Anda di halaman 1dari 2

Berpetualang ke Negeri Gaib

SMPN 1 Taman Asri mengadakan Study Tour ke Museum dan setiap siswa wajib
mencatat pelajaran yang ia dapatkan untuk dikumpulkan kepada bapak ibu guru sebagai hasil
laporan pembelajaran. Inka, Mentari, dan Melati bersama – sama menyusuri ruanagan di
museum. Pada suatu ruangan museum tersebut terdapat lukisan ratu yang sangat cantik, Inka
mendapatkan ide “Mentari, Melati bagaimana kalau kita mengamati dan menulis tentang lukisan
ratu ini”. “Wah ide bagus itu Inka” metari mejawab dan melati menjawab dengan setuju.

Setelah mereka menentukan bahwa lukisan ratu tersebut sebagai objek yang mereka
amati, mereka tau ratu yang ada dalam lukisan tersebut adalah Ratu Shina yang merupakan ratu
pada Kerajaan Kalingga. Dan tiba-tiba bumi bergetar dan lukisan itu tampak seolah-olah
bergerak dan matanya ratu itu mengelurkan cahaya yang sangat mendesak. Tiba-tiba ketiga anak
itu berada pada kerajaan yang sangat megah dan mereka sangat kebingungan “Wah…indah
sekali”. Ketiga anak itu berkata sambil melihat istana tersebut.

Inka dan Mentari melihat sekantung karung emas yang diletakkan begitu saja disekitar
kerajaan tidak ada masyarakat yang mengambil emas sebatangpun dari karung tersebut walaupun
banyak orang yang berlalu lalang dan tidak mengambil karung tersebut. “Wah… ayo kita ambil
karung emas itu, sayang tidak bisa mengambilnya”. Ucap Inka dengan senang hatinya. “ayo
sayang rezeki kok ditolak”ucap mentari menjawab Inka. Melati pun menegur “jangan itu kan
bukan milik kita,nanti kita pasti akan dihukum karena kita mengambilnya”.

Seakan mereka akan mengambil emas tersebut mereka bertiga melihat seorang lelaki
muda yang mengambil karung emas tersebut yang berpenampilan seperti bangsa kerajaan ketika
kerajaan suasana sepi. Berita hilangnya emas itu terdengar oleh ratu, dan disana ada seorang
saksi prajurit yang melihat ada tiga anak dan melihat pangeran lalu disampaikan pada ratu.

Seketika ketiga anak itu ditangkap oleh prajurit. “lepaskan kami, lepaskan kami, kami
tidak bersalah”. Ketiga anak itu berteriak . “sudah ikut saja kalian bertiga dipanggil oleh Baginda
Ratu Shina karena telah mencuri emas tersebut”. “Tapi kami tidak mengambilnya” Inka berkata.
Sesampainya disana ratu bertanya dan disana sudah ada pangeran yang tak melainkan putra
mahkota yang tadi dilihat Inka, Mentari, dan Melati yang telah mengambilnya. “siapa diantara
kalian berempat yang telah mengambilnya”. “bukan aku ibunda, tidak mungkin aku ini tega
melakukan hal keji itu”. Pangeran mengelak. “ooo… ternyata kamu pangeran, lalu mengapa kau
mengambil emas itu” Mentari berkata. “betul itu ratu kami melihat pangeran yang
mengambilnya”. Inka dan Mentari berkata. “Benarkah itu pangeran” ratu bertanya pada
pangeran. Namun pangeran terdiam, lalu ada seorang dahyang masuk dan berkata “iya benar
yang dikatakan ketiga anak itu ratu, saya sendiri melihatnya dan saya berani bersumpah”.

Lalu sang ratu pun menghukum anaknya walaupun ia anaknya sendiri, namun ratu tetap
adil dan menjatuhkan hukuman memotong tangan anaknya karena telah mengambil emas
tersebut selang beberapa saat tiba-tiba mereka telah kembali ke museum tersebut dan mereka
sangat senang karena tidak di hukum dan mendapatakan banyak pengalaman, lalu mereka
memutuskan bahwa pengalaman yang mereka alami dan keadilan yang di berikan ratu Shina
akan mereka tulis sebagao hasil laporan pengamatan yang akan kumpulkan.

Anda mungkin juga menyukai