Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

REAKSI ALERGI DAN OBAT

Dosen Pengajar :
Syamsidar,S.Kep

OLEH:
KELOMPOK 3

AL HAFISYAH IBNU HAMIDA GANNY


AVID SETIAWAN M. KUYO
JUMADI JAYA
MELISA MOHAMAD
NURLATIFAH ZAKARIA
RISKA ABDULLAH
WINDIAWATI LIMONU

KELAS : III C

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
PRODI DII KEPERAWATAN
T.A 2020-2021
ASKEP REAKSI OBAT DAN ALERGI

Pengkajian dilakukan pada Tn J.A usia 42 tahun dengan jenis


kelamin laki-laki, saat ini Tn.J.A bekerja sebagai buru bangunan, Tn J. A
beragama Islam , bertempat tinggal di Br. Kekeran Mengwi. Pasien dirawat
pada tanggal 2 Oktober 2020, pasien saat ini sudah kawin.
Saat ini pasien dirawat dengan diagnose Dermatitis Alergika, saat
dikaji keluhan yang dirasakan adalah pasien mengeluh sesaat setelah minum
obat Dumin yang dibelinya di apotek. Gatal dirasakan dibadan pasien. Gatal
dikatakan cukup berat sehingga pasien tidak bisa berhenti untuk menggaruk-
garuk badannya. Gatal juga disertai dengan munculnya bercak-bercak
kemerahan pada dada dan punggung pasien. Bercak kemerahan tersebut
muncul bersamaan dengan keluhan gatal. Pasien belum minum obat apapun
untuk meredakan keluhan gatalnya tersebut. pasien mengatakan awal masuk
rumah sakit karena gatal-gatal.
Saat dilakukan pengkajian riwayat kesehatan pasien awalnya pasien
mengeluh demam sejak 1 hari sebelum pemeriksaan. Pasien kemudian
membeli obat penurun panas denan Merk Dumin di apotek. Pada hari itu
pasien sempat minum Dumin tersebut sebanyak 2 kali yaitu pada pagi dan
malam hari, masing-maisng 1 tablet. Pasien mengatakan saat itu tidak
muncul gatal-gatal maupun bercak kemerahan. Keesokan harinya pada
tanggal 2 Oktober 2020 pasien kembali minum tablet Dumin pada pagi
harinyaa. Pasien mengatakan sesaat setelah minum Dumin tersebut
badannya terasa gatal dan timbul bercak-bercak kemerahan
Saat dilakukan pengkajian riwayat kesehatan masa lalu riwayat
keluhan serupa sebelumnya disangkal oleh pasien. Riwayat alergi obat
maupun makanan dikatakan tidak ada. Pasien mengatakan sebelumnya
belum pernh mengkonsumsi obat Dumin. Pasien tidak mengetahui apakah
sebelumnya pernah minum obat paracetamol atau tidak. Pasien mengatakan
saat sakit demam pasien biasanya minum obat biogesik. Pasien mengatakan
tidak pernah menderita penyakit yang menular ataupun dirawat di rumah
sakit.
Dikeluarga pasien dikatakan tidak ada yang pernah mengalami
keluhan serupa dengan pasien. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki
riwayat alergi obat maupun makanan, penyakit asma maupun sering bersin-
bersin dipagi hari
Saat dilakukan pemeriksaan fisik dalam hal ini tanda vital TD : 120/70
mmHg, Nadi : 84x/menit, Pernapasan : 20x/menit, Suhu : 38°C. pada
pemeriksaan kepala tidak ada nyeri tekan, tidak sakit kepala, tidak ada lesi.
Saat observasi wajah tampak simetris, konjutiva anemis, sclera ikterik, tidak
ada penglihatan yang kabur, tidak ada masalah pada pendengaran, hidung
normal, tidak terdapat keluhan ataupun gangguan pada tenggorokan dan
mulut, tidak ada pembesaran kelenjar leher.
Saat dilakukan pengkajian system kardiovaskuler pasien mengatakan
tidak ada nyeri dada, saat diinspeksi dada tampak ada bercak-bercak
kemerahan , kesadaran composmentis, tidak ada kelainan pada bibir, kuku
dan Capillary refill time, tangan dan kaki tidak ada edema, ictuscordis tidak
teraba, vena jugularis tidak teraba, saat diperkusi tidak ada pembesaran
jantung dan juga tidak ada murmur.
Saat dilakukan pengkajian pada system respirasi pasien tidak dapat
keluhan, saat di inspeksi tidak tampak sesak, tidak ada jejas, bentuk dada
normal, irama napas teratur, tidak ada retraksi otot pernapasan, saat di
perkusi tidak ada cairan, massa, atau udara, saat diauskultasi inspirasi dan
ekspirasi normal, tidak ada ronchi, wheezing ataupun rales, clubbing finger
normal.
Pada kegiatan sehari-hari (ADL), pola makan baik, frekuensi 3x1,
nafsu makan baik, tidak ada makanan pantangan, saat ditanya makanan yang
disukai pasien mengatakan tidak ada, pasien sehari menghabiskan 300cc air,
Saat dikaji pola istirahat dan tidur. Pasien mengatakan pola tidurnya
terganggu karena gatal-gatal yang cukup berat pada seluruh tubuhnya.
Saat dilakukan pengkajian pola interaksi social pasien merupakan
seorang pegawai swasta yang tinggal disebuah rumah kontrakan bersama
istri dan anaknya. Persepsi klien tentang penyakit yang diderita pasien
mengatakan semuanya baik-baik saja.

Tugas

1. Buat Klasifikasi data


2. Tentukan Diagnosa Keperawatan sebanyak mungkin disusun
berdasarkan prioritas
3. Tentukan Luaran dan intervensi Keperawatan dari 3 diagnosa utama
KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Pasien mengeluh gatal sejak tadi 1. Tanda-tanda vital :
pagi (sejak 1 jam sebelum TD : 120/70 mmhg
pemeriksaan) Nadi : 84 x /menit
2. Pasien mengatakan gatal R : 20 x / menit
dirasakan cukup berat. S : 38 °C
3. Pasien mengatakan demam sejak 2. Pasien tidak berhenti
satu hari sebelum pemeriksaan menggaruk-garuk badannya
4. Pasien mengatakan saat itu tidak 3. Terdapat bercak kemerahan
muncul gatal-gatal maupun disekitar dada dan punggung
bercak kemerahan
5. Pasien mengatakan keesokan
harinya sesaat setelah minum
Dumin tersebut badannya terasa
gatal dan timbul bercak-bercak
kemerahan
6. Pasien mengeluh sulit tidur
karena adanya gatal-gatal pada
tubuhnya
7. Pasien menggeluh tidak nyaman
akibat gatal-gatal pada tubuhnya

ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI DIAGNOSA


SUBJEKTIF/OBJEKTIF KEPERAWATAN

Ds : Obat-Obatan Gangguan Integritas


- Pasien mengeluh gatal Kulit
sejak tadi pagi (sejak 1
jam sebelum Masuk ketubuh
pemeriksaan)
- Pasien mengatakan
gatal dirasakan cukup Difagositosis
berat.

Do : Masuk ke sel Th dikelenjar


- Tanda-tanda vital : limfe
TD : 120/70 mmhg
Nadi : 84 x /menit
R : 20 x / menit Sel beta terangsang
S : 38 °C membentuk Ig E
- Pasien tidak berhenti
menggaruk-garuk
badannya Sel-sel reseptor Ig W (sel
- Terdapat bercak-bercak mast, basofil, eosinofil)
kemerahan disekitar mengikat IgE
dada dan punggung
Degrnulasi sel mast

Degranulasi mengeluarkan
berbagai mediator kimia

Histamin, brakinin,
Prostaglandin

Gejala Hipersensitivitas /
Alergi

Integument

Reaksi alergi

Masuk ke pembuluh darah


perifer

Urtikaria, pruritus

Gangguan Integritas
Kulit
Ds : Hipertermi
- Pasien mengatakan Obat-Obatan
demam sejak satu hari
sebelum pemeriksaan
Kelainan Hipersensitivitas
Do:
- Tanda-tanda vital :
TD : 120/70 mmhg Hipersensitivitas Tipe IV
Nadi : 84 x /menit
R : 20 x / menit
S : 38 °C Limfosit T tersintesisasi
- Terdapat bercak-bercak
kemerahan disekitar
dada dan punggung Pengaktifan sel T

Melepaskan Limfokin /
Sitotoksik

Penghancuran Sel-sel
Reaksi Peradangan

Hipertermi
Ds : Gangguan Rasa Aman
1. Pasien mengeluh tidak Alergi dan Nyaman
nyaman akibat gatal-
gatal pada tubuhnya
Do: Dermatitis
- Tanda-tanda vital :
TD : 120/70 mmhg
Nadi : 84 x /menit Pelepasan histamine
R : 20 x / menit
S : 38 °C
- Pasien mengeluh sulit Gatal dan
tidur karena adanya Ketidaknyamana
gatal-gatal pada
tubuhnya
-

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan Integritas Kulit berhubungan bahan kimia iritatif ditandai


dengan :
Ds :

- Pasien mengeluh gatal sejak tadi pagi (sejak 1 jam sebelum


pemeriksaan)
- Pasien mengatakan gatal dirasakan cukup berat.

Do :

- Pasien tidak berhenti menggaruk-garuk badannya


- Terdapat bercak-bercak kemerahan disekitar dada dan punggung

2. Hipertermi berhubungan dengan proses Penyakit


Ds :

- Pasien mengatakan demam sejak satu hari sebelum pemeriksaan

Do:

- Tanda-tanda vital :
TD : 120/70 mmhg
Nadi : 84 x /menit
R : 20 x / menit
S : 38 °C
- Terdapat bercak-bercak kemerahan disekitar dada dan punggung
3. Gangguan Rasa Aman dan Nyaman berhubungan dengan Gejala Penyakit
Ds :

- Pasien mengeluh tidak nyaman akibat gatal-gatal pada tubuhnya

Do:

- Tanda-tanda vital :
TD : 120/70 mmhg
Nadi : 84 x /menit
R : 20 x / menit
S : 38 °C
- Pasien mengeluh sulit tidur karena adanya gatal-gatal pada tubuhnya

SLKI DAN SIKI

NO DX TUJUAN & KH INTERVENSI


(SIKI)
1 Gangguan Tujuan : Setelah Perawatan integritas kulit
Integritas Kulit dilakukan tindakan
keperawatan selama Observasi
1X24 jam maka - Indentifikasi penyebab gangguan
Integritas kulit dan integritas kulit (mis. Perubahan
jaringan meningkat sirkulasi, perubahan status nutrisi,
dengan KH : penurunan kelembaban, suhu
- Kerusakan lapisan lingkungan ekstrem, penurunan
kulit menurun (5) mobilitas)
- Kemerahan
menurun (5) Terapeutik
- Suhu kulit - ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
membaik (5) baring
- Sensasi membaik - lakukan pemijatan pada area
(5) penonjolan tulang,jika perlu
- Tekstur membaik - bersihkan parineal dengan air
(5) hangat, terutama selama periode
diare
- gunakan produk berbahan
petrolium atau minyak pada kulit
kering
- gunakan produk berbahan ringan/
alami dan hipoalergik pada kukit
sensitif
- hindari produk berbahan dasar
alkohol pada kulit kering

Edukasi
- anjurkan menggunakan pelembab
(mis. Lotion,serum)
- anjurkan minum air yang cukup
- anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
- anjurkan meningkatkan asupan
buah dan sayur
- anjurkan menghindari terpapar
suhu ekstrem
- anjurkan menggunakan tabir surya
SPF minimal 30 saat berada diluar
rumah
- anjurkan mandi dan menggunakan
sabun secukupnya

2 Hipertermi Tujuan : Setelah Manajemen hipertermia


dilakukan tindakan
keperawatan selama Observasi
1X24 jam maka - identifikasi penyebab hipertermia
Termoregulasi (mis. Dehidrasi, terpapar
membaik dengan lingkungan panas, penggunaan
KH : inkubator)
- Kulit merah - monitor suhu tubuh
menurun (5) - monitor kadar elektrolit
- suhu tubuh - monitor haluaran urine
membaik (5) - monitor komplikasi akibat
- suhu kulit hipertermia
membaik (5)
Terapeutik
- sediakan lingkungan yang dingin
- longgarkan atau lepaskan pakaian
- -basahi dan kipasi permukaan
tubuh
- berikan cairan oral
- ganti linen setiap hari atau lebih
sering jika mengalami
hiperhidrosis (keringat berlebihan)
- lakukan pendinginan
eksternal(mis. Selimut hipotermia
atau kompres dingin pada dahi,
leher,dada,abdomen,aksila)
- hindari pemberian antiseptik atau
aspirin
- berikan oksigen,jika perlu

Edukasi
- anjurkan tirah baring

Kolaborasi
- kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
3 GAngguan Rasa Tujuan : Setelah Pemberian obat
Aman dan dilakukan tindakan
Nyaman keperawatan selama Observasi
1X24 jam maka - identifikasi kemungkinan alergi,
Status kenyamanan interaksi, dan kontraindikasi obat
meningkat dengan - verifikasi order obat sesuai dengan
KH : indikasi
- Perawatan sesuai - periksa tanggal kadaluwarsa obat
kebutuhan - monitor tanda dan vital dan nilai
meningkat (5) laboratorium sebelum pemberian
- Rileks meningkat obat,jika perlu
(5) - monitor efek terapeutik obat
- keluhan tidak - monitor efek samping, toksisitas,
nyaman menurun dan interaksi obat
(5)
- Gelisah menurun Terapeutik
(5) - perhatika prosedur pemberian
- Gatal menurun (5) obat yang aman dan akurat-
- Postur tubuh hindari interupsi saat
membaik (5) mempersiapkan, memperivikasi,
atau mengelola obat
- lakukan prinsip enam benar
(pasien,obat,dosis,rute,waktu,doku
mentasi)
- perhatikan jadwal pemberian obat
jenis hiptonik,narkotika dan
antibiotik
- hindari pemberian obat yang tidak
diberi label dengan benar
- buang obat yang tidak terpakai
atau kadaluwarsa
- fasilitasi minum obat
- tandatangani pemberian narkotika,
sesuai protokol
- dokumentasi pemberian obat dan
respons terhadap obat

Edukasi
- jelaskan jenis obat,alasan
pemberian , tidakan yang
diharapkan, dan efek samping
sebelum pemberian
- -jelaskan faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan
efektifitas obat

Anda mungkin juga menyukai