Anda di halaman 1dari 4

Edward Glaser (1941:5) mengembangkan gagasan

Dewey dan mendefinisikan berpikir kritis sebagai: (1)


suatu sikap yang mau berpikir secara mendalam
tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada
dalam jangkauan pengalaman seseorang; (2)
pengetahuan tentang metode-metode pemeriksaan
dan penalaran yang logis; dan (3) semacam suatu
keterampilan untuk menerapkan metode-metode
tersebut. Berpikir kritis merupakan upaya keras untuk
memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan
asumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan
kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya.

Robert W. Bailey (1989), pemecahan masalah


merupakan suatu kegiatan yang kompleks dan tingkat
tinggi dari proses mental seseorang yang
mengombinasikan gagasan cemerlang untuk
membentuk kombinasi gagasan yang baru
berdasarkan penalara.

Cotton, K (1991), berpikir kreatif memiliki karakteristik


sebagai berikut: fluency (membangun banyak ide),
flexibility (dapat merubah-ubah pandangan dengan
mudah), originality (menghasilkan sesuatu yang baru),
dan elaboration (membangun ide-ide berdasarkan
ide-ide yang lain)
Horold dan Cyril O’Donnell, pengambilan keputusan
adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu
cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu
rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada
keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya,
petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
Contoh soal HOTS SMP
Bagaimana jika?
Perhatikan sembilan kartu di samping.
Ari mengambil empat kartu bilangan bernilai 31, 5, 9 dan 10. Berapakah total
nilai kartu-kartu bilangan tersebut?

5 17 25

3 10 11

9 15 31
Bagaimana jika Ari mengambil tiga kartu dengan total nilai 55? Kartu bilangan
manakah yang diambilnya?
Bagaimana jika kartu bilangan 10 dibuang? Jika Yani mengambil empat kartu
dengan total nilai 55, Kartu-kartu manakah yang diambilnya?
Dengan mengajukan pertanyaan Bagaimana jika …? Masalah rutin dapat diubah
menjadi suatu kegiatan yang menarik untuk memberi kesempatan menggunakan
berfikir kritisnya.

Adakah yang salah?


Pak Muslim membeli selembar tripleks berbentuk persegipanjang seharga
Rp125.000,00. Karena dia minta triplex tersebut dipotong menjadi 3 bagian
yang sama, dia dikenakan biaya Rp3.500,00 sekali potong. Selanjutnya pak
Muslim harus membayar biaya pengecatan sebesar 30% dari seluruh biaya
setelah pemotongan. Berapakah yang harus dibayar oleh Pak Muslim?

Salah seorang siswa menjawab:


1 lembar triplex @ Rp125.000 Rp125.000
3x pemotongan @ Rp3500 Rp 10.500
Subtotal Rp135.500
Pengecatan Rp 40.650
Total harus dibayar Rp176.150

Pak Muslim mengatakan biaya tersebut salah. Mana yang salah?


Siswa tidak hanya menggunakan keterampilan kritis tetapi juga menggunakan
keterampilan kreatifnya.

Anda mungkin juga menyukai