1. Teguran
Menegur berarti mengingatkan bila seseorang tidak mencapai standar agar dia dapat mencoba
kembali mencapai standar tersebut. Di dalam menegur, seorang motivator harus dapat
memperlihatkan kesalahan apa yang terjadi, memiliki cukup fakta dan disertai perasaan sang
motivator, apakah marah, tersinggung ataupun frustasi.
2. Amarah
Amarah adalah emosi yang digunakan oleh pembicara-pembicara untuk memukau pendengarnya.
Amarah seorang jenderal digunakan untuk membangkitkan kemarahan seluruh tentaranya untuk
membangkitkan semangat juang seluruh tentaranya. Amarah seorang manajer untuk menegaskan
kembali standar keunggulan mutu perusahaan.
3. Tantangan
Adalah target yang tidak mustahil untuk dilakukan dengan melihat keterbatasanketerbatasan yang
ada. Tantangan yang realistis mampu membangkitkan antuasisme dari staff / tim untuk memberikan
performa terbaik yang semakin baik lagi.
4. Kecacatan tubuh
Di dalam buku-buku banyak yang mengisahkan orang-orang cacat yang berhasil berjaya di
bidangnya. Sebagai contoh Andrea Bocelli, penyanyi suara tenor yang sangat terkenal meskipun
tidak dapat melihat. Setelah memperoleh keberhasilan, mereka tidak tinggal diam tetapi selalu
memotivasi orang lain apalagi yang mengalami cacat tubuh untuk terus berusaha mencapai
keberhasilan dan tidak selalu melihat kekurangan yang
mereka miliki.
Buatlah orang tersebut merasa penting dan dibutuhkan oleh orang lain serta diperhatikan oleh
orang lain termasuk Anda. Secara umum, beberapa orang akan terpengaruh untuk berusaha jika
diberikan tanggung jawab karena tanggung jawab adalah wujud otoritas untuk membuat perubahan
atau mengambil keputusan. Lebih jauh lagi, memberikan tanggung jawab berarti memberikan
kesempatan kepada seseorang untuk membuktikan kemampuannya.
6. Materi
Memberikan materi adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia . Materi dapat berupa gaji
yang pantas, fasilitas, kendaraan, rumah, dan lain sebagainya.
7. Pujian
Di antara fenomena umum motivasi yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, adalah fenomena
pujian. Secara garis besar, pujian bisa diklasifikasikan dalam 3 bentuk :
Bila disikapi secara sehat dan proporsional, pujian bisa menjadi modal positif
yang dapat memotivasi kita agar terus meningkatkan diri. Namun, kenyataannya,
pujian justru lebih sering membuat kita lupa daratan, lepas kontrol, dan
seterusnya. Semakin sering orang lain memuji kita, maka semakin besar potensi
Motivasi menuntut agar pemimpin mengetahui bagaimana harus selalu memberi informasi kepada
staf, agar ia menyediakan waktu dan melakukan usaha yang diperlukan untuk memperoleh saran-
saran dan rekomendasi-rekomendasi dari stafnya mengenai masalah yang menyangkut kepentingan
bersama. Dorongan untuk melakukan perbuatan tertentu tersebut dikarenakan oleh hasil proses
pemikiran dari dalam diri pegawai (faktor internal) maupun berasal dari luar dirinya (faktor
eksternal).Faktor internal (internal factor) bersumber dari dalam diri individu itu sendiri, disebut
akumulasi aspek-aspek internal individu seperti kepribadian, ciri-ciri fisik, kebiasaan, kesadaran,
minat, bakat, kemauan, spirit, antusiasme dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal (external
factor) bersumber dari luar individu yaitu lingkungan, apakah itu lingkungan fisik, sosial, tekanan,
dan regulasi keorganisasian.
kepemimpinan dan Motivasi
Kepemimpinan dan motivasi merupakan 2 hal yang berbeda, meski memiliki tautan dalam konteks
kerja dan interaksi antar manusia organisasional. Keith Davis mengemukakan bahwa tanpa
kepemimpinan organisasi hanya merupakan kelompok manusia yang kacau, tidak teratur dan tidak
dapat melahirkan perilaku bertujuan. Kepemimpinan adalah faktor manusiawi yang mengikat suatu
kelompok bersama dan memberinya motivasi menuju tujuan tertentu, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang, berarti kepemimpinan dengan motivasi memiliki ikatan yang kuat.
Keterkaitan antara kepemimpinan dengan motivasi dapat dianalisis sebagai berikut:
Tanpa kepemimpinan organisasi tidak lain adalah sekelompok manusia yang kacau Manusia
organisasional, baik dalam kapasitas masing-masing dan terutama sebagai anggota kelompok,
dituntut dapat memacu upaya pencapaian tujuan organisasi yang sekaligus bagian dari tujuan
dirinya. Kehadiran pemimpin memungkinkan manusia organisasional dimotivasi untuk dapat bekerja
secara efektif dan efisien. Manusia organisasi perlu diarahkan dan dimotivasi oleh pemimpinnya agar
dapat bekerja secara efektif dan efisien dengan akuntabilitas tertentu.
Pada hakekatnya kepemimpinan adalah kepengikutan, diartikan dengan makna yang luas pemimpin
yang baik dihasilkan dari pengikut yang baik. Manusia pengikut tidak dipersepsi sebagai robot,
melainkan manusia biasa yang memiliki perasaan, kebutuhan, harapan, dan aspek manusiawi
lainnya. Tanpa pemahaman terhadap aspek-aspek manusiawi yang dipimpin, kepemimpinan akan
gagal.
Kompetensi bawahan antara lain tercermin dari motivasi kerjanya. Dia bekerja disebabkan oleh dua
kemungkinan, yaitu benar-benar terpanggil untuk berbuat atau karena diharuskan untuk melakukan
tugas-tugas itu. Banyak faktor yang mempengaruhi manusia dalam bekerja, antara lain bahwa
manusia mempunyai seperangkat kebutuhan, mulai dari kebutuhan yang paling dasar (biological
need) sampai kepada taraf kebutuhan yang paling tinggi, aktualisasi diri (self actualization need).
Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang adalah gaya kepemimpinan. Dengan
demikian, kepemimpinan dapat pula berarti kemampuan memberi motivasi kepada bawahan
Motivasi dapat didefenisikan sebagai proses yang menjelaskan itensitas, arah dan ketekunan
seseorang dalam berusaha mencapai tujuannya. Motivasi seseorang bergantung kepada seberapa
kuat motif mereka. Jika dalam diri seseorang tidak memiliki motivasi, maka kegiatan yang dilakukan
tidak akan maksimal. Motivasi mempersilahkan seseorang untuk melakukan sesuatu, sebab ia sendiri
memang ingin melakukannya. Mental berwirausaha yaitu sikap seseorang dalam berprilaku,
manusia yang bermental berwirausaha mempunyai kemampuan keras untuk mencapai tujuan dan
kebutuhan hidupnya. Sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan
karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya.
Kegiatan wirausaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk oleh seseorang untuk menghasilkan
sesuatu yang bernilai tinggi. Seiring dengan perkembangan zaman, maka semakin banyak orang yang
melakukan kegiatan wirausaha. Dalam melaksanakan kegiatan wirausaha, motivasi dan produktivitas
menjadi hal penting yang perlu diketahui dan dimiliki. Dengan motivasi yang baik, maka seorang
yang melakukan kegiatan wirausaha akan terpacu agar menjadi lebih baik. Produktivitas dibutuhkan
agar kegiatan wirausaha bisa terus berlangsung. Jika tidak ada produktivitas, maka kegiatan
wirausaha cenderung berhenti di tempat. Seorang wirausahawan perlu untuk menjadi produktif dan
juga membutuhkan motivasi dalam kegiatan wirausahanya.