Anda di halaman 1dari 10

Laporan PraktikumAnalisis Kerawanan Longsor

Kabupaten Temanggung
Disusun untutk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Geografis

Disusun oleh:
Narinda Adhi Darmawan (21040118130122)

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPODEGORO
SEMARANG
2020
1. Pendahuluan

Kerawanan terhadap bencana longsor merupakan salah satu pertimbangan


dalam pengembangan kawasan pemukiman. Semakin rawan bencana longsor suatu
kawasan, maka kawasan tersebut semakin dihindari utnuk pengembangan pemukiman
dan harus ditekankan dalam memitigasi bencana longsor. Pemukiman yang berada di
kawasan rawan bencana longsor, terutama di kawasan rawan tingkat tinggi, perlu
direlokasi ke lokasi yang lebih stabil.
Tingkat kerawanan ini dapat diidentifikasi dari pembobotan variabel tingkat
kelerengan, geologi/jenis formasi batuan, jenis tanah, dan curah hujan. Semakin tinggi
tingkat kelerengan dan curah hujan, maka semakin potensial untuk terjadi bencana
longsor. Sedangkan untuk jenis formasi batuan dan jenis tanah, tingkat potensi
bencana longsornya disesuaikan dengan karakteristik batuan dan tanah. Batuan dan
tanah yang tidak stabil merupakan indikator bagi kawasan yang potensial terhadap
bencana longsor.

2. Kajian Teori

Kawasan Rawan Bencana


Kawasan rawan bencana adalah kawasan yang terindikasikan sebagaiwilayah
yang rawan bencana. Bencana yang dimaksud yaitu seperti banjir, tanahlongsir,
gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan lain sebagainya. Setiapwilayah memiliki
kerawanan yang berbeda-beda, hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor fisik maupun
faktor dari manusia. Dalam penanganannya pun jugadisesuaikan dengan kemampuan
wilayah dan sangat bergantung pada penangananyang dilakukan oleh manusia yang
tinggal di daerah tersebut.

Tanah Longsor
Tanah longsor adalah suatu gerakan menuruni lereng oleh massa tanah
danatau batuan penyusun lereng. Tanah longsor merupakan suatu aktivitas dari
prosesgangguan keseimbangan yang menyebabkan bergeraknya massa tanah dan
batuandari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Gerakan
tanahmerupakan salah satu proses geologi yang terjadi akibat interkasi
beberapakondisi antara lain geomorfologi, struktur geologi, hidrogeologi, dan tata
gunalahan. Kondisi yang saling berpengaruh tersebut dapat mewujudkan
kondisilereng yang cenderung bergerak

Overlay
Overlay adalah prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem
InformasiGeografis). Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta
diatasgrafis peta yang lain dan menampilkan hasilnya di layar komputer atau pada
plot. Secara singkatnya, overlay menampalkan suatu peta digital pada peta digital
yanglain beserta atribut-atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya
yangmemiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut. Overlay merupakan
prosespenyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay
disebutsebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk
digabungkansecara fisik. Tahap Overlay bertujuan untuk mendapatkan peta tingkat
kerawanandaerah tanah longsor.
3. Gambaran Kasus dan Wilayah Perencanaan

Peta Administrasi Kabupaten Temanggung


Sumber : http://studio3bkedu.blogspot.com/2014/07/peta-makro.html

Kasus yang akan dianalisis adalah penentuan area rawan bencana longsor di
Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Temanggung merupakan
salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Temanggung mempunyai
wilayah seluas 87065 Hektar dan terdiri dari 20 Kecamatan. Wilayah Kabupaten
Temanggung sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten
Semarang, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten
Magelang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Magelang sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo.Analisis ini bertujuan untuk mengenali area
dengan tingkat rawan bencana longsor yang sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan
sangat rendah di Kabupaten Temanggung.

4. Analisis

Metode Pengolahan Data


Pengolahan data dilakukan dengan memanfaatkan Intersect dan Skoring dalam
ArcGIS, dengan kerangka sebagai berikut:
Kemiringan Skoring Kerawanan
Lereng Sangat Tinggi

Skoring Kerawanan
Curah Hujan
Tinggi

Penggunaan Rawan Kerawanan


Skoring Overlay Skoring
Lahan Longsor Sedang

Kerawanan
Geologi Skoring
Rendah

Kerawanan
Jenis Tanah Skoring Sangat
Rendah

Analisis

Peta Kerawanan Longsor Kabupaten Temanggung


Sumber : Analisis Penulis, 2020

Diawali dengan analisis terhadap sebaran tingkat rawan bencana longsor di


Kabupaten Temanggung, teridentifikasi dari peta di atas bahwa dominasi tingkat
kerawanan bencana longsor di Kabupaten Temanggung adalah tingkat tinggi dan
tingkat menengah. Semakin curam lereng dan semakin besar curah hujan, maka akan
menimbulkan arus aliran yang akan menyebabkan erosi. Erosi tersebut jika diteruskan
akan menggerus tanah yang akhirnya tanah tersebut akan mengalam titik jenuh yang
tidak mampu menyangga beban yang diatas dan akan menyebabkan longsor. Jenis
tanah juga mempengaruhi, tanah yang kompak kemungkinan terjadinya longsor
sangatlah kecil, namun jika tanah yang granular atau remah akan mudah sekali
terangkut oleh aliran air.

Klasifikasi Interval Skor (RV x


Kelas Luas (Ha) Persentase
Kerawanan WV)
1 Sangat Rendah 0 - 0,9 0 0%
2 Rendah 0,9 - 1,8 7001,36 8%
3 Menengah 1,8 - 2,7 42498,72 49%
4 Tinggi 2,7 - 3,6 25784,02 30%
5 Sangat Tinggi 3,6 - 5 11335,90 13%
Total 86619,99  
Berdasarkan tabel luas dan peta kerawanan tanah longsor maka dapat disimpulkan
bahwa zona rawan bencana tanah longsor yang masuk kategori Rendah memiliki luas
wilayah cakupan 7001,36 ha. Kecamatan yang termasuk dalam zona ini diantaranya
kecamatan Bejen, Candiroto, Jumo, Kedu, Gumawang, Kandangan, Kaloran, Temanggung,
Kranggan, dan Pringsurat.
Zona rawan bencana tanah longsor yang masuk kategori sedang memiliki luas
wilayah cakupan 42498,72 ha. Kecamatan yang termasuk dalam zona ini diantaranya
kecamatan Bejen, Tretep, Wonoboyo, Candiroto, Ngadirejo, Jumo, Gemawang,
Kandangan, Kedu, Parakan, Bansari, Bulu, Temanggung, Kaloran, Pringsurat,
Kranggan, Selopampang, Tembarak, dan Tlogomulyo.
Zona rawan bencana tanah longsor yang masuk kategori Tinggi memiliki luas
wilayah cakupan 25784,02 ha. Semua kecamatan di Kabupaten Temanggung
termasuk dalam zona ini.
Zona rawan bencana tanah longsor yang masuk kategori Sangat Tinggi
memilikiluas wilayah cakupan 11335,90 ha. Kecamatan yang termasuk dalam zona
ini diantaranya kecamatan Bejen, Tretep, Wonoboyo, Candiroto, Gemawang,
Kandangan, Kaloran, Selopampang, Tembarak, Tlogomulyo, Bulu, Kledung, Bansari,
Ngadirejo.

5. Kesimpulan

Sistem Informasi Geografis mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai


data padasuatu titik tertentu dibumi, menggabungkannya, menganalisa, dan akhirnya
memetakan hasilnya. Dari peta administrasi, geologi, kemiringan lereng, curah hujan,
penggunaan lahan dan jenis tanah kemudian di gabungkan atau dioverlay, dan
dianalisis, akan dapat dihasilkan peta yang dapat mengidentifikasikan daerah mana
yang sesuai untuk pemukiman, daerah manayang berpotensi banjir dan daerah mana
yang berpotensi terjadinya longsor.
Hasil peta tersebut dapat membantu jajaran kepemerintahan untuk selalumemantau
dan waspada pada daerah-daerah yang berpotensi serta mencari solusi untuk
mencegah terjadinya bencana yang kemungkinan akan terjadi sewaktu-waktu di
Kabupaten Temanggung.
Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah dapat diketahui daerah yang
rawan terkena longsor adalah Kecamatan Bejen, Tretep, Wonoboyo, Candiroto,
Gemawang, Kandangan, Kaloran, Selopampang, Tembarak, Tlogomulyo, Bulu,
Kledung, Bansari, Ngadirejo dengan luas wilayah yaitu seluas 11335 ha.
Daftar Pustaka
Dwikorita Karnawati. 2005. Bencana Alam Gerak Massa Tanah di Indonesia dan Upaya
Penanggulangannya. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Guntara, Ilham. 2013. Pengertian Overlay dalam Sistem Informasi Geografis, (Online),
(https://www.guntara.com/2013/01/pengertian-overlay-dalam-sistem.html) diakses pada 1
April 2019.
Hardiyatmo, H.C. 2012. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press.
Lampiran
Langka Kerja :
Masukan data shapefile administrasi, geologi, penggunaan lahan, curah hujan, jenis tanah,
dan kelerengan Kabupaten Temanggung ke dalam ArcGIS untuk membuat peta kerawanan
longsor

Buka Attribute Table shapefile lalu buat field baru dengan nama skor dengan tipe Short
Integer dan isikan field skor sesuai nilai variabel skor. Lakukan pada seluruh data Shapefile

Berikut ini merupakan tabel nilai variabel skor untuk setiap data shapefile
No. Faktor Klasifikasi RV WV
0–8% 1
8 – 15 % 2
1 Topografi/kelerengan 15 – 25 % 3 0,3
25 – 40 % 4
>40 % 5
Latosol cokelat 1
Latosol cokelat kemerahan 2
Latosol merah kekuningan 3
2 Jenis tanah 0,2
Andosol 4
Regosol cokelat kekelabuan 5
Regosol kuning 5
Formasi pernyataan 1
Formasi kaligetas 2
Endapan kerucut gunung berapi 3
Batuan gunung api Gilipetung 4
Batuan gunung api Merbabu 4
3 Jenis batuan Batuan gunung api Sindoro 4 0,2
Batuan gunung api Sumbing 4
Batuan gunung api Jembangan 4
Batuan gunung api Sindoro Lama 4
Formasi kerek 5
1500-2000 mm/tahun 1
2000-2500 mm/tahun 2
4 Curah hujan 2500-3000 mm/tahun 3 0,2
3000-3500 mm/tahun 4
3500-4000 mm/tahun 5
Hutan 1
Kebun 1
Tanah berbatu 1
Semak belukar 2
5 Penggunaan lahan Rumput 2 0,1
Permukiman 3
Sawah irigasi 4
Sawah tadah hujan 4
Tegalan 5

Setelah mengisi skor dari semua data shapfile, langkah selanjutnya adalah meng-intersect
semua data shapefile

Buka Attribute Table dari Intersect tersebut lalu, buat field baru dengan nama Skor total lalu
jumlah kan semua skornya menggunakan calculator field dengan rumus : (Skor Kelerengan x
0,3)+(Skor Jenis Tanah x 0,2)+(Skor Geologi x 0,2)+(Skor Curah Hujan x 0,2)+(Skor
Penggunaan Lahan x 0,1)
Berikan keterangan klasifikasi kerawanan sesuai dengan interval skor di tabel berikut
Klasifikasi Interval Skor
Kelas
Kerawanan ( RV x WV)
1 Sangat rendah 0 – 0,9
2 Rendah 0,9 – 1,8
3 Menengah 1,8 – 2,7
4 Tinggi 2,7 – 3,6
5 Sangat tinggi 3,6 - 5

Untuk menghitung luas daerahnya maka dengan maka dengan membuat Field baru dengan
Type Double lalu klik kanan pada Field tersebut lalu pilih Calculate Geometry, ganti units
menjadi hectares setelah itu masukan koordinatnya lalu klik OK

Anda mungkin juga menyukai

  • Laprak DBD
    Laprak DBD
    Dokumen34 halaman
    Laprak DBD
    Narinda Adhi Darmawan
    Belum ada peringkat
  • Laprak DBD
    Laprak DBD
    Dokumen23 halaman
    Laprak DBD
    Narinda Adhi Darmawan
    Belum ada peringkat
  • Kelas A - Lingkungan
    Kelas A - Lingkungan
    Dokumen4 halaman
    Kelas A - Lingkungan
    Narinda Adhi Darmawan
    Belum ada peringkat
  • Kelas A - Transportasi
    Kelas A - Transportasi
    Dokumen6 halaman
    Kelas A - Transportasi
    Narinda Adhi Darmawan
    Belum ada peringkat
  • Laprak DBD
    Laprak DBD
    Dokumen25 halaman
    Laprak DBD
    Narinda Adhi Darmawan
    Belum ada peringkat
  • Kelas A - Optimasi Kawasan
    Kelas A - Optimasi Kawasan
    Dokumen6 halaman
    Kelas A - Optimasi Kawasan
    Narinda Adhi Darmawan
    Belum ada peringkat
  • Kelas A - Lingkungan
    Kelas A - Lingkungan
    Dokumen9 halaman
    Kelas A - Lingkungan
    Narinda Adhi Darmawan
    Belum ada peringkat
  • Kelas A - Fisik Ruang
    Kelas A - Fisik Ruang
    Dokumen5 halaman
    Kelas A - Fisik Ruang
    Narinda Adhi Darmawan
    Belum ada peringkat
  • 196 583 1 SM
    196 583 1 SM
    Dokumen13 halaman
    196 583 1 SM
    Narinda Adhi Darmawan
    Belum ada peringkat
  • ID None
    ID None
    Dokumen12 halaman
    ID None
    AaSarwin Sarwin
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen14 halaman
    1 PB
    liza listyana
    Belum ada peringkat
  • None 3858775c PDF
    None 3858775c PDF
    Dokumen9 halaman
    None 3858775c PDF
    Roberto Firson Papang
    Belum ada peringkat
  • 196 583 1 SM
    196 583 1 SM
    Dokumen13 halaman
    196 583 1 SM
    Narinda Adhi Darmawan
    Belum ada peringkat
  • Laporan DBD
    Laporan DBD
    Dokumen18 halaman
    Laporan DBD
    Narinda Adhi Darmawan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pti Band
    Laporan Pti Band
    Dokumen17 halaman
    Laporan Pti Band
    Narinda Adhi Darmawan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Network Analysist
    Laporan Network Analysist
    Dokumen23 halaman
    Laporan Network Analysist
    Narinda Adhi Darmawan
    100% (1)
  • EWK Gorontalo
    EWK Gorontalo
    Dokumen3 halaman
    EWK Gorontalo
    Narinda Adhi Darmawan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Senam SKJ 2012
    Makalah Senam SKJ 2012
    Dokumen12 halaman
    Makalah Senam SKJ 2012
    Narinda Adhi Darmawan
    Belum ada peringkat
  • Senam SKJ 2012
    Senam SKJ 2012
    Dokumen22 halaman
    Senam SKJ 2012
    nicknocknet
    Belum ada peringkat