Anda di halaman 1dari 5

Farah Nur Lailatun Nikmah

175020300111045
Metodologi Penelitian – CF
Judul : Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Studi
Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2012
Penulis: Rani Widyasari Eko Putri
Dosen Pembimbing : Zaki Badriawan, SE., M.Si., Dr., Ak, CA
Tujuan utama dari penelitian ni adalah untuk menganalisis pengaruh profitabilitas
terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Proftabilitas sebagai variabel
independen dan pengngkapan CSR sebagai variabel dependen. Sampelnya adalah laporan
tahunan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada periode 2010-2012, yang dipilih
dengan metode purposive sampling dan diperoleh 63 perusahaan.
Keseimbangan antara kedua kelompok stakeholder perlu dicapai oleh suatu perusahaan
agar tidak memicu adanya konflik social. Oleh karena itu, perlu sebuah implementasi dari
perusahaan yang dilakukan secara sukarela dan berdampak positif kepada stakeholder yang
disebut Corporate Social Responsibility (CSR). Praktik CSR dianggap penting karena selain
berorientasi terhadap laba, perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap masalah social
yang mereka timbulkan akibat dari aktivitas operasional perusahaan terhadap lingkungan.
Fenomena perkembangan isu CSR cukup populer di Indonesia dalam lima tahun terakhir.
Banyak perusahan yang antusias dalam menjalankan aktivitas CSR dengan beberapa alas an,
salah satunya untuk meningkatkan citra perusahaan. Sama halnya dengan perusahaan
pertambangan, pelaksanaan CSR dianggap sebagai bentuk jaminan bagi perusahaan untuk dapat
terus bertahan. Hal ini karena kegiatan operasional perusahaan pertambangan memberi dampak
negatif kepada lingkungan. Pengungkapan CSR diartikan sebagai bagian dari akuntansi
pertanggungjawaban social yang mengkomunikasikan informasi sosial kepada para stakeholder.
Pengungkapan informasi CSR biasanya dilaporkan dalam sebuah laporan tahunan perusahaan
yang dianggap sebagai sarana komunikasi bagi perusahaan dengan pihak eksternal. Seperti yang
telah dinyatakan salam PSAK No. 1 tahun 2009 paragraf 9 tentang penyajian laporan keuangan.
Pengungkapan CSR disinyalir dapat dipengaruhi oleh beberpa factor, salah satunya
adalah profitabilitas. Profitabilitas yang tinggi memicu para stakeholder untuk meningkatkan
kepentingan dan harapan mereka akan transparansi yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan.
Dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dihasilkan perusahaan maka
pengungkapan CSR akan cenderung semakin besar. Profitabilitas merupakan indikator kinerja
manajemen yang ditunjukkan melalui laba yang dihasilkan. Profitabilitas dapat diukur
menggunakan rasio profitabilitas, yaitu ROA (Return on Assets), ROE (Return on Equity), dan
NPM (Net Profit Margin). Adanya keanekaragaman hasil pada penelitian empiris yang
sebelumnya pernah dilakukan peneliti lain terkait pengaruh tingkat profitabilitas terhadap
pengungkapan CSR, maka peneliti beraksud melakukan penelitian kembali. Penelitian mengacu
pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Elbiringa et al. (2013); Hossain et al. (2006);
dan Tsoutsoura (2004). Ketiga penelitian tersebut menggunakan data sampel 500 perusahaan
S&P di dunia dan beberapa perushaan di Bangladesh dan Nigeria, maka peneliti ingin melakukan
penelitian terhadap perushaan-perusahaan di Indonesia untuk membandingkan dengan ketiga
penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan perusahaan pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012 sebagai sampel penelitian.. indek yang
digunakan dalam pengungkapan CSR berbeda dengan ketiga penelitian sebelumnya, penelitian
ini mengacu pada GRI Guidelines (2006) yang merupakan pedoman standar pengungkapan CSR
yang diakui secara internasional.
LANDASAN TEORI
Stakeholder Theory
Stakeholder merupakan para pemangku kepentingan yang merupakan pihak atau kelompok yang
mempunyai kepentingan terhadap perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Teori stakeholder menyatakan bahwa eksistensi perusahaan ditentukan oleh para stakeholder
dimana pada akhirnya perusahaan akan memenuhi segala kebutuhan para stakeholder untuk
mendapatkan dukungan seperti apa yang diharapkan oleh perusahaan. Salah satu keinginan dan
harapn yang muncul dari para stakeholder adalah ketika perusahaan mendapatkan hasil kinerja
keuangan yang baik (profit) maka perusahaan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
positif melalui sebuah kegiatan sosial dan mengungkapkannya secara transparan dalam sebuah
laporan tahunan yang perusahaan terbitkan.
Legitimacy Theory
Menurut Gray et al. (1995) teori lain yang melandasi pengungkapan CSR adalah teori legitimasi.
Legitimasi merupakan suatu system yang mengutamakan kepentingan masyarakat atau lebih
memihak kepada masyarakat (Ardianto dan Machfudz, 2011). Dengan melakukan CSR beserta
pengungkapannya, perusahaan berharap dapat menciptakan keseimbangan antara aktivitas
perusahaan dengan harapan masyarakat terhadap perusahaan. Hal tersebut kemudian akan
membangun citra yang baik di mata masyarakat.
Definisi Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR pada dasarnya adalah komitmen perusahaan terhadap 3 (tiga) elemen, yaitu ekonomi,
sosial, dan lingkungan.
Pengungkapan CSR
Pada dasarnya pengungkapan ada yang bersifat wajib yaitu wajib dilakukan berdasar pada
standar tertentu, da nada yang bersifat sukarela yang merupakan informasi tambahan. Salah satu
bentuk pengungkapan yang bersifat sukarela yang dilakukan oleh perusahaan adalah
pengungkapan CSR pada laporan tahunan perusahaan. Secara internasional saat ini tercatat
sejumlah inisiatif code of conduct implementasi CSR, salah satunya adalah GRI yang merupakan
pedoman yang diperuntukkan bagi perusahaan sebagai dasar pelaporan terkait ekonomi, sosial,
dan lingkungan dari kegiatan bisnis.
Konsep Profitabilitas Perusahaan
Salah satu factor yang disinyalir dapat mempengaruhi luas dari pengungkapan CSR adalah
proftabilitas. Profitabilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan dari perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan (profit) dalam kurun waktu periode tertentu,
ROA (Return on Assets)
Rsiao ROA merupakan ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian (%) dari asset
yang dimiliki.
ROE (Return on Equity)
ROE merupakan salah satu alat utama investor yang mempunyai keguanaan dalam menilai
kelayakan suatu nilai saham.
NPM (Net ProfitMargin)
NPM merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan.NPM
digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih
Peneliti merumuskan hipotesis alternative sebagai berikut :
H1 : Tingkat profitabilitas perusahaan dengan proksi ROA berpengaruh terhadap pengungkapan
CSR.
H2 : Tingkat profitabilitas perusahaan dengan proksi ROE berpengaruh terhadap pengungkapan
CSR
H3 : Tingkat profitabilitas perusahaan dengan proksi NPM berpengaruh terhadap pengungkapan
CSR
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang bergerak di sektor industry
pertambangan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2012. Metode
pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dengan metode penentuan sampel
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan
data sekunder. Berdasarkan data yang diperoleh dari BEI total perusahaan pertambangan public
terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012 adalah 114 perusahaan. Terpilih 63 perusahaan yang
menjadi sampel penelitian. Variabel independennya adalah rasio profitabilitas yang diproksikan
dengan ROA, ROE, dan NPM. Variabel dependennya dalah pengungkapan CSR yang diukur
dengan menggunakan instrument yang mengacu pada GRI (2006) sebagai pedoman
pengungkapan laporan sosial perusahaan. Perhitungan CSRI dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan dikotomi, yaitu setiap item tanggung jawab sosial dalam instrument penelitian diberi
niali 1 jika diungkapkan dan nilai O jika tidak diungkapkan. Penelitian ini menggunakan statistic
deskriptif dan metode analisis regresi berganda. Persamaan regresi berganda dalam peneliian ini
sebagai berikut :

Untuk memenuhi semua asumsi klasik, maka dilakukan beberapa pengujian diantaranya uji
multikolinearitas, uji heterokedastisitas, uji normalitas, dan uji autokorelasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap – tahap analisis data pada penelitian ini adalah :
Pengujian Asumsi Klasik
Model regregsi dalam penelitian ini telahterbebas dari masalah asumsi klasik. Model regresi
telah memenuhi syarat – syarat lolos dari uji asumsi klasik, yaitu terdistribusi secara normal,
variabel tidak mengandung multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.
Analisis Hasil Regresi
Pengujian hipoteisi pada penelitian ini diselesaikan dengan menggunakan model analisis regresi
berganda.
Dapat diartikan barwa secara
bersama – sama variabel
independen mempengaruhi
variabel dependen.

Berdasarkan hasil di samping,


persamaan regresi untuk
mengetahui tingkat profitabilitas
perusahaan terhadap
pengungkapan CSR dapat
disusun sebagai berikut :

Koefisien Dterminasi (R2)


33,1% besarnya pengungkapan CSR
dapat dijelaskan secara bersama –
sama oleh tingkat profitabilitas.
Sisanya 66,9% besarnya
pengungkapan CSR dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
 Hipotesis pertama yang diajukan adalah pengaruh ROA terhadap pengungkapan CSR. H 1
dinyatakan diterima berdasarkan hasil uji regresi linear berganda yang telah dilakukan.
Ditemukan juga bahwa pengaruh dari ROA terhadap pengungkapan CSR mempunyai arah
yang positif.
 Hipotesis kedua yang diajukan adalah pengaruh ROE terhadap pengungkapan CSR. H2
dinyatakan diterima berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan.
Disimpulkan bahwa ROE berpengaruh terhadap pengungkapan CSR dengan arah yang
negative
 Hipotesis ketiga yang diajukan adalah pengaruh NPM terhadap pengungkapan CSR. H 3
dinyatakan diterima berdasarkan hasil dari uji regresi berganda yang dilakukan. Hasil regresi
menunjukkan bahwa NPM berpengaruh terhadap pengungkapan CSR dengan arah positif.
KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari profitabilitas terhadap pengungkapan CSR
pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. Hasil penelitian
menemukan mnemukan bukti bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan CSR. Profitabilitas dengan proksi ROA dan NPM berpengaruh positif,
sedangkan profitabilitas dengan proksi ROE berpengaruh negative.

Anda mungkin juga menyukai