Anda di halaman 1dari 2

 Nama : Nur Alfayn Fathan

Fathan Qarieba

 NIM : 21070118130081
21070118130081

Resume : Soldering,Brazing, Adhesive Bonding and  Mechanical


 Mechanical Fastening
Fastening and Process
Process

Soldering adalah penggabungan 2 logam menggunakan paduan (logam pengisi) yang biasanya berbasis
timah dikombinasikan dengan timbal, perak, antimon, bismut dan indium. Biasanya logam pengisi
mempunyai titik cair yang lebih rendah dari logam yang akan disolder. kisaran suhu 60°C – 440°C / 140°F
 – 825°F. Logam yang bisa disolder termasuk emas, perak, tembaga, kuningan, dan besi. Biasanya
digunakan untuk bahan elektrik. Dalam penyolderan benda kerja tidak dipanaskan.

Sedangkan Brazing sama seperti solder namun berbeda pada suhu (diatas 450C) dan logam yang
berbeda. Pada Brazing benda kerja dipanaskan tetapi di bawah titik lelehnya.

Bila diurutkan solder pada suhu rendah, braze pertengahan, dan pengelasan pada suhu tertinggi.
Pengelasan adalah proses yang sama untuk menggabungkan logam kecuali bahwa dalam pengelasan
logam dasar itu sendiri juga meleleh. Jadi tidak hanya logam pengisi me leleh, tetapi juga bahan
dasarnya.

Adhesive Bonding merupakan penyambungan secara kimia, biasa digunakan untuk menyambung
material polimer. Prinsip dari penyambungan material adhesive bonding adalah pertama terbentuknya
banyak pori yang setelah itu adhesive masuk ke dalam pori dan membentuk ikatan. Keuntungan
penyambungan dengan adhesive bonding dibandingkan welding, ialah adanya ikatan yang kuat antara
adhesive dan material, khususnya polimer, serta tidak mengubah mikrostruktur material tersebut.
Keterbatasan penyambungan dengan adhesive bonding dibandingkan welding, ialah e fisiensi material
yang digunakan lebih rendah, karena dibutuhkan sejumlah luas material sebagai tempat direkatkannya
material tersebut. Di sisi lain, karena terdapat perbedaan m aterial antara polimer (adhesive) dengan
material yang disambung (bukan polimer), ikatan yang terjadi kurang kuat.

Mechanical Fastening (e.g. screwing, riveting ) merupakan metode penyambungan material, khususnya
logam secara mekanik dengan menggunakan baut atau paku keling umumnya digunakan pada
bangunan konstruksi baja dan jembatan. K euntungan penyambungan dengan mechanical fastening
dibandingkan welding, ialah tidak mengubah mikrostruktur material, karena pada metoda ini tidak ada
pemberian panas yang dapat mengubah struktur material. tidak diperlukannya material tambahan yang
berfungsi sebagai filler metal, kita dapat dengan langsung menyambung logam dengan mechanical
fasting. Keterbatasan penyambungan dengan mechanical fastening dibandingkan welding, ialah
distribusi aliran tegangan pada metoda mechanical fastening tidak seseragam dibandingkan dengan
metoda welding. Hal ini disebabkan adanya penyambungan overlap joint (perlu ekstra material, dan
mengakibatkan beban material menjadi lebih berat). Selain itu, ketahanan fatigue yang dimiliki juga
cenderung lebih rendah, karena dengan metoda mechanical fastening, kita cenderung memberikan
cacat awal berupa lubang yang dapat memungkinkan terjadinya initial crack lebih besar dibandingkan
welding. Metoda Fastening ada dua dapat dilepas-rakit (disassembly) contohnya : screw, bolt dan nuts
Penyambangan permanen (rivets). Pengencang berulir (thread fasterners) memiliki ciri-ciri : Komponen
diskrit yang memiliki ulir eksternal atau internal untuk merakit komponen, umumnya dibuat
menggunakan cold forming, material: steel (carbon rendah/sedang) dan dilapisi bahan anti karat (nickel,
chomium, zinc, etc).

Anda mungkin juga menyukai