Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ANALISIS MATRIKULASI ADM PUBLIK

Nama : Mike Nurjana


NIM : 11870523677
Lokal : Administrasi Negara V D
Matkul : Etika Administrasi Publik
Dosen : Weni Puji Hatuti, S.Sos,M.Kp

I. Administrasi Publik Adalah


1. Fungsi dari pembuatan keputusan, perancangan ,perumusan tujuan dan sasaran,
penggalangan kerjasama dengan DPR dan organisasi-2 kemasyarakatan untuk
memperoleh dukungan rakyat dan dana bagi program pemerintah,
pemantapan/perubahan organisasi, pengerahan dan pengawasan pegawai,
kepemimpinan, komunikasi, pengendalian dll fungsi yg dijalankan lembaga eksekutif
dan lembaga pemerintahan lainnya
2. Usaha kelompok yang bersifat kooperatif yang diselenggarakan dalam satu
lingkungan publik, Mempunyai peranan penting dalam formulasi kebijakan publik &
merupakan bagian dari proses politik (F.A. Nigro)
3. Organisasi dan manajemen dari manusia dan benda guna mencapai tujuan pemerintah.
Suatu seni dan ilmu tentang manajemen yang dipergunakan untuk mengatur urusan
negara(Dwight Waldo)

II. Peranan administrasi publik:


 Sebagai stabilisator masyarakat yaitu memberikan aturan, patokan atau batasan serta
arahan dalam melaksanakan prilaku sehari-hari
 Perubahan sosial yaitu mempercepat terjadinya perubahan sosial dilingkungan
masyarakat
 Kunci menuju masyarakat modren atau maju

III. Kekhususan administrasi publik/negara

Kehadirannya tidak bisa dihindari ,Mengharapkan kepatuhan,Mempunyai prioritas,


Mempunyai ukuran yang tidak terbatas, Manajemen puncaknya adalah politik,
Penampilan sulit diukur, Lebih banyak harapan diletakkan padanya

IV. Identifikasi administrasi publik/ negara

Administrasi public memiliki ciri-ciri sebagai berikut: sebagai administrasi


pemerintah, termasuk organisasi public, sikap administrasi nya jelas di aplikasikan,
prosesnya bersifat khusus dan aspek-aspeknya mengarah untuk kepentingan public.
V. Administrasi negara dan administrasi swasta

Administarsi negara berprioritas pada pelayanan masyarakata, kejasama, keadilan atau


memberikan pelayanan secara sama, tidak memihak dalam pertentangan masyarakat.
sedangkan administrasi swasta berfokus pada keuntungan atau laba

VI. Ilmu administrasi publik/negara

 Paradigma ( paradigm )

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah
laku

 Pendekatan ( approach )

dilihat dari satu totalitas yang berhubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi
apabila satu bagian yang macet maka yang lain akan terprngar

 Mashab ( school of thought )

Mazhab adalah penggolongan suatu hukum atau aturan setingkat

 Teori ( theory )

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena
alamiah

VII. Pendekatan administrasi publik/negara


1. Robert Presthus
 Pendekatan Institusional adalah suatu subjek masalah yang mencakup peraturan,
prosedur dan organisasi formal pemerintahan. Pendekatan ini memakai alat-alat
ahli hukum dan sejarah untuk menjelaskan batas-batas pada perilaku politik
maupun efektifitas demokratis
 Pendekatan Struktural adalah suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu
fakta yang sasarannya tidak hanya ditujukan kepada salah satu unsur sebagai
individu yang berdiri sendiri di luar kesatuannya, melainkan ditujukan pula
kepada hubungan antar unsurnya
 Pendekatan Behavioral adalah pendekatan yang menekankan pada dimensi pada
kognitif individu dan menawarkan berbagai metode yang berorientasi pada
tindakan (action-oriented) untuk membantu mengambil langkah yang jelas dalam
megubah tingkah laku
2. J. C Buechner.
 Tradisional (dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu pengaruh ilmu politik, pandangan
rasonal, dan gerakan manajemen ilmiah).
 Behavioral (lebih memusatkan pada tingkah laku seseorang dalam berorganisasi).
 Desisional (bertujuan mempermudah informasi sehingga keputusan dapat
diambil).
 Ekologis
3. C. L Sharma.
 Proses administrasi (administras sebagai suatu proses kerja dimulai dari analis
logis yang kemudian diidentifikasi dan diorganisasikan).
 Empiris (pendeatan yang dimulai dari pengalaman administretor terdahulu yang
suskes).
 Prilaku manusia (merupakan pendekatan administrasi yag pada intinya manusia
sebagai motor utama penggerak administrasi).
 Sistem sosial (administrasi sangat berpengaruh pada sistem sosial, maka
administrasi harus beradaptasi).
 Matematik (suatu proses logika yang dapat dinyatakan dalam terminologi simbol-
simbol matematika).
 Pembuatan keputusan (keputusan adalah fungsi nyata dari administrasi negara)

VIII. Teori administrasi publik/ negara


1. W.L. Morrow :
 Teori deskriptif, yaitu teori yang menggambarkan sesuatu yang nyata terjadi
dalam organisasi dan memberikan postulat mengenai factor yang mendorong
orang berperilaku. contohnya: UUD, UU, PERPU, PERPRES, PERDA, ADART,
DLL.
 Teori perspektif, teori yang menggambarkan perubahan-perubahan dalam arah
kebijakan publik dengan mengeksploitasi kehlian birokrasi, penekanan teori ini
adalah untuk melakukan pembaharuan, koreksi dan memperbaiki proses
pemerintahan. contohnya: adanya BPK, kemenpan RB, DLL.
 Teori normative, teori yang mempersoalkan masalah peranan birokrasi. Apakah
peranan tersebut dipandang dalam pengembangan kebijakan dan pembangunan
politik, atau peranan birokrasi seharusnya dimantapkan, diperluas atau
dibatasi.contohnya:
 Teori asumtif, yakni teori yang memusatkan perhatiannya pada usaha-usaha
untuk memperbaiki praktik administrasi. contohnya: adanya kemenpan RB, DLL.
 Teori instrumental, adalah teori yang bermaksud untuk melakukan
konseptualisasi mengenai cara-cara untuk memperbaiki teknik manajemen
dengan menekankan alat, teknik, dan peluang sehingga dapat dibuat sasaran
kebijakan secara lebih realistis. contohnya: RUPS, rapat koordinasi, DLL.
2. S.P. Robbins
 Teori Hubungan Manusia
 Teori Pengambilan Keputusan
 Teori Perilaku
 Teori Sistem
 Teori Kontingensi
3. S.K. Bailey
 Teori Deskriptif Eksplanatori
 Teori Normatif
 Teori Asumtif
 Teori Instrumental
IX. Mashab teori admnistrasi negara/publik.

1. C. L Sharma.
 Proses administrasi
 Empirik
 Prilaku manusia
 Sistem sosial
 Pembuatan keputusan
 Matematik.
2. G. E Caiden.
 Proses administrasi
 Empirik
 Prilaku manusia
 Sistem sosial
 Pembuatan keputusan.
 Matematik
 Analisis birokrasi
 Integrasi

X. Paradigma administrasi publik.

1. Dikotomi politik-administrasi (1900-1927).


Paradigma ini dimulai oleh woodrow wilsondan Frank Goodnowuntuk memisahkan
antara politik dan administrasi. Pemisahan ini merupakan alasan karna administrasi di
amerika serikat masih dipenuhi dengan sistem spoils dan sistem patronase antara
dalam perekrutan para pegawai negri sipil.
2. Prinsip-prinsip administrasi (1927-1937).
Pada fase ini administrasi di warnai oleh berbagai macam kontribusi dari bidang-
bidang lain seperti industri dan manajemen industri dan manajemen berbagsi bidang i
nilah yang membawa dampak besar pada timbulnya prinsip-prinsip admonistrasi yang
menjadi fokus kajian administrasi.
3. Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-1970).
Paradigma administrasi publik ini di hiasi oleh berbagai pandangan politik bahkan
para pakar berusaha memperbaharui definisi fokus dari administrasi publik yang
disebut dengan govermental bueaurcacy.penulisan-penuisa iliah dalam administrasi
publik banyak kedalam kajian-kajian ilmu politik.
4. Administrasi neara sebagai imu admininistrasi (1956-1970).
Pada paradigma ini, ilmu administrasi pubik mendapatkan bantuan kembali dari adik
mudanya yaitu imu manajemen. Berbagai ilmu manajemen mulai ditawarkan dalam
ilmu adinistrasi publik seperti manajemen kepemimpinan, motivasi, pemasaran,
auditing, dll.
5. Administrasi negara sebagai adminisreasi negara ( 1970- sekarang).
Administrasi negara lebih berfokus kepada ranah ilmu kebijaksanaan dsn cara
pengukuran dari hasil-hasil kebijaksanaan yang telah dibuat aspek perhatian ini dapat
dianggap sebagai mata rantai yang menghubungkan antara fokus dan lokus
administrasi negara.

XI. Perkembangan paradigma administrasi publik.

1. Administrasi negara klasik ( old public administration/OPA ).


Paradigma ini merupakan paradigma yang dikembangkan pada awal kelahiran ilmu
administrasi negara tokuhnya adalah Woodrow Wilson dalam bukunya “the study of
administrarion “ ia berpendapat bahwa problem utaay ang duhadap pemerintah
eksekutif adalah rendahnya kapasitas administrasi. Teori lain yang berkembang
adalah analisis birokrasi dari mark weber yang mengemukakan ciri-ciri birokrasi yang
meliputi hirarki kewenangan, seleksi yang berdasarkan merit system, aturan dan
regulasi perumusan prosedur dan tanggungjawab kantor, dan sebagainya.
2. Administrasi negara baru ( new public administration/NPA ).
Pada dasarnya paradigma ini mengkritis pardigma administrasi lama atau klasik yang
terlalu menekankan pada parameter ekonomi. Menurut prradigma NPA kinerja
administrasi publik tidak hanya dinilai dari segi ekonomi, efisiensi, dan efektifitas.
Fokus dari NPA meliputi usaha untuk membuat organisasi publik mampu
mewujudkan niai-nilai kemanusiaan secara maksimal yang dilaksanakan dengan
pengembangan sistem desentralisasi oleh organisasi yang demokratis yang
responsifdan partisiatif, serta dapat memberian pelayanan publik yang merata.

XII. Administrasi Publik Vs Manajemen Publik

Administrasi Publik Berfokus Pada Proses,Prosedur Dan Ketepatan,


Sedangkan Manajemen Publik Melibatkan Lebih Banyak Hal Lagi.Manajer Publik
Fokus Pada Mencapai Hasil Dan Bertanggung Jawab Untuk Melakukannya

XIII. Manajemen publik

Fokus pada pencapaian hasil, Tanggungjawab personal manajer lebih


dikedepankan,Struktur organisasi lebih fleksibel, Indikator ukuran kinerja lebih
diperjelas, Program evaluasi dilakukan secara sistematik

XIV. Point manajemen publik (hood)

Profesional manajemen: akuntabilitas, tugas dan tanggungjawab jelas, Standar


& ukuran kinerja jelas, Orientasi pada hasil bukan hanya prosedur, Dis-agregasi unit
(otonomi), Competitiveness (tender, kontrak kerja), Gaya manajemen privat, Disiplin
dan efisiensi

XV. Npm = Reinventing Government/Bureaucracy


 Pemerintahan harus bersifat sebagai katalis (mampu memisahkan sebagai
pengarah dengan pelaksana)
 Pemerintahan milik Masyarakat (mengalihkan wewenang kontrol kepada
masyarakat)
 Pemerintahan bersifat Kompetitif (persaingan didasarkan pada kinerja dan harga)
 Pemerintahan berorientasi Misi (melakukan deregulasi internal, menghapus
peraturan tidak efektif dan menyederhanakan sistem administratif)
 Pemerintahan berorientasi pada Hasil (mengubah fokus dari input menjadi
akuntabilitas pada keluaran/hasil)
 Pemerintahan berorientasi Pelanggan (memperlakukan masyarakat yg dilayani
sebagai pelanggan)
 Pemerintahan Wirausaha (peningkatan sumber ekonomi berbasis kinerja)
 Pemerintahan Antisipatif
 Pemerintahan Desentralisasi
 Pemerintahan berorientasi Pasar

XVI. Perkembangan paradigma manajemen publik


 Era Birokrasi Klasik : Economis man Model Penilaian kinerja sbg alat manipulasi
(Model “Tell and Sell ”)
 Era Human relations : Social man Model, Penilaian Kinerja sbg alat mendengar
keluhan (Model “Tell and Listen ”)
 Era New Public Management : Public Service Orientation, Penilaian Kinerja dgn
tolok ukur Good Governance
XVII. Paradigma NPM

 Fokus pd bagaimana mentransformasikan model manajemen swasta ke dalam


organisasi publik ;

 mengembangkan inisiatif pengaturan sistem seperti deregulasi, privatisasi, kontrak


manajemen, dll (Kooiman; Ferlii,et al) ;

 Mengetengahkan model ideal Public Service Orientation

XVIII.New pablik serivice


Lebih fokus pada kualitas pelayanan
Orientasi pada pelanggan
Lebih peduli pada suara pelanggan
Menekankan konsep Citizenship
Pergeseran kekuasaan lebih kepada institusi lokal sebagai representasi public
Pergeseran dari bentuk2 pelayanan rutin menuju ke pertumbuhan pembelajaran
masyarakat
 Menekankan pada partisipasi dan akuntabilitas

XIX. Paradigma governance


 Muncul sbg bentuk kekecewaan thd konsep government dan menyempurnakan
konsep NPM;

 Menjamin adanya proses kesejajaran, kesamaan, kohesi, dan keseimbangan peran,


adanya saling kontrol yang dilakukan oleh 3 komponen yaitu: pemerintah, rakyat, dan
sektor swasta.

Anda mungkin juga menyukai