Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN GASTRITIS

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Program Studi Ners Stase Keperawatan Keluarga)

Disusun oleh:

Anis Marsela

NPM 214120100

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS DUSTIRA

CIMAHI

2020
A. Konsep Dasar Gastritis
1.    Pengertian
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung. Secara
histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang daerah tersebut. Gastritis
merupakan salah satu penyakit dalam pada umumnya. Secara garis besar, gastritis dapat dibagi
menjadi beberapa macam :

a. Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan
kerusakan-kerusakan erosi.
b. Gastritis kronis adalah inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus
benigna atau malignadari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory.

2.    Etiologi
Gastritis dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Pada sebagian besar kasus, gastritis
erosive menyertai timbulnya keadaan klinis yang berat.keadaan klinis yang sering menimbulkan
gastritis erosive misalnya trauma yang luas, operasi besar, gagal ginjal, gagal napas, penyakit
hati yang berat, renjatan, luka bakar yang luas, trauma kepala, dan septicemia. Kira-kira, 80-90%
pasien yang dirawat diruang intensif menerita gastritis akut erosive ini. Gastritis akut jenis ini
sering disebut gastritis akut stress.
3.    Patofisiologi
Seluruh mekanisme yang menimbulkan gastritis erosife karena keadaan-keadaan klinis
yang berat belum diketahui benar. Factor-faktor yang amat penting adalah ischemia pada mukosa
gaster di samping factor popsin, refluks empedu dan cairan pakreas.  Aspirin dan obat
antiinflamasi nonsteroid merusak mukosa lambung melalui beberapa mekanisme. Obat-obat ini
dapat menghambat aktivitas siklooksigenese mukosa. Siklooksigenese merupakan enzimyang
penting untuk pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat. Prostaglandin mukosa
merupakan salah satu factor defensive mukosa lambung yang amat penting. Selain menghambat
prostaglandin mukosa, aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid tertentu dapat merusak mukosa
secara topical. (Soeparman, 2001, hal 128)

4.    Manifestasi Klinis
Menurut Baughman, D, C & Hackley, J, C. Manifestasi klinis pada pasien dengan
gastritis adalah sebagai berikut :

a. Dapat terjadi ulserasi superficial dan mengarah pada hemoragi.


b. Rasa tak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual, dan anorexsia.
Mungkin terjadi muntah dan cegukan.
c. Beberapa pasien menunjukkan asimptomatik.
d. Dapat terjadi kolik dan diare jika makan yang mengiritasi tidak dimuntahkan, tetapi
malah mencapai usus.
e. Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu makan mungkin akan
hilang selama 1 sampai 3 hari.

5.    Komplikasi
a. Perdarahan saluran cerna bagian atas.
b. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbsi vitamin.

6.    Penatalaksanaan
Gastritis diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari alcohol dan
makanan sampai gejala berukurang. Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet mengandung
gizi dianjurkan. Bila gejal menetap, caira perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan
terjadi, maka penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragi
saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam
atau alkali, pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasian agen penyebab.

B.  Konsep Keluarga
1.      Pengertian keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian
dari keluarga, seperti yang dijelaskan oleh Friedmen dalam Suprajitno.

Keluarga adalah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar pernikahan antara orang dewasa yang
berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah
sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah
rumah, seperti yang dikemukakan oleh Sayekti dalam Suprajitno .

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau anaknya, atau ibu
dan anaknya . Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keluarga adalah :

a. Unit terkecil masyarakat


b. Terdiri atas dua orang atau lebih
c. Adanya ikatan perkawinan
d. Hidup dalam satu rumah tangga
e. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing

2.      Ciri-ciri keluarga

Menurut Effendi ciri-ciri kelurga yaitu :

a. Diikat dalam satu tali perkawinan


b. Ada hubungan darah
c. Ada ikatan bathin
d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
e. Ada pengambilan keputusan
f. Kerjasama diantara anggota keluarga
g. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
h. Tinggal dalam satu rumah

3.      Tipe keluarga

Menurut Suprajitno tipe keluarga :

a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang
diperoleh dari keturunannya atau adopsi
b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti dengan ditambah anggota
keluarga lain yang masih hubungan darah (kakek, nenek, paman, dan bibi)
c. Keluarga bentukan kembali (dyaic family) adalah keluarga baru yang terbentuk dari
pasangan yang telah cerai atai kehilangan pasangannya.
d. Orang tua tunggal (singgle parent family) adalah keluarga yang terdiri dari salah satu
orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau ditinggal pasangan
e. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmaried mother)
f. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah (the
single adult living alone)
g. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the nonmatrial hetesexual
cohabiting family)
h. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay and lesbian
family)

4.      Fungsi keluarga

Secara umum fungsi keluarga menurut friedman dalam Suprajitno adalah sebagai berikut :

a. Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mepersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan
orang lain. Fungsi ini di hubungkan untuk perkembangan individu dan psikososial
anggota keluarga.
b. Fungsi asosialisasi dan tempat untuk bersosialisasi (socialization and social placement
function) adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak berkehidupan sosial
sebelum meninggal rumah untuk berhubungan orang lain di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi (the economic function) adalah fungsi untuk mempertahankan
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu, meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
d. Fungsi perawatan / memelihara kesehatan (the healht care funcion) yaitu fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas
tinggi, fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.

5.      Tugas perkembangan keluarga

Menurut Duvall dalam Suprajitno (2004, hal 03), tugas perkembangan keluarga adalah :

a.    Keluarga baru menikah

1) Membina hubungan intim yang memuaskan


2) Membina hubungan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
3) Mendiskusikan rencana memiliki anak

b.    Keluarga dengan anak baru

1) Mempersiapkan menjadi orang tua


2) Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga, interaksi keluarga, hubungan
seksual dan kegiatan sosial
3) Mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangannya.

c.    Keluarga dengan anak usia pra sekolah

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga misal kebutuhan tempat tinggal, privasi dan aras
aman.
2) Membantu anak untuk bersosialisasi.
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga
harus terpenuhi.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik didalam maupun diluar keluarga (keluarga
lain dan lingkungan sekitar)
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (biasanya keluarga mempunyai
tingkat kerepotan yang tinggi).
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7) Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi tumbuh kembang anak.

d.    Keluarga dengan anak usia sekolah

1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan
lebih luas.
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota
keluarga.

e.    Keluarga dengan anak remaja

1) Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah
seorang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi.
2) Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.
4) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan keluarga.

f.     Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa

1) Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar.


2) Mempertahankan keintiman pasangan.
3) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.
4) Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah.

g.    Keluarga usai pertengahan

1) Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan.


2) Mempertahankan hubungan yang suasana kehidupan rumah yang serasi dan dengan
memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya.
3) Meningkatkan keakraban pasangan.

h.    Keluarga usia lanjut

1) Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling menyenangkan


pasangannya.
2) Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi : kehilangan pasangan, kekuatan
fisik dan penghasilan keluarga.
3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.
4) Melakukan life review masa lalu.

6.      Tugas keluarga di bidang kesehatan

Menurut Suprajitno (2004, hal 17), fungsi pemeliharaan kesehatan keluarga mempunyai
tugas di bidang kesehatan yang perlu di pahami dan dilakukan meliputi :

a. Mengenal masalah kesehatan keluarga


b. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarganya
c. Merawat keluaga yang mengalami gangguan kesehatan
d. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
e. Momidifikasikan lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
f. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitar bagi keluarga.

C.  Asuhan Keperawatan Keluarga


1.      Pengkajian Keperawatan
Menurut Effendy Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat
untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga
maupun sosial, yang merupakan sistem yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk
megatasinya. Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan keluarga adalah, seperti
yang dijelaskan oleh Effendy dan tambahan isi format pengkajian keluarga :

a. Data umum
Data umum, yaitu meliputi nama keluarga, alamat dan telepon, komposisi kleuarga
(dilengkapi dengan genogran keluarga), tipe keluarga, suku (dikaji data yang
berhubungan dengan suku kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan suku
seseorang atau keluarga), agama (dikaji tentang agama yang dianut), aktifitas rekreasi
keluarga (dikaji data tentang kebiasaan dan pendapatan keluarga), status ekonomi
keluarga (dikaji data tentang besarnya penghasilan atau pendapatan keluarga).
b.    Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1) Tahap perkembangan saat ini


Dikaji tentang tahap perkembangan tertinggi yang saat ini dicapai oleh keluarga.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini. Dikaji tentang maladaptif
dari tengah pertumbuhan dan perkembangan keluarga yang terpenuhi.
3) Riawayat kesehatan keluarga inti
Menjelaskan riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat kesehatan masing-masing anggota
keluarga, perhatian terhadap upaya dan pengalaman keluarga terhadap pelayanan
kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan, meliputi keluhan, berapa lama
sudah terjadi, apa upaya yang dilakukan untuk menanggulangi dan bagaimana hasilnya.
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Menjelaskan riwayat kesehatan diatas orang tentang riwayat penyakit keturunan, upaya
generasi tersebut tentang upaya peanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang di
pertahankan sampai saati ini.

c.    Lingkungan

1) Karakteristik rumah
Dikaji tentang ukuran rumah, jumlah kamar, ventilasi, sumber air, jumlah keliarga,
saluran pembuangan limbah, jamban keluarga, pembuangan sampah dan kandang ternak.
2) Karakteristik tentang komunikasi
Meliputi tentang jenis pekerjaan yang dominan dari tetangga diawali yang terdekat
dengan kleuarga.
3) Mobilitas keluarga
Bagaimana perpindahan tempat tinggal yang terjadi dalam keluarga.
4) Perkumpulan keluarga dan nteraksi dengan masyarakat meliputi data keefketifan
dalam berinteraksi dengan masyarakat.
5) Sistem pendukung keluarga
Meliputi tentang sumbe pendukung eperti orang tua, mertua, saudara, teman dan lain-
lain.
d.   Struktur keluarga

1) Pola komunikasi keluarga


Meliputi data tentang sifat komunikasi dalam keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga
Meliputi data tentang kemampuan komunikasi keluarga.
3) Struktur peran
Meliputi data tentang peran anggota keluarga misalnya, ayah berperan sebagai kepala
keluarga.
4) Nilai dan norma kebudayaan
Meliputi data tentang nilai dan aturan yang ada dalam keluarga.

e.    Fungsi keluarga

1) Fungsi efektif
Meliputi sikap dan perhatian masing-masing keluarga terhadap anggota keluarga yang
lain.
2) Fungsi sosialisasi
Meliputi bagaimana keluarga mengajarkan anak-anak untuk bersosialisasi dengan orang
lain.
3) Fungsi peran kesehatan
Menjelaskan kemampuan keluarga mengenai masalah kesehatan dan mengambil
keputusan terhadap masalah kesehatan atau manfaat fasilitas pelayanan kesehatan.

f.     Stresor dan koping keluarga

1)         Stresor jangka panjang dan pendek

Kekuatan keluarga memikirkan tentang penyakit yang terjadi pada keluarga.

2)         Kemapuan keluarga berespon terhadap masalah

3)         Strategi koping yang digunakan

Meliputi mekanisme pertanahan diri yang digunakan oleh keluarga jika mendapatkan
masalah/stressor.
4)         Strategi adaptasi dsifungsional

Meliputi data tentang mekanisme pertahanan diri (koping) keluarga yang maladaptif.

5)         Pemeriksaan fisik

Meliputi pemeriksaan head to toe untuk semua anggota keluarga baik sehat maupun yang sakit.

g.     Harapan keluarga

Meliputi tentang apa yang diharapkan keluarga dengan bantuan yang diberikan oleh perawat
keluarga.

h.     Tabel skoring, menurt Effendy (1998, hal 53)

Skala Prioritas Masalah Keperawatan

2.      Diagnosa Keperawatan
Menurut Seitawan dan Dermawan (2008, hal 40) diagnosa keperawatan adalah kumpulan
pernyataan, uraian dari hasil wawancara, pengamatan langsung, dan pengukuran dengan
menunjukkan status kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi, sampai masalah aktual.

Setelah mengumpulkan data dan menganalisa, maka diagnosa keperawatan keluarga yang
mungkin terjadi pada keluarga dengan masalah gastritis  menurut klasifikasi NANDA dapat
dirumuskan sebagai berikut :

a.    Nyeri akut/kronis

b.     Kerusakan mobilitas fisik

c.    Gangguan citra tubuh

d.   Gangguan pemenuhan nutrisi

e.    Kurang perawatan diri

f.     Kurang pengetahuan mengenai penyakit.


3.      Intervensi Keperawatan
Intervensi sebagai rencana tindakan perawat untuk kepentingan klien atau keluarga. Perencanaan
pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan standar yang mengacu pada penyebab,
selanjutnya merumuskan tindakan keperawatan yang berorientasi pada kriteria dan standar.
Hal penting dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan :

a.    Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah dan mempunyai  jangka waktu yang sesuai dengan
kondisi klien.

b.    Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat ukur dan diobservasi dengan pancaindra
perawat yang objektif.

c.    Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang dimiliki ketergantungan
dapat diminimalisasi.

4.      Implementasi
Implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Prinsip
yang mendasari implementasi keperawatan keluarga antara lain (Setaiwan dan Dermawan, 2008,
hal 47) :

a.    Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat.

b.    Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas masalah.

c.    Kekuatan-kekuatan kleuarga berupa finansial, motivasi dan sumber-sumber pendukung


lainnya jangan diabaikan.

d.   Pedokumentasian implementasi keperawatan keluarga janganlah terlupakan dengan


menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung jawab profesi.
5.      Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan keluarga. Eveluasi merupakan
tahapan yang menentukan apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang ditetapkan dalam tujuan
direncanakan keperawatan. Apabila setelah dilakukan evaluasi tujuan tidak tercapai maka ada
beberapa kemungkinan yang ditinjau kembali yaitu (Setiawan dan Dermawan, 2008, hal 47) :

a.    Tujuan tidak realistis.

b.    Tindakan keperawatan tidak tepat

c.    Faktor-faktor lingkungan yang tidak bisa diatasi.

Anda mungkin juga menyukai