Bab 2
Bab 2
STATUS KLINIS
g. ANAMNESIS SISTEM
1) Kepala & Leher :
Pasien tidak mengeluhkan pusing dan leher kaku
2) Kardiovaskuler :
Tidak ada keluhan nyeri dada dan jantung berdebar-debar
3) Respirasi
Tidak ada keluhan sesak nafas
4) Gastrointestinalis :
BAB terkontrol
5) Urogenitalis :
BAK terkontrol
6) Muskuloskeletal :
- Nyeri pada sekitar lutut kanan
- Penurunan kekuatan otot
7) Nervorum :
Tidak ada nyeri menjalar, kesemutan maupun tebal – tebal
D. PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. TANDA-TANDA VITAL
1) Tekanan darah: 160/90
mmHg
2) Denyut nadi : 65 x/menit
3) Pernapasan : 22 x/menit
4) Temperatur : 360 C
5) Tiggi badan : 154 cm
6) Berat badan : 65 Kg
b. INSPEKSI
Statis :
1) Ekspresi wajah pasien tidak menahan rasa sakit saat diam
2) Tidak tampak oedema pada lutut kanan
3) Tampak adanya incise pada anterior patella
Dinamis :
1) Pasien tidak menggunakan alat bantu saat berjalan
2) Pasien terlihat menahan rasa sakit saat posisi duduk ke berdiri
ataupun berdiri ke duduk.
c. PASLPASI
1) Suhu local normal
2) Tightness pada M.hamstring dan weakness pada
M.quadricep
3) Adanya nyeri tekan pada lutut kanan
d. PERKUSI
Dalam batas normal
e. AUSKULTASI
Dalam batas normal
f. GERAKAN DASAR
1) Gerak Aktif :
Regio knee dextra
Gerak ROM NYERI
Fleksi Tidak full ROM +
ekstensi Full ROM -
2) Gerak Pasif :
Regio knee dextra
Gerak ROM NYERI End feel
Flesi Tidak full ROM + Soft
ekstensi Full ROM - Hard
E. DIAGNOSA FISIOTERAPI
1. IMPAIRMENT
a. Body function & structure
1) Nyeri tekan dan gerak pada lutut kanan
2) Penurunan LGS knee dextra
3) Stiffness knee dextra
4) Adanya tightness M.Hamstring dan weakness M.quadricep
2. FUNGSIONAL LIMITATION
1) Pasien kesulitan ketika jongkok
2) Pasien kesulitan ketika duduk ke berdiri, atau sebaliknya
3) Pasien kesulitan ketika berjalan jauh
3. ENVIRONMENTAL FACTOR
1) Pasien mendapat support dari keluarga
2) Lingkungan pasien mendukung untuk kesembuhan
F. RENCANA INTERVENSI
1. TUJUAN
a. Jangka pendek
1) Menurunkan nyerintekan dan gerak pada knee dextra
2) Meningkatakan kekuatan otot quadrisep
3) Memelihara dan meningkatkan lingkup gerak sendi knee dextra
b. Jangka panjang
1) Meneruskan tujuan jangka pendek
2) Meningkatkan aktivitas fisik dan kemampuan fungsional secara
mandiri
2. TINDAKAN FISIOTERAPI
a. Teknologi fisioterapi
1) Teknologi Alternatif :
a) IR
b) TENS
c) US
d) MWD
e) Terapi Latihan
2) Teknologi Terpilih
a) TENS
Menggunakan teori gate control yaitu merangsang terhadap
serabut nosiseptor (A delta dan C) menyebabkan substansi
gelatinosa tidak aktif sehingga gerbang control terbuka dan
memungkinkan inpuls noksis diteruskan ke sentral sehingga
sensasi nyeri dirasakan. Bila terjadi aktivitas pada serabut
aferen yang berdiameter besar (A Beta) maka mengaktivkan se-
sel interneuron dari sustansi gelatinosa sehingga control
persinapsis mengkikat dan gerbang akan menutup yang
berujung terinhibisinya transmisi impuls nyeri ke sistem sentral
sehingga kualitas nyeri akan menurun.
b) Free active exercise
Latihan dengan melawan gravitasi tanpa penambahan beban
tahanan dikombinasikan dengan kualitas konraksi otot dapat
menjaga dan meningkatkan kekuatan otot.
c) Static kontraksi
Dapat digunakan sebagai salah satu latihan untuk penguatan otot
dan penurunan odema (jika ada).
d) Latihan duduk berdiri
b. Edukasi
1) Pasien disarankan untuk mengulangi latihan yang diajarkan terapis
dirumah.
2) Disarankan tidak menumpu berlebihan pada lutut yang kanan.
c. Rencana evaluasi
1) Evaluasi nyeri dengan VDS
2) Evaluasi kekuatan otot dengan MMT
3) Evaluasi LGS dengan goneometer
G. PROGNOSIS
1. Quo Ad Vitam : bonam
2. Quo Ad Sanam : bonam
3. Quo Ad Fungsionam : bonam
4. Quo Ad Cosmeticam : dubia ad bonam
H. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1. Hari: selasa, 27 september 2019
a. TENS
1) Persiapan alat
a) Pastikan alat dan kabel terhubung dengan stop kontak
b) Basahi spons dengan air, lalu pasang spons di ped
c) Hidupkan alat, pastikan alat siap pakai
2) Persiapan pasien
Posisi pasien tidur tengkurap diatas bed, bebaskan area yang diterapi
dari kain, pastikan pasien merasa nyaman. Lakukan tes sensibilitas,
beritahu pasien yang dirasakan berupa tusukan-tusukan halus.
3) Penatalaksanaan :
Pasang ped pada lumbal dan kedua tungkai, atur durasi 15 menit dan
naikan intensitas perlahan sesuai toleransi pasien. monitoring setiap
5 menit sekali, setelah selesai turunkan intensitas, lepas ped, matikan
alat, rapikan dan kembalikan ketempatnya.
b. static kontraksi
posisi pasein berbaring terlentang diatas bed dengan nyaman, posisi
terapis disis kanan bed lalu salah satu tangn terapis dibaah patella sisi
yang sakit. Intruksikan pasien untuk mengencangkan otot paha dan
usahakan menekan tangan terapis selama 8 detik dengan istirahat 3 detik
uangi 5 – 8 kali/ set.
c. Free active exercise
Posisi pasien : tidur terlantang
Pelaksanaan : pasien menggerakkan hip aktif gerak fleksi, ektensi,
adduksi, abduksi .
Pasien gerak aktif gerakan fleksi ektensi knee
d. Latihan duduk berdiri
2. Hari: selasa, 1oktober 2019
a. TENS
4) Persiapan alat
d) Pastikan alat dan kabel terhubung dengan stop kontak
e) Basahi spons dengan air, lalu pasang spons di ped
f) Hidupkan alat, pastikan alat siap pakai
5) Persiapan pasien
Posisi pasien tidur tengkurap diatas bed, bebaskan area yang diterapi
dari kain, pastikan pasien merasa nyaman. Lakukan tes sensibilitas,
beritahu pasien yang dirasakan berupa tusukan-tusukan halus.
6) Penatalaksanaan :
Pasang ped pada lumbal dan kedua tungkai, atur durasi 15 menit dan
naikan intensitas perlahan sesuai toleransi pasien. monitoring setiap
5 menit sekali, setelah selesai turunkan intensitas, lepas ped, matikan
alat, rapikan dan kembalikan ketempatnya.
b. static kontraksi
posisi pasein berbaring terlentang diatas bed dengan nyaman, posisi
terapis disis kanan bed lalu salah satu tangn terapis dibaah patella sisi
yang sakit. Intruksikan pasien untuk mengencangkan otot paha dan
usahakan menekan tangan terapis selama 8 detik dengan istirahat 3
detik uangi 5 – 8 kali/ set.
c. Free active exercise
Posisi pasien : tidur terlantang
Pelaksanaan : pasien menggerakkan hip aktif gerak fleksi, ektensi,
adduksi, abduksi .Pasien gerak aktif gerakan fleksi ektensi knee
d. Latihan duduk berdiri
3. Hari: jumat,4 oktober 2019
a. TENS
7) Persiapan alat
g) Pastikan alat dan kabel terhubung dengan stop kontak
h) Basahi spons dengan air, lalu pasang spons di ped
i) Hidupkan alat, pastikan alat siap pakai
8) Persiapan pasien
Posisi pasien tidur tengkurap diatas bed, bebaskan area yang diterapi
dari kain, pastikan pasien merasa nyaman. Lakukan tes sensibilitas,
beritahu pasien yang dirasakan berupa tusukan-tusukan halus.
9) Penatalaksanaan :
Pasang ped pada lumbal dan kedua tungkai, atur durasi 15 menit dan
naikan intensitas perlahan sesuai toleransi pasien. monitoring setiap
5 menit sekali, setelah selesai turunkan intensitas, lepas ped, matikan
alat, rapikan dan kembalikan ketempatnya.
b. static kontraksi
posisi pasein berbaring terlentang diatas bed dengan nyaman, posisi
terapis disis kanan bed lalu salah satu tangn terapis dibaah patella sisi
yang sakit. Intruksikan pasien untuk mengencangkan otot paha dan
usahakan menekan tangan terapis selama 8 detik dengan istirahat 3
detik uangi 5 – 8 kali/ set.
c. Free active exercise
Posisi pasien : tidur terlantang
Pelaksanaan : pasien menggerakkan hip aktif gerak fleksi, ektensi,
adduksi, abduksi .Pasien gerak aktif gerakan fleksi ektensi knee
d. Latihan duduk berdiri
I. EVALUASI
Setelah mendapatkan fisioterpai sebanyak 3 kali didapatkan hasil :
1. Evaluasi nyeri dengan VDS
Ft 1 (27-9-2019)
a) Nyeri Diam : 0/10
b) Nyeri tekan : 3/10
c) Nyeri gerak : 5/10
Ft 3 (1-10-2019)
a) Nyeri Diam : 0/10
b) Nyeri tekan : 2/10
c) Nyeri gerak : 4/10
2. Pemeriksaan LGS dengan Goneometer
FT 1
S 00-00-850
FT 3
S 00-00-950
3. Pemeriksaan kekuatan otot dengan MMT
Ft 1
Grup otot NILAI
dextra sinistra
fleksor 4 5
extensor 4 5
Ft 3
H. Underlying Proces
osteoarthritis
- Kartilago menipis
- Osteofit
- Membran synovial hipertrofi
TKR