Anda di halaman 1dari 9

Pertemuan minggu VI

Teori Beton & Beton Bertulang


Materi Ajar oleh Muhammad Yogi Raditya, ST., M.Eng
Faktor yang harus diperhatikan dalam menghasilkan beton
bermutu tinggi

1. Faktor Air Semen (FAS)


• Semakin besar nilai FAS, semakin rendah mutu kekuatan beton, untuk itu beton
bermutu tinggi haruslah FAS rendah, akan tetapi meningkatnya kerumitan
pengerjaan.
• Nilai FAS beton normal sekitar 0,4~0,65. Pengurangan FAS untuk mengurangi
porositas beton untuk menghasilkan beton tinggi.
• Beton mutu tinggi, FAS diartikan water cementious ratio : Rasio berat air
terhadap berat total semen dan aditif cementious yang umumnya ditambahkan
pada campuran beton mutu tinggi
Faktor yang harus diperhatikan dalam menghasilkan beton
bermutu tinggi
2. Kualitas agregat halus (pasir)
• Bentuk agregat halus berpengaruh terhadap kualitas mutu beton. Bentuk bulat memiliki rongga udara minimal 33% lebih kecil dari rongga
udara yang dipunyai oleh agregat berbentuk lainnya.
• Tekstur permukaan agregat halus yang bertekstur halus akan lebih sedikit membutuhkan air dibandingkan dengan agregat dengan
permukaan kasar.
• Kemungkinan menghasilkan beton yang bermutu tinggi lebih besar jika menggunakan agregat kasar.
• Modulus halus butir (MBH) adalah index yang dipakai untuk mengukur kehalusan atau kekasaran butir-butir aggregate. Semakin besar
nilai MHB, semakin besar butiran aggregatnya.
• Nilai MHB 2,5<MHB<3,0 umumnya menghasilkan beton mutu tinggi dengan FAS rendah dan mempunyai kekuatan tekan dan kelecakan
yang optimal.
• Gradasi yang baik & teratur (continuous) dari aggregate halus besar kemungkinan akan menghasilkan beton yang mempunyai kekuatan
tinggi dibanding aggregate yang seragam. Gradasi yang baik adalah gradasi yang memenuhi syarat zona tertentu dan aggregate halus
tidak boleh mengandung bagian yang lilis pada satu set ayakan lebih besar dari 45% dan tertahan pada ayakan berikutnya.
• Kebersihan aggregate sangat memperngaruhi mutu beton terrutama bersih dari zat yang merusak baik saat beton masih muda maupun
sudah mengeras
Faktor yang harus diperhatikan dalam menghasilkan beton
bermutu tinggi
3. Kualitas agregat kasar
• Butir-butir aggregate dapat bersifat kurang kuat karena dua hal, yaitu:
a) Terdiri dari bahan yang lemah atau terdiri dari partikel yang kuat tetapi tidak baik dalam hal pengikatan (interlock). Contohnya granit
b) Porositas yang besar yang akan mempengaruhi keuletan atau ketahanan terhadap beban kejut.
• Kekerasan atau kekuatan dari butir-butir agregat bergantung pada bahannya dan tidak dipengaruhi oleh lekatan antara butir satu dengan
lainnya. Aggregat yang lebih kuat biasanya mempunyai modulus elastisitas yang lebih tinggi
• Bentuk fisik dari agregat kasar yang bersudut terbentuk di tempat-tempat perpotongan bidang-bidang dengan permukaan kasar. Rongga
udara berkisar antara 38%-40%, dengan demikian membutuhkan lebih banyak lagi pasta semen agar mudah dikerjakan untuk mengurangi
rongga ini dikombinasikan dengan butiran dengan butiran agregat halus yang berbentuk bulat.
• Ukuran butiran maksimum aggregate juga akan mempengaruhi mutu beton yang akan dibuat. Butiran maksimum yang memberikan arti
nyata untuk membuat beton mutu tinggi tidak boleh lebih dari 15 mm. Namu pemakaian sampai 25 mm masih memungkinkan
menhasilkan beton mutu tinggi
• Gradasi yang baik & teratur (continuous) dari aggregate halus besar kemungkinan akan menghasilkan beton yang mempunyai kekuatan
tinggi dibanding aggregate yang seragam.
Faktor yang harus diperhatikan dalam menghasilkan beton
bermutu tinggi
4. Bahan tambahan
• Secara umum bahan tambah yang digunakan dalam beton dapan dibedakan menjadi dua yaitu bahan tambah yang bersifat kimiawi
(Chemical admixture) dan bahan tambah yang bersifat mineral (additive).
• Bahan tambah kimia yang banyak digunakan untuk memperbaiki kinerja beton mutu tinggi umumnya bersifat memperbaiki kelecekan
yang dikelompokkan dalam High range water reducing admixture.
• Water reducing admixture adalah bahan tambah yang mengurangi air pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan
konsistensi tertentu, misalnya dengan tidak mengurangi kadar semen dan nilai slump untuk memproduksi beton dengan nilai
perbandingan atau factor air semen yang rendah.
• Pengurangan kadar air dalam pembuatan beton mutu tinggi menjadi perhatian penting dengan bahan tambah yang dapat mengurangi air
sanga tinggi seperti Superplasticizer diharapkan menghasilkan beton mutu tinggi dengan air yang sedikit dan mudah untuk dikerjakan.
• Penggunaan bahan tambah mineral untuk membentuk beton mutu tinggi merupakan bagian yang mutlak, seperti abu terbang (residu
PLTU menggunakan batu bara anstrasit atau abu bitumen) karena sifatnya mengandung pozzolan.
• Pozzolan adalah bahan yang mempunyai kandungan utama silika dan alumina dan didapat dari sumber alam maupun buatan.
Faktor yang harus diperhatikan dalam menghasilkan beton
bermutu tinggi
5. Kontrol kualitas
• Selain hal di atas, untuk dapat menghasilkan beton yang bermutu tinggi factor control terhadap kualitas proses
produksi beton pada saat pengambilan sampel, pengujian maupun proses penakaran sampai perawatan mutlak
menjadi perhatian penting.
Kendala dan permasalahan yang sering dihadapi

1. Kegagalan beton mutu beton mencapai target kuat tekan sebagaimana yang diisyaratkan, terutama untuk
beton cor ditempat dengan kuat tekan lebih dari 60 MPa
2. Keseragaman dan ketidakteraturan mutu dan kelecakan beton yang dihasilkan untuk suatu elemen yang
dihasilkan masih sangat kecil
3. Kehilangan nilai slump antara saat pengadukan sampai penuangan beton
JENIS-JENIS BETON

• Beton dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan beratnya, yaitu beton berat, beton sedang, beton tingan.
• Beton berdasarkan volumenya dapat dibedakan menjadi beton ringan, beton normal, dan beton berat.
• Aggregat ringan dapat menghasilkan beton ringan, contohnya batu apung (pumice), scoria, vulkanik, cinder, tuff, diatomite,
expanded (pembakaran lempung), diatomaceous, shale, slte, perlite, vermiculite, slag (batubara residu pembakaran).
• Jenis-jenis beton antara lain:
1. Beton Ringan
2. Beton berat
3. Beton massa
4. Ferro-cement
5. Beton serat
6. Beton Siklop
7. Beton Hampa
TUGAS
Jelaskan dan beri contoh terkait jenis-jenis beton
Jenis-jenis beton antara lain:
1. Beton Ringan
2. Beton berat
3. Beton massa
4. Ferro-cement
5. Beton serat
6. Beton Siklop
7. Beton Hampa

Dikumpulkan melalui Fitur Tugas Sikola, deadline 8 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai