Anda di halaman 1dari 16

Skenario 3

Seminar Perencanaan Kesehatan Gigi Daerah

Pada sebuah seminar, seorang pembicara dari Kementerian Kesehatan menyampaikan adanya
masalah kesehatan gigi dan mulut, salah satunya adalah kecenderungan peningkatan insiden
karies gigi dan penyakit periodontal di Indonesia. Prevalensi karies gigi molar pertama sebesar
40% pada kelompok usia sekolah dasar. Performa pelayanan kesehatan gigi masih amat rendah,
dengan indikator rasio penumpatan dibanding pencabutan gigi tetap 1:1 yang hanya dicapai oleh
kurang dari 6% dari seluruh unit pelayanan kesehatan. Seminar ini dihadiri oleh para pengambil
keputusan tingkat provinsi dan kabupaten beserta ahli kesehatan masyarakat. Dalam seminar ini,
Anda bertugas sebagai dokter gigi yang mewakili dinas kesehatan bidang perencanaan program
kesehatan. Bupati meminta Anda untuk menyusun proposal dan membentuk tim penyusunan
program pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu,
Anda harus mempunyai kemampuan untuk memimpin tim penyusun program.

Kata kunci : masalah, perencanaan program, pemberdayaan masyarakat

TERMINOLOGI

1. Seminar : suatu pertemuan sekelompok orang yang diselenggarakan untuk dapat


membahas suatu masalah serta mencari solusi ilmiah terhadap permasalahan tersebut.
Peserta terdiri lebih dari 15 orang yang dihadiri diketahui pendidikannya. Pendidikannya
merupakan lulusan sekolah menengah ke atas, contohnya: S1,S2. Seminar ini biasanya
fokus pada suatu topik yang khusus dimana mereka yang hadir dapat berpatisipasi aktif.
2. Prevalensi: bagian dari studi epidemiologi merupakan sejumlah orang dalam populasi
yang mengalami penyakit gangguan atau suatu kondisi tertentu pada suatu waktu
dihubungkan dari suatu populasi dimana kasus itu berasal. Untuk memungkinkan
menemukan penderita itu sakit.
3. Insiden : sejumlah kasus baru yang berkembang pada periode tertentu. Gambaran tentang
frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di
sekelompok masyarakat.
4. Pemberdayaan masyarakat : konsep pembangunan yang masyarakat mampu memiliki
inisiatif dalam memulai proses kegiatan untuk mengatasi situasi permasalahan yang ada
di masyarakat. Merupakan pengembangan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat
agar lebih berkemampuan dalam menangani persoalan kesehatan yang dihadapi.
Merupakan fasilitasi musyawarah guna meningkatakan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi potensi yang dimiliki
merencanakan dan menyelesaikan permasalahannya dengan memanfaatkan potensi
tersebut.
5. Indikator : suatu hal yang menjadi petunjuk atau keterangan standar dasar sebagai acuan
dalam mengukur adanya perubahan suatu kejadian.
6. Performa : seberapa baik seseorang atau mesin dalam melakukan suatu aktivitas atau
pekerjaan tertentu.
7. Ahli kesehatan masyarakat : seseorang yang memiliki tanggung jawab secara
pengetahuan dan kondisi terhadap status kesehatan yang ada di masyarakat. Suatu
organisasi profesi yang bersifat independen dan multidisipliner untuk kepentingan
kesehatan masyarakat, berasaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 1945. Biasanya
melakukan promosi kesehatan keluarga, ibu hamil, gizi bayi, promosi pemberdayaan
kesehatan, kesehatan lingkungan, contohnya: GERMAS
8. Rasio : perbandingan berbagai gejala yang dapat dinyatakan dengan angka. Suatu angka
yang dapat dibandingkan dengan angka lain dan angka yang dibandingkan tersebut
memiliki perbandingan.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa manfaat perencanaan program kesehatan?


2. Apa saja proses dalam melakukan pemberdayaan masyarakat?
3. Apa saja indikator untuk menilai performa pelayanan kesehatan?
4. Apa saja ciri-ciri perencanaan program kesehatan?
5. Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam merancang perencanaan program kesehatan?
6. Apa tujuan pemberdayaan masyarakat?
7. Apa unsur pokok utama dalam pemberdayaan masyarakat?
8. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat?
9. Misalkan pemberdayaannya tidak berhasil,apa yang harus dilakukan?

HIPOTESIS

1. - Berfungsi sebagai petunjuk semua anggota


- Berfungsi sebagai alat pengendali
- Perencanaan yang baik menjamin penggunaan sumber daya yang tersedia secara
efektif dan efisien
- Bermanfaat dalam menganalisis faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan.
- Dapat digunakan sebagai denominator masalah kesehatan
- Sebagai prediksi beban upaya atau program kesehatan Sebagai prediksi masalah
kesehatan yang akan dihadapi
2. Ada 7 tahapan :
1. Tahap persiapan ada pernyiapan petugas dan penyiapan lapangan
2. Tahap pengkajian individu maupun kelompok
3. Tahap alternatif program : petugas sebagai agent changes
4. Tahap pemfomalisasi perencanaan aksi
5. Tahap pelaksanaan
6. Tahap evaluasi
7. Tahap terminasi

Ada 3:

1. Fase inisiasi
2. Fase partisipatoris
3. Fase emansipatoris

3. - Pemanfaatan pelayanan kesehatan


- Cakupan dan aktivitas dalam upaya pelayanan kesehatan
- Adanya akses pelayanan kesehatan
- Penilaian dari pasien
- Keamanan dari pelayanan kesehatan
- Efisiensi tenaga kesehatan
- Populasi orang yang sehat setelah datang dari pelayanan kesehatan
- Kehandalan (reliability)
- Daya tanggap (responsiveness)
- Jaminan
- Empati
- Keberwujudan (tangible)
4. – Bagian dari sistem administrasi
- Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.
- Berorentasi pada masa depan.
- Mampu menyelesaikan masalah kesehatan
- Mempunyai tujuan kesehatanBersifat mampu kelola kesehatan.
5. – Masyarakat
- Tempat
- Hal- hal yang berkaitan contoh: dana
- Masalah apa yang akan diteliti dan diskusi masalah oleh masyarakat setempat
- Tingkat pengetahuan masyarakat
- Tingkat kesediaan teknologi dari masyarakat
6. – Tumbuhnya kesadaran, pengethauan, pemahaman kesehatan
- Timbulnya kemauan atau kehendak sebagai bentuk lanjutan kesadaran dan
pemahaman kesehatan
- Timbulnya kemampuan di bid. Kesehatan
- Mengembangkan kemampuan masyarakat
- Mengubah perilaku masyarakat
- Mengoorganisasikan masyarakat
- Masyarakat lebih mandiri dan perlu evaluasi
7. – Kesetaraan antara masyarakat dan lembaga pemberdayaan masyarakat
- Prinsip partisipasi : menstimulasi masyarakat untuk aktif berdiskusi mengenai
masalah yang dialami dan penyelesaiannya
- Keswadayaan atau kemandirian : menghargai dan mengedepankan, mengembangkan
sumber daya, masyarakat mampu mengarahkan dirinya sendiri, bertanggung jawab
atas tindakannya.
- Program berkelanjutan : lembaga berperilaku dominan terlebih dahulu selanjutnya
digantikan oleh masyarakat sedikit demi sedikit, agar masyarakat mampu
melanjutkan tanpa bantuan lembaga
- Aksesibilitas informasi
- Keterlibatan dan partisipasi
- Akuntabilitas
- Kapasitas organisasi lokal
8. – Komunikasi
- Sumber daya
- Disposisi
9. Analisis faktornya, menciptakan inovasi terbaru, metode edukasi masyarakat.
PETA KONSEP

Perencanaan
Program
Pemberdayaan
Masyarakat

Perencanaan Program
Kesehatan

Tatalaksana
Perencanaan Program
Kesehatan Gigi Mulut

SASARAN BELAJAR

1. Mampu memahami dan menjelaskan definisi dan tujuan perencanaan program


kesgimul masyarakat
2. Mampu memahami dan menjelaskan macam-macam masalah kesgimul dalam
masyarakat
3. Mampu memahami dan menjelaskan tatalaksana perencanaan program kesehatan gigi
mulut (analisis swot)
4. Mampu memahami dan menjelaskan indikator keberhasilan program kesgimul
5. Mampu memahami dan menjelaskan output dari program kesgimul yang dipilih
sesuai skenario
BELAJAR MANDIRI

1. Mampu memahami dan menjelaskan definisi dan tujuan perencanaan program kesgimul
masyarakat

Perencanaan adalah kemampuan untuk memilih satu kemungkinan dari berbagai


kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan.
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah
kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang
tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah dilakukan berdasarkan
fakta- fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan
menggunakan data untuk menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan proses
pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan
suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang
diproyeksikandi masa yang akan datang. Salah satu tugas manajer yang terpenting di bidang
perencanaan adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan pendek organisasi berdasarkan
analisis situasi di luar (eksternal) dan di dalam (internal) organisasi

2. Mampu memahami dan menjelaskan macam-macam masalah kesgimul dalam masyarakat

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar
masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%). Sedangkan masalah
kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan/atau
keluar bisul (abses) sebesar 14%.
Penyakit dan gangguan pada kesehatan gigi dan mulut
a. Kerusakan gigi (Karies gigi)
Karies merupakan penyakit paling umum dan paling banyak dialami oleh orang di dunia.
Karies disebabkan karena konsumsi gula berlebihan, kurangnya perawatan kesehatan
gigi, dan sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan gigi yang sesuai standar.
b. Gangguan pada gusi (periodontal)
Periodontal merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa.Gangguan
ini diawali dengan gingivitis (pembengkakan pada gusi akibat plak) yang jika tidak
diobati akan menjadi periodontitis (infeksi yang dapat menghancurkan gigi dan jaringan
sekitarnya). Periodontal dapat berdampak serius dalam kehidupan sehari-hari seperti
kesulitan dalam menguyah, berbicara, dan kehilangan gigi.

Faktor resiko
a. Konsumsi gula
Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula secara berlebihan dapat
memicu terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan pada gigi dan mulut. Bakteri dalam
mulut mengubah gula menjadi asam yang dapat mengikis enamel pada gigi. Semakin
tinggi tingkat konsumsi gula dalam sehari maka semakin tinggi pula resiko untuk
mengalami karies gigi.
b. Merokok
Merokok meningkatkan resiko terjadinya penyakit pada gusi dan kanker mulut. Selain
itu, merokok juga dapat menyebabkan noda pada gigi (staining), napas berbau tidak
sedap, kehilangan gigi permanen, dan kehilangan sensitivitas pada indera perasa dan
penciuman.
c. Konsumsi alkohol
Alkohol dapat mengiritasi mulut dan kerongkongan. Sel yang mengalami iritasi akan
berupaya memperbaiki diri sendiri dan dapat membuat terjadinya perubahan (DNA) yang
menjadi awal dari terjadinya kanker mulut. Konsumsi alkohol bersamaan dengan
konsumsi rokok beresiko lebih tinggi untuk menyebabkan kanker mulut dan
kerongkongan dibandingkan dengan hanya mengkonsumsi alkohol atau rokok saja.
d. Kurang menjaga kesehatan gigi dan mulut
Buruknya perilaku dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat menyebabkan
terbentuknya plak dan meningkatkan perkembangan bakteri dalam mulut. Sikat gigi rutin
dua kali sehari dengan pasta gigi beroride dapat mengurangi pertumbuhan bakteri dan
mencegah timbulnya plak.
3. Mampu memahami dan menjelaskan tatalaksana perencanaan program kesehatan gigi mulut
(analisis swot)

Analisis situasi
Kegiatan mengumpulkan dan memahami informasi tentang suatu situasi yang berguna
untuk menetapkan masalah. Masalah diartikan sebagai kesenjangan antara harapan dengan
realita. Masalah sebaiknya hanya terbatas untuk dilakukan pemecahan masalah Merupakan
kegiatan ditahap awal, dimana pada tahap ini dituntut untuk dapat melihat sekaligus
mengamati situasi di masyarakat setempat, baik itu lingkungan fisik maupun pola kehidupan
dan kebiasaan masyarakat.

Pada umumnya keadaan berikut bisa dijadikan masalah  :


 Bila ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam pengetahuan kita.
 Bila ada hasil-hasil yang bertentangan
 Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui penelitian
Tujuan analisis situasi :
 Memahami masalah kesehatan secara jelas dan spesifik
 Mempermudah penentuan prioritas
 Mempermudah penentuan alternative pemecahan masalah
Cara Analisis :
 Menggunakan informasi dari sistem informasi yang sudah ada. Mis. Laporan- laporan
kegiatan dari program-program kesehatan yang ada, Survailans epidemiologi atau
pemantauan penyebaran penyakit.
 Memanfaatkan data-data diperkirakan sudah cukup representatif untuk suatu daerah;
 Memperhatikan berbagai faktor yg mempengaruhi kesehatan
Sistematika laporan hasil analisis situasi
 Gambaran umum wilayah: administrasi, batas wilayah, kondisi geografi, tata guna lahan
dan lain sebagainya.
 Analisis Derajat/Masalah Kesehatan: morbiditas dan mortalitas
 Analisis Lingkungan Kesehatan: fisik, sosial, kimia, air bersih, sampah dan lain
sebagainya
 Analisis Perilaku Kesehatan: kepercayaan, perilaku, kebiasaan dan lain sebagainya.
 Analisis Faktor Keturunan: Analisis Kependudukan spt: jumlah, kepadatan,
pertumbuhan, proporsi muda/tua dan lain sebagainya.
 Analisis Program dan Pelayanan Kesehatan, contoh cakupan program
 Daftar Masalah

Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan setelah penyebaran kuesioner terlaksana dan datanya telah
diolah dalam bentuk tabel. Kemudian hasil pengolahan data tersebut disesuaikan dengan
Indikator Kesehatan yang mengacu pada Standar Pelayanan Minimum (SPM), Peraturan
Daerah dan teori , untuk mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat. Dengan kata lain
identifikasi masalah yaitu mengelompokkan atau mengambil satu masalah dari masalah-
masalah yang ada.
Langkah-langkah untuk Identifikasi Masalah
 Memilih tema berdasarka pengamatan selama ini, dalam pemilihan tema ini diperlukan
kepekaan serta dipikirkan implikasinya terhadap pengembangan dan perbaikan di bidang
kesehatan.
 Didalam memilih tema pertimbangkanlah minat, kapasitas, ketersediaan waktu, tenaga
dan dana.
 Menyempatkan diri mengamat secara langsung untuk mengamati dan mempelajari
masalah yang mungkin akan menjadi tema.
 Gunakan metode kuantitif sederhana misalnya kuesioner tertutup sederhana atau metode
kualitatif misalnya Wawancara, FGD, dan Observasi.
 Pelajari literature yang berhubungan denga tema tersebut atau bacaan-bacaan yang
mendukung ( majalah atau koran )
 Diskusi dengan teman sejawat ataupun orang-orang yang berhubungan dengan tema
masalah tersebut
 Diseminarkan dengan teman sejawat untuk umpan balik atau penetapan masalah dan
perencanaan penelitiannya

Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah gambaran singkat mengenai masalah yang telah diambil. Dapat
berupa narasi singkat dan mememaparkan data kasus atau permasalahan. Rumusan masalah
dapat juga disebut dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian dimana jawabannya diperoleh
setelah melekuakan penelitian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rumusan masalah :
 Masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
 Masalah dirumuskan dalam susunan kalimat yang sederhana dan mengurangi penggunaan
istilah yang belum baku.
 Masalah dirumuskan secara singkat, jelas, padat serta tidak menimbulkan kerancuan
penelitian.
 Rumusan masalah harus mengacu kepada apa yang diinginkan.
 Rumusan masalah dapat digunakan sebagai dasar dalam pemuatan hipotesis.
 Rumusan masalah harusah direfleksikan kedalam judul penelitian.

Prioritas Masalah
Prioritas masalah merupakan tahap penetapan permasalahan yang ada di masyarakat yang
telah teridentifikasi pada tahap sebelumnya yaitu penyebaran kuesioner. Untuk menetapkan
prioritas masalah ini dilakukan melalui musyawarah masyarakat atau peserta yang
berkecimpung didalam pembahasan masalah tersebut.
Prioritas masalah dapat ditentukan oleh :
 Bila ada waktu tertentu (kejadian atau fenomena terjadi dalam batas waktu tertentu).
 Berhubungan dengan masalah yang praktis.
 Berhubungan dengan populasi yang secara luas.
 Dapat mengisi kesenjangan yang terjadi sehingga menjawab atau memecahkan persoalan
yang ada.
 Dapat digeneralisasikan dan dimanfaatkan hasilnya.
 Mempertajam definisi suatu konsep atau hubungan.
 Mempunyai banyak implikasi pada masalah praktis yang luas.
 Dapat memberikan kreasi untuk menyusun instrumen untuk observasi dan analisis.
 Memberikan kesempatan untuk pengumpulan data.
 Memberikan kemungkinan untuk eksplorasi.

Alternatif Pemecahan Masalah.


Setelah diketahui permasalahan yang paling prioritas dalam masyarakat, tahap
selanjutnya adalah menetukan pemecahan dari masalah yang ada pada masyarakat. Alternatif
pemecahan masalah ini dilakukan dengan menyampaikan beberapa penyelesaian masalah
yang nantinya akan dipilih berdasarkan kemampuan dan kemauan masyarakat setempat dan
memperkirakan efek atau akibat yang akan terjadi dalam jangka waktu tertentu

Rencana Kerja Operasional.


Rencana kerja atau kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan alternative yang
telah diputuskan.
Rencana kerja operasional dapat berupa :
 menentukan visi dan misi.
 rumusan masalah.
 menentukan tujuan umum dan tujuan khusus.
 rumusan kegiatan.
 asumsi kegiatan.
 strategi pendekatan.
 kelompok sasaran.
 waktu.
 organisasi dan tenaga pelaksana.
 biaya.
 metode penilaian dan karekteristik keberhasilan.
Langkah selanjutnya adalah Pelaksanaan dan penggerakan. Ketika program kesehatan
tersebut sedang dilaksanakan, perlu pula dilakukan pemantauan oleh pihak-pihak terkait.
Monitoring dan evaluasi
Monitoring dilakukan dengan memantau atau melihat apakah  pelaksanaan kegiatan
tersebut sudah sesuai atau tidak dengan rencana kerja yang telah ditetapkan serta tidak bertolak
belakang dengan tujuan. Penilaian yang dilakukan berupa hasil dari evaluasi program kesehatan
yang telah dilaksanakan. Dimana program tersebut dilakukan secara rutin untuk mengetahui
sebaran secara menyeluruh upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan
pembinaan kesehatan. Apakah pelaksanaan telah sesuai dengan rencana yang telah dibuat
maupun tolak ukur yang telah ditetapkan. 

Analisa program menggunakan Analasisa SWOT


Analisa SWOT adalah salah satu cara yang harus dilakukan dalam proses perencanaan
untuk mengetahui kekuatan (Strength) yang dimiliki oleh suatu organisasi, serta dapat
mengetahui kelemahan-kelemahan (Weaknesses) disertai analisis faktor ekstern, untuk
mengetahui kesempatan (Opportunity) yang terbuka bagi organisasi serta dapat mengetahui pula
tekanan yang dialami oleh organisasi yang bersangkutan (Threats)
Unsur – Unsur SWOT
Terdapat empat unsur pokok SWOT, yaitu :
1. Strength (Kekuatan)
Arti kata Strength di sini adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimiliki oleh
suatu organisasi dimana apabila dimanfaatkan maka akan berperan besar tidak hanya dalam
memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga dalam
mencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi.
2. Weakness (Kelemahan)
Arti kata Weakness di sini adalah berbagai kekurangan yang bersifat khas yang dimiliki oleh
suatu organisasi, yang apabila berhasil diatasi akan berperan besar, tidak hanya dalam
memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga dalam
mencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi
3. Opportunities (Peluang atau Kesempatan)
Arti kata Opportunities di sini adalah peluang yang bersifat positif yang dihadapi oleh suatu
organisasi dimana apabila dimanfaatkan akan memiliki peranan yang besar dalam mencapai
tujuan organisasi. Opportunities juga diartikan sebagai suatu peluang yang berkembang di
masa yang akan datang dan akan terjadi.
4. Threat (Ancaman atau Hambatan)
Arti kata Threat di sini adalah kendala yang bersifat negatif yang dihadapi oleh suatu
organisasi dimana apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam mencapai tujuan
organisasi.

a. Unsur Strength dan Weakness bersifat internal, yaitu unsur yang ada atau muncul di dalam
organisasi
b. Unsur Opportunities dan Threat bersifat eksternal, yaitu unsur yang ada atau muncul dari
luar organisasi
c. Unsur Strength dan Opportunities merupakan faktor positif yang bersifat menguntungkan
bagi organisasi
d. Unsur Weakness dan Threat merupakan faktor negatif yang bersifat merugikan bagi
organisasi
Faktor intern dan ekstern akan dikaji dengan metode SWOT, setelah pengkaian
tersebut, akan muncul rencana-rencana, sasaran maupun strategi mengenai kesehatan.
Rencana, sasaran maupun strategi tersebut akan disesuaikan dengan tujuan jangka panjang,
sasaran tahunan dan anggaran yang dimiliki oleh instansi kesehatan tersebut.
Penggunaan Analisis SWOT
Analisis SWOT digunakan dalam perencanaan kesehatan, agar rencana yang dibuat dapat
mencapai :
a. Protective Benefits : Pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan
keputusan
b. Positive Benefits: Meningkatnya kesuksesan dalam mencapai tujuan

4. Mampu memahami dan menjelaskan indikator keberhasilan program kesgimul dan output
dari program kesgimul yang dipilih sesuai skenario
Indikator Masukan (input) :
a. Ada/Tidak ada forum kesehatan gigi masyarakat
b. Ada/Tidak ada pengobatan gigi yang terintegrasi dalam polindes/poskesdes.
c. Rasio kader kesehatan dibandingkan jumlah penduduk.
d. Rasio tenaga kesehatan dibandingkan jumlah penduduk.
e. Besaran dana kesehatan perkapita penduduk.
Indikator Proses (procces) :
a. Frekwensi pertemuan forum kesehatan gigi masyarakat.
b. Frekwensi pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terintegrasi di polindes/poskesdes.
c. Frekwensi kegiatan penyuluhan/promosi kesehatan gigi dan mulut (PHBS gigi dan
mulut).
d. Prosentase kader kesehatan gigi dan mulut dan tenaga sukarela yang aktif dan
berperanserta.
Indikator Keluaran (output) :

a. Ada/Tidak dana sehat yang berkelanjutan


b. Prosentase pelayanan terintegrasi
c. Frekwensi kunjungan tenaga kesehatan ke posyandu
d. Jumlah masyarakat wilayah posyandu berkunjung ke puskesmas
e. Jumlah masyarakat mengikuti penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA

1. Jawab P, Kurniawan R, Widiantini W, Mulya D, Kesehatan S, Kesehatan D. Faktor


Risiko Kesehatan Gigi dan Mulut. 2019;2016–21.
2. Modules R. Health Research for Policy , Action and Practice Module II Setting priorities
for health research Practical steps and critical issues Alliance for Health Policy and
Systems Research. 2004.
3. Supartha W gede, Sintaasih DK. Pengantar perilaku Organisasi; Teori, kasus dan
Aplikasi penelitian. Universitaa Udayana. 2017. 1–181 p

Anda mungkin juga menyukai