Anda di halaman 1dari 20

KEWIRAUSAHAAN

“MENENTUKAN IDE DAN GAGASAN USAHA, MENGANALISIS JENIS


USAHA- PRODUK ATAU JASA”
Diampu Oleh Drs. Hendri Neldi, M. Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Annisa Delfira 17031086


Frichilya Wulan Darry 17031142
Latifa Vita Vela 17031095
Melina Rahmi 17031097
Sintia Putri 17031114
Veni Utri Utami 17031082
Yosi Amelia 17031120

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan segala rahmat dan
kasih sayang-nya. Sehingga makalah yang berjudul “Menentukan Ide Gagasan
Usaha Dan Menganalisis Jenis Usaha, Produk Atau Jasa” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah
Kewirausahaan yang berisi cara Menentukan Ide Gagasan Usaha Dan cara
Menganalisis Jenis Usaha, Produk Atau Jasa”

Harapan kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua serta menjadi tambahan informasi mengenai Ide Gagasan Usaha bagi
para pembaca. Dengan hati yang terbuka, sangat diterima kritik serta saran yang
konstruktif guna kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini disusun,
apabila ada kata kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan,
kami mohon maaf yang sebesar besaranya.

Padang, 20 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Menentukan Ide dan Gagasan Usaha....................................................3
2.2 Menganalisis Kenis Usaha, Produk, dan Jasa.......................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................................16
3.2 Saran.....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gagasan atau ide merupakan hal yang kadang dirasa sangat sulit untuk
ditemukan dan terkadang gagasan yang berhasil ditemukan tidak sesuai
dengan tujuan utama yang ingin dituju atau dicapai. Akan lebih sulit lagi jika
gagasan tersebut diperoleh dari pemikiran bersama. Diperlukan pemikiran
yang lebih matang untuk memilih atau menggabungkan gagasan yang
dicetuskan setiap individu agar nantinya diperoleh suatu gagasan yang bisa
digunakan untuk mencapai kepentingan bersama.
Ide bisnis tidak akan muncul secara tiba-tiba. Salah besar apabila
memiliki anggapan bahwa ide bisnis itu hanya ditunggu saja dan akan datang
secara tiba-tiba tanpa kita pusing-pusing untuk mencarinya. Ide bisnis itu
datang apabila kita berusaha mencarinya dengan menggali informasi dan
pandai membaca peluang yang memungkinkan untuk membuat suatu usaha
baru. Biasanya seseorang dalam mencari gagasan atau ide usaha diawali dari
bisnis kecil terlebih dahulu. Misalnya pada awalnya hanya membuka usaha
seperti rumah makan kecil dan lama kelamaan rumah makan kecil itu akan
berkembang menjadi restoran yang besar. Tidak menutup kemungkinan
bahwa suatu ide yang sederhana justru akan menjadi suatu bisnis yang besar
dan berkembang serta dapat memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Mencari ide bisnis hal utama yang diperlukan adalah kerja otak,
maksudnya adalah yang kita gali saat mencari ide bisnis adalah cara berfikir
kita bukan tenaga kita yang digunakan untuk mencarinya. Kita memerlukan
kepandaian dalam membaca peluang bisnis, mengamati kondisi sekitar,
berfikir kreatif untuk menentukan suatu bisnis apa yang mungkin banyak
diminati oleh para konsumen. Dalam menentuka ide bisnis dituntut untuk
lebih berfikir keras daripada bekerja keras. Bekerja keras akan sangat berguna
setelah ide bisnis muncul dan bisnis siap dibangun dan dikembangkan.

1
Dalam berwirausaha kita tentunya selalu merasa tidak puas dengan
kondisi yang dialami saat ini. Seorang entrepreneur biasanya merasa kondisi
saat ini belum cukup dan belum sesuai dengan impiannya. Biasanya mereka
selalu berusaha mengembangkan bisnisnya dengan membuat bisnis yang telah
ada menjadi bisnis yang lebih bervariasi dan lebih banyak diminati oleh
konsumen. Ketika suatu bisnis sekiranya tidak menguntungkan, mereka
biasanya akan langsung mencari penyebab mengapa bisnis tersebut menjadi
tidak menguntungkan. Kemudian akan membuat suatu keputusan bisnis
tersebut akan diberhentikan atau akan tetap dijalankan tetapi membuat variasi
terhadap bisnis tersebut. Hal inilah yang mendorong seorang entrepreneur
untuk selalu berusaha memanfaatkan kerja otak dengan selalu melatih
kemampuan berfikir cepatnya dalam menghadapi segala kondisi dan resiko
yang akan timbul pada bisnis yang sedang dijalankan.
Setelah menemukan ide-ide dan gagasan mengenai usaha kita perlu
menganalisis jenis produk, usaha dan jasa yang akan kita kembangkan. Dalam
merencanakan atau memulai bisnis kita perlu mempertimbangkan dengan
matang analisis nya, baik analisis peluang usaha produk barang ataupun jasa.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis mengajukan
makalah yang berjudul “Menentukan Ide Gagasan Usaha Dan Menganalisis
Jenis Usaha, Produk Atau Jasa”
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dari latar belakang masalah
diatas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana menentukan ide dan gagasan usaha?
2. Bagaimana menganalisis jenis usaha, produk dan jasa?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara menentukan ide dan gagasan usaha
2. Mengetahui cara menganalisis jenis usaha, produk dan jasa

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menentukan Ide Dan Gagasan Usaha

Gagasan atau ide merupakan hal yang kadang dirasasangat sulit untuk
ditemukan dan terkadang gagasan yang berhasil ditemukan tidak sesuai dengan
tujuan utama yang ingin dituju atau dicapai. Akan lebih sulit lagi jika gagasan
tersebut diperoleh dari pemikiran bersama. Diperlukan pemikiran yang lebih
matang untuk memilih atau menggabungkan gagasan yang dicetuskan setiap
individu agar nantinya diperoleh suatu gagasan yang bias digunakan untuk
mencapai kepentingan bersama.

Ide bisnis tidak akan muncul secara tiba-tiba. Salah besar apabila memiliki
anggapan bahwa ide bisnis itu hanya ditunggu saja dan akan datang secara tiba-
tiba tanpa kita pusing-pusing untuk mencarinya. Ide bisnis itu datang apabila kita
berusaha mencarinya dengan menggali informasi dan pandai membaca peluang
yang memungkinkan untuk membuat suatu usaha baru. Terkadang suatu ide itu
muncul pada saat kita sedang berfikir keras menentukan bidang bisnis yang akan
kita buat.

a. Gagasan dan Ide Usaha

Gagasan atau ide merupakan istilah yang dipakai baik secarapopuler


maupun dalam bidang filsafat dengan pengertian umum"citra mental" atau
"pengertian".Gagasan adalah suatu yangdapat mendatangkan inspirasi pelaku
yang mendorongmunculnya suatu ide usaha dan menduga lebih awal apakah
ideyang muncul ini akan dapat menghasilkan suatu nilai tambahanatau tidak.

Gagasan menyebabkan timbulnya konsep yangmerupakan dasar bagi


segala macam pengetahuan, baik sainsmaupun filsafat. Sekarang ini banyak
orang percaya bahwa gagasan adalah suatu kekayaan intelektual seperti hak
cipta atau paten. Di dalam Kamus Besar bahasa Indonesia ide diartikan
sebagai rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan gagasan

3
atau cita-cita. Selama ide belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan
tulisan maupun gambar yang nyata, maka ide masih berada di dalam pikiran.
Ide yang sudah dinyatakan menjadi suatu perbuatan adalah karyacipta. Untuk
mengubah ide menjadi karya cipta dilakukan serangkaian proses berpikir yang
logis dan seringkali realisasinya memerlukan usaha yang terus menerus
sehingga antara ide awalyang muncul di pikiran dan karya cipta satu sama lain
salingbersesuaian sebagai kenyataan.Jika sudah ada ide, hal pertama yang
harus dilakukan adalah bergerak, karena tanpa itu, ide hanyalah menjadi
sebuah pemikiran saja.

Sedangkan pengertian usaha yaitu usaha adalah kegiatan dengan


mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud. Dalam
ruang lingkup tertentu, pengertian usaha dapat disamakan dengan
pekerjaan.Jadi, gagasan usaha merupakan suatu ide untuk mewujudkan suatu
pemikiran yang baru dan diterapkan dengan suatu tindakan. Mencari gagasan
usaha berarti berusaha untuk menemukan suatu ide yang nantinya ide tersebut
dapat menjadi suatu langkah awal dalam menentukan bisnis apa yang akan
dibangun. Dalam menentukan ide tentunya banyak hal yang harus
diperhatikan. Seseorang menginginkan memiliki suatu bisnis berarti orang
tersebut yakin bahwa suatu saat bisnis yang mereka bangun akan
menguntungkan dan akan sukses.

Gagasan usaha tidak dapat diabaikan oleh seseorang yang banyak


membuka usaha. Gagasan usaha yang baik menjadi modal dasar bagi
keberhasilan usaha. Bagi sebagian orang menciptakan gagasan usaha
dirasakan sangat sulit. Bagi sebagian orang lainnya gagasan usaha sering
tercipta sangat mudah. Bagi golongan ini baik disengaja maupun tidak
disengaja dipikirkan gagasan usaha banyak bermunculan.

4
b. Sumber Gagasan Usaha

Suatu usaha yang berhasil dimulai dengan konsepatau gagasan yang yang
baik. Konsep usaha yang baiksangat penting untuk menghindari kekecewaan
dikemudian hari. Dalam menentukan gagasan usaha adabeberapa pendekatan
yang dapat dilakukan. Sumber gagasan usaha dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:

1.Gagasan usaha berdasar pendekatan produk dan pendekatan pelanggan.

a.Pendekatan produk. Contoh pendekatan produk diantaranya:


1) Seseorang dapat membuat satu jenis pakaian dan ia dapatmembeli mesin
jahit sehingga dapat memulai usaha menjahitpakaian.
2) Saya tahu cara memperbaiki komputer sehingga saya dapat memulai
usaha perbaikan computer.

b. Pendekatan pelanggan. Contoh pendekatan pelanggan diantaranya:


1) Orang-orang di sekitar saya perlu membeli kue ulang tahun. Saya tahu
cara membuat kue, oleh karena itu saya dapatmemenuhi kebutuhan merka
dengan memulai usaha pembuatan kue ulang tahun.
2) Perusahaan-perusahaan di kota saya mempunyai masalahdengan
komputer yang harus diperbaiki. Saya tahu caramemprbaiki komputer.
Oleh karena itu saya akan memulaiusaha dalam bidang perbaikan
komputer.

2.Gagasan usaha yang bersumber dari masalah.

Suatu usaha akan tetap hidup apabila menyediakan jasa yang dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan. Cara lain untuk menentukan gagasan baru
adalah dengan berpikir tentang masalah yang dialami seseorang dalam
memenuhi kebutuhan mereka, atau dalam memecahkan masalah mereka.
Pendekatan masalah ini dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

5
• Memikirkan masalah yang telah anda alami sendiri ketika
membeli barang atau jasa.
• Memikirkan masalah-masalah yang ada di perusahaan,seperti
masalah dalam menyelesaikan pekerjaan karenaburuknya layanan atau
kurangnya bahan baku.
• Memikirkan masalah yang dialami orang lain dengan
mendengarkan dan memahami keluhan dan kebutuhan mereka.
• Mempelajari apa yang tidak ada di dalam masyarakat,seperti
layanan apa yang tidak tersedia di masyarakat.

Masalah yang dihadapi masyarakat dan tidak dapat dipenuhi


memberikan tanda adanya kesempatan usaha baru. Singkatnya,apabila ada
barang atau jasa yang belum tersedia, maka kesempatan pengusaha adalah
memenuhinya. Jika ada jasa yang diberkan suatu perusahaan kurang baik,
maka adakesempatan bagi usaha baru untuk menawarkan jasa yang
lebihbaik secara kompetitif. Apabila terjadi kenaikan harga, maka akan ada
kesempatan untuk menawarkan barang dengan hargayang lebih murah.

Sumber gagasan usaha jika dilihat dari diri pengusaha dapat dibedakan
menjadi sumber ekstern yaitu gagasan usaha yang tercipta berasal dari
penelitian secara terencana maupun tidak terncana terhadap lingkungan
sekitar. Sedangkan sumber intern maksudnya gagasan usaha yang berasal
dari potensi yang ada pada diri pengusaha sendiri.

Kesimpulannya tahap awal mencari gagasan usaha adalah


mengidentifikasi kesempatan yang ada. Kemudian memutuskan apakah
anda punya keterampilan untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
Selanjutnya dengan mengetahuiketerampilan dan kepentingan akan
membantu untuk memutuskan usaha apa yang dimulai.

6
Sebagian orang yang mencari gagasan usaha sebaiknya berpikir
terbuka. Banyak sisi kehidupan yang dapat dijadikan sebagai sumber
inspirasi untuk terciptanya gagasan usaha. Semua yang ada di alam ini jika
dicermati secara seksama, akan dapat mengilhami terciptanya gagasan
usaha yang baik bahkan mungkin belum terpikirkan oleh orang lain.

Misal, Anda memiliki kebiasaan olah raga untuk mengisi waktu luang
atau pada saat di kantor, dan beberapa orang dekat mengatakan bahwa
badan kamu kekar. Maka tidak menutup kemungkinan baru disadari bahwa
anda berpotensi menjadi atlet. Orang yang sering "bergosip ria" akan lebih
bermanfaat jadi pembaca dongeng. Para pemuda yang suka olah raga tinju.
Orang yang suka menggambari dinding rumah orang lain, Lebih baik
menyalurkan bakatnya menjadi seorang pelukis. Pada prinsipnya, harus
menyadari bakat atau kelebihan yang dimiliki lalu manfaatkan secara
positif.

c. Beberapa Cara Dalam Menemukan Ide Usaha


1. Lakukan Riset Bisnis dan Produk

Metode ini adalah metode terukur, di mana ide bisnis yang dicari dapat
diperoleh melalui riset dan persentase yang dilakukan untuk memastikan jenis
bisnis dan produk yang banyak diterima pasar. Riset bisnis ini bisa dilakukan
dengan bantuan teknologi digital. Misalnya dengan mencari kata kunci
melalui Google Trend untuk mengetahui tren bisnis pada suatu lokasi melalui
persentase dan angka pencarian informasi tertinggi.

2. Serap Ide dari Masalah Tiap Orang

Setiap orang pasti memiliki masalah dan setiap masalah pasti


membutuhkan solusi. Masalah-masalah yang pada awalnya bersifat personal
rupanya telah banyak menginspirasi dan dikembangkan untuk menjadi ide

7
bisnis cemerlang bagi banyak pebisnis sukses. Contoh nyata paling sederhana
adalah usaha laundry.

Banyaknya mahasiswa yang tidak sempat mengurus cucian dan


sulitnya mencari jasa asisten rumah tangga bagi para ibu-ibu bekerja,
membuat munculnya jasa laundry menjadi solusi paling jitu untuk mengatasi
masalah tersebut.

3. Belajar dari Kesuksesan Bisnis Orang

Usaha yang sukses dan mampu bertahan dalam jangka waktu lama
pasti memiliki keunggulan yang patut dipelajari. Dari sana, bisa disaring dan
mengaplikasikannya sebagai gagasan untuk ide bisnis yang hendak dirintis.
Tapi menduplikasi sebuah bisnis yang sukses tidak harus sama persis. Jangan
lupa untuk mengamati, meniru, dan memodifikasi bisnis tersebut agar bisnis
yang akan ditekuni sedikit berbeda, memiliki ciri khas, dan memiliki nilai
lebih dari bisnis yang sudah ada.

4. Belajar dari Kekurangan Pesaing

Menemukan ide untuk bisnis ternyata dapat ditemukan dari kelemahan


kompetitor. Bisa menjelajahi social media atau website bisnis yang memiliki
produk atau layanan serupa dengan bisnis yang ingin ditekuni. Lihatlah
bagaimana tiap orang memberi ulasan di kolom komentar pada website
tersebut. Catat apa saja keluhan yang ada. Hal-hal yang tidak bisa dipenuhi
oleh pesaing Anda inilah yang dapat menjadi ide bagus untuk melahirkan
sebuah bisnis baru.

5. Ikuti Perkembangan Tren

Tren adalah sesuatu yang banyak diminati oleh sekolompok orang


pada satu waktu. Karena itu, sebuah ide bisnis yang mengikuti tren akan

8
berpeluang untuk digemari dan banyak menjaring konsumen dalam waktu
cepat. Tidak ada yang salah dengan mengikuti tren, selama mampu membuat
bisnis tersebut berbeda dari yang lain. Tetapi, karena sebuah tren biasanya
cepat berlalu, maka pastikan juga untuk memiliki solusi seandainya tren bisnis
tersebut mulai memudar dan tidak lagi digemari.

Dari beberapa cara ide bisnis di atas, ternyata ide untuk membangun
bisnis bisa didapatkan di mana saja. Pilihlah yang paling mungkin untuk
dijalankan dan pastikan hal tersebut sesuai dengan kemampuan, budget, dan
minat yang dimiliki agar sukses dan disukai konsumen.

Selanjutnya, jika bisnis telah dimiliki dan ide bisnis yang diterapkan
sudah mulai berjalan, maka jangan lupa untuk mengelola keuangan dengan
baik dan benar. Hal ini juga tidak kalah penting dalam sebuah bisnis. Keluar
dan masuknya uang perusahaan harus ada di dalam laporan keuangan.

Oleh karena itu, jika menemukan kesulitan dalam mengelola keuangan


bisnis, tidak ada salahnya untuk menggunakan bantuan software akuntansi
yang tepercaya dan akurat dalam proses hitung-menghitung.

d. Menyeleksi Gagasan Usaha

Pada saat kita memiliki banyak gagasan usaha akan sulit untuk fokus
jika merealisasikan semua gagasan usaha tersebut. Sehubungan itu alangkah
baiknya jika dilakukan pemilihan satu atau beberapa gagasan usaha. Gagasan
usaha yang dipilih tentu harus merupakan gagasan unggulan. Pada saat
memilih kadang terjadi dua kesalahan utama, Yaitu Go Eror dan Drop Eror.
Go Eror adalah kesalahan yang terjadi dimana pengusaha merealisasi gagasan
usaha, Padahal gagasan usaha tersebut tidak layak. Kesalahan memilih
gagasan usaha mengakibatkan kerugian, sehingga usaha tidak dapat bertahan

9
dan hancur. Sebaliknya Drop Eror adalah kesalahan dimana pengusaha
meninggalkan gagasan usaha yang sebenarnya sangat layak diterapkan.

Sabaiknya apapun gagasan usaha jika tidak direalisasikan maka tidak


akan mendapatkan keuntungan yang diharapkan. cara yang tepat sebelum
direalisasikan adalah menyusun studi kelayakan usaha terlebih dahulu.

Salah satu cara sederhana untuk gagasan usaha dapat dilakukan


dengan langkah sebagai berikut:

1. Tetapkan beberapa langkah gagasan usaha yang akan diukur atau dianalisa
misalnya gagasan usaha A, B, C, D dan E.
2. Tetapkan indikator untuk menilai gagasan usaha.
3. Tetapkan skala atau skor untuk tiap gagasan usaha. Misalnya 1, 2, 3 di mana
skor 1 untuk menunjukan keadaan yang paling lemah dan skor 3 yang paling
kuat.
4. Jumlahkan skor tersebut dan pilih gagasan usaha yang skornya paling tinggi.

2.2 Menganalisis Jenis Usaha, Produk Dan Jasa

Produk adalah segala sesuatu, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik yang
dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhannya. Dalam menganalisis produk yang dibuatnya, seorang wirausaha
dapat mengklasifikasikan jenisnya ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
• Produk primer, yaitu produk-produk yang mengacu pada penggalian
sumber daya alam.
• Produk sekunder, yaitu produk yang mengacu pada pengolahan atau
pemrosesan bahan baku menjadi bahan jadi.
• Produk tersier, yaitu produk yang mengacu pada peralatan dan
pelayanan jasa.

10
a. Menganalisis bidang produk barang

Produk yang berupa barang dapat dikelompokkan berdasarkan


tingkatannya, karakteristik atau sifatnya, dan tujuan pemakaiannya.

1. Berdasarkan tingkatan atau levelnya, produk barang dapat


dikelompokkan menjadi:

a. Inti produk (core product/generie Product), yaitu manfaat atau


jasa inti yang diberikan produk barang tersebut.
b. Wujud produk (tangible product/formal product), yaitu
karakteristik yang dimiliki produk yang berupa mutunya, corak
atau ciri khasnya, merek, dan kemasannya.
c. Produk tambahan yang disempurnakan (augmented/extend
product), yaitu menggambarkan kelengkapan atau
penyempurnaan dari produk inti.

2. Berdasarkan karakteristik atau sifatnya, produk barang dapat


dikelompokkan menjadi:

Produk yang berupa barang dapat dikelompokkan berdasarkan


tingkatannya, karakteristik atau sifatnya, dan tujuan pemakaiannya.

1) Berdasarkan tingkatan atau levelnya, produk barang dapat


dikelompokkan menjadi:
a) Inti produk (core product/generie Product), yaitu manfaat atau
jasa inti yang diberikan produk barang tersebut.
b) Wujud produk (tangible product/formal product), yaitu
karakteristik yang dimiliki produk yang berupa mutunya, corak
atau ciri khasnya, merek, dan kemasannya.

11
c) Produk tambahan yang disempurnakan (augmented/extend
product), yaitu menggambarkan kelengkapan atau
penyempurnaan dari produk inti.
2) Berdasarkan karakteristik atau sifatnya, produk barang dapat
dikelompokkan menjadi:
a) Barang tahan lama (durable goods), yaitu barang yang berwujud
biasanya bisa bertahan lama dengan berkali-kali pemakaian.
b) Barang tidak tahan lama (non-durable goods), yaitu barang berwujud
yang biasanya dikonsumsi satu atau beberapa kali.
c) Jasa (service) yaitu kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dibeli.
3) Berdasarkan pemakaiannya, produk barang dapat dikelompokkan menjadi:
a) Barang konsumsi (consumer’s goods), yaitu barang yang digunakan
oleh konsumen akhir atau rumah tangga dan tidak untuk di komersilkan.
b) Barang industri (industrial goods), yaitu barang-barang yang diproduksi
untuk membuat barang lain atau menjalankan suatu organisasi dan suatu
bisnis.

b. Menganalisis bidang produk jasa


Jasa merupakan produk intangible (tidak berwujud) yang tidak terlihat
dan tidak dapat disentuh saat ditawarkan kepada pelanggan. Jasa memiliki
empat karakteristik, yaitu :

a. Tak berwujud (intangible), artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa,


diraba, sebelum jasa itu dibeli. Oleh karena itu, untuk mengetahui
kualitas dari jasa yang dibeli, konsumen harus mencari informasi
maupun factor fisik yang terlihat yang bisa mendukung kualitas dari
jasa tersebut. Misalnya ketika seseorang menggunakan jasa maskapai
penerbangan, dia harus mengetahui harga, popularitas, serta
kelengkapan yang dimiliki, sehingga bisa mengetahui kualitas dari
maskapai tersebut.

12
b. Tak terpisahkan (insparable), artinya jasa tidak bisa dipisahkan
hubungan antara produsen dan konsumen. Seorang karyawan hotel
termasuk dalam kategori produsen penyedia jasa. Sementara tamu
hotel merupakan konsumen dari suatu jasa yang sekaligus bisa
berperan serta dalam membantu meningkatkan kualitas dari produsen
tersebut.
c. Bervariasi (variable), artinya kualitas jasa berbeda-beda tergantung
siapa yang menyediakan jasa, kapan, di mana, dan bagaimana jasa itu
disediakan. Misalnya The Sunan Hotel merupakan hotel terbaik di
kota Solo, namun ada kemungkinan di antara sekian banyak karyawan
di hotel tersebut yang kurang mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas.
d. Dapat musnah (perishable), artinya jasa tidak dapat disimpan untuk
dijual kemballi di lain waktu. Misalnya adalah kursi yang tidak laku di
pesawat terbang tidakbisa dijual pada penerbangan selanjutnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bidang usaha jasa, yaitu:

1) Memasang papan merek atau logo yang mencolok, menarik dan dapat
dibaca di kejauhan.
2) Memasang lampu yang terang dan berwarna-warni.
3) Menyebarkan pamflet tentang jasa yang ditawarkan.
4) Mengadakan demonstrasi cara pembuatan barang atau perbaikannya
secara menarik.
5) Memberi potongan harga atau harga khusus bagi pelanggan setia.
6) Mempromosikan jasa melalui alat-alat promosi yang tetap.

Jasa merupakan produk yang tidak berwujud dan mempunyai


karakteristik sebagai berikut.

13
1. Intangible, yaitu sifat jasa yang tidak bersifat fisik (walaupun
berkaitan dengan produk fisik) sehingga tidak dapat dilihat atau dirasakan
sebelum dibeli.
2. lnsparable, yaitu sifat jasa yang tidak dapat dipisahkan antara proses
produksi dan konsumsi sehingga interaksi antara produsen dan konsumen
sangat menentukan.
3. Variable, yaitu sifat jasa yang mempunyai berbagai variasi bentuk,
kualitas, dan sejenisnya, tergantung dari siapa, kapan, dan di mana produk
tersebut dihasilkan.
4. Perishible, yaitu sifat jasa yang mudah rusak atau hilang karena
ketidakmampuannya untuk disimpan.

Analisis peluang usaha berdasar jenis produk/jasa

1. Minat sesorang, misalnya berminat dalam dunia perdagangan, jasa


atau bidang lainnya
2. Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam
bentuk uang maupun barang/mesin
3. Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang sudah terlebih dahulu
menekuni usaha yang sama.

Disamping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal


berikut:

1. Pengaruh lingkungan sekitar


2. Banyak sedikitnya permintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang
akan kita pilih
3. Kecocokan anatara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tertentu
4. Banyak sedikitnya pesaing
5. Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan

14
Peluang usaha di bidang jasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain
seperti berikut ini :

1. Jasa servis

Banyak orang yang ingin mengikuti perkembangan teknologi sehingga


banyak sekali dijumpai alat canggih seperti televisi, VCD, Komputer, Vacuum
cleaner, mesin cuci, sepeda motor, bahkan mobil.

2. Jasa Hiburan

Untuk mengurangi ketegangan pikiran karena kesibukan kerja, contoh


bioskop, diskotik dan karokean.

3. Jasa Transportasi

Contoh: menyediakan angkutan antar jemput anak sekolah, rental


mobil dan sebagainya.

4. Jasa kesehatan

Contoh memberikan sarana kebugaran, kesehatan, dan kecantikan


seperti finess, SPA, pijat refleksi dan pengobatan alternative.

5. Jasa yang lain

Contoh jasa penitipan anak, catering, tenaga kebersihan, penulis atau


pengetikan karya tulis sebagainya.

Sedangkan pemiliha produk, berupa barang yang dapat menciptakan


peluang usaha adalah dengan mempertimbangkan produk-produk yang:

1. Mudah dalam pemakaian


2. Efisien dalam penggunaan
3. Kualitas produk terjamin
4. Hemat dalam pemakaian
5. Adanya jaminan keamanan dalam pemakaian

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gagasan usaha merupakan suatu ide untuk mewujudkan suatu
pemikiran yang baru dan diterapkan dengan suatu tindakan. Mencari
gagasan usaha berarti berusaha untuk menemukan suatu ide yang nantinya
ide tersebut dapat menjadi suatu langkah awal dalam menentukan bisnis
apa yang akan dibangun.
Produk adalah segala sesuatu, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik
yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhannya. Sedangkan jasa merupakan produk intangible
(tidak berwujud) yang tidak terlihat dan tidak dapat disentuh saat
ditawarkan kepada pelanggan.

3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, mahasiswa atau pembaca dapat
mengetahui ide dan peluang usaha dan dapat menganalisis jenis usaha,
produk dan jasa kemudian terinspirasi untuk melakukan suatu peluang
bisnis/usaha demi kelangsungan hidup.

16
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Nur. 2015. Kewirausahaan: Suatu Alternatif Lain Menuju Kesuksesan.


Surakarta: BPK FEB UMS.

Daryanto, 2013. Pengantar Kewirausahaan. Prestasi Pustaka,Jakarta.

Effendy, Mochtar.2010.Kewirausahaan (Entrepreneurship) Tuntunan Untuk Praktisi.


Yayasan Penerbit Al-Mukhtar : Palembang.

Jumingan, 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Bumi Aksara, Jakarta.

Kasmir. 2010. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Siswanto. 2003. Salesmanship: Keahlian Menjual Barang Dan Jasa.Edisi Kedua.


Jakarta: Damar Mulia Pustaka.

Zimmerer, Thomas W dan Scarborough, Norman M. 2008. Kewirausahaan dan


Manajemen.UsahaKecil, Jakarta: Salemba Empat.

17

Anda mungkin juga menyukai