Anda di halaman 1dari 18

MODUL PERKULIAHAN

Sistem
Informasi
Manajemen
Informasi Dalam Pelaksanaan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

09
Fakultas Ekonomi & Manajemen 2A5313EL Dr.ZULFITRI, MS,MM
Bisnis

Abstract Kompetensi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan Mahasiswa mengetahui jenis-jenis sistem
yang berbeda-beda tergantung pada informasi dalam organisasi/perusahaan yang
kebutuhan bisnis organisasi/perusahaan. mendukung operasinya
Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang
menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat
luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang,
proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga
untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan
bisnis
1. Klasifikasi Sistem Informasi
Ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Klasifikasi yang umum dipakai
antara lain didasarkan pada :
a. Hirarki
b. level organisasi,
c. area fungsional,
d. dukungan yang diberikan, dan
e. arsitektur sistem informasi.
Beberapa istilah sistem informasi lain juga sering dijumpai dalam literatur, seperti sistem
informasi strategis dan sistem informasi geografi.

2. Hirarki Sistem Informasi


Berdasarkan hirarki, sistem informasi bisa di bagi menjadi :
a. Transaksional Sistem Informasi : merupakan sistem informasi dimana proses di
dalamnya berupa transaksi data(CRUD) secara berulang-ulang ke dalam database.
Biasanya level ini dilakukan oleh staff EDP(Electronik Data Processing)
b. Managerial Sistem Informasi : pada level ini dalam sistem informasi sudah ada fitur
untuk melihat rekapitulasi data  berupa pelaporan. Informasi yang dihasilkan SI pada
sistem ini dimanfaatkan oleh staff pada level manager.
c. Ekskutif Sistem Informasi : pada level ini, sistem informasi sudah bisa menjadi acuan
dalam mengambil keputusan(Decision Support System). Fitur SI ini dimanfaatkan oleh
level ekskutif(Direktur Utama)
2019 Sistem Informasi
Manajemen
1
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Sistem Informasi Menurut Level Organisasi
Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi:
a. Sistem Informasi Departemen.
b. Sistem Informasi Perusahaan, Dan
c. Sistem Informasi Antarorganisasi.

a. Sistem Informasi Departemen (departmental information system) adalah sistem


informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen. Sebagai contoh,
departemen SDM (Sumber Daya Manusia) memiliki sejumlah program (aplikasi).
Misalnya, saiah satu aplikasi digunakan untuk memantau kinerja pegawai dan aplikasi
yang lain digunakan untuk menangani peiamar. Kumpulan aplikasi ini membentuk

2019 Sistem Informasi


Manajemen
2
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sebuah sistem yang disebut sistem informasi SDM (human resource information system
atau HRIS).
b. Sistem Informasi Perusahaan (enterprise information system) merupakan sistem
informasi yang tidak terletak pada masing-masing departemen, melainkan berupa
sebuah sistem terpadu yang dapat dipakai oleh sejumlah departemen secara bersama-
sama. Sebagai contoh, sistem infor¬masi perguruan tinggi mengintegrasikan bagian-
bagian seperti peng-ajaran, keuangan, dan kemahasiswaan.
c. Sistem Informasi Antarorganisasi (interorganizational information system atau
terkadang disebut IOS / interorganization system) merupakan jenis sistem informasi
yang menghubungkan dua organisasi atau lebih. Sebagai gambaran, sistem informasi
reservasi pesawat terbang adalah contoh sistem informasi yang memungkinkan biro
perjalanan yang menjual tiket dan maskapai penerbangan bisa berbagi informasi.
Contoh yang lain yaitu sistem para pemasok yang dapat dihubungkan ke sistem infor-
masi Wal-Mart (www.walmart.com), retailer terkemuka di Amerika, yang memungkinkan
pihak pemasok dapat segera mengetahui sediaan yang berada di bawah level minimum
sehingga pemasok dapat segera mengirimkan produk mereka ke Wal-Mart (Ebert dan
Griffin, 2003). Pada awal 1990-an, perusahaan IBM, Apple, dan Motorola membentuk
aliansi strategis yang dimaksudkan untuk mematahkan dominasi Intel ter-hadap pasar
CPU (central processing unit). Ketiga perusahaan ini meng-gunakan IOS sebagai
sarana berbagi informasi dalam pengembangan produk. Chip yang disebut PowerPC
merupakan hasil dari kolaborasi ter-sebut (Haag, 1999). Kini, model seperti ini banyak
diimplementasikan dalam perdagangan elektronis (e-Commerce) yang menghubungkan
pemasok dan penjual, atau yang lebih dikenal dengan sebutan B2B atau . Business to
Business.
Serupa dengan pembagian menurut level organisasi, Kroenke mengklasifikasikan sistem
informasi dalam sebuah organisasi menjadi tiga kelompok:
 Sistem Informasi Pribadi,
 Sistem Informasi Kelompok Kerja (Workgroup Information System), Dan
 Sistem Informasi Perusahaan (Enterprise Information System).

2019 Sistem Informasi


Manajemen
3
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tabel Karakteristik sistem informasi pribadi, grup kerja, dan perusahaan

Jenis Jumlah Pemakai Perspektif

Pribadi 1 Individual

Banyak, umumnya kurang Departemen – Pemakai berbagi


Kelompok kerja
dari 25 orang perspektif yang sama

Perusahaan – Pemakai memiliki banyak


Perusahaan Banyak, sering kali ratusan
perspektif

4. Sistem Informasi Fungsional


Sebagaimana diketahui, sebuah organisasi memiliki sejumlah area fungsional seperti
Akuntansi, Pemasaran, Produksi, dan sebagainya.
 Tabel berikut menunjukkan masing-masing area fungsional yang umum terdapat pada
perusahaan.
Tabel. Area fungsional dalam perusahaan

Area Fungsional Tugas

Menangani     penjualan     dan     pemasaran produk/jasa yang


Penjualan dan Pemasaran
dihasilkan perusahaan

Manufaktur (Produksi) Menghasilkan produk

Keuangan Mengelola aset-aset keuangan perusahaan

Memelihara    rekamnan-rekaman    transaksi keuangan dalam


Akuntansi
perusahaan

Berdasarkan area fungsional seperti ini, dikenal sejumlah sistem infor¬masi fungsional. Jadi,
sistem informasi fungsional adalah sistem infor¬masi yang ditujukan untuk memberikan
informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam perusahaan. Beberapa
sistem informasi fungsional yang umum adalah sebagai berikut:

2019 Sistem Informasi


Manajemen
4
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System)
2. Sistem Informasi Keuangan (Finance Information System)
3. Sistem Informasi Manufaktur (Manufacturing/Production InforMation System)
4. Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System Atau MKIS)
5. Sistem Informasi SDM (Human Resources Information System atau HRIS)
Tentu saja, macam-macam sistem informasi fungsional yang tersedia antara satu perusahaan
dengan perusahaan lain berbeda-beda. Sebagai contoh, perusahaan distribusi tidak memiliki
sistem informasi produksi.
Perlu diketahui bahwa sistem-sistem informasi fungsional tidak berciri sendiri secara fisik.
Sistem-sistem informasi ini berbagai sumber daya dalam organisasi. Dalam sistem informasi
perusahaan, sistem-sistem informasi fungsional ini berkedudukan sebagai subsistem-subsistem.

Sistem
Keterangan
Informasi

Sistem Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai   oleh  


informasi fungsi   akuntansi (departemen/bagian Akuntansi). Sistem ini
akuntansi mencakup semua transaksi yang

fungsi keuangan (departemen/bagian Keuangan) yang menyangkut 


informasi
keuangan  perusahaan.  Misalnya berupa ringkasan arus  kas (cash
keuangan
flow) dan informasi pembayaran.

Sistem informasi  yang bekerja sama dengan sistem informasi   lain  


untuk  mendukung  manajemen  perusahaan (baik dalam hal
Sistem
perencanaan maupun pengendalian)   dalam   menyelesaikan  
informasi
masalah   yang   berhubungan dengan produk atau jasa yang
manufaktur
dihasilkan perusahaan. Misalnya berupa data bahan mentah, profit
vendor baru, dan jadwal produksi.

Sistem
Sistem  informasi yang menyediakan  informasi yang dipakai   oleh  
informasi
fungsi   pemasaran.   Misalnya   berupa ringkasan penjualan.
pemasaran

Sistem Sistem  informasi  yang menyediakan  informasi  yang dipakai oleh

2019 Sistem Informasi


Manajemen
5
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
informasi fungsi personalia. Misalnya berisi informasi gaji, ringkasan pajaL dan
SDM tunjangan-tunjangan hingga kinerja pegawai.

Penggolongan sistem-sistem informasi fungsional sering kali didasarkan pada perspektif yang
berbeda. Hall (2001) membedakan sistem infor¬masi akuntansi dengan sistem informasi
lainnya. Semua informasi, selain sistem informasi akuntansi, dianggap sebagai sistem informasi
mana-jemen. Jika sistem informasi akuntansi mencakup semua transaksi yang berhubungan
dengan keuangan dalam perusahaan, sistem informasi manajemen mencakup semua transaksi
non-keuangan. Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi dibedakan dengan sistem informasi
mana¬jemen. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa sistem informasi akuntansi
sebenarnya hanyalah bagian dari sistem informasi manajemen (Gelinas, Oram, dan Wiggins,
1990). Atau, beberapa sistem fungsional sebenarnya adalah bagian atau subsistem dari sistem
informasi akuntansi (Romney, Steinbart, dan Cushing, 1997). Menurut McLeod (1988), sistem
informasi justru merupakan subsistem bagi sistem informasi fungsional yang lain. Pada
prinsipnya, pandangan-pandangan yang telah diutarakan tak ada yang salah, karena hal itu
memang tergantung pada implementasi sistem informasi itu sendiri.

5. Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan yang Tersedia


Berdasarkan dukungan yang diberikan kepada pemakai, sistem informasi yang digunakan pada
semua area fungsional dalam organisasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

 Sistem Pemrosesan Transaksi  (transaction processing system atau TPS).

2019 Sistem Informasi


Manajemen
6
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Sistem Informasi Manajemen (management infromation system atau MIS).
 Sistem Otomasi Perkantoran (office automation system I OAS).
 Sistem Pendukung Keputusan (decision support system atau DSS).
 Sistem Informasi Eksekutif (executive infromation system atau EIS).
 Sistem Pendukung Kelompok (group support system atau GSS).
 Sistem Pendukung Cerdas (intelligent support system atau ISS).
Sistem-sistem di depan juga sekaligus menyatakan evolusi sistem informasi yang berbasis
komputer. TPS muncul pada pertengahan 1950-an, kemudian disusul dengan MIS pada tahun
1960-an, OAS pada tahun I970-an, DSS pada tahun 1970-an hingga 1980-an. Aplikasi sistem
pakar komersial yang pertama muncul pada tahun 1980-an. GSS dan ISS mulai Tiuncul pada
dekade 1990-an.
Rangkuman tentang fungsi masing-masing sistem dapat dilihat pada tabel berikut.

Sistem Fungsi Pemakai

Orang yang memproses


TPS Menghimpun dan menyimpan informasi transaksi
transaksi

Mengkonversi   data   yang  berasal   dari TPS


MIS menjadi  informasi   yang berguna untuk mengelola   Semua level manajemen
organisasi   dan   me-mantau kinerja

Membantu pengambilan      keputusandengan


Analis.      manajer, dan
DSS menyediakan informasi. model, atau perangkat untuk
profesional
menganalisa informasi

Menyediakan   informasi    yang   mudah diakses  


Manajemen tingkat menengah
EIS dan   bersifat   interaktif,   tanpa mengharuskan  
dan atas
eksekutif   menjadi   ahli analisis

Orang yang hendak


Menyediakan   pengetahuan   pakar   pada bidang memecahkan masalah yang
ES
tertentu untuk membantu pemecahan masalah memerlukan
kepakaran

OAS Menyediakan fasilitas untuk memproses dokumen Staf maupun manajer

2019 Sistem Informasi


Manajemen
7
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
maupun pesan-pesan sehingga pekerjaan dapat
dilakukan secara efisien dan efektif

JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI

. Transaction Processing System (TPS) berfungsi pada level organisasi; Office Automation
System (OAS) dan pendukung Knowledge Work System (KWS) yang bekerja pada level
knowledge. Sistem-sistem pada level yang lebih tinggi meliputi Sistem Informasi Manajemen
(SIM), dan Decision Support System(DSS). Sistem ahli menerapkan keahlian pembatasan
keputusan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan khusus dan terstruktur. Pada
level manajemen strategis kita menemukan Executive Support System (ESS), Group Decision
Support System (GDSS), dan yang lebih umum dijelaskan sebagai Computer Supported
Collaboration Work Systems (CSCWS) yang membantu para pembuat keputusan untuk
beranekaragaman organisasi tak terstruktur atau semi terstruktur.

1. Transaction Processing System (TPS)

Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin
seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi
operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke
sistem komkputer secara manual.

Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan


organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data
yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang
terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke
hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali.

2. Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS)

2019 Sistem Informasi


Manajemen
8
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Office Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan
pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informsi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum
membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan, kadang-
kadang, diluar itu. Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing,
spreadsheets, destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi melalui voice mail,
email, dan video confrencing.

Knowledge Work System (KWS) mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan,
insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing Systems;


melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi yang
sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan komputer.
Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer) dan perangkat keras
(komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik, SIM mendukung spektrum
tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk
analisis keputusan dan pembuatan keputusan.

Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data
menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna menginterprestasikan dan
menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan untuk
membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi
bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal.

4. Decision Support System (DSS)

Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision Support
System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya sama-sama

2019 Sistem Informasi


Manajemen
9
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM tradisional kerena
menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya,
meskipun keputusan aktual masih wewenang eklusif pembuat keputusan. DSS lebih sesuai
untuk orang-orang atau kelompok yang menggunakannya daripada SIM tradisional.

5. Sistem Ahli Dan Kecerdasan Buatan

Kecerdasan Buatan (AI) bisa dianggap bidang yang arsitek tingkat tinggi untuk sistem ahli.
Daya tolak/dorongan umum dari AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang
berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa
alamiahnya serta menganalisis kemampuannya untuk berpikir melalui problem sampai ke
kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk
menyelesaikan permasalahan serta memberikannya lewat pengguna bisnis (dan lain-lain).

Sistem ahli adalah suatu kelas yang sangat spesial yang dibuat sedemikian rupa sehingga
bisa dipraktikkan untuk digunakan dalam bisnis sebagai akibat dari semakin banyaknya
perangkat keras dan parengkat lunak seperti komputer pribadi (PC) dan shell sistem ahli.
Suatu sistem ahli (juga disebut sebagai knowledge-based system) secara efektif menangkap
dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami
dalam suatu organisasi. Ditegaskan bahwa tidak seperti DSS, yang meninggalkan keputusan
terakhir bgi pembuat keputusan, sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu
masalah atau suatu kelas masalah khusus.

2019 Sistem Informasi


Manajemen
10
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Komponen dasar suatu sistem ahli adalah knowledge base, yakni suatu mesin interferensi
yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat
bahasa semacam SQL ( structured query language), dan antarmuka pengguna. Orang
menyebut knowledge engineering manangkap keahlian pakar, membangun sebuah sistem
komputer yang mencakup expert knowledge ini, dan kemudian mengimplementasikannya.
Secara keseluruhan sangat mungkin membangun dan mengimplementasikan sistem ahli
yang akan menjadi pekerjaan para penganalisis

6. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer Supported Collaboration


Work Systems (CSCWS)

Bila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan
tak-terstruktur, maka group Decision support System membuat suatu solusi. Group Decision
Support System (GDSS), yang digunakan di ruang khusus yang dilengkapi dengan sejumlah
konfigurasi yang berbeda-beda, memungkinkan anggota kelompok berinteraksi dengan
pendukung elektronik-seringnya dalam bentuk perangkat lunak khusus-dan suatu fasilitator
kelompok khusus. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-
samamenyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner,
konsultasi, dan skenario. Perangkat lunak GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku
kelompok negatif tertentu seperti kurangnya partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau
tindakan balasan untuk menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, domonasi oleh
anggota kelompok vokal, dan pembuatan keputusan ‘group think’. Kadang-kadang GDSS
dibahas menurut istilah yang lebih umum Computer Supported Collaborative Work (CSCW),
yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut ‘groupware’ untuk kolaborasi tim
melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

7. Executive Support System (ESS)

Bila eksecutive beralih ke komputer, mereka seringnya mencari cara-cara yang bisa
membantu mereka membuat keputusan pada tingkat strategis. Executive Support System
(ESS) membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal
dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa di
2019 Sistem Informasi
Manajemen
11
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
akses seperti kantor. Meskipun ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh TPS
dan SIM, ESS membantu pengguna mengatasi problem keputusan yang tidak terstruktur,
yang bukan aplikasi khusus, dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
memikirkan problem -problem strategis. ESS memperluas dan mendukung kemampuan
eksekutif, memungkinkan mereka membuat lingkungan tampak masuk akal.

A. Pengembangan Sistem Informasi


Pengembangan sistem dapat berati menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem telah
ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki/diganti disebabkan beberapa hal, yaitu :
 Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama,
permasalahan yang timbul dapat berupa ketidakberesan, pertumbuhan organisasi,
 Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
 Adanya instruksi-instruksi (dari pimpinan atau dari luar organisasi misalnya
pemerintah).
Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan tugas
kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu yang
lama untuk menyelesaikannya.
2019 Sistem Informasi
Manajemen
12
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
B. Peranan Analis Sistem
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara
mengamati proses input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk
membantu peningkatan proses organisasional. Dengan demikian, analis sistem
mempunyai tiga peranan penting, yaitu :
1. Sebagai konsultan
2. Sebagai ahli pendukung
3. Sebagai agen perubahan

C. Tugas Analis Sistem


Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang analis sistem adalah :
 Mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang digunakan
pada sistem yang telah berjalan.
 Menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan-
kekurangan pada sistem tersebut dan melaporankan semua kekurangan tersebut
kepada pemakai sistem.
 Merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
 Menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem yang
baru dan memberikan argumen tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari
pemakian sistem yang baru tersebut.
 Mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem yang baru
tersebut.

D. Informasi Untuk Organisasi


Pihak manajemen sangat membutuhkan informasi yang sangat berguna untuk
mengambil keputusan. Setiap tingkatan manajemen, membutuhkan informasi yang
berbeda-beda. Terdapat 3(tiga) tipe informasi untuk tingkatan manajemen, yaitu :
1) Manajemen Tingkat Atas
 Manajemen tingkat atas merupakan manajemen tingkat strategi, informasi
yang dibutuhkan lebih tersaring atau lebih ringkas.

2019 Sistem Informasi


Manajemen
13
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Sebagai contoh : Informasi mengenai grand total penjualan yang terjadi
2) Manajemen Tingkat Menengah
 Manajemen menengah merupakan manajemen tingkat taktik, informasi yang
dibutuhkan lebih tersaring untuk mengendalikan manajemen.
 Sebagai contoh : Informasi mengenai semua total penjualan yang terjadi
untuk tiap-tiap daerah.
3) Manajemen Tingkat Bawah
 Manajemen tingkat bawah merupakan manajemen tingkat teknis yang
membutuhkan laporan yang terinci, karena digunakan untuk mengendalikan
operasi.
 Sebagai contoh : Informasi mengenai semua penjualan yang terjadi untuk
tiap-tiap daerah.
4) Top Manager (Manajer Tingkat Atas)
Informasi yang didapatkan digunakan sebagai pendukung perencanaan dan
perumusan kebijaksanaan.
5) Middle Manager (Manajer Tingkat Menengah)
Informasi yang didapatkan sebagai alat bantu perencanaan (planning) dan
pembuatan keputusan (decision maker).
6) Low Manager (Manajer Tingkat Bawah)
Informasi yang didapatkan sebagai pendukung operasi manajemen sehari-hari
didalam organisasi.
7) Staffing (Tingkat Pekerja)
Informasi yang didapatkan digunakan untuk melakukan proses suatu transaksi

2019 Sistem Informasi


Manajemen
14
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar : Tipe Informasi Untuk Tingkat Manajemen

E. TEKNOLOGI INFORMASI
 Teknologi informasi merupakan satu dari sekian banyak alat bantu yang digunakan
para manajer untuk menjembatani perubahan.
 Perangkat keras komputer menjadi alat fisik yang digunakan untuk aktivitas input,
pemrosesan, dan output pada suatu sistem informasi.
Terdiri dari: komputer yang memproses unit; beragam output, dan perangkat
penyimpanan; dan media fisik untuk menghubungkan semua alat ini.
 Peralatan komunikasi dan komputer dapat dihubungkan melalui jaringan untuk
berbagi suara, data, gambar, bunyi, atau bahkan video. Jaringan menghubungkan
dua atau lebih komputer untuk berbagi sumber daya atau data misalnya printer.
 Semua teknologi ini menampilkan sumber-sumber daya yang bisa dibagikan di
keseluruhan organisasi dan dengan demikian ikut membangun infrastruktur teknologi
informasi (TI).
 Infrastruktur TI yaitu perangkat keras dan lunak komputer serta teknologi
penyimpanan data, dan jaringan yang menjadi portofolio dari pembagian sumber
daya-sumber daya teknologi informasi untuk organisasi.

2019 Sistem Informasi


Manajemen
15
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Agar suatu sistem informasi dapat berjalan optimal dan mampu beradaptasi dengan
perkembangan teknologi maka diperlukan adanya teknologi informasi.
 Teknologi informasi artinya memanfaatkan teknologi untuk memperoleh dan
mengelola informasi
F. Peranan SI dan TI Dalam Organisasi
Sistem teknologi informasi memberikan empat peran utama di dalam organisasi
yaitu untuk meningkatkan:
1) Efisiensi.
Efisiensi artinya menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi
sehingga memudahkan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.
2) Efektivitas.
Sistem informasi ini digunakan oleh pimpinan untuk pengambilan keputusan
yang lebih efektif berdasarkan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan,
mudah, murah dan handal.
3) Komunikasi.
Untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat pengambilan suatu
keputusan dapat digunakan email atau teleconference.
4) Kompetitif.
Kompetitif, artinya digunakan untuk meningkatkan daya saing organisasi di
dalam era persaingan yang semakin ketat ini.

Daftar Pustaka
[1] James A. O’ Brien, Introduction to information System, Edition 12, 2005
[2] Raymond McLeod, Jr, Management Information Systems, Edition 6, 1995
[3] Tuban, McLean, Etherbe, Information Technology for Manajement, Second
Edition, John Wiley & Sons.Inc., New York, 1999.
[4] Indrajit, Richardus Eko. (2000). Pengantar konsep dasar manajemen sistem
informasi dan teknologi informasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
[5] Kadir Abdul. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi

2019 Sistem Informasi


Manajemen
16
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
[6] Kroenke, D.M. (1992) Management Information System, Second Edition,
California: McGraw-Hill Book co.
[7] McLeod, Raymond Jr. (2001). Management Information System. Eight Edition.
New Jersey: Prentice Hall.
[8] Marshall B. Romney, Paul John Steinbart, 2006. Accounting Information System,
Ninth Edition, Prentice Hall.
[9] Gelinas, Ulric J., Oram, Allan E., Wiggins, William P. (1990). Accounting
Information
[10] Jogiyanto, Hartono. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta:
ANDI.2010

2019 Sistem Informasi


Manajemen
17
Dr.ZULFITRI, MS, MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai