Data Subjektif
- Keluarga mengatakan menemukan klien tidak sadarkan diri di kamar mandi dengan
posisi telungkup jam 6.05 kemudian dibawa ke rumah sakit jam 06.30.
- Keluarga mengatakan klien mempunyai riwayat hipertensi dan tadi malam mengeluh
kepalanya pusing.
Data Objektif :
- SpO2 99 % (terpasang O2 nasal kanul 4 lpm).
- TD 230/100 mmHg.
- HR 90 kali/menit.
- RR 19 x/menit regular.
- GCS 5 (E1M3V1).
- Tingkat kesadaran koma.
- Tampak jejas pada kepala bagian oksipital sinistra dengan diameter 3 cm.
- Capilary refill ekstremitas bawah 3 detik, ekstremitas atas < 2 detik.
- Pupil anisokor dengan diameter 5 mm/3 mm.
- Hasil CT Scan kepala tanpa kontras : perdarahan luas pada daerah pons sinistra.
Masalah Keperawatan :
1. Risiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan hipertensi, aneurisma serebri.
Rencana Tindakan yang akan di lakukan :
Cerebral Perfusion Promotion
1. Identifikasi faktor penyebab penurunan kesadaran.
2. Monitor status neurologis.
3. Pantau adanya tanda-tanda penurunan perfusi serebral: GCS, memori, bahasa, respon
pupil dll.
4. Evaluasi pupil, batasan dan proporsinya terhadap cahaya.
5. Monitor TTV, MAP, dan saturasi oksigen klien.
6. Monitor input dan output klien.
Oxygen Therapy
7. Berikan oksigen sesuai keperluan.
8. Monitor adanya oxygen induced-hypoventilation.
9. Monitor adanya toksisitas oksigen dan atelektasis.
Intracranial Pressure Monitoring
10. Pertahankan posisi tirah baring pada posisi kepala 15-30o (elevasi kepala)
11. Pantau adanya tanda-tanda peningkatan TIK.
Tindakan yang di lakukan oleh perawat : Mengobservasi tanda vital dan pemberian O2
1. Membuka jalan napas dengan jaw thrust dan kontrol servikal.
Respon :
S:-
O : Jalan napas klien terbuka, area servikal terfiksasi
2. Memasang OPA (oropharingeal airway).
Respon :
S: -
O: Terdapat reflek batuk, OPA telah terpasang untuk mempertahankan lidah, tidak
terdengar snoring.
3. Memasang O2 nasal kanul sebanyak 4 lpm.
Respon :
S: -
O: O2 nasal kanul 4 lpm terpasang, saturasi O2 klien 99%
4. Memposisikan pasien tirah baring pada posisi kepala 30o
Respon :
S:-
O : pasien dalam posisi tirah baring dengan posisi kepala elevasi 30o
5. Memonitor akral, saturasi oksigen dan TTV serta MAP klien (memasang bedside
monitor dan oxymetri).
Respon :
S: -
O: Akral hangat, saturasi O2 99%, TD 230/100 mmHg, HR 110 x/menit, t 36,6o C, RR
18 x/menit, MAP 143
6. Memonitor status pernapasan klien.
Respon :
S: -
O: RR klien 18 x/menit, Aus: ronkhi basah halus pada kedua apeks paru
7. Memasang infus Infumal 20 tpm.
Respon :
S: -
O: Infus terpasang, satu kali tusukan tanpa terjadi flebitis dan hematom
8. Memonitor reflek pupil, status GCS, kekuatan otot, dan status neurologis klien.
Respon :
S:-
2 1
O: Pupil anisokhor 5/3, reflek cahaya (-), kekuatan otot / , GCS klien E1M3V1= 5
2 1
9. Memantau adanya tanda-tanda peningkatan TIK.
Respon :
S: -
O: Tidak terdapat adanya muntah proyektil, GCS klien 5 = E1M3V1, nyeri kepala
tidak dapat dikaji.
10. Memasang folley catheter
Respon :
S: -
O: Folley catheter terpasang, urine keluar 300 cc, warna kuning jernih
11. Memasang NGT.
Respon :
S: -
O: NGT dua kali masuk ke paru-paru, pada percobaan ketiga NGT berhasil masuk ke
dalam lambung, cairan lambung yang keluar berwarna kuning kecoklatan.
12. Mengatur kembali posisi pasien tirah baring pada posisi kepala 30o
Respon :
S:-
O : pasien dalam posisi tirah baring dengan posisi kepala elevasi 30o
Evaluasi Keperawatan :
S:-
O:
- Status kesadaran klien koma dengan GCS E1M3V1
- Saturasi oksigen 99%
- TD 230/100 mmHg, HR 112 x/menit, t 36,6o C, RR 18 x/menit, MAP 140
- Ronkhi basah halus pada kedua apeks paru berkurang, tidak terdapat bunyi snoring dan
gurgling
- Terdapat reflek batuk
1−1−1−1 2−2−2−2
- Pupil anisokhor 5/3, reflek cahaya (-), kekuatan otot /
1−1−1−1 2−2−2−2
A:
Masalah teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan diruang rawat inap
- Motivasi keluarga untuk perawatan non ICU atau rawat inap.
- Monitor status neurologis.
- Pantau adanya tanda-tanda penurunan perfusi serebral: GCS, memori, bahasa, respon
pupil dll.
- Evaluasi pupil, batasan dan proporsinya terhadap cahaya.
- Monitor TTV, MAP, dan saturasi oksigen klien.
- Monitor intake dan output klien.
- Pertahankan pemberian oksigen sesuai keperluan.
- Monitor adanya oxygen induced-hypoventilation.
- Monitor adanya toksisitas oksigen dan atelektasis.
- Pertahankan posisi tirah baring pada posisi kepala 15-30o.
- Pantau adanya tanda-tanda peningkatan TIK.