FARMAKOGNOSI
“STANDARISASI OBAT HERBAL”
OLEH :
Judul Jurnal, Penulis, dan Halaman Uji Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar
(Jatropha Curcas L.) Terhadap Zona Hambat
Bakteri Staphylococcus Aureus Secara In
Vitro; Iwan Setiawan1), Euis Erlin2),
Warsono3) 1)Alumni Prodi.Pend.Biologi FKIP
Unigal 2)3) adalah Dosen Prodi.Pend.Biologi
FKIP Unigal; Volume 4, 1, Maret 2016 Hal
75-80
Teori
Tumbuhan yang masih belum banyak
dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah
jarak pagar. Jarak pagar merupakan tumbuhan
yang banyak ditemukan di hampir seluruh
wilayah di Indonesia dan tanaman jarak ini
dapat tumbuh dengan baik di kawasan tropis.
Jarak pagar ber-bentuk pohon kecil atau
belukar be-sar dengan tinggi mencapai 5 meter
dan bercabang tidak teratur. Batang-nya
berkayu, berbentuk silinder dan bergetah.
Tanaman ini mampu hidup sampai berumur
lima puluh tahun dengan diperbanyak melalui
biji dan stek (Prihandana, 2007: 5).
Meskipun jarak pagar ini da-pat tumbuh
dengan baik dan banyak ditemukan di
Indonesia, namun pe-manfaatan jarak pagar ini
masih sangat kurang. Bahkan tanaman jarak
pagar ini hanya dijadikan se-bagai pagar
pembatas ladang, pagar batas desa, pagar
kuburan, dan pengganti nisan. Padahal daun
jarak pagar ini mengandung komponen
bioaktif. Hasil dari penelitian Nuria, et al.
(2009: 35) dengan menggunakan metode
kromatografi lapis tipis (KLT) didapat daun
jarak pagar positif mengandung senyawa aktif
seperti flavonoid, saponin, dan tanin yang
merupakan senyawa aktif yang bersifat
antibakteri.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April–
Juni 2015 di Labo-ratorium Universitas Galuh
Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen dan akan digunakan 7 konsentrasi
yang berbeda. Untuk masing-masing per-
lakuan dilakukan empat kali peng-ulangan.
Variabel bebas dalam pe-nelitian ini adalah
ekstrak etanol daun jarak pagar, yaitu dengan
konsentrasi 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%,
dan 90%. Sedangkan, variabel terikat pada
penelitian ini adalah zona hambat baktero S.
aureus.
Prosedur penelitian meliputi, pembuatan
ekstrak daun jarak pagar. Menimbang 200
gram serbuk daun jarak pagar, kemudian
direndam menggunakan etanol 96% selama 48
jam dengan perbandinan bahan dan pelarut 1 :
4 (Yenie et al., 2013). Setelah itu disaring
dengan meng-gunakan kertas saring sampai
didapat ekstrak cair daun jarak pa-gar. Ekstrak
cair kemudian diuapkan dengan menggunakan
waterbath hingga diperoleh ekstrak kental daun
jarak pagar. Ekstrak kental daun jarak pagar
kemudian di buat men-jadi tujuh seri
konsentrasi dengan pengenceran menggunakan
aqua-dest steril. Setiap seri konsentrasi dibuat
dengan menambahkan aqua-dest steril kedalam
beberapa gram ekstrak kental daun jarak pagar.
Kemudian membuat suspensi bak-teri. Koloni
bakteri S. aureus diambil menggunakan jarum
ose, kemudian dimasukan kedalam tabung
reaksi yang berisi 10ml NaCl Fisiologis dan
bandingkan ke-keruhannya dengan larutan
Standar Mc Farland 0,5.
Rangkaian Rancangan yang Pada jurnal ini digunakan daun talas untuk
Membedakan Dengan Jurnal yang
membuat sediaan topikal gel bagi obat luka
Lain
basis Na-CMC sedangkan pada jurnal kedua
digunakan etanol daun jarak pagar untuk
menghambat pertumbuhan bakteri.
Maping II
Kelompok
III (Tiga)
Anggota :
1. Alviansyah Samsu Mallawe (821319065)
2. Fatmawati Pakaya (821319076)
3. Anggelina Novalia Kamasi (821319108)
4. Lispan Tambiyo (821319084)
5. Salsa Dilla Abdullatif (821319080)
6. Cicilya Gunibala (821319103)
Judul Jurnal, Penulis, dan Halaman Analisis Sifat Fisik Dan Kimia Gel Ekstrak
Etanol Daun Talas (Colocasia Esculenta (l.)
Schott); Noorritha Khairany1*, Nora Idiawati1,
Muhamad Agus Wibowo1; Tahun 2015,
Volume 4(2), halaman 81-88.
Metode Penelitian
Sampel yang digunakan adlah talas (Colocasia
esculenta (L.) Schott). Keakuratan spesies talas
dideterminasi di Laboratorium Herbarium
Bogoriense Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI). Bahan-bahan yang
digunakan pada penelitian adalah akuades,
asam klorida (HCl) 2 N, asam sulfat (H2SO4)
pekat, bioplacenton, besi (III) klorida (FeCl3),
etanol 96%, gliserin (C3H8O3), natrium
hidrosdia (NaOH) 10%, natrium karboksimetil
selulosa (Na-CMC), padatan magnesium (Mg),
propilenglikol (C3H8O2), pereaksi
Dragedroff’s dan pereaksi Wagner.
Preparasi Sampel
Sampel daun talas dibersihkan kemudian
dipotong kecil serta dipisahkan dari tulang
daunnya. Sampel dikering-anginkan
kemudiaan dihaluskan untuk memudahkan
proses ekstraksi.
Ekstraksi
Ekstraksi dilakukaan menggunakan metode
maserasi. Sebanyak 600.4015 g sampel
dimaserasi selama 3×24 jam pada suhu kamar
dengan etanol 96%. Maserat kemudian
disaring menggunakan saringan vacuum untuk
memisahkan antara filtrat dan residu.
Selanjutnya maserat dipekatkan menggunakan
rotary evaporator dan diuapkan pada penangas
sehingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak
yang dihasilkan disimpan di dalam freezer
(Goncalves et al., 2013).
Hasil Penelitian
Ekstraksi
Simplisia daun talas yang telah dikeringkaan
dan disortasi kemudian dihaluskan
menggunakan blender, penghalusan ini
bertujuan untuk memperluas permukaan
simplisia sehingga semakin banyak dan cepat
kontak yang terjadi antara simplisia dengan
pelarut pada proses ekstraksi. Metode ekstraksi
yang digunakan adalah maserasi. Proses
maserasi dilakukan menggunakan pelarut
etanol 96%. Etanol digunakan sebagai pelarut
karena lebih selektif, tidak beracun, kuman
sulit tumbuh, dapat bercampur dengan air
dalam berbagai perbandingan serta memiliki
titik didih rendah, yaitu 78.4°C, sehingga
hanya memerlukan panas yang sedikit pada
proses pemekatan (Wulandari, 2011). Maserasi
dilakukan selama 1×24 jam sebanyak 3 kali,
dengan tujuan untuk memaksimalkan
penarikan komponen kimia dari daun talas
karena semakin lama perendaman, maka
semakin banyak pula komponen kimia yang
terkaandung tertarik oleh pelarut (Nurdiansyah
dan Redah, 2011).
Maserat yang didapatkemudian dipekatkan
menggunakan rotary evaporator pada suhu
rendah 40-45°C. Ekstrak yang dihasilkan dari
proses tersebut sebanyak 86.0886 g dengnaa
randemen sebesar 85.6615%, ekstrak emmiliki
kaarakteristik kental, berwarna hijau
kecoklatan dan berbau khas.
Keterkaitan Antara Jurnal Pada kedua jurnal membahas mengenai etanol
daun
Rangkaian Rancangan yang Pada jurnal ini digunakan daun talas untuk
Membedakan Dengan Jurnal yang membuat sediaan topikal gel bagi obat luka
Lain basis Na-CMC sedangkan pada jurnal kedua
digunakan etanol daun jarak pagar untuk
menghambat pertumbuhan bakteri.
Tugas Pendahuluan
DAFTAR PUSTAKA
Saifudin, A., V. Rahayu, dan H.Y. Teruna, 2011. Standarisasi Bahan Obat Alam
Edisi Pertama.Graha Ilmu, Yogyakarta. Soetarno, S., dan Soediro,I.S.,