Anda di halaman 1dari 43

SYOK

SYOK
—  Suatu keadaan yg terjadi bila perfusi
O2 terganggu ke jaringan menjadi
tidak adekuat
—  Suatu sindrome klinik yg mempunyai
ciri-ciri berupa: hipotensi, takikardi,
akral dingin, pucat, sianosis perifer,
oliguri, hiperventilasi, dan perubahan
status mental
KLASIFIKAS

Ø  Syok hipovolemik

Ø  Syok kardiogenik

Ø  Syok anafilaktik

Ø  Syok distributif à Syok septik

Ø  Syok obstruktif


SYOK HIPOVOLEMIK

PERDARAHAN SYOK
HIPOVOLEMIK

SHOCK TIME KONSEKUENSI


METABOLIK
BIOMOLEKULER

RESUSITASI CAIRAN
Normal Hb = 15 gr%
SaO2 = 100%
CO = 5 liter
Jadi Available = 50 x 15 x 1 x 1,34
= 1005 ml/menit

Kompensasi
Hb turun = 5 gr%
SaCO2 = tetap
CO = naik 3 kali
Jadi Available = 150 x 5 x 1 x 1,34
= 1005 ml/menit
PATOFISIOLOGI PERDARAHAN
Perdarahan

Kehilangan Volume
(Gangguan Curah Jantung & Perfusi) Dan
Kehilangan Hemoglobin
(Gangguan Oksigenasi Jaringan)

Takikardia Vaso Transcapillary Eritro Sintesa


konstriksi refill poesis Protein

Kompensasi Cepat Dapat Kompensasi


Sudah Maksimal Dipercepat Lambat

Mekanisme Kompensasi
Perdarahan
Estimasi Perdarahan
1.  Gejala Klinik
Estimasi Loss % EBV Gejala
10-15 % Minimal
15-25 % Pre syok, akral dingin
Syok, perfusi menurun
25-35 %
TS < 90, N > 120

Syok berat, perfusi sangat


buruk, tensi tak terukur,
> 35-40 %
nadi tak teraba, gangguan
kesadaran
Indikator Penurunan BB
No Penurununan Bb Keparahan
Akut Defisit
1 2 – 5 % Ringan
2 5 – 10 % Sedang
3 >10 – 15 % Berat

4 >15 – 20 % Fatal
CAIRAN PENGGANTI /
PEMILIHAN CAIRAN

Cairan Pengganti Darah


(Bukan Darah)
1.  Mudah didapat 1.  Tidak selalu tersedia
dan murah
2.  Sangat jarang 2.  Memerlukan waktu
alergi untuk reaksi silang
3.  Reaksi inkompensi,
alergi
4.  Menularkan penyakit
Pilihan Cairan
1. Cairan kristaloid
Ø  NaCl 0,9%
Ø  Ringer laktat
Ø  Ringer asetat
2. Cairan koloid
Ø  Alami : plasma, albumin
Ø  Buatan : gelatin, starch,
dextran
3. Cairan hipertonik + Dextran
Teknik Resusitasi Cairan
Ø Pemberian kristaloid : 2- 4 kali perdarahan
ü  Ringer laktat
ü  Ringer asetat
ü  NaCl 0,9 %
Ø Cairan koloid : sesuai jumlah perdarahan
ü  Dextran
ü  Expafusin
ü  Hemacel
Ø Cairan hipertonik
Ø Darah : transfusi
ALGORITME PERDARAHAN
PENDERITA PERDARAHAN

PASANG INFUS JARUM BESAR CATAT TEKANAN DARAH, NADI,


AMBIL CONTOH DARAH PERFUSI, (produksi urine)
Siap darah 500-1000 ml

RINGER LAKTAT Atau NaCl 0,9 %


1000-2000 ML DALAM 30-60 MENIT,
Ulangi sampai 2-4 x lost volume (kalau perlu 2 infus)

HEMODINAMIK BAIK HEMODINAMIK BURUK

TERUSKAN CAIRAN
2-4 X lost volume
Tekanan darah > 100, nadi < 100
Perfusi hangat, kering
Urine > ½ ml / kg / jam
HEMODINAMIK BAIK HEMODINAMIK BURUK

A B C
CHALELENGE TEST

NILAI CVP
o  1 cm H2O = 0,7 mmHg
o  1 mmHg = 1,3 cmH2O

Bila nilai CVP


o  < 7,8 cmH2O : Loading cairan 200 ml
o  7,8 – 13,6 cmH2O : Loading cairan 100 ml
o  > 15,6 : Loading cairan 50 ml

Setelah 10 menit lihat respon : Bila kenaikan CVP


o  < 2,6 : Hypovolemik
o  2,6 - 6,5 : Normovolemik
o  > 6,5 : Hypervolemik
Monitoring
1.  E K G
2.  TEKANAN DARAH
3.  URINE
4.  C V P
5.  SUHU
6.  THORAKS FOTO
7.  SWAN-GANZ KATETER
KESIMPULAN
1. Resusitasi cairan, harus cepat,
memperpendek shock time (1 jam)
2. Transfusi darah dapat ditunda Hb 7-8 gr
%.
3. Monitoring yang ketat perlu dilakukan
untuk menghindari penyullit seperti
edema paru dan gangguan hemostasis
SYOK ANAFILAKSIS
ANAFILAKSIS
Suatu sindrom klinik yg terjadi akibat suatu reaksi alergis (reaksi
imunologis) bersifat sistemik yg cepat mengenai beberapa organ,
meliputi :

•  Respirasi
•  Sirkulasi
•  Pencernaan
•  Kulit dan lain-lain
•  Jika sindrom tsb menyebabkan syok disebut syok anafilaksis,
yg kalau tidak dikelola dgn cepat dan tepat dpt à Kematian
Anafilaktoid (anaphylactoid)
Non immunologic reaction

•  Merupakan reaksi anafilaksiis yg tdk disebabkan


oleh reaksi imunologis
•  Mekanisme belum diketahui dgn jelas
•  Gejala sama dgn reaksi imunologis, tapi sedikit
lebih ringan
•  Lebih banyak ditemukan dibanding reaksi
imunologis.
REAKSI

Anafilaksis Anafilaktoid

Imunologis Non Imunologis

Lepasnya
Mediators
GEJALANYA SAMA

KEDUANYA à KEMATIAN
INSIDENS SYOK ANAFILAKSIS

™  Sangat jarang


™  Secara epidemiologis di Amerika
–  40 – 60% gigitan serangga
–  20 – 40% kontras radiografi
–  10 – 20% penisilin
™  0.01% akibat penisilin
- 9 % fatal
™  Pengalaman pribadi
3 dalam 20 tahun
Penyebab Anafilaksis maupun
Anafilaktoid
•  Gigitan serangga, makanan, latex, dll
•  Antibiotik
o  penisilin, sefalosporin
•  Kontras radiografi
•  Anestetik lokal
•  NSAID
•  Opiate
•  Aspirin
•  Tubocurarin
•  Dextran
•  Mannitol
Reaksi
Antigen + Antibody à Mediator

™  Histamin (H1 & H2)


™  BRADIKININ
™  Prostaglandin
™  LEUKOTRIN (SRS-A)

Otot Polos

Pembuluh darah Saluran napas


- Vasodilatasi - Vasokontriksi bronkious
-  Permeabilitas - Gejala asma
- Hipotensi - Obstruksi napas
Gambaran Klinis suatu Reaksi
Anafilaksis :
§  Kulit
§  Urtikaria (paling sering), Udem muka, tangan dan
kaki
§  GI
§  Mual & muntah, Perut kramp, Diare
§  Sirkulasi
§  Tekanan darah ↓, Bradikardi, Syok
§  Respirasi
§  Gejala asma, Udem laring
§  Obstruksi napas atas gejala obstruksi napas
merupakan pembunuh utama diikuti oleh hipotensi
yg hebat.
Patofisiologi syok Anafilaktik
antigen
Antibodi (IgE)
Histamin,kinin,lekotrin
& prostaglandin
Permeabilitas
Vasodilatasi
kapiler
perifer Kontriksi otot polos
Spasme bronkus,
Tahanan pemb darah
Ekstravasasi cairan perifer laring, sal.cerna)
intravaskuler
Hipovolemi relatif

Edema
Cardiac outpur

Perfusi jaringan me

Ggn metabolisme sel Kematian


Algoritma Penanganan Syok
Anafilaksis
™  Baringkan dalam posisi syok, alas keras
™  Bebaskan jalan nafas
™  Tentukan penyebab dan lokasi masuknya
™  Jika masuk lewat ekstremitas pasang turniket (ringan)

™  Adrenalin 1 : 1000 0,25 ml (0,25 mg) subkutan


™  Monitor pernapasan dan hemodinamik
™  Suplemen oksigen
™  Adrenalin 1 : 1000 0,25 ml(0,25 mg) intramuskuler (sedang)
atau 1:10000 2,5 –5 ml(0,25-0,5) intravena (berat)
Berikan sublingual atau trans tracheal bila vena kollaps
Terapi syok anafilaksis

Adrenalin merupakan “drug of choice” dari syok


anafilaksis.

Hal ini disebabkan 3 faktor yaitu :


1.  Adrenalin merupakan bronkodilator yang
kuat
2.  Adrenalin merupakan vasokonstriktor
pembuluh darah dan inotropik yang kuat
3.  Adrenalin merupakan histamin bloker,
melalui peningkatan produksi cyclic AMP
Manifestasi Pada Pernapasan

™ Oedema pd jalan nafas, terutama daerah


hipofaring dan laring yg dapat
menyebabkan kematian
™ Histamin dan leukotrine menyebabkan
konstriksi bronkus
™ Inflamasi eosinofilik pada mukosa serta
hipersekresi mukus
Manifestasi Pada Sirkulasi

Vasodilatasi arteriol dan


peningkatan permeabilitas
pembuluh darah

HIPOTENSI
Manifestasi Pada Saluran Cerna

™ Perut kram, mual, muntah sampai diare


merupakan manifestasi dari gangguan
gastrointestinal
™ Gejala prodromal untuk timbulnya gejala
gangguan nafas dan sirkulasi.
Manifestasi Pada Kulit

™  Paling sering ditemukan pd reaksi


anafilaktik
™ Setiap gangguan kulit berupa urtikaria,
eritema, atau prurtitus harus diwaspadai
untuk kemungkinan timbulnya gejala yg
lebih berat
Pencegahan

™ Kewaspadaan
™ Test kulit
™ Pemberian antihistamin dan
kortikosteroid
™ Pengetahuan, keterampilan dan
peralatan
SYOK SEPTIK
Patofisiologi

Infeksi bakteri Metabolit bakteri

Sel tubuh Aktivasi mediator

Nekrosis Sel Aktivasi Termoregulator Vasodolatasi

Nekrosis Jaringan Demam Hipotensi Hipoperfusi

SYOK SEPTIK
Gejala

SIRS bila 2 dari 4 faktor berikut (+).


1.  Suhu tubuh > 380C atau < 360C
2.  HR > 90 kali /menit
3.  Napas >20 kali /menit
4.  Lekosit > 12.000 /mm3
< 4.000 /mm3
> 10% immatur
5.  Perubahan status mental.
6.  Hiperventilasi + alkalosis respirasi.
7.  Gejala-gejala lokal.
Gejala
Gejala-gejala lokal:
Kepala-leher: otalgia, disfoni, nyeri/kongesti sinus,
nasal kongesti, rhinore, limfadenopati.
Dada-paru: batuk (tu. Produktif), nyeri pleuritis,
dispneu.
Abdomen & sal. Cerna: nyeri abdomen, mual, muntah,
diare.
Pelvis & genitourinaria: nyeri pelvis, sekret vagina atau
uretra, disuria.
Tulang & jar. lunak: nyeri tekan, fokal eritema, edema.
Pemeriksaan Fisik
Pertama-tama:
- Nilai Keadaan umum pasien.
- Nilai kondisi hemodinamik, cari tanda
hipoperfusi.
- Cari fokal infeksi.
Tanda vital:
- Takipneu
- Takikardia
- Suhu
Pemeriksaan Fisik……….
Temuan fisis à fokal infeksi:
Infeksi SSP: depresi status mental (meningismus).
Infeksi kepala-leher: inflamasi membran timpani, nyeri
tekan sinus, rhinore, eksudasi faring, stridor, limfadenopati
servikal.
Infeksi dada / paru: rongki, tanda-tanda konsolidasi.
Infeksi abdomen & sal. cerna: nyeri tekan abdomen,
kembung, nyeri tekan rektum.
Infeksi pelvis & genitourinaria: nyeri tekan sudut
kostovertebra, nyeri tekan pelvis, limfadenopati, sekret
serviks.
Infeksi tulang & jar. Lunak: eritema fokal, edema, efusi, nyeri
tekan.
Infeksi kulit: peteki, purpura.
Etiologi
Demam & SIRS:
Infeksi (bakteri, virus, jamur, parasit).
Gangguan imunologis (arthritis inflamasi akut, serum
sickness, anemia hemolitik).
Keganasan (leukemia).
Trombosis intravaskuler akut dan infark jaringan (IMA,
emboli paru, stroke).
Gout akut, porfiria akut, insufisiensi adrenal akut,
hipertiroid dan kejang tonik-klonik.
Obat-obatan: Metildopa, Quinidin, Procainamid,
Fenitoin, dll.
Etiologi……….

Hipotensi dan Syok:


Syok hipovolemik: perdarahan,
gastroenteritis.
Syok kardiogenik: takikardi / bradikardi yang
berat, IMA.
Syok distributif: syok neurogenik,
anafilaksis.
Syok obstruktif: tamponade perikard, emboli
paru masif, diseksi aorta.
Penatalaksanaan

Pemeriksaan Laboratorium:
  Hitung sel darah:Hb, Hct, trombosit, lekosit.
  Kadar elektrolit: Mg, Ca, P, glukosa.
  Fungsi ginjal dan hati.
  Derajat asam-basa.
  PT & APTT
  Kultur darah.
  Urinalisis & kultur urin.
  Pewarnaan gram & kultur dari fokus infeksi
Penatalaksanaan………….

Pemeriksaan Radiologis:
  Foto polos dada.
  Foto polos perut
  USG
  CT-Scan
Perawatan

Antibiotik:
- Spektrum luas
- Parenteral
- Bakterisidal level
  Fokus infeksi Bedah
Prognosis

Tergantung:
1. Kondisi fisik pasien.
2. Organisme penyebab infeksi.
3. Pemberian antibiotik dini.
4. Komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai