanfaatan
ketersediaan personil secara efektif dan efisien yang disusun berdasarkan
analisis terhadap lingkup pekerjaan, jangka waktu pelaksanaan, kebutuhan
personil dan struktur organisasi yang akan diterapkan dalam pelaksanaan
pekerjaan. Berdasarkan uraian tersebut diatas personil yang akan terlibat dalam
pengawasan adalah sebagai berikut :
 Team Leader 1 Orang

BaB E- 1
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

Disamping itu dari masing-masing Tim tersebut didukung Tenaga Sub


Profesional (pengawas) & Tenaga Pendukung :
 Inspector 1 Orang
 Inspector 1 Orang
 Administrasi 1 Orang

D.1.3 METODOLOGI PENGAWASAN REHAB BERAT SDN WEDORO KEC.


WARU KABUPATEN SIDOARJO
Secara umum metodologi Pekerjaan Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru
Kabupaten Sidoarjo secara umum dilakukan untuk menjamin, agar penyelesaian konstruksi
pekerjaan Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo ini akan
menyangkut beberapa tahapan yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Langkah-
langkah tersebut adalah:

1. Mempelajari dan memahami aspek peraturan perundangan bangunan gedung


2. Mempelajari dan memahami maksud, tujuan, dan sasaran pekerjaan ini yaitu
Pekerjaan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo secara umum
dilakukan untuk menjamin, agar penyelesaian konstruksi pekerjaan Rehab
Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo mempelajari dan memahami
aspek manajemen program termasuk organisasi dalam proyek pembangunan
fisik
3. Mempelajari dan memahami Gambar, RKS yang telah dihasilkan oleh
konsultan perencana
4. Dalam melengkapi pemahaman mengenai pekerjaan, konsultan Pengawas
juga harus mempelajari berbagai peraturan perundangan yang melandasi
pembangunan baik dalam skala nasional maupun lokal. Peraturan
perundangan pembangunan ini juga akan menyangkut pengertian dan syarat
standar, norma pembangunan yang berlaku pada Rehab Berat SDN Wedoro
Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo dimaksud.
6. Selanjutnya konsultan Pengawas merumuskan suatu form pengawasan
berdasarkan item dasar pengawasan yaitu penjagaan kuantitas, kualitas,
waktu, serta prosedur pelaksanaan pekerjaan. Form-form dan kurva “S”

BaB E- 2
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

merupakan alat utama bagi tim pengawas dalam mengawasi pekerjaan


konsultan.
Dalam kaitannya dengan deviasi pekerjaan serta volume pekerjaan maka
bukti-bukti otentik perlu diperlihatkan dalam memperkuat laporan yang
diserahkan. Begitu pula dengan perubahan-perubahan desain harus didasari
pertimbangan-pertimbangan yang cukup kuat yang dapat mengalahkan desain
awalnya.
7. Selanjutnya dilakukan suatu rapat koordinasi baik mingguan dan bulanan
dalam menindaklanjuti temuan pada point di atas. Rapat koordinasi
dituangkan dalam Berita Acara yang berisikan:
a) Koreksi/perbaikan pekerjaan baik dari segi mutu (kuantitas, kualitas)
dan juga waktu pelaksanaan
b) Revisi, usulan, dan persetujuan terhadap perubahan desain
c) Volume pekerjaan yang telah dilakukan kontraktor sebagai dasar
pembayaran dan juga pada saat penyerahan sementara hasil pekerjaan
dan finalisasi hasil akhir pembangunan fisik oleh kontraktor (serah
terima pekerjaan)

D.1.4 TAHAPAN KEGIATAN


D.1.4.1 Tahap Persiapan
Tahap Persiapan merupakan awal pekerjaan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru
Kabupaten Sidoarjo yang besar artinya bagi sukses tidaknya pelaksanaan
pekerjaan konstruksi karena pada periode ini segala sesuatu yang berhubungan
dengan evaluasi desain maupun persiapan kontraktor, akan dilaksanakan secara
terinci, diantaranya adalah
 Memobilisasi Tim Pengawas
 Evaluasi Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis
Untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi Pengawasan Rehab Berat SDN
Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo acuan dasar yang digunakan adalah
gambar rencana dan spesifikasi teknis. Sehingga gambar gambar rencana
dan spesifikasi yang digunakan pada proyek ini perlu digunakan evaluasi

BaB E- 3
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

sehingga gambar rencana dan spesifikasi teknis bias sesuai dengan kondisi
lapangan saat ini

D.1.4.2. TAHAP KONSTRUKSI


D.1.4.2.1. Pengawasan Materi Pekerjaan
Pada prinsipnya kegiatan pengawasan adalah tindakan pengendalian waktu,
biaya, pencapaian satuan Fisik (kualitas dan kuantitas), dan tertib
administrasi didalam suatu proyek pembangunan, dimulai dari tahap
persiapan sampai dengan tahap pelaksanaan konstruksi atau dengan kata
lain konsultan pengawas merupakan piranti pokok bagi pemberi tugas
dalam penyelenggaraan proyek pembangunan baik ditingkat program
maupun tingkat operasional, sehingga hasil akhirnya dapat dipertanggung
jawabkan oleh Pengguna Jasa, baik secara fisik maupun keuangan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran yang menetapkannya.
Unsur – unsur yang terlibat pada pekerjaan pelaksanaan fisik terdiri dari :
Kontraktor Pelaksana, Konsultan Pengawas, dan Pengguna Jasa. Pada
pelaksanaan pekerjaannya masing – masing pihak mempunyai tugas dan
wewenang yang berbeda – beda.

Pengguna jasa dari masing – masing komponen pada proyek ini akan
disampaikan sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan yang dilengkapi
pula dengan gambar – gambar pola aliran kerja dan hubungan kerja antara
komponen kerja.

A. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


Selanjutnya pada tahapan pelaksanaan pekerjaan fisik, dimana pada
tahapan ini merupakan tahapan inti dari pekerjaan Konsultan
Pengawas.

Gambaran untuk mengetahui proses mulanya pelaksanaan pekerjaan


seperti diuraikan pada Bagan Alir Gambar 1 (terlampir). Pada saat
pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Pembangunan Fisik tentu akan

BaB E- 4
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

ditemui adanya masalah. Permasalahan ini tidak dapat dihindari


sehingga diperlukan adanya aturan yang digunakan sebagai acuan dasar
bila terjadi masalah – masalah yang akan timbul dilapangan pada saat
pelaksanaan pembangunan dilaksanakan.

Permasalahan yang timbul dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam


permasalahan secara umum, yaitu masalah teknis dan masalah non
teknis. Mengingat masing – masing masalah mempunyai perbedaan
secara prinsip maka cara pemecahannya juga akan berbeda pula. Untuk
menyelesaikan permasalahan yang timbul di lapangan maka acuan yang
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah Bagan Alir
yang kami sampaikan pada Gambar 2 (terlampir).

Bila terjadi masalah pelaksanaan pekerjaan langkah pertama yang


dilakukan adalah pengidentifikasi masalah tersebut. Hasil dari
identifikasi tersebut akan memisahkan permasalahan menjadi dua
macam jenis yaitu masalah teknis dan masalah non teknis.

Penyelesaian masalah non teknis dilakukan dengan mengadakan


koordinasi dengan Pemberi Tugas dan instansi terkait bila ada tentang
permasalahan yang sedang terjadi dilapangan. Hasil koordinasi tersebut
akan dilaporkan kepada Pemberi Tugas untuk mendapatkan
persetujuan. Bila Pemberi Tugas setuju maka hasil koordinasi tersebut
akan digunakan sebagai dasar pelaksanaan pada tahapan berikutnya.
Sedangkan bila tidak disetujui maka dilakukan proses ulang seperti
yang sudah dilakukan sampai didapatkannya persetujuan dari Pengguna
Jasa tentang jalan keluar dari permasalahan non teknis ini.
Untuk masalah teknis dilakukan analisa awal dengan unsur terkait
dalam proyek untuk menentukan apakah dengan adanya permasalahan
ini perlu adanya perubahan dokumen atau tidak.Bila ternyata hasil
analisa menunjukkan bahwa dokumen harus di ubah maka dilakukanlah
koordinasi dengan Pemberi Tugas. Hasil dari analisa ini harus

BaB E- 5
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

dimintakan persetujuan dari Pemberi Tugas yang ditampung dalam


bentuk berita acara perubahan dokumen. Permasalahan teknis dianggap
selesai bila sudah diterbitkannya berita acara perubahan pekerjaan yang
bermasalahan tersebut.

B. Pengawasan Mutu Pekerjaan


Salah satu aspek pengawasan yang harus dijalankan oleh Konsultan
Pengawas adalah pengawasan mutu pekerjaan. Pengawasan mutu
pekerjaan dikendalikan oleh anggota Team Lapangan (Field Team)
Konsultan Pengawas adalah :
 Standart of acceptance
 Mutu material
 Metode pelaksanaan
 Shop drawing
 Pengukuran di lapangan (jarak as-as dan elevasi)
 Cara pengerjaan (Workmanship)

Acuan yang digunakan untuk mengadakan pengawasan mutu


pekerjaan adalah spesifikasi teknis yang dibuat oleh Konsultan
Perencana. Selama pekerjaan tidak menyimpang dari spesifikasi
teknis maka dapat dikatakan bahwa hasil pekerjaan Kontraktor adalah
baik. Namun bila ada penyimpangan hasil pengerjaannya maka
Konsultan akan mengambil langkah – langkah guna mengarahkan
agar pekerjaan selalu mengikuti spesifikasi teknis.
Langkah yang akan diambil Konsultan Pengawas bila terjadi
penyimpangan adalah memberikan surat peringatan kepada kontraktor
supaya kontraktor bekerja sesuai spesifikasi teknis.
Peringatan yang disampaikan oleh Konsultan adalah peringatan secara
tertulis dengan tahapan peringatan sebagai berikut :
 Instruksi kepada Kontraktor
 Teguran
 Peringatan ke – I

BaB E- 6
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

 Peringatan ke – II
 Peringatan ke – III

Instruksi kepada Kontraktor pada intinya mencakup masalah


permintaan Konsultan Pengawas kepada Kontraktor untuk melakukan
revisi pekerjaan yang pengerjaannya menyimpang dari spesifikasi
teknis. Instruksi ini dibuat oleh Pengawas Lapangan pada saat
Pengawas Lapangan melihat adanya penyimpangan pekerjaan pada
bagian pekerjaan tertentu. Lama waktu berlakunya instruksi kepada
Kontraktor adalah 2 (dua) hari kalender. Bila selama dua hari
kalender kontraktor tidak melaksanakan revisi maka secara otomatis
Konsultan Pengawas melakukan teguran.

Teguran dibuat berdasarkan instruksi yang sudah pernah dibuatnya


dan sudah melampaui waktu yang ditentukan.Teguran ini mempunyai
waktu berlaku selama 2 (dua) hari. Bila selama dua hari tidak ada
tanggapan maka Konsultan Pengawas akan menerbitkan surat
peringatan dengan tahapan sebagai berikut :
 Peringatan I dibuat untuk menindaklanjuti teguran yang tidak
mendapat tanggapan dari Kontraktor. Peringatan I ini berlaku
selama 2 (dua) hari. Secara otomatis akan dikeluarkan Surat.
 Peringatan II bila setelah dua hari dikeluarkannya Surat
Peringatan I belum ada tanggapan dari Kontraktor.
 Peringatan II dan Peringatan III pada intinya sama dengan
Peringatan I. Yang membedakan antara peringatan yang satu
dengan yang lainnya adalah Jabatan Pembuat Surat
Peringatan. Semakin tinggi tingkatnya Surat Peringatan
dibuat pula oleh personil Konsultan Pengawas pada posisi
yang lebih tinggi pula.
 Peringatan III adalah peringatan terakhir, bila hal ini tidak
ditanggapi oleh Kontraktor maka dapat dilakukan pemutusan
hubungan kerja secara sepihak oleh Pemberi Tugas.

BaB E- 7
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

 Penyampaian peringatan secara tertulis dan bertahap ini


dimaksudkan agar dapat diketahui kronologi secara lengkap
tentang penyimpangan pekerjaan Kontraktor. Dengan
demikian maka Pemberi Tugas akan dapat dengan mudah
mengambil keputusan karena dukungan data yang cukup
jelas tentang kronologis penyimpangan yang dilakukan
Kontraktor.
 Bagan alir prosedur penertiban Surat Peringatan kepada
Kontraktor dapat dilihat pada Gambar 3 (terlampir).
 Sedangkan contoh formulir instruksi, teguran, peringatan I,
peringatan II dan peringatan III disampaikan pada lampiran.

D.1.4.2.2 Pengendalian Waktu Pekerjaan


Untuk melaksanakan pengawasan waktu pelaksanaan Konsultan Pengawas
mengadakan evaluasi dan monitoring pekerjaan sesuai dengan mengacu
pada :
 Master Schedule
 Schedule per bangunan berikut S-Curve
 Schedule pengadaan material, peralatan dan tenaga
 Schedule pengajuan contoh material dan shop drawing

Agar evaluasi dan monitoring waktu pelaksanaan pekerjaan dapat


dilaksanakan dengan tepat dan cepat maka semua unsur yang terlibat dalam
proyek ini diwajibkan menggunakan format yang sama. Software untuk
pengendalian pekerjaan ini akan ditentukan pada saat awal pelaksanaan
pekerjaan, dengan kriteria dasar sebagai berikut :
 Mudah dioperasikan
 Mampu menganalisa permasalahan dengan kompleksitas yang tinggi
 Mudah untuk dirinci tiap paket pekerjaan dan digabungkan untuk
seluruh pekerjaan
 Software relatif masih baru dan sudah diuji kemampuannya.

BaB E- 8
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

Waktu pekerjaan fisik sudah ditentukan sejak awal pelaksanaan pekerjaan.


Apabila batas waktu yang ditetapkan dilewati maka baik Kontraktor,
Konsultan Pengawas maupun Pemberi Tugas akan mengalami kerugian.

Hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian waktu ini adalah:


 Evaluasi rencana Kontraktor
 Evaluasi, diskusi dan revisi “net work planning” pekerjaan secara
keseluruhan dari Kontraktor
 Pengendalian waktu realisasi setiap program baik pendatangan bahan
/ alat maupun jangka waktu pelaksanaan
 Memberikan alternatif pelaksanaan untuk mengejar apabila ada
keterlambatan waktu program – program selama pekerjaan konstruksi
berlangsung
 Memberikan teguran administrasi terhadap Kontraktor apabila
terlambat / ingkar janji

A. Master Schedule
Master Schedule merupakan rencana kerja keseluruhan dari kegiatan
proyek.Schedule ini merupakan kerja yang harus diakui oleh semua
pihak yang terkait pada proyek ini.
Schedule detail untuk masing – masing kelompok kegiatan dan atau
masing – masing paket pekerjaan dibuat berdasarkan master schedule.
Apabila terjadi penyimpangan dari schedule detail maka harus
dilakukan revisi schedule sehingga kembali master schedule yang ada
dengan melakukan langkah – langkah percepatan pelaksanaan
pekerjaan.

B. Schedule Pelaksanaan Pekerjaan


Sebelum melaksanakan pekerjaan fisik Kontraktor berkewajiaban
untuk membuat schedule pelaksanaan pekerjaan. Schedule
pelaksanaan ini merupakan acuan dasar untuk evaluasi dan
monitoring pelaksanaan pekerjaan.

BaB E- 9
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

Schedule pelaksanaan yang dibuat oleh kontraktor disetujui oleh


konsultan pengawas mengetahui pemberi tugas. Schedule pelaksanaan
pekerjaan harus dibuat secara rinci dilengkapi pula dengan target
penyelesaian pekerjaan setiap kurun waktu tertentu.
Pembagian kurun waktu ini biasanya adalah setiap minggu, hal ini
dilakukan mengingat evaluasi yang akan dilakukan adalah evaluasi
mingguan.
Setiap minggu konsultan pengawas akan melakukan opname
pekerjaan sehingga dapat diketahui prosentase kemajuan pelaksanaan
pekerjaan. Pengecekan silang dilakukan oleh konsultan pengawas
yaitu pengecekan prestasi fisik mingguan dan target prestasi fisik
yang terdapat pada schedule pelaksanaan pekerjaan.

Selisih pekerjaan fisik setiap minggu tidak boleh lebih dari 5 %. Bila
pada minggu tertentu didapatkan kekurangan prestasi fisik lebih dari 5
% maka konsultan pengawas berkewajiban memberikan teguran
kepada kontraktor agar mengambil langkah – langkah percepatan.
Sedangkan untuk selisih fisik lebih dari 10 % maka surat peringatan
kepada kontraktor untuk segera mengejar ketinggalan yang diketahui
oleh pengguna jasa. Bila selisih fisik lebih dari 15 % maka perlu
dilakukan penyusunan ulang jadwal pelaksanaan pekerjaan guna
mendapatkan jalan keluar terbaik untuk mengejar ketertinggalan
prestasi tersebut. Penjadwalan ulang dibuat bersama – sama dengan
konsultan pengawas dibawah koordinasi pengguna jasa.

C. Schedule Pengadaan Material, Tenaga Kerja dan Peralatan


Pelaksanaan bagian pekerjaan memerlukan bahan material, tenaga kerja
dan peralatan yang digunakan untuk melaksanakan bagian pekerjaan
dimaksud. Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar
maka diperlukan adanya rincian lebih detail mengenai pengadaan
material, tenaga kerja dan peralatan.

BaB E- 10
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

Schedule pelaksanaan pekerjaan tidak akan dapat tercapai sesuai


dengan rencana bila material, tenaga kerja dan peralatan yang
diperlukan tidak siap dilapangan pada saat dibutuhkan. Dengan kondisi
ini maka diperlukan adanya schedule pengadaan material, tenaga kerja
dan peralatan.
Mengingat lahan yang tersedia untuk menampung material dilapangan
sangat terbatas disamping itu dituntut pula material yang diperlukan
harus selalu siap dilapangan, maka pendatangan material dibuat dengan
mengacu kepada schedule pelaksanaan pekerjaan. Sehingga material
yang didatangkan dilapangan betul – betul material yang segera
digunakan untuk pelaksanaan penggunaannya.
Prosedur persetujuan pengadaan material seperti pada bagan alir
Gambar 4 (terlampir).
Selain material yang cukup, diperlukan pula tenaga kerja yang
memadai untuk melaksanakan pekerjaan. Kontraktor berkewajiban
menyiapakan tenaga kerja yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan
fisik ini.
Sedangkan untuk melaksanakan bagian pekerjaan fisik selain
diperlukan tenaga kerja diperlukan pula peralatannya. Peralatan yang
digunakan harus yang sesuai dengan jenis pekerjaannya. Dengan
demikian maka schedule pendatangan material harus dilengkapi pula
dengan alokasi tenaga kerja dan peralatan yang digunakan untuk
mengerjakan bagian pekerjaan yang dimaksud.

D. Schedule Pengajuan Contoh Material dan Shop Drawing


Material yang digunakan untuk pekerjaan fisik ini sudah ditentukan
spesifikasinya oleh konsultan pengawas. Untuk memudahkan
pengecekan mutu material yang akan didatangkan oleh kontraktor maka
terlebih dahulu contoh material yang akan didatangkan harus
disampaikan untuk mendapatkan persetujuan.
Dengan adanya contoh material yang akan digunakan pada pekerjaan
ini maka pengecekan pendatangan material tinggal melakukan

BaB E- 11
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

pencocokan dengan contoh yang sudah disetujui. Bila material yang


didatangkan tidak sesuai dengan contoh material yang sudah disetujui
maka material tersebut harus segera dikeluarkan dari proyek.
Persetujuan contoh material memerlukan waktu pemeriksaan sehingga
pengajuan contoh bahan harus dilakukan sebelum pendatangan material
dilakukan. Dengan demikian diperlukan adanya jadwal untuk
mengajukan contoh material yang akan digunakan kontraktor.
Disamping pengajuan contoh material sebelum pelaksanaan pekerjaan
dimulai kontraktor berkewajiban untuk menyampaikan gambar kerja
(shop drawing). Gambar kerja yang dibuat oleh kontraktor disajikan
untuk setiap bagian pekerjaan. Sehingga gambar kerja dapat dibuat satu
minggu sebelum rencana pengerjaan bagian pekerjaan tersebut.

Dengan demikian maka kontraktor harus membuat jadwal waktu


penyampaian gambar kerja. Penyusunan jadwal waktu ini akan
digunakan sebagai dasar monitoring dan evaluasi oleh konsultan
pengawas mengenai penyiapan gambar kerja.

Konsultan pengawas berkewajiban untuk memberikan teguran kepada


kontraktor bila penyampaian gambar kerja melebihi waktu yang
direncanakan. Karena hal ini akan dapat menghambat laju penyelesaian
secara keseluruhan.

D.1.5.2.3. Pengendalian Biaya Pelaksanaan


Aspek terakhir yang termasuk dalam aspek pengawasan proyek adalah aspek
biaya. Aspek biaya ini merupakan aspek paling penting dalam pengawasan
pekerjaan.

Biaya pelaksanaan pekerjaan harus dikendalikan sedemikian rupa sehingga


jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan proyek ini tidak
melebihi dana yang tersedia. Prosedur pengajuan pembayaran angsuran
seperti digambarkan pada Bagan Alir Gambar 5 (terlampir).

BaB E- 12
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

Pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi biasa ditemukan adanya perubahan –


perubahan desain untuk penyesuaian dengan kondisi lapangan yang ada.
Penyesuaian ini mengandung konsekuensi yaitu berkurangnya volume atau
bertambahnya volume pekerjaan akibat adanya penyesuaian tersebut. Dengan
perubahan volume secara otomatis maka biaya penyelesaian pekerjaan juga
akan berubah.
Ada 2 (dua) kondisi perubahan biaya, yaitu penambahan biaya dan
penguranangan biaya. Bila terjadi pengurangan biaya hal ini tidak terlalu
mengkhawatirkan, namun bila yang terjadi adalah penambahan biaya tersebut
memang betul – betul diperlukan maka evaluasi selanjutnya apakah dana
yang tersedia cukup atau tidak.
Penetapan pekerjaan tambah / kurang dimulai dari penilaian kontraktor atau
konsultan pengawas atau konsultan perencana yang menyatakan diperlukan
adanya pekerjaan tambah / kurang. Setelah ada kesepakatan bahwa
diperlukan pekerjaan tambah / kurang maka konsultan perencana
mengadakan analisa dari segi desain. Sedangkan konsultan pengawas
mengadakan analisa dari segi biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan.
Setelah analisa selesai dilakukan maka diadakan rapat koordinasi antara
konsultan pengawas, konsultan perencana dan pemberi tugas untuk
menentukan apakah pekerjaan tambah / kurang disetujui atau tidak. Bila tidak
disetujui maka pemberi tugas mengeluarkan surat penolakan pengajuan
pekerjaan tambah / kurang. Sedangkan bila disetujui maka diterbitkan berita
acara pekerjaan tambah / kurang.
Prosedur pekerjaan tambah / kurang seperti Bagan Alir pada Gambar 6
(terlampir), sedangkan format-format yang digunakan untuk proses pekerjdan
tambah/ kurang disampaikan pada lampiran.

A. Pekerjaan Kurang
Prosedur pengajuan pekerjaan kurang sudah disampaikan pada
uraian sebelumnya. Sedangkan untuk pengawasan ini dilakukan
dengan melakukan opname secara detail sehingga besarnya volume
pekerjaan kurang dapat diketahui secara pasti.

BaB E- 13
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

Dari pengurangan volume ini dapat dikonversikan menjadi


pengurangan biaya. Pengurangan biaya ini akan dikembalikan ke
proyek bila ternyata terdapat pekerjaan tambah yang diperlukan.
Dengan demikian maka efisiensi penggunaan dana dapat dicapai
dengan baik.
B. Pekerjaan Tambah
Pengawasan pekerjaan tambah dilakukan dengan cara yang sama
dengan pekerjaan kurang. Penambahan biaya akan diambilkan dari
biaya pekerjaan kurang.
Perbandingan biaya pekerjaan tambah dan biaya pekerjaan kurang
terdiri dari 3 (tiga) macam :
1. Biaya pekerjaan tambah = Biaya pekerjaan kurang
2. Biaya pekerjaan tambah < Biaya pekerjaan kurang
3. Biaya pekerjaan tambah > Biaya pekerjaan kurang
Kondisi ideal terjadi bila biaya pekerjaan tambah sama dengan
jumlah biaya pekerjaan kurang. Kondisi ini tidak akan menimbulkan
masalah dengan pengadaan proyek yang ada.
Kemungkinan kedua adalah biaya pekerjaan tambah lebih kecil dari
biaya pekerjaan kurang. Kondisi ini tidak akan menimbulkan
masalah dengan pengadaan proyek, justru terdapat penghematan
dana sebesar selisih antara biaya pekerjaan tambah dan biaya
pekerjaan kurang. Selisih ini akan dikembalikan ke proyek.

Kemungkinan terakhir dan terjelek adalah bila jumlah biaya


pekerjaan tambah lebih besar dari biaya pekerjaan kurang. Kondisi
ini akan menimbulkan masalah karena terdapat selisih dana yang
harus diadakan oleh proyek untuk menutup kekurangan biaya akibat
adanya penambahan biaya pekerjaan tambah tersebut.

D.1.4.2.4. Tertib Administrasi


3 (Tiga) aspek pengawasan yaitu pengawasan mutu, waktu dan biaya tidak
akan dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya dukungan administrasi

BaB E- 14
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

proyek yang memadai. Dengan dasar ini maka pekerjaan konsultan


pengawas ini secara mutlak diperlukan untuk kelancaran penyelesaian
pekerjaan ini.

A. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi merupakan hal yang sangat penting dalam usaha
pencapaian maksud dan tujuan dari pelaksanaan Rehab Berat SDN
Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo yang dilaksanakan tersebut.
konsultan pengawas berperan penting dalam hal koordinasi
pekerjaan antara kontraktor dan pengguna jasa dengan
mengupayakan hal-hal sebagai berikut :
 Mengadakan pertemuan awal antara kontraktor, konsultan
pengawas, pengelola teknis proyek serta pengguna jasa untuk
mengadakan klasifikasi pekerjaan.
 Sebagai tindak lanjut dari pertemuan awal diprogramkan
suatu rapat koordinasi rutin untuk membahas pemecahan
permasalah, tukar-menukar informasi dan monitoring
kemajuan pekerjaan.
 Usulan antar pelaksana proyek ini apabila dipandang perlu
untuk mengadakan presentasi penanganan masalah-masalah
lapangan yang jarang ditemui atau hal-hal yang spesifik.
 Penyusunan notulen / risalah hasil pembahasan pada setiap
kali pertemuan.

Rapat koordinasi secara rutin akan dilakukan setiap minggu. Pada


rapat koordinasi ini pokok bahasanya adalah evaluasi dan
monitoring pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor. Rapat
koordinasi pertama selain membahas klasifikasi pekerjaan
kontraktor juga membahas prosedur yang harus dilakukan oleh
kontraktor pada saat pelaksanaan pekerjaan.
Rapat koordinasi minggu ini dilaksanaan dilapangan dengan
peserta kontraktor, konsultan pengawas, pengelola teknis proyek

BaB E- 15
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

dan pengguna jasa. Setelah selesai rapat dibuat berita acara rapat
dimana berita acara rapat ini merupakan dokumen administrasi
yang harus dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait.
Setiap bulan akan dilakukan rapat koordinasi khusus dengan
peserta rapat sama dengan peserta rapat mingguan ditambah
dengan konsultan perencana. Bila dipandang perlu rapat khusus ini
bisa dilaksanakan dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, hal
ini dilakukan bila terdapat permsalahan yang cukup komplek dan
harus dicarikan jalan keluar secepatnya. Rapat khusus ini
dilaksanakan juga apabila ditemui permasalahan yang menyangkut
masalah perubahan perencanaan.

B. Prosedur Pelaksanan Pekerjaan


Pelaksanaan pekerjaan pembangunan fisik oleh kontraktor harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah disepakati pada saat
rapat koordinasi pertama kali.
Prosedur yang disepakati diantaranya adalah :
 Ijin memulai pekerjaan
 Pengajuan contoh material
 Prosedur penyampaian laporan fisik mingguan
 Prosedur permohonan pembayaran angsuran

Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor harus mengajukan


ijin memulai pekerjaan. Ijin ini disampaikan kepada konsultan
Pengawas, Ijin memulai pekerjaan yang dibuat oleh kontraktor
harus dilampiri dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal
pendatangan material, tenaga kerja dan peralatan serta dilengkapi
pula dengan gambar kerja (shop drawing). Format ijin memulai
pelaksanaan pekerjaan disampaikan pada lampiran usulan teknis
ini.

BaB E- 16
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

Pengajuan contoh material harus dilakukan secara tertulis oleh


kontraktor. Kontraktor mengajukan contoh material yang
disampaikan.

C. Pelaporan kemajuan Pekerjaan


Pelaporan hasil pekerjaan secara tertulis adalah suatu dokumentasi
proyek yang sangat penting dalam suatu pekerjaan pengawasan
proyek. Adapun laporan – laporan yang akan disampaikan oleh
konsultan pengawas kepada pengguan Jasa terdiri atas :
 Laporan Pendahuluan diserahkan selambat – lambatnya : 12
(dua belas) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan
 Laporan Bulanan diserahkan selambat – lambatnya : 6 (enam)
hari kerja setiap bulan sebanyak 5 (lima) buku laporan
 Draf Laporan Akhir diserahkan selambat – lambatnya : 5
(lima) hari kerja sebelum masa berakhir pekerjaan konstruksi
sebanyak 5 (lima) buku laporan
 Laporan Akhir diserahkan selambat – lambatnya 1 (satu) hari
kerja sebelum masa berakhir pekerjaan sebanyak 5 (lima) buku
laporan dan cakram padat (compact disc)

D. Penyerahan Pekerjaan
Penyerahan pekerjaan ini terdiri dari 2 (dua) macam yaitu
penyerahan pertama dan penyerahan akhir. Penyerahan pertama
dilakukan setelah kontraktor menyelesaikan pekerjaan fisik,
termasuk pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang. Sedangkan
penyerahan kedua (Akhir) dilakukan setelah masa pemeliharaan
dari pekerjaan kontraktor sudah habis dan sudah tidak ada
pekerjaan revisi yang diminta oleh konsultan pengawas maupun
pemberi tugas. Prosedur penyerahan pertama dan kedua seperti
Bagan Alir pada Gambar 7 (terlampir).

BaB E- 17
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

Setelah kontraktor merasa seluruh pekerjaan yang menjadi


tanggung jawabnya sudah diselesaikan semuanya maka kontrakor
mengajukan surat permohonan kepada pemberi tugas untuk
melakukan pemeriksaan akhir pekerjaan guna serah terima
pertama. Pemeriksaan akhir guna serah terima pertama dilakukan
bersama – sama oleh seluruh pihak yang terkait dengan pekerjaan
ini.

Bila hasil pemeriksaan tidak diterima maka kontraktor


berkewajiban untuk melaksanakan revisi pekerjaan yang belum
diterima tersebut. Setelah revisi pekerjaan selesai dikerjakan maka
dilakukan pemeriksaan ulang sampai dengan diterimanya
pekerjaan ini.
Setelah hasil pemeriksaan dapat diterima maka diterbitkan berita
acara yang memuat tentang telah selesainya dan telah diterima
seluruh pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor.
Selanjutnya konsultan pengawas membuat surat pengantar
penyerahan pertama.

Berdasarkan berita acara pemeriksaan akhir pekerjaan dan surat


pengantar dari konsultan pengawas maka pemberi tugas membuat
berita acara penyerahan pekerjaan dimaksud. Dengan dasar berita
acara ini secara administrasi pekerjaan kontraktor dapat diterima.
Selama masa pemeliharaan kontraktor berkewajiban untuk
melakukan pemeliharaan pekerjaan untuk seluruh pekerjaan yang
dilaksanakannya. Seluruh kerusakan yang terjadi pada masa
pemeliharaan ini menjadi tanggung jawab kontraktor.

Setelah pemeliharaan berakhir maka kontraktor mengajukan


permohonan pemeriksaan pekerjaan guna serah terima akhir
pekerjaan,prosedur penyerahan kedua seperti Gambar 8
(terlampir).

BaB E- 18
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

D.1.4.2.5 Keselamatan Kerja


Seluruh pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor harus dilakukan dengan
menggunakan metode kerja yang baik dan menjamin keselamatan pekerjaan
yang mengerjakannya. Salah satu upaya yang harus dilakukan oleh
kontraktor untuk menjamin keselamatan kerja adalah mengikuti Program
ASTEK.

Meskipun sudah mengikuti Program ASTEK perlu diperhatikan juga masalah


metode kerja yang aman. Faktor keselamatan kerja ini akan diawasi dengan
ketat oleh konsultan pengawas secara kontinyu setiap saat.

D.1.4.2.6 Prosedur Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan


Untuk merencanakan sesuatu pengendalian pekerjaan yang baik, diperlukan
terebih dahulu pengetahuan tentang bagaimana sifat – sifat karakteristik
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Prosedur yang baik akan mempunyai sifat
– sifat dan karakteristik sebagai berikut:
 Mempunyai urutan yang sederhana, sistematis, jelas dan rasional
 Dapat menunjukkan koordinasi antar bagian
 Dapat menunjukkan tegas, wewenang dan taggung jawab masing – masing
bagian/ pihak terkait
 Dapat menghindari adanya keterlambatan – keterlambatan dan hambatan –
hambatan dalam proses laporan
 Dapat memberikan urutan kerja yang nyata dan sederhana
 Dapat menciptakan pengawasan yang efektif dan efisien

Selajutnya akan kami sampaikan prosedur Tahapan Pengendalian


Pelaksanaan sebagai berikut :

A. PENGORGANISASIAN KERJA PROYEK

Setelah memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai hasil design,


dan setelah konsultan menyelesaikan prosedur operasi standar
pelaksanaan dan format-format instrumen pengawasan, maka dalam

BaB E- 19
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

pengorganisasian kerja proyek dilakukan langkah –langkah sebagai


berikut:

1. Mengadakan koordinasi awal dengan pihak-pihak yang terlibat


dalam pelaksanaan, diantaranya menyelenggarakan rapat persiapan
pelaksanaan PCM (Pre Construction Meeting). Prosedur operasi
standart pelaksanaan didiskusiksan unutk mendapatkan masukan
dari para pihak.

2. Memberi kesempatan kepada kontraktor untuk mempresentasikan


rencana kerja dan metode pelaksanaan termasuk diantaranya
mengenai penataan lahan dan fasilitas penunjang dilapangan,
struktur organisasi, alokasi sumber daya dan penjadwalannya.
Dalam kesempatan tersebut dilakukan evluasi terhadap hal – hal
yang dipresentasikan oleh kontraktor. Selanjutnya dilakukan
kesepakatan mengenai rencana kerja, metode pelaksanaan dan hal-
hal lain yang dipresentasikan oleh kontraktor.

B. PEMBUATAN METODE KERJA

1. Metode kerja adalah cara melaksanakan suatu pekerjaan yang


meliputi jumlah mutu dan waktu penyediaan bahan, tenaga dan
peralatan yang dibutuhkan serta cara pelaksanaan maupun testing
dari setiap jenis pekerjaan.

2. Metode kerja perlu disusun dan mendapatkan kesempatan bersama


antara kontraktor dengan konsultan pengawas, hal ini sangat penting
guna menghindari kesalahan dan mengurangi konflik didalam
pelaksanaan lapangan. Konflik bisa menghambat kemajuan proyek
bila sering terjadi.

C. PEMANTAUAN TERHADAP PELAKSANAAN PROYEK

Setelah dicapai kesempatan mengenai rencana kerja, metode pelaksanaan


dan hal – hal lain, maka kontraktor segera bergerak melakukan aktivitas.

BaB E- 20
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

1. Konsultan pengawas melakukan pemantauan terhadap aktivitas yang


dilakukan oleh kontraktor. Pemantauan biasa bersifat langsung
melalui pemeriksaan, pengetesan dan pengamatan langsung maupun
bersifat tidak langsung melalui laporan – laporan maupun hasil
pertemuan.

2. Dilakukan juga komunikasi, koordinasi dan konsultasi dengan pihak


– pihak yang terkait sesuai tingkat keperluannya.

D.2 PROGRAM KERJA


D.2.1 Umum
Program kerja konsultan dalam melaksanakan pekerjaan ini disusun berdasarkan
pendekatan Teknis dan Metodologi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Program kerja konsultan meliputi beberapa kegiatan utama sesuai dengan tahapan
pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :
 Persiapan
 Pelaksanaan Kegiatan
 Pelaporan (Deliverables)

D.2.2 Persiapan
a. Penyiapan Sarana dan Prasarana Penunjang sebagai fasilitas pendukung untuk
melaksanakan kegiatan pengawasan antara lain : komputer, printer,
perlengkapan administrasi/peralatan kantor (kertas,tinta dll), kendaraan
operasional, Sarana komunikasi dan dokumentasi foto selain itu sarana dan
prasarana penunjang lain yang yang disediakan oleh kontraktor antara lain :
kantor proyek/ direksi keet, meja kursi, listrik dan perlengkapan K3.

Berikut Kami sampaikan daftar peralatan dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut (lampiran)

b. Memobilisasi Tim, 1 (satu) orang Ketua Tim, 1 (satu) Tenaga Ahli untuk
menepati posisi sesuai dengan kebutuhan tugas dan fungsi untuk mendukung

BaB E- 21
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

kegiatan, selain itu juga 1 (satu) orang Pengawas Lapangan dan 1 orang
Adminitrasi.

c. Konsolidasi Tim, Sosialisasi dan Penguatan Fungsi , tugas dan tanggung


jawab dari masing-masing tenaga Ahli
D.2.3. Pelaksanan Kegiatan
1. Mengadakan rapat koordinasi pelaksanaan antara konsultan Pengawas,
Kontraktor Pelaksana, dan pihak lain yang terkait.
a. Rapat awal pelaksanaan (PCM)
b. Rapat koordinasi pelaksanaan dan rapat-rapat khusus secara periodik
c. Rapat penyerahan pekerjaan untuk serah terima kesatu ( ST-I )

2. Pengendalian pelaksanaan konstruksi fisik


a. Pengawasan teknik pelaksanaan mulai pada tahap persiapan sampai
dengan selesainya pekerjaan antara lain :
 Pengawasan kualitas dan kuantitas
 Pekerjaan struktur
 Pekerjaan arsitektur (finishing)
 Pekerjaan mekanikal
 Pekerjaan elektrikal
b. Pengendalikan administrasi pelaksanaan
 Penyusunan laporan harian, mingguan, dan bulanan
 Membuat notulen dan berita acara hasil rapat selama pelaksanaan
 Menyiapkan format-format untuk pengendalian pelaksanaan fisik
 Meminta shop drawing, pengajuan tambah kurang dan lain-lain
 Membantu dan menyiapkan proses pembayaran angsuran (termijn)
baik untuk kontraktor maupun konsultan pengawas

3. Masa pemeliharaan konstruksi fisik


a. Mengadakan pengawasan secara berkala selama masa pemeliharaan
dengan segera menginventarisasi daftar penyempurnaan pekerjaan yang
ada

BaB E- 22
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

b. Secara berkala mengadakan rapat koordinasi perbaikan / penyempurnaan


antara konsultan pengawas, kontraktor pelaksana dan pihak lain yang
terkait sampai dengan batas akhir masa pemeliharaan untuk diadakan
serah terima kedua (ST-II)
c. Penyusun laporan akhir pelaksanaan
a. Memeriksa dokumen as built drawing
b. Memeriksa dan menyusun buku petunjuk operasional

D.2.4 Pelaporan (Deliverables)


a. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perihal/petunjuk yang penting
dari pengguna jasa, penyedia jasa pelaksana konstruksi, dan Pengawas.
b. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
1. tenaga kerja,
2. bahan-bahan yang datang,
3. alat-alat,
4. pekerjaan - pekerjaan yang diselenggarakan,
5. waktu pelaksanaan pekerjaan.
c. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.
d. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
e. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan pekerjaan
tambah kurang.
f. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings) dan manual
peralatan – peralatan yang dibuat oleh penyedia jasa pelaksana konstruksi.
g. Laporan rapat dilapangan (site meeting).
h. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan time schedule yang
dibuat oleh penyedia jasa pelaksana konstruksi.
Kelengkapan dokumen pendaftaran bangunan gedung negara lengkap dengan
lampiran – lampirannya.
Dokumen laporan dibuat dalam rangkap 5 (lima) termasuk foto–foto asli di
lapangan dan dijilid dalam bentuk buku.

BaB E- 23
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

D.3 ORGANISASI DAN PERSONIL


D.3.1 Organisasi
Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan“Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru
Kabupaten Sidoarjo” mencakup Pemberi Tugas, Tim Konsultan masing – masing
terlibat, saling mendukung dalam upaya mencapai hasil yang diharapkan.

Untuk lebih jelasnya hubungan satu dan lainnya antara konsultan dan pemberi
tugas, dapat dilihat struktur organisasi pekerjaan “Rehab Berat SDN Wedoro Kec.
Waru Kabupaten Sidoarjo”

BaB E- 24
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PERUMAHAN,
PERMUKIMAN, CIPTA KARYA DAN
TATA RUANG
KABUPATEN SIDOARJO
TIM TEKNIS CV. IDEA KARYA NUSA

TEAM LEADER
Bima Nur Rengga Tri H., ST

INSPECTOR ADMINISTRASI
Abdi Hakiki Kell Y., Luthfi Dwi Zakiri
ST

BaB E- 25
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

GAGASAN BARU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS


KELUARAN

Kegiatan dalam suatu proyek merupakan proses berkesinambungan yang


berlangsung sejak persiapan hingga proyek tersebut dinyatakan selesai, dan melibatkan
berbagai unsur, jenis bangunan, kondisi dan situasi lingkungan akan sangat
mempengaruhi metode pendekatan yang harus diterapkan.

Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo pada dasarnya memerlukan
konsultan pengawas yang akan membantu pemimpin proyek pada pekerjaan Tahap
Persiapan, Tahap Pengawasan Pelaksanaan sampai penyerahan pekerjaan dan testing
semua sarana dan prasarana yang ada di dalam gedung.

Pengendalian waktu, harga, kualitas, dan kuantitas pekerjaan perlu dilakukan pada
semua tahapan pekerjaan agar tercapai tujuan akhir yaitu Proyek yang fungsional, dan
aman baik bagi pemakai (User) maupun masyarakat sekitarnya.

Pada tahap manajerial maka konsultan akan menerapkan metode planning, organizing,
actuating, dan controlling disemua tahapan. Merencanakan dan menjadwal semua
kegiatan, menyusun organisasi pelaksana, membagi semua tugas agar semua unsur
dapat bekerja lancar dan mengendalikan pelaksanaan serta memberi masukan atas
kekurangan yang terjadi kesemua pihak adalah pola yang akan diterapkan konsultan
didalam mengelola proyek ini.

Dengan dasar-dasar tersebut diatas maka didalam pelaksanaannya sangatlah penting


untuk menyamakan persepsi tentang metode pelaksanaan kerja yang akan diterapkan
bersama mitra kerja pada masing-masing tahapan. Bila metode kerja telah disepakati
bersama sejak awal maka sebagian kesulitan dan kesalah pahaman dapat terpecahkan.

Mitra kerja utama konsultan pengawas pada tahap persiapan, tahap konstruksi adalah
Pemilik Proyek, Kontraktor dan Perencana.

BaB E- 26
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

Penyusunan metode kerja, pengendalian waktu, harga, kualitas, dan kuantitas proyek, serta
penerapan fungsi manajemen yaitu Planning (P), Organising (O), Actuating (A), dan
Controlling (C) akan menjadi metode pendekatan yang dipakai konsultan pengawas dalam
melaksanakan tugas ini. Selain itu semua peraturan yang berlaku Standar Bangunan
Nasional maupun Internasional, serta peraturan bangunan setempat akan dipakai sebagai
pedoman didalam menyusun metode kerja.
Pada pelaksanaan gedung ini juga diharapkan terjadi transfer pengetahuan dari para ahli
yang terlibat dengan personil Rumah Sakit khususnya yang berhubungan dengan
perawatan gedung maupun peralatannya.

Pengendalian Proyek (Project Control


Pengendalian dalam suatu pelaksanaan proyek merupakan kegiatan manajemen yang
paling penting, karena kegiatan ini memegang peranan yang sangat menentukan dalam
pengefisienan dan pengefektifan proyek serta penentuan kualitas proyek.

Ditinjau dari obyeknya, pengendalian proyek dapat dikelompokkan menjadi tiga macam,
yaitu :
a. Pengendalian waktu
b. Pengendalian kualitas
c. Pengendalian biaya
d. Pengendalian volume (kuantitas)

1. PENGENDALIAN WAKTU
Dalam melaksanakan pengendalian waktu ini, konsultan pengawas pada langkah
awalnya menetapkan tujuan dan saran berupa “milestone” proyek.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut Konsultan merumuskan pencapaian
sasaran fisik proyek yang terdiri dari Jadwal Induk (Master Schedule) dalam bentuk
Network Planning dan Bar chart (Diagram Balok), program penyediaan serta
penggunaan peralatan dan perlengkapan.

Berdasarkan jadwal induk tersebut kontraktor akan membuat jadwal pelaksanaan


konstruksi yang realistik lengkap dengan aspek biaya dalam bentuk bobot setiap

BaB E- 27
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

pekerjaan, dan dengan memperhitungkan faktor tenaga kerja dan peralatan yang
akan dilibatkan.
Konsultan pengawas mengevaluasi jadwal pelaksanaan dari kontraktor tersebut
untuk disetujui. Jadwal inilah yang akan dipergunakan untuk mengendalikan
pelaksanaan seluruh pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kontraktor.

2. PENGENDALIAN KUALITAS
Pengendalian kualitas didasarkan atas ketentuan-ketentuan yang telah dinyatakan
dalam Dokumen Kontrak (Design and Technical Specification) maupun terhadap
peraturan-peraturan dan standard yang berlaku.
Pengendalian mutu dilakukan dengan cara sebagai berikut :
♦ Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas bahan
bangunan serta pelaksanaannya.
♦ Mengawasi dan meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaian-
penyesuaian yang terjadi pada pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
♦ Memberikan koreksi-koreksi teknis.
♦ Merekomendasikan gambar pelaksanaan untuk setiap item dan tahapan
pekerjaan (Shop Drawing)
♦ Memeriksa spesifikasi barang yang akan dipesan.
♦ Meminta contoh barang yang akan didatangkan.
♦ Memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan ditempat lain.

3. PENGENDALIAN BIAYA
Untuk menghindari terjadinya pembengkakan biaya, konsultan pengawas
melakukan tugas sebagai berikut :
♦ Mengadakan evaluasi terhadap estimasi biaya, alokasi dan “cah flow” untuk
semua kegiatan proyek, serta memberikan rekomendasi berupa koreksi-
koreksi sehubungan program pencapaian sasaran secara efisien.
♦ Menekan semaksimal mungkin penyimpangan-penyimpangan pekerjaan
terutama yang berkaitan dengan kualitas maupun kuantitas bahan dan
kegiatan konstruksi.
♦ Informasi mengenai keadaan sekarang atau yang sedang berlangsung.

BaB E- 28
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

♦ Informasi pada masa yang telah lewat yang dapat dipakai sebagai acuan
dalam pengembalian kebijakan.
♦ Menghindari sekecil mungkin perubahan bahan maupun konstruksi.

4. PENGENDALIAN VOLUME (KUANTITAS)


Volume scope pekerjaan yang harus dilaksanakan pada dasarnya telah ditetapkan
didalam kontrak. Pada tahap perencanaan maka luas ruangan dan jumlah lantai
serta sarana dan prasarana yang harus ada akan menjadi pedoman pengendalian
termasuk didalamnya adalah sarana penunjang yang perlu dibuat seperti parkir,
taman dan lain-lain.

Pada tahap pelaksanaan selain batasan yang telah ditetapkan didalam perencanaan
maka pengendalian juga dilakukan berdasarkan volume pekerjaan yang ada
didalam rencana biaya yang dibuat kontraktor. Kesalahan terutama bila terjadi
kekurangan volume didalam perhitungan adalah resiko kontraktor, sedang bila
terjadi kelebihan perhitungan volume maka gambar yang akan menjadi acuan,
kecuali bila hal ini telah diketahui sebelum penunjukkan kontraktor maka dapat
dilakukan koreksi.

BaB E- 29
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

GAMBAR 1

BAGAN ALUR PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEMILIK KONSULTAN KONTRAKTOR


PROYEK PENGAWAS SUPPLIER

PENENTUAN
PEMENANG

KEPUTUSAN PEMENANG / KEPUTUSAN PEMENANG /


SURAT PENUNJUKKAN SURAT PENUNJUKKAN

SIAPKAN :

- RENCANA KERJA
- METODE KERJA
- JADUAL PELAKSANAAN
- TENAGA KERJA DAN
PERALATAN
MATERIAL

-RENCANA KERJA
- METODE KERJA
- JADUAL PELAKSANAAN
TENAGA KERJA,
PERALATAN DAN
MATERIAL

PEMERIKSA & DISESUAIKAN


DENGAN JADUAL UTAMA

OK

PERSETUJUAN PERSETUJUAN PERSETUJUAN


MULAI PEKERJAAN MULAI PEKERJAAN MULAI PEKERJAAN

PELAKSANAAN

BaB E- 30
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

GAMBAR 2

BAGAN ALUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MULAI

MASALAH
YANG TIMBUL

BENTUK/TYPE
MASALAH

PERANCANGAN PERANCANGAN

IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI
MASALAH MASALAH

KOORDINASI YA YA PERUBAHAN
TEKNIS TEKNIS
DENGAN DOKUMEN
TEAM PERENCANA

PELAKSANAA KOORDINASI
TIDAK TIDAK PENGELOLA PROYEK
N
DG TEAM
PERENCANA
TIDAK
ADA KOORDINASI DGN KOORDINASI DGN
YA PENGELOLA & TIDAK
PERUBAHAN PENGELOLA &
INSTANSI INSTANSI
LAIN LAIN

LAPOR LAPOR PERSETUJUAN


PEMBERI TUGAS PEMBERI TUGAS PEMBERI
TUGAS

YA YA LAKSANAKAN
LAKSANAKAN PERSETUJUAN PERSETUJUAN SESUAI
DGN PROSEDUR

GAMBAR
SELESAI 3

BaB E- 31
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

BAGAN ALUR PROSEDUR PENERTIBAN SURAT PERINGATAN

PEMILIK KONSULTAN KONTRAKTOR


PROYEK PENGAWAS SUPPLIER

PELAKSANAAN
PROG. PENGENDALIAN
PEKERJAAN
DAN PENGAWASAN

PERIKSA

ADA TIDAK LANJUTKAN


PENYIMPANGAN PEKERJAAN
?

TEMBUSAN SURAT ARSIP SURAT SURAT TEGURAN


TEGURAN TEGURAN
YA

PERIKSA PERBAIKAN

OK
TIDAK
TIDAK

TEGURAN
2X

YA

TEMBUSAN SURAT ARSIP SURAT SURAT TEGURAN


TEGURAN GAMBAR
TEGURAN
4

BaB E- 32
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

GAMBAR 4
BAGAN ALUR PENGADAAN MATERIAL

PEMILIK KONSULTAN KONTRAKTOR


PROYEK PENGAWAS SUPPLIER

SPESIFIKASI
MATERIAL

USULAN
MATERIAL

PERIKSA SESUAI
SPESIFIKASI

TIDAK

PERLU YA PEMERIKSAAN
LAB ? LABORATORIUM

TIDAK USULAN
OK MATERIAL

OK

YA

TEMBUSAN SURAT ARSIP SURAT SURAT TEGURAN


TEGURAN TEGURAN

PELAKSANAAN
PENGECORAN

BaB E- 33
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

GAMBAR 5
BAGAN ALUR PENGAJUAN PEMBAYARAN ANGSURAN

PEMILIK KONSULTAN KONTRAKTOR


PROYEK PENGAWAS SUPPLIER

LAPORAN LAPORAN LAPORAN


MINGGUAN MINGGUAN MINGGUAN

USULAN BUAT USULAN


PEMBAYARAN ANGSURAN PEMBAYARAN

PEMERIKSA

TIDAK
OK

UNDANGAN UNDANGAN UNDANGAN


TIDAK

INSPEKSI

REVIEW REVIEW

OK

YA

PENANDA TANGANAN PENANDA TANGANAN PENANDA TANGANAN


BERITA ACARA BERITA ACARA BERITA ACARA

PEMBAYARAN

SERTIFIKAT SERTIFIKAT SERTIFIKAT


GAMBAR 6

BaB E- 34
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

BAGAN ALUR PERUBAHAN PEKERJAAN

PEMILIK KONSULTAN KONTRAKTOR/


PROYEK PENGAWAS SUPPLIER

PERMINTAAN PERMINTAAN

PERIKSA PERUBAHAN
TERHADAP TEKNIS
DAN WAKTU
ANGGARAN

OK REVIEW

STOP

PENAWARAN PERUBAHAN
KONTRAKTOR PEKERJAAN

BA. PERUBAHAN PEK.


TAMBAH KURANG

BaB E- 35
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

GAMBAR 7

PENYERAHAN PEKERJAAN PERTAMA

MULAI

KONTRAKTOR MELIHAT
BAHWA PEKERJAAN SUDAH
MEMENUHI SYARAT UNTUK
SERAH TERIMA KE.1

KONTRAKTOR MENGAJUKAN
SURAT PERMOHONAN
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
UNTUK SERAH TERIMA KE.1

PEMBERI TUGAS + KONSULTAN


PENGAWAS + KONTRAKTOR
BERSAMA MELAKUKAN
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
(KUALITAS + KUANTITAS)

BERITA ACARA TELAH


SELESAINYA PEKERJAAN DIBUAT
YA
OLEH KONSULTAN PENGAWAS
DITERIMA ?
DAN KONTRAKTOR

TIDAK
KONSULTAN PENGAWAS
REVISI PEKERJAAN OLEH MEMBUAT SURAT PENGANTAR
KONTRAKTOR PERMOHONAN PENYERAHAN
KE.1

PEMBERI TUGAS
MENGELUARKAN BERITA
ACARA TELAH DITERIMANYA
PEKERJAAN

SELESAI

BaB E- 36
CV. IDEA KARYA NUSA
Usulan Teknis
Pengawasan Rehab Berat SDN Wedoro Kec. Waru Kabupaten Sidoarjo

GAMBAR 8

PENYERAHAN PEKERJAAN AKHIR

MULAI

KONTRAKTOR MELIHAT BAHWA


PEKERJAAN SUDAH MEMENUHI
SYARAT UNTUK SERAH TERIMA KE.2

KONTRAKTOR MENGAJUKAN
SURAT PERMOHONAN
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
UNTUK SERAH TERIMA KE.2

PEMBERI TUGAS + KONSULTAN


PENGAWAS + KONTRAKTOR BERSAMA
MELAKUKAN PEMERIKSAAN PEKERJAAN
(KUALITAS + KUANTITAS)

ADA KERUSAKAN KONTRAKTOR MEMPERBAIKI


YA
PEKERJAAN KERUSAKAN DAN KEKURANGAN

TIDAK
KONTRAKTOR + KONSULTAN
TIDAK PENGAWAS MEMERIKSA HASIL
PERBAIKAN

KONTRAKTOR + KONSULTAN
PENGAWAS MEMBUAT BERITA ACARA
DITERIMANYA HASIL PEKERJAAN YA HASIL
BAIK ?

PEMBERI TUGAS MENGELUARKAN


BERITA ACARA TELAH DITERIMANYA
PEKERJAAN

SELESAI

BaB E- 37
CV. IDEA KARYA NUSA

Anda mungkin juga menyukai