Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Minat Berorganisasi

1. Pengertian Minat Berorganisasi

Minat ialah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian individu

pada suatu objek tertentu seperti pekerjaan,pelajaran benda dan orang,minat

berhubungan dengan aspek kognitif, afektif dan motorif dan merupakan sumber

motivasi untuk melakukan apa yang di inginkan, Minat berhubungan dengan sesuatu

yang menguntungkan dan dapet menimbulkan kepuasan bagi diri nya (Jahya 2011)

Minat adalah Rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau

aktivitas,tampa ada yang menyuruh minat pada dasarnya penerimaan akan sesuatu

hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri semakin kuat atau dekat

hubungan tersebut, semakin besar minat nya,Minat berhubungan gaya gerak yang

mendorong Seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan benda, kegiatan,dan

pengalaman yang di rangsang oleh kegiatan itu sendiri( Djaali 2014 ).

Organisasi Menurut Manullang(dalam Ningsih dan Kusmayadi, (2008)

menjelaskan organisasi secara dinamis(pengorganisasian) adalah suatu tahap

penentuan dan penyerahan tugas yang akan dilakukan, pembatalan tugas-tugas atau

tanggung jawab serta wewenang danpenetapan hubungan-hubungan antara unsur-

unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama-sama

seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan Manusia sebagai makhluk sosial yang

sering berkumpul dalam kelompok kelompok,seperti keluarga, pendidikan, dan

9
kelompok sosial. Setiap kelompok dimana manusia ikut sebagai anggota di dalamnya

pasti mempunyai standar sendiri. Perilaku dalam organisasi adalah sebuah keterkaitan

antara individu,organisasi dan kelompok. Jadi perilaku individu dalam organisasi

akan sangat berkaitan dengan individu lain yang juga bersinggungan dengan

organisasi.Minat berorganisasi dengan kata lain dapat diartikan sebagai

suatuketertarikan seseorang dalam bertingkah laku yang difokuskan untuk

memperhatikan suatu objek atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan

perkumpulan (berorganisasi) dan didorong oleh kesenangan yang kuat didasarkan

pada dorongan yang timbul dari dalam diri.

2. Aspek-Aspek Minat Berorganisasi

Menurut Crow and Crow (2005), ada beberapa aspek-aspek yang

mempengaruhi minat berorganisasi antara lain:

a. Dorongan dari dalam diri

Merupakan dimana minat itu didahului oleh pengetahuan daninformasi mengenai

objek yang dituju oleh minat tersebut yang kemudian mendorong rasa ingin tahu

seseorang dalam menghasilkan sesuatu yangbaru dan lebih menantang atas dasar

kebutuhan dari dalam diri seseorang Minat berarti kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang didasari rasa

keingintahuan.

10
b. Motif sosial

Merupakan komponen yang mengandung unsur kehendak kecenderungan untuk

melakukan sesuatu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan atau hasrat untuk

melakukan suatu aktivitas dalam memenuhi dorongan kebutuhannya, yaitu kebutuhan

untuk diakui atau mendapatkan penghargaan dari lingkungannya.

c. Reaksi emosional

Merupakan komponen yang berkaitan dengan unsur emosi(perasaan) karena

dalam pengalaman minat itu disertai dengan perasaanpuas (biasanya perasaan

senang). Minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang

melakukan kegiatan tertentu yang spesifik.Motivasi adalah sumber untuk

mempertahankan minat terhadap kegiatan yang menjadikan kegiatan sangat

menyenangkan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga

aspekdalam minat berorganisasi yaitu dorongan dari dalam diri, motif sosial, dan

reaksiemosional. Dorongan dari dalam diri berkaitan dengan pengetahuan dan

informasi mengenai objek yang dituju oleh minat. Motif sosial yang berkaitan

dengankecenderungan untuk melakukan sesuatu yang diwujudkan dalam bentuk

kemauan. Sedangkan reaksi emosional berkaitan dengan unsur emosi (perasaan)

karena dalam pengalaman minat itu disertai dengan perasaan puas.

11
Menurut jefkins (1996) minat merupakan salah satu dari beberapa segi

tingkah laku yang memiliki beberapa aspek, di antara nya adalah perhatian,

ketertarikan, keinginan, keyakinan, dan tindakan yang akan di jelaskan sebagai

berikut.

1, perhatian

Perhatian merupakan pemusatan dari individu pada sutu atau lebih objek yang

menurut individu tersebut menarik.

2, ketertarikan

Rasa ketertarikan merupakan bentuk adanya perhatian seseorang mengenai

segala sesuatu yang berkaitan dengan objek tersebut.

3, keinginan

Keinginan merupakan dorongan untuk mengetahui secara lebih mendalam dan

melakukan kegiatan yang berkaitan dengan objek tersebut.

4, Keyakinan

Keyakinan muncul setelah individu mempunyai informasi yang cukup

terhadap susuatu objek sehingga merasa yakin bahwa hal yang berhubungan dengan

objek tersebut layak dilakukan dan akan memberikan kepuasan.

5, Tindakan

Keyakinan yang cukup kuat pada individu untuk mengikuti apa yang menjadi

keinginan nya, maka individu membuat sesuatu keputusan yang kemudian

diwujudkan melalui prilaku yang di harapkan.

12
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Organisasi

Menurut Rahmat (2018) ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi

minat berorganisasi yang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal, yaitu :

a. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu yang terdiri

dari faktor bawaan dan faktor kepribadian.

1) Faktor bawaan (Genetik)

Faktor bawaan merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam

minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua

kepada anak dalam segala potensi melaluifisik maupun psikis yang dimiliki individu

sebagai pewarisan dari orangtuanya.

2) Faktor kepribadian

Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologi ketika perkembangan potensi anak

tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal iniakan membantu anak dalam

membentuk konsep, serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan

bakatnya.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diriindividu seperti

lingkungan. Faktor lingkungan merupakan berbagai haluntuk mendukung

pengembangan minat dan bakat. Faktor lingkungan terdiri dari lingkungan keluarga,

13
lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial, lingkungan sosial yang di maksud ialah

lingkungan Teman Sebaya.

1) Lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan awal tempat individu belajar dan

latihan. Lingkungan keluarga juga merupakan tempatindividu memperoleh

pengalaman karena keluarga merupakanlingkungan pertama dan paling penting bagi

individu.

2) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial merupakan suatu lingkungan yang berhubungan dengan

kehidupan masyarakat. Di lingkungan sosial inilah, individualkan mengaktualisasikan

minat dan bakatnya dalam masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi minat

berorganisasi yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor

bawaan dan faktor kepribadian, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan

keluarga dan lingkungan sosial lingkungan sosial yang di maksud ialah lingkungan

teman sebaya. Dari beberapa faktor tersebut, peneliti ingin meneliti salah satu faktor

yang mempengaruhi minat berorganisasi yaitu faktor Teman Sebaya.

14
B. Dukungan Sosial Teman Sebaya

1. Pengertian Dukungan Teman Sebaya

Myes (2012) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah suatu bentuk

perhatian, penghargaan, semangat, penerimaan, dicintai dan bahwa orang lain

bersedia memberikan perhatian dan keamanan. Dukungan sosial terdiri dari dukungan

keluarga, dukungan teman sebaya dan dukungan lingkungan.

Hurlock (2011) dukungan sosial dari teman sebaya yaitu dalam bentuk

merasakan perasaan yang sama yang membuat hubungan saling mengerti dari

masalah lain, saling member nasihat satu sama lain, simpati, yang bukan dari orang

tuanya.

Santrock (2007) berpendapat bahwa teman sebaya didefinisikan sebagai individu

dengan usia atau tingkat kematangan yang sama.

Selanjutnya dijelaskan oleh Santrock (2007) salah satu yang paling penting

dari teman sebaya adalah sebagai penyedia sumber informasi di luar keluarga tentang

kehidupan seperti menerima umpan balik tentang kemampuan mereka dan belajar

tentang apa yang mereka lakukan tidak baik, baik, atau lebih baik dari pada teman-

teman mereka.

Menurut Feldman (dalam Sari, P & Indrawati. 2009), teman sebaya ialah

sumber kasih sayang, pengertian, simpati, dan tuntutan moral, sarana yang digunakan

untuk mencapai kemandirian dari orang tua. Selanjutnya dijelaskan oleh Sari, P &

Indrawati (2009) dukungan sosial teman sebaya yang diberikan oleh teman-teman

15
yang dianggap mendukung ketika dibutuhkan, sehingga individu tersebut merasa

dicintai dan dihargai oleh lingkungan sekitarnya.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disumpulkan dukungan sosial teman

sebaya merupakan suatu bentuk dukungan yang didalamnya berupa kesenangan ,

perhatian, penghargaan atau bantuan yang dirasakan individu yang diperoleh melalui

interaksinya dengan individu yang merupakan teman dekat atau orang disekelilingnya

yang memiliki rentang usia yang sama sehingga individu tersebut merasa adanya

kenyamanan, perhatian, dicintai dan dihargai.

2. Aspek-aspek Dukungan Sosial Teman Sebaya

Menurut Sarafino (dalam Hanapi & Agung, 2018) mengemukakan beberapa

aspek dukungan sosial yang diberikan dari teman sebaya :

1. Dukungan emosional

Bentuk bantuan ini memberikan dorongan untuk memberikan kehangatan dan kasih

sayang, kepedulian, memberi perhatian, mempercayai individu dan mengekspresikan

simpati dan empati.

2. Dukungan Instrumental (Tangible or Instrumental support)

Dukungan instrumental termasuk bantuan langsung. Meminjamkan uang atau

membantu melakukan pekerjaan untuk menyelesaikan tugas individu.

3. Dukungan Informatif (Informational support)

Memberikan informasi, nasehat, sugesti ataupun umpan balik mengenai apa yang

sebaiknya dilakukan oleh orang lain yang membutuhkannya.

16
d. Dukungan jaringan sosial (Network support) Jenis dukungan ini diberikan dengan

cara membuat kondisi agar seseorang menjadi bagian dari suatu kelompok yang

memiliki persamaan minat dan aktifitas sosial. Dukungan jaringan sosial juga disebut

sebagai dukungan persahabatan (Companioship support) yang merupakan suatu

interaksi sosial yang positif dengan orang lain, yang memungkinkan individu

dapatmenghabiskan waktu dengan individu lain dalam suatu aktifitas sosial maupun

hiburan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan teman sebaya memiliki

beberapa aspek yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan

informatif, dan dukungan jaringan sosial.

C.Hubungan Minat Berorganisasi Dengan Dukungan Sosial

Mahasiswa di Dalam Kampus melakukan berbagai macam kegiatan, baik

Formal maupun nonFormal Perkuliahan tanpa Mengikuti Kegitan berorganisasi baik

esktra maupun non ekstra kampus, Semua itu Tidak Terlepas dari Minat Seseorang

Tersebut Minat Berorganisasi adalah sesuatu ketertarikan pada diri individu

Seseorang Mahasiswa Untuk ikut serta dan memilih aktif dalam organisasi yang

membuat mahasiswa tersebut memiliki kecendrungan untuk memberikan perhatian

kegiatan organisasi yang diikutinya serta didasarkan pada Dorongan yang iya minati.

17
Minat Berorganisasi Membutuhkan dorongan dalam memenuhi kebutuhan

untuk melakukan sesuatu. Minat berorganisasi berhubungan dan dipengaruhi

dorongan dari lingkungan nya, didalam melakukan kegiatan organisasi tidak lepas

dari pengaruh lingkungannya. Dukungan sosial juga dapat berupa informasi atau

nasehat yang sangat berarti secara emosional bagi individu tersebut.

Menurut Survei yang dilakukan oleh Muhammad Syamsid Ridho dkk(2012)

terhadap 100 mahasiswa Universitas Gunadarma Depok Memberikan hasil bahwa

faktor faktor yang berkaitan dengan minat berorganisasi adalah:1)tugas kuliah yang

banyak dan membuat tidak punya waktu dalam mengikuti kegiatan berorganisasi,

2)Mutu organisasi yang kurang, 3)organisasi yang ada di universitas tidak di

perhatikan.4) organisasi dapat menghambat waktu kuliah, 5)larangan orang tua untuk

mengikuti organisasi, dan dalam penelitian berbeda yang berhubungan dengan minat

berorganisasi dilakukan oleh wahyu setia ningsih dan dedy kusmayadi tentang

kolerasi minat berorganisasi dengan asertifitas pada mahasiswa Unisma bekasi, dalam

penelitian ini mendapatkan hasil bahwa kemampuan asertifitas memberi pengaruh

yang signifikan terhadap minat berorganisasi

Adanya dukungan maupun tidak dari Teman sebaya juga memberikan

pengaruh terhadap minat berorganisasi seseorang mahasiswa, dari hasil survey diatas

didapati hasil bahwa tidak adanya dukungan dari Teman Sebaya memberikan kendala

dalam berorganisasi, Dari berbagai pembahasan dan teori yang Telah di jelaskan oleh

peneliti sehingga ada ketertarikan atau hubungan dalam berbagai aspek antara Minat

18
Berorganisasi terhadap Dukungan sosial. Maka tingkat yang di pemerolehan

dukungan sosial dari Teman sebaya juga dapat memungkinkan memberikan pengaruh

terhadap Minat Berorganisasi pada seseorang Mahasiswa.

D.Kerangka Berfikir

Dukungan Sosial Minat Berorganisasi

E. Hiptesis

Adapun Hipotesis yang Diajukan Dalam Penelitian ini adalah “ Apakah ada

Hubungan antara Minat Berorganisasi Dengan Dukungan Teman Sebaya Pada

Anggota PMII Komisariat Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

19

Anda mungkin juga menyukai