B
DENGAN DIAGNOSA MEDIS SIROSIS HEPATIS
DI RUANG PERAWATAN AL-ADN 2 (KELAS I)
RSUD H. DAMANHURI BARABAI
I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Tn. B
Umur : 70 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Nama : Tn. D
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Swasta
1. Keluhan Utama :
a. Provocative/Palliative
Pasien mengeluh nyeri perut kanan bawah. Faktor yang memperberat
apabila pasien banyak bergerak dan usaha pasien mengatasinya
dengan beristirahat dan tidak banyak bergerak.
b. Quality/Quantity
Pasien merasakan nyeri seperti ditusuk-tusuk.
c. Regional
Pasien merasakan nyeri di sekitar perut bagian kanan bawah.
d. Severity Scale
Nyeri yang dirasakan klien sedang dengan skala nyeri 4 (sedang) dari
skala 0-10
e. Timing
Nyeri terjadi apabila pasien banyak bergerak.
Keterangan :
: Perempuan : Klien
1. Nutrisi
Dirumah : Pola makan pasien waktu di rumah, pasien makan 3 kali sehari,
pagi (nasi+ikan), siang (nasi+ikan+sayur), malam (nasi+ikan).
Pasien minum kurang lebih 8 gelas/hari.
Di RS : Pola makan pasien waktu di RS, pasien makan 3x sehari, porsi
makanan yang diberikan dihabiskan semuanya. Pasien
diberikan diet BB. Pasien minum kurang lebih 3 gelas/hari.
2. Eliminasi
Dirumah : Pasien biasanya BAB teratur setiap hari. Pasien BAK kurang
lebih 4-5 kali sehari.
E. Data Psikologis
Pasien terlihat khawatir dan takut atas penyakit yang dideritanya. Pasien
cukup bersemangat untuk cepat sembuh.
F. Data Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga cukup baik, ini terlihat dari banyaknya
keluarga yang datang menjenguk pasien.
G. Data Spiritual
pasien beragama islam. Namun selama perawatan pasien tidak mampu
melakukan kewajibannya.
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Klien tampak lemah, klien tampak meringis kesakitan
2. Tanda Vital : Suhu 36 °C Pernafasan 22 x/m
Nadi 76 x/m TD 130/80 mmHg
3. Kesadaran : Compos Mentis (klien dapat menjawab semua pengkajian
yang ditanyakan)
4. Sistem Pernafasan :
a. Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada menggunakan otot bantu
pernapasan,
b. Palpasi :, tidak terdapat premitus taktil dan clubbing finger
c. Perkusi : terdengar suara redup diluas lapang paru
d. Auskultasi : bunyi napas vesikuler, tidak terdengar suara nafas
tambahan (wheezing dan stridor)
5. Sistem Kardiovaskuler
Jelaskan apakah ada nyeri dada, nafas pendek, orthopnea, sesak nafaas,
berkeringat, palpitasi, toleran terhadap aktivitas, dan pemeriksaan fisik
dengan cara :
a. Inspeksi : pasien tidak berkeringat berlebih dan tidak ada clubbing
finger
b. Palpasi : tidak terdapat odema, nadi kuat dan regular, tidak ada
asites
c. Perkusi : batas jantung dalam keadaan normal
d. Auskultasi : tidak terdengar suara jantung tambahan (murmur, gallop)
6. Sistem Persyarafan
Kesadaran compos mentis, fungsi normal, reflek normal,tidak ada
kelumpuhan, tidak nyeri kepala dan tidak ada muntah proyektil
7. Sistem pencernaan
a. Inspeksi : adanya distensi dan tampak tidak simetris
b. Auskultasi : suara peristaltik terdengar 18 x/m
c. Perkusi : adanya terdengar distensi
d. Palpasi : adanya nyeri tekan pada daerah abdomen kanan bawah
8. Sistem muskoluskeletal
Tidak ada kelemahan, tetapi pasien mengalami penurunan kemampuan
mobilitas oleh karena nyeri pada daerah abdomen kanan bawah
9. Sistem integumen
Torgur kulit jelek, tidak kembali dalam 2 detik, tidak sianosis, kulit
teraba lembab dan tidak ada alergi
I. Data penunjang
1. Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap tanggal 29 Mei 2016
2. Pemeriksaan (rontgen)
Tidak ada pemeriksaan
3. Pemeriksaan EKG
Tidak ada
IV. NCP
istirahat ruangan,
Keterangan : pencahayaan dan
1. Kuat kebisingan
2. Berat - Kurangi faktor
3. Sedang presipitasi nyeri
4. Ringan - Kaji tipe dan
5. Tidak ada sumber nyeri untuk
menentukan
intervensi
- Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
- Kolaborasikan
dengan dokter jika
ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak
berhasil
2 Kelebihan Setelah dilakukan tindakan Fluid management
volume cairan keperawatan selama 3x24 jam - Pasang urin kateter
b.d mekanisme diharapkan keseimbangan cairan jika di perlukan
regulasi klien terpenuhi - Monitor status
Kriteria hasil : hidrasi
Fluid balance (kelembaban
Indikator IR ER membrane
- BB stabil 4 5 memburuk
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
3 Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan - Gunakan pendekatan
Perubahan keperawatan 2x24 jam yang menenangkan
status kesehatan diharapkan pasien tidak - Jelaskan semua
mengalami ansietas prosedur dan apa
Dengan kriteria hasil : yang dirasakan
Indikator IR ER selama prosedur
-Monitor 3 4 - Pahami prespektif
intensitas pasien terhadap
kecemasan situasi cemas
-Menggunakan 3 4 - Berikan informasi
strategi koping faktual mengenai
efektif diagnosis, tindakan
-Menggunakan 2 4 diagnosis
tehknik relaksasi - Identifikasi tingkat
untuk kecemasan
menurunkan - Dorong pasien untuk
kecemasan 3 5 mengungkapkan
-Tidak ada perasaan, ketakutan
menifestasi dan persepsi
perilaku
kecemasan
Keterangan :
1. Tidak pernah menunjukan
2. Jarang menunjukan
3. Kadang-kadang menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Selalu menunjukan
V. Implementasi Keperawatan
- memberikan efektif
tindakan kecemasan
- Mengidentifikasi menifestasi
tingkat perilaku kecemasan
P : Intervensi dilanjutkan
kecemasan
- mendorong pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan dan
persepsi
VI. Catatan Perkembangan
- Melaporkan 3 4
adanya nyeri
- Luas bagian 3 4
tubuh yang
terpengaruh
- Frekuensi nyeri 3 4
- Panjangnya 3 4
episode nyeri
- Pernyataan 3 4
nyeri
- Ekspresi nyeri 3 4
pada wajah
- Kurangnya 3 4
istirahat
P : Intervensi dilanjutkan
II S: - Pasien mengatakan
perutnya juga tampak
kembung dan membesar
O : - Perut klien tampak kembung
-Turgor kulit jelek
- TTV
S : 36,8 °C RR : 24 x/m
N : 80 x/m TD : 120/80 mmHg
A. Masalah belum teratasi
Indikator IR ER
- Tekanan darah 3 5
dalam batas
yang diharapkan
- Nadi perifer 3 5
teraba jelas
- Tidak ada suara 3 5
napas tambahan
- BB stabil 3 5
- Tidak ada asites 3 5
- Ht DBN 3 5
- Hidrasi kulit 3 5
P : Intervensi dilanjutkan
- Melaporkan 3 4
adanya nyeri
- Luas bagian 4 4
tubuh yang
terpengaruh
- Frekuensi nyeri 3 4
- Panjangnya 4 4
episode nyeri
- Pernyataan 3 4
nyeri
- Ekspresi nyeri 3 4
pada wajah
- Kurangnya 4 4
istirahat
P : Lanjutkan intervensi
II S : Pasien mengatakan masih
tampak kembung
O : - Tampak perut klien terlihat
membesar
- Turgor kulit jelek
- TTV:
TD: 120/80 mmHg
N: 80 x/m
R: 24 x/m
T: 36,4°C
A : Masalah belum teratasi
Indikator IR ER
- Tekanan darah 4 5
dalam batas
yang diharapkan
- Nadi perifer 4 5
teraba jelas
- Tidak ada suara 4 5
napas tambahan
- BB stabil 4 5
- Tidak ada asites 4 5
- Ht DBN 4 5
- Hidrasi kulit 4 5
P : Lanjutkan intervensi
III S : Pasien mengatakan sudah tidak
cemas
O : Pasien tampak tenang dan
rileks, pasien sudah mulai
mengerti tentang tentang
penyakit dan keadaannya
- TTV
S : 36,4 °C RR : 24 x/m
N : 80 x/m TD : 120/80 mmHg
A : Masalah teratasi
Indikator IR ER
-Monitor intensitas 5 5
kecemasan
-Menggunakan 5 5
strategi koping
efektif
-Menggunakan 5 5
tehknik relaksasi
untuk menurunkan
kecemasan
-Tidak ada 5 5
menifestasi
perilaku kecemasan
P : Intervensi dihentikan
3 I Rabu 31 S : Klien mengatakan nyeri pada
Mei 2016 perut kanan bawah sudah
Jam tidak terasa
16.00 O :- Klien tampak tenang
- Skala nyeri 0 (tidak ada nyeri)
- KU lemah
-Klien sudah dapat duduk di
tempat tidur
A : Masalah teratasi
Indikator IR ER
- Melaporkan 5 5
adanya nyeri
- Luas bagian 5 5
tubuh yang
terpengaruh
- Frekuensi nyeri 5 5
- Panjangnya 5 5
episode nyeri
- Pernyataan 5 5
nyeri
- Ekspresi nyeri 5 5
pada wajah
- Kurangnya 5 5
istirahat
P : Intervensi dihentikan
II S : Pasien mengatakan sudah
tidak kembung
O : - Tampak perut klien tidak
kembung
- Turgor kulit baik
- TTV:
S : 36,4 °C RR : 24 x/m
N : 80 x/m TD : 120/80 mmHg
A : Masalah belum teratasi
Indikator IR ER
- Tekanan darah 5 5
dalam batas
yang diharapkan
- Nadi perifer 5 5
teraba jelas
- Tidak ada suara 5 5
napas tambahan
- BB stabil 5 5
- Tidak ada asites 5 5
- Ht DBN 5 5
- Hidrasi kulit 5 5
P : Intervensi dihentikan