Cara budidaya ikan koi yang pertama yakni, menyiapkan kolam ikan terlebih dahulu. Kamu bisa
menggunakan material apapun untuk membuat kolam, namun pastikan kedalaman minimalnya 50 cm.
Akan lebih baik jika kamu membuatnya hingga 1 meter, agar dapat menampung air sebanyak 1100 liter
untuk setiap ikan. Untuk lebar kolam tak ada ukuran pasti, yang penting pastikan ikan memiliki ruang
gerak yang cukup. Sehingga ia dapat tumbuh dengan baik dan sehat.
Untuk pengisian pertama, jangan langsung memasukkan ikan bersama air. Rendam terlebih dahulu
kolam selama beberapa hari sebelum diisi ikan. Ini penting, untuk menghindari ikan mati akibat senyawa
kimia yang mungkin menempel di permukaan kolam. Setelah kurang lebih seminggu, kuras air untuk
merendam kolam tersebut dan ganti dengan air baru. Uji kondisinya dengan meletakkan satu ikan
terlebih dahulu, jika aman baru masukkan ikan lainnya satu persatu.
Saat budidaya ikan koi, penting untuk selalu menjaga kualitas air yang digunakan. Hal ini bisa kamu
lakukan dengan memasang filter air. Sistem filter akan menyaring kotoran halus dan mengurai racun
ammonia sisa proses pencernaan ikan. Dengan cara merawat ikan koi satu ini, kebersihan air kolam bisa
selalu terjaga.
Ketika memilih bibit ikan, jangan tergoda dengan harga yang murah. Hal ini karena, aspek terpenting
berikutnya dalam budidaya ikan koi adalah, bibit yang sehat. Ikan sehat hanya perlu waktu beberapa
hari untuk menyesuaikan diri dengan kolam baru. Sementara ikan tak berkualitas, justru akan
merepotkanmu atau bahkan mati.
Cara merawat ikan koi berikutnya yakni, lengkapi kolam dengan tanaman air. Tanaman yang tumbuh di
kolam bisa menjadi sumber nutrisi alami untuk ikan. Misalnya saja seperti tanaman alga atau duckweed.
Tentu saja, tanaman air juga akan menjadi poin estetika tambahan di kolammu.
Pilih pelet berkualitas untuk ikan kesayanganmu. Tak hanya itu, beri asupan tambahan dengan pelet
yang mengandung protein tinggi. Yakni, pelet dengan kandungan protein lebih dari 30 persen dan
kandungan lemak sekitar 5 persen. Sebelum memberinya pada ikan, rendam dulu pelet di air selama 30-
60 detik. Agar pelet lebih mudah dicerna dan tak menyumbat saluran pencernaannya.
Berikutnya, kamu perlu tahu, saluran pencernaan ikan koi termasuk pendek. Sehingga ia tak dapat
mencerna makanan dengan banyak dan cepat. Beri makan dengan jumlah sedikit dalam satu waktu
untuk mencegahnya kelebihan makanan. Makanan yang berlebih juga bisa berakibat pada peningkatan
ammonia di dalam kolam.
Sebagai patokan, untuk kolam berukuran 1,5 meter persegi dengan populasi maksimal, sebaiknya kamu
beri pakan 100 gram/hari.
Ada banyak sumber nutrisi tambahan yang bisa kamu berikan pada ikan koi, Misalnya, kamu bisa
memberi ikan udang kecil setiap dua minggu sekali. Atau memberinya kacang polong, wortel, maupun
selada. Nutrisi tambahan ini akan membantu ikan tumbuh dengan baik di kolammu.
Jangan sepelekan perkara temperatur dalam cara merawat ikan koi, ya. Ini termasuk elemen penting
dalam perawatan koi, karena akan mempengaruhi metabolismenya. Pada akhirnya, ini juga
mempengaruhi kuantitas dan frekuensi pemberian pelet. Jika suhu air hangat, metabolisme ikan akan
meningkat, sehingga kuantitas dan frekuensi pemberian pelet harus diturunkan. Untuk suhu ideal kolam
ikan koi, seharusnya berada di antara 24-26 derajat celcius.
Setiap beberapa minggu sekali, kuras kolam ikan dan bersihkan permukaannya. Tak lupa, bersihkan pula
filter air agar dapat berfungsi dengan maksimal. Berbeda dengan lele, ikan koi memerlukan lingkungan
yang bersih untuk hidup.
Cara budidaya ikan koi selanjutnya adalah, mengenali ciri ikan yang tak sehat. Berikut beberapa tanda
yang perlu kamu perhatikan:
Jika kamu menemukan ikan dengan ciri tersebut, segera pisahkan dari kolam lain hingga kondisinya
membaik. Lakukan proses karantina di bak terpisah dan jangan beri ikan makan selama proses karantina.
Sebagai gantinya, beri ikan koi obat agar nutrisinya tetap terjaga.