Tentang :
Teori pengambilan keputusan langkah penyelesaian konflik dan dilemma etik/moral manajemen
konflik penyimpangan etik
Kelas 2A Kelompok 7
Disusun oleh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Etika dan Hukum Kesehatan dengan tepat
waktu tanpa halangan suatu apapun. Diharapkan makalah ini dapat memberikanwawasan dan
informasi kepada pembaca.
Adapun harapan kami kepada para pembaca atau semua kalangan yang telah membaca
makalah ini yaitu dapat menambah wawasan/ pengetahuan dalam kehidupan sehari – hari.
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang disebabkan
karena terbatasnya kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
partisipasi dalam penyenmpurnaannya dengan memberikan kritik dan saran agar makalah ini
dapat lebih terkonsep dengan baik.
Kami sangat mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kritik dan
saran anda sangat kami harapkan dalam penyempurnaan makalah ini.
Tim penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang serta
meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan
masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan.
Profesi kebidanan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti masyarakat
memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan yang
dibutuhkan. Konsekuensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan
keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap
penganbilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata
tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
1.2 Rumusan Masalah
Dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
1. Bagaimana Teori pengambilan keputusan dalam Pelayanan Kebidanan?
2. Bagaimana Lagkah penyelesaian konflik dan dilemma etik/moral dalam Pelayanan
Kebidanan?
3. Bagaimana Manajemen Konflik dalam Pelayanan Kebidanan?
4. Bagaimana Penyimpangan Etik dalam Pelayanan Kebidanan?
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui Teori pengambilan keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
2. Untuk mengetahui Lagkah penyelesaian konflik dan dilemma etik/moral dalam
Pelayanan Kebidanan
3. Untuk mengetahui Manajemen Konflik dalam Pelayanan Kebidanan
4. Untuk mengetahui Penyimpangan Etik dalam Pelayanan Kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Pengambilan Keputusan
a. Pengkajian
Hal pertama yang perlu diketahui perawat adalah “adakah saya terlibat langsung dalam
dilema?”. Tenaga kesehatan perlu mendengar kedua sisi dengan menjadi pendengar yang
berempati. Target tahap ini adalah terkumpulnya data dari seluruh pengambil keputusan,
dengan bantuan pertanyaan yaitu :
Tenaga kesehatan harus menyadari bahwa dalam dilema etik tak selalu ada 2 (dua)
alternatif yang menarik, tetapi kadang terdapat alternatif tak menarik, bahkan tak
mengenakkan. Sekali tercapai kesepakatan, pengambil keputusan harus menjalankannya.
Kadangkala kesepakatan tak tercapai karena semua pihak tak dapat didamaikan dari
konflik sistem dan nilai. Atau lain waktu, perawat tak dapat menangkap perhatian utama
klien. Seringkali klien / keluarga mengajukan permintaan yang sulit dipenuhi, dan di
dalam situasi lain permintaan klien dapat dihormati.
d. Evaluasi
Tujuan dari evaluasi adalah terselesaikannya dilema etis seperti yang ditentukan sebagai
outcome-nya. Perubahan status klien, kemungkinan treatment medik, dan fakta sosial
dapat dipakai untuk mengevaluasi ulang situasi dan akibat treatment perlu untuk dirubah.
Komunikasi diantara para pengambil keputusan masih harus dipelihara.
C. Manajemen Konflik
1. Malpraktek
Malpraktek merupakan istilah yang sangat umum sifatnya dan tidak selalu berkonotasi
yuridis. Secara harfiah “mal” mempunyai arti “salah” sedangkan “praktek” mempunyai arti
“pelaksanaan” atau “tindakan”, sehingga malpraktek berarti “pelaksanaan atau tindakan yang
salah”. Meskipun arti harfiahnya demikian tetapi kebanyakan istilah tersebut dipergunakan
untuk menyatakan adanya tindakan yang salah dalam rangka pelaksanaan suatu profesi.
Sedangkan difinisi malpraktek profesi kesehatan adalah “kelalaian dari seseorang dokter atau
bidan untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan
merawat pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut
ukuran dilingkungan yang sama” (Valentin v. La Society de Bienfaisance Mutuelle de Los
Angelos, California, 1956). Dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
malpraktik adalah :
1. Melakukan suatu hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh seorang tenaga
kesehatan.
2. Tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan atau melalaikan kewajibannya
3. Melanggar suatu ketentuan menurut atau berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2. Aborsi
Apa yang dimaksud dengan aborsi (abortion)? Secara umum, pengertian aborsi adalah suatu
tindakan yang bertujuan untuk mengakhiri masa kehamilan atau pengguguran kandungan dengan
cara mengeluarkan janin (embrio) sebelum memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di luar
rahim.
Dalam kedokteran, arti aborsi adalah keluarnya produk konsepsi (janin, selaput janin, dan
plasenta) secara prematur dari rahim. Aborsi dapat terjadi secara spontan atau tidak disengaja
yang disebut dengan keguguran. Sedangkan aborsi yang terjadi secara disengaja disebut dengan
aborsi induksi atau abortus provocatus.
Aborsi sudah dilakukan sejak zaman kuno dengan menggunakan obat-obatan herbal, benda-
benda tajam, bahkan dengan paksaan atau menggunakan metode tradisional. Dilihat dari segi
hukum dan pandangan agama, terdapat perbedaan tentang hukum aborsi. Dalam beberapa kasus
aborsi dilegalkan misalnya karena pemerkosaan, terdapat masalah pada janin, kemiskinan, resiko
pada kesehatan ibu maupun inses.
Agar lebih memahami apa itu aborsi, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli
berikut ini:
1. H. Holmer
Menurut H. Holmer, pengertian aborsi adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke 16,
dimana proses plasentasi belum selesai.
2. Marjorie Jeffcoat
Menurut Marjorie Jeffcoat, pengertian aborsi adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum
usia kehamilan 28 minggu, yaitu fetus belum viable by law.
Jenis-Jenis Aborsi
1. Spontaneous abortion
Disebut juga sebagai aborsi spontan yaitu terjadinya keguguran kandungan yang disebabkan oleh
trauma kecelakaan atau sebab-sebab secara alamiah atau tidak sengaja.
2. Induced Abortion