Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERILAKU MAHASISWA COPY PASTE DALAM MENYELESAIKAN


TUGAS BERPOTENSI KORUPSI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Umum Konservasi

oleh:

NUR MIFTACHUL ARIFAH

(4201419038)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Mahasiswa merupakan tokoh utama dalam pembentukan kultur akedemik.
Kultur akademik sendiri menghendaki mahasiswa itu untuk melakukan proses kreatif,
tidak hanya menjadi agen perubahan dan penyambung lidah rakyat. Mahasiswa
sebagai seorang akademisi, mahasiswa di tuntut untuk bertindak searah dengan
kapasitasnya sebagai seorang intelektual, sebagaimana yang telah terangkum di dalam
tri dharma perguruan tinggi. Namun di dalam aktivitas akademiknya, mahasiswa
terkadang melakukan hal – hal yang tidak jujur atau berbuat curang, yakni melakukan
plagiasi pada tugas – tugas yang diberikan oleh dosen.
Hasil penelitian menemukan bahwasanya mayoritas mahasiswa telah
mengetahui pengertian dari plagiarisme, namun mahasiswa mengganggap plagiarisme
sebagai suatu tindakan yang biasa dan wajar dilakukan pada kalangan mahasiswa.
Bentuk-bentuk plagiarisme yang dilakukan yakni dengan cara copy paste dari internet
dan dengan cara menyalin tugas kuliah temannya. Mayoritas mahasiswa ketika
mengerjakan tugas kuliah yang diberikan oleh dosen, mahasiswa tidak mencantumkan
sumber referensi didalam tugas kuliahnya. Faktor-faktor yang menyebabkan
mahasiswa melakukan plagiarisme, karena mahasiswa mencari jalan pintas dan ingin
mengambil gampangnya saja tanpa perlu berusaha mencari sumber referensi-referensi
yang terkait tugas kuliahnya. Mahasiswa beralasan melakukan cara instan
(plagiarisme) tersebut karena lebih efisien waktu, cepat selesai dan mudah, serta
menyalin atau meniru tugas teman karena lebih mudah dilakukan, praktis, dan cepat
selesai.
Plagiasi terjadi ketika mahasiswa enggan berfikir kritis dalam mengerjakan
tugas sehingga mahasiswa hanya bermodalkan mengunduh file pdf di google setelah
itu copy paste dan dijadikan untuk mendapatkan nilai yang bagus. Nilai
ketidakjujuaran ini dapat mengakibatkan rusaknya generasi bangsa, karena dari hal –
hal kecil saja sudah tidak jujur, maka generasi bangsa akan berpotensi korupsi dalam
bermasyarakat.
Karena nilai karakter kejujuran merupakan fungsi utama dari sebuah Tindakan yang
dapat menghindarkan mahasiswa untuk berkorupsi.
2. Rumusan Masalah
a. Dampak apa saja yang terjadi ketika mahasiswa melakukan budaya copy paste?
b. Apakah budaya copy paste oleh mahasiswa dapat berpotensi korupsi?

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Plagiarisme
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010
Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat Di Kalangan Perguruan Tinggi Bab
1 Ketentuan Umum Pasal 1 Plagiat :
“Perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian
atau seluruh karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai. (Herqutanto. 2013.:10).”
2. Jenis-jenis Plagiarisme:
Pertama, plagiarisme total yaitu tindakan plagiasi yang dilakukan seorang
penulis dengan cara menjiplak atau mencuri hasil karya orang lain seluruhnya dan
mengklaim sebagai karyanya sendiri. Kedua, plagiarisme parsial yaitu tindakan
plagiasi yang dilakukan sesorang penulis dengan cara cara menjiplak sebagian hasil
karya orang lain untuk menjadi hasil karyanya sendiri. Plagiasi parsial tersebut juga
banyak dilakukan para penulis yang memiliki motif dan niat buruk. Bahkan, ada
sinyalemen bahwa dalam banyak karya tulis akademik seperti skripsi, tesis dan
bahkan disertasi serta dokumen-dokumen penelitian, ada banyak indikasi terjadi
plagiasi parsial. Ketiga, autoplagiasi (self-plagiarisme) yaitu plagiasi yang dilakukan
seorang penulis terhadap karyanya sendiri, baik sebagian maupun seluruhnya.
Keempat, plagiarisme antar bahasa yaitu plagiasi yang dilakukan seorang penulis
dengan cara menerjemahkan suatu karya tulis yang berbahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia (Hidrawati, Budiati, & Rohmad, 2015).
3. Pengertian korupsi

Korupsi berasal dari bahasa Latin: corruption dari kata kerja corrumpere
berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok. Menurut
Transparency International adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/ politisi
maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau
memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan
publik yang dipercayakan kepada mereka.( Muhammad Shoim dalam Miftah, 2014).

BAB III

PEMBAHASAN

Kegiatan plagiarisme dilakukan mahasiswa dengan copy paste untuk memenuhi


tugas yang diberikan oleh dosen. Kegiatan tersebut dilakukan mahasiswa karena ingin
hasil yang maksimal dengan nilai bagus. Mahasiswa ingin mengerjakan tugas dengan
cara instan sehingga hal tersebut dilakukan.

Kegiatan copy paste dapat mengakibatkan potensi korupsi karena hal tersebut
termasuk plagiarisme. Plagiarisme adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja
dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah
dengan mengutip Sebagian atau seluruhnya. Plagiarisme menyalahi aturan nilai karakter
kejujuran. Nilai karakter jujur merupakan sikap dan perilaku seseorang yang didasarkan
pada nilai-nilai kebenaran yang diakui dan dijunjung tinggi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kriteria normatif jujur diantaranya :

1. Berperilaku sesuai dengan nilai – nilai dan norma – norma kebenaran dalam
segala aspek kehidupan.
2. Berani membela kebenaran secara objektif sesuai dengan harkat dan martabat
manusia.
3. Berani mengatakan yang benar dan tidak lazim.
4. melaksanakan janji secara konsisten dan konsekuen
5. berani mencela kebohongan dan kecurangan.

Dari hal tersebut copy paste sangat berpotensi korupsi di dalam bermasyarakat.
Karena sudah terbiasa di dalam lingkungan kampus mahasiswa yang akan terjun
bermasyarakat akan sering melakukan korupsi baik korupsi itu dalam lingkup kecil
maupun skala besar. Sehingga dalam hal ini perlu adanya perubahan dari mahasiswa
untuk menanamkan nilai karakter kejujuran. Sebagai agent of change, mahasiswa harus
memberikan contoh yang positif kepada masyarakat. Ketika saat melakukan orasi
antikorupsi perlu adanya penerapan kepada diri sendiri. Mahasiswa harus bisa
melakukan kebaikan dari sendiri, setelah kebaikan sudah diterapkan kepada diri sendiri
baru setelahnya mengajak mahasiswa lain untuk melakukan kebaikan.

Penerapan kebaikan diri sendiri dan orang lain dapat berguna bagi masyarakat,
salah satu bentuk pemberantasan korupsi. Tindakan korupsi bisa dilakukan dalam
lingkup kecil seperti copy paste di lingkungan kampus. Perilaku ini jika diteruskan maka
akan menjadi kebiasaan buruk yang dapat merusak masa depan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
BAB IV

KESIMPULAN

1. Kesimpulan
a. Dampak dari budaya copy paste oleh mahasiswa adalah menjadikan mahasiswa
malas dalam berpikir kritis, dan kebiasaan buruk tersebut terus – terusan
dilakukan maka akan menjadikan kejahatan dalam bermasyarakat.
b. Copy paste dapat mengakibatkan korupsi, karena kegiatan tersebut sama dengan
mencuri karya orang lain, sehingga jika hal tersebut selalu dilakukan maka dalam
bermasyarakat mengakibatkan korupsi.
DAFTAR PUSTAKA

Herqutanto. (2013). Runtuhnya Tombok Kejujuran Akademik. Diperleh pada 1 Mei 2020
dari http://journal.ui.ac.id/index.php/eJKI/article/viewFile/1589/13 3

Kementerian Pendidikan Nasional. 2010, Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional no. 17


tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi,
diakses pada tanggal 1 Mei 2020 pada pukul 11.17 WIB dari: http://luk.tsipil.ugm.a
c.id/atur/Permen172010.pdf

Hidrawati, D., Budiati, A. C., & Rohmad, Z. (2015). Habituasi Plagiarisme Tugas Kuliah Di
Kalangan Mahasiswa Fkip Uns. SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant, 5(2), 1–21.

Miftah, A. (2014). Korupsi dan dampaknya. Korupsi Dan Dampaknya, 14–37. Retrieved
from http://eprints.walisongo.ac.id/3925/3/104211009_Bab2.pdf. Diakses tanggal 1 Mei
2020.

Anda mungkin juga menyukai