Makalan Pemberian Obat. Kela II A. Kelompok 1
Makalan Pemberian Obat. Kela II A. Kelompok 1
FARMAKOLOGI DASAR
TEKNIK PEMBERIAN OBAT PADA HEWAN PERCOBAAN
MENCIT ATAU TIKUS SECARA PO, IV, IP, IM SC
Kelompok : 1
Kelas : 1A
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang Maha Esa sebab atas
segala rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah, makalah mengenai
“Teknik Pemberian Obat Pada Hewan Percobaan Mencit Atau Tikus Secara Po,
Iv, Ip, Im Sc” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari
masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan
terima kasih kepada Ibu Sulastri Herdaningsih,M.Farm.,Apt selaku dosen
farmakologi dasar yang telah membimbing kami dan memberikan tugas ini.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan banyak
sekali terdapat kekurangan. Namun, kami berharap semoga makalah ini mampu
berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan
terkait teknik pemberian obat pada hewan percobaan mencit atau tikus secara
peroral, intravena, intraperitoneal, intramuscular dan subcutan.
Dengan demikian kami sampaikan. Bila terdapat banyak kesalahan dari penyusun,
kami mohon maaf yang sebesar besarnya dan kami mengharapkan kritik dan saran
pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Terima Kasih
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A. Teknik Pemberian Obat Secara Po,Iv,Ip,Im,Sc.............................. 3
1. Pemberian Obat Secara Peroral (p.o).......................................... 3
2. Pemberian obat Secara Subcutan (s.c)......................................... 4
3. Pemberian obat secara Intramuskuler (i.m)................................. 4
4. Pemberian obat secara intravena (i.v)......................................... 5
5. Pemberian obat secara Intra peritoneal (i.p)................................ 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam arti luas farmakologi ialah ilmu mengenai pengaruh senyawa
terhadap sel hidup, lewat proses kimia khususnya lewat reseptor. Obat
didefinisikan sebagai senyawa yang digunakan untuk mencegah, mengobati,
mendiagnosa penyakit/gangguan atau menimbulkan suatu kondisi tertentu
misalnya membuat seorang interfile, atau melumpuhkan otot rangka selama
pembedahan.
Menurut Menteri Kesehatan RI No.193/Kab/B.VII/71, obat merupakan
suatu bahan atau panduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia
atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau badan bagian
manusia. Mayoritas obat bekerja secara spesifik terhadap suatu penyakit. Namun
tidak jarang juga obat yang bekerjanya secara menyeluruh.
Hewan yang sering digunakan dalam praktikum adalah mencit dan tikus.
Karakteristik mencit (biasa digunakan mencit putih) yaitu mudah ditangani,
bersifat penakut, fotofobia, cenderung berkumpul sesamanya, mempunyai
kecenderungan untuk bersembunyi dan lebih aktif dimalam hari daripada siang
hari. Kehadiran manusia dapat mengganggu aktivitasnya. Suhu normal 37,4˚C
serta laju respirasi normal 163 kali tiap menit.
Karakteristik tikus yaitu tikus relative resisten terhadap infeksi dan cerdas,
tikus putih pada umumnya tenang dan mudah ditangani. Ia tidak begitu bersifat
fotofobik disbanding dengan mencit, dan kecenderungan untuk berkumpul dengan
sesamanya kurang, ukuran tidak begitu besar. Aktivitasnya tidak begitu terganggu
dengan adanya manusia. Suhu tubuh normal 37,5-38,0˚C. Laju respirasi normal
210 tiap menit. Bila diperlakukan kasar (atau apabila ia mengalami defisiensi
nutrisi) tikus menjadi galak dan sering menyerang si pemegang.
1
Macam-macam rute pemberian obat pada hewan percobaan yaitu dapat
dilakukan dengan rute oral (melalui mulut), rute subkutan (dibawah kulit), rute
intravena (ke dalam pembuluh darah balik atau vena), rute intraperitoneal (ke
dalam rongga perut), rute intamuskular.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pemberian obat pada hewan percobaan ?
2. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pemberian rute obat ?
3. Apa keuntungan dan kerugian masing-masing cara pemberian obat ?
C. Tujuan
1. Kita dapat mengetahui cara-cara pemberian obat pada hewan percobaan.
2. Kita dapat mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian rute
obat
3. Kita dapat mengetahui keuntungan dan kerugian masing-masing cara
pemberian obat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
lambung. Sebaiknya sebelum memasukkan jarum suntik , posisi kepala
mencit mengadah dan mulutnya terbuka sedikit, sehingga jarum oral dapat
masuk secara lurus ke dalam tubuh mencit. Cara pemberian obat yang tidak
benar, akan menyebabkan gangguan pernafasan bahkan kematian pada hewan
mencit karena sediaan obat masuk kedalam saluran pernafasan atau paru-
paru. Jika keluar cairan obat dari hidung hewan uji , itu menunjukkan adanya
kesalahan dalam proses pemberian obat. Sedangkan bila tidak terjadi apa-apa,
hal tersebut menandakan pemberian obat secara peroral sudah benar.
4
terdapat di otot. Bahaya yang kemungkinan terjadi misalnya kerusakan
jaringan berkurang ketika obat memasuki otot yang dalam. Adapun teknik
injeksi intramuskuler yaitu dilakukan dengan memasukkan jarum tegak lurus
dengan kulit (90 derajat Celcius ) untuk memastikan jarumnya mengenai otot
yang dimaksud. Bila hal ini tidak dilakukan maka berpengaruh pada penilaian
derajat nyeri yang dirasakan. Pada hewan uji mencit disuntikkan ke dalam
otot paha posterior.
Hasil percobaan cara pemberian obat secara intramuskulardengan larutan
garam fisiologis NaCl 0,9% pada mencit yaitu sebanyak 0,03 ml dinyatakan
berhasil karena tidak keluar darah pada lokasi penyuntikan. Keuntungan
injeksi im yaitu tidak diperlukan keahlian khusus, dapat dipakai untuk
pemberian obat larut dalam minyak dan absorbsi cepat obat larut dalam air.
Sedangkan kerugian injeksi im yaitu rasa sakit, cara ini tidak dapat dipakai
pada gangguan bekuan darah, bioavibilitas bervariasi danobat dapat
menggumpal pada lokasi penyuntikan.
Cara pemberian obat secara intramuskuler adalah Obat disuntikkan pada
paha posterior dengan jarum suntik.
5
pembuluh vena. Pemberian obat dilakukan dengan menggunakan jarum
suntik no. 24.
6
7. Cepatnya obat bereaksi sampai ke tempat tujuan rute pemberian obat lebih
bagus diberikan secara intra peritoneal .
7
2. Cara Pemberian Obat Subkutan
a. Keuntungan
1) Diperlukan latihan sederhana
2) Absorbsi cepat obat larut dalam air
3) Mencegah kerusakan sekitar saluran cerna
b. Kerugian
1) Rasa sakit dan kerusakan kulit
2) Tidak dapat dipakai jika volume obat besar
3) Bioavibilitas bervariasi, sesuai lokasi
8
b. Kerugian
1) Konsentrasi awal tinggi
2) Toksik invasive
3) Risiko infeksi
4) Memerlukan tenaga ahli
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan ini dapt disimpulkan bahwa:
4. Pemberian obat pada hewan percobaan seperti mencit dan tikus dapat
dilakukan dengan cara peroral, subcutan, intramaskuler, intravena dan
intra peritoneal
5. Pemberian obat dengan cara peroral yaitu pemberian obat dengan sonde
oral pada langit-langit atas mulut lalu secara perlahan dimasukan sampai
ke osofagus
6. Pemberian obat dengan cara subcutan yaitu penyuntikan yang dilakukan
di bawah jaringan kulit dimana biasanya diberikan atau di sutikan di
daerah tengkuk
7. Pemberian obat dengan cara intramaskuler yaitu dilakukan dengan
memasukkan jarum tegak lurus dengan kulit (90 derajat Celcius ) untuk
memastikan jarumnya mengenai otot yang dimaksud.
8. Pemberian obat dengan cara intravena yaitu pemberian obat dengan
penyuntikan didalam pembuluh darah vena
9. Pemberian obat dengan cara intraperitoneal yaitu pemberian obat
kedalam rongga peritoneum
B. Saran
Bedasarkan keterangan di atas kami menyarankan untuk praktikan agar
melakukan praktikum dengan sungguh sungguh dan penuh tanggung jawab
agar dapat tercipta keadaan yang baik pada saat di ruangan laboratorium dan
tenag pada saat melakukan praktikum hal ini mencegah supaya hewan uji
tidak steres pada saat akan di uji.
Dan pada saat melakukan praktikum praktikan harus paham tentang teknik
pemberiaan obat pada hewan uji serta memahami konsep konsep nya dan
sudah tahu apa yang harus di lakukan agar tidak terjadi kesalahan pada saat
melakukan praktikum hal ini perlu di lakukan agar pemberian obat dengan
10
tehnik tehnik telah di pelajari dapat berjalan dengan efektif dan sesuai dengan
hasil yang di ingin kan
Sebaik nya jika praktikan kurang memahami tentang penagan hewan uji
dan rute pemberiaan praktikan dapat meminta bantuan kepada pembim bing
masing masing.
11
DAFTAR PUSTAKA
12