Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN An.

F
DENGAN DIAGNOSA KEJANG DEMAM
DI RUANG AFIAT 3 (ANAK) RSUD H. DAMANHURI BARABAI

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS ANAK
Nama : An. F
Umur : 3 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
BB : 14 kg
TB : 90 cm
Agama : Islam
Suku / bangsa : Banjar/ Indonesia
Alamat : Tengkarau luar
Tanggal MRS : 18/06/2020 Jam 13. 00 WITA
No. Register : 112593
Diagnosa medik : Kejang Demam Sederhana

A. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. M
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : laki – laki
Pendidikan : -
Pekerjaan : Swasta
Suku / bangsa : Banjar/ Indonesia
Alamat : Tengkarau luar
Hubungan dengan klien : Ayah.

B. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN


1. Keluhan Utama
Pada saat MRS : kejang disertai demam
Saat pengkajian : demam

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Orang tua klien mengatakan , klien mengalami kejang demam sabtu pagi tgl
18/06/2020 , oleh orang tua klien dibawa ke R.S. H. DAMANHURI BARABAI dan
tiba pada pukul 13.00 wita dalam perjalanan klien dalam keadaaan sadar , kejang lagi
1x di IGD selama kurang lebih 5 menit.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Sebelumnya klien pernah mengalami kejang yang sama pada umur 9 bulan , dalam
jangka waktu lahir sampai 3 tahun klien mengalami kejang 5 kali dan bisa diatasi .
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang pernah mengalami penyakit seperti yang di alami
klien Di dalam keluarga klien tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan yaitu
hipertensi DM , TB. Tidak ada penyakit menular.
Genogram :

Kel. Suami kel. istri

KET :

= wanita = KLIEN

= laki-laki = Meninggal = SERUMAH

C. RIWAYAT ANAK
1. Masa Pre-natal
Selama masa hamil nutrisi ibu baik , dan selama kehamilan ibu sering memeriksa
kehamilan 6x tidak ada masalah waktu hamil.

2. Masa Intranatal
Pada saat persalinan , ibu melahirkan dirumah ditolong oleh bodan kampung oleh bidan
kampung tidak sanggup untuk menolong si janin karena letak plasenta disamping rahim ,
oleh bidan kampung dibawa keseorang perawat pukesmas dan di tolong klien akhirnya
bisa lahir spontan.

3. Masa Post-natal
Setelah lahir keadaan bayi sehat dan langsung menangis dan berat badan 2,8 kg dgn
kehamilan cukup bulan.

D. PENGETAHUAN ORANG TUA


1. Tentang Makanan Sehat
Pengetahuan ibu tentang makanan baik , terbukti berat badan klien normal. Setelah lahir
klien di bri asi dan susu formula.
2. Tentang Personal Hygiene
Pengetahuan ibu tentang Pesonal higiene cukup baik badan , rambut , kuku , mulut selalu
bersih dan pakai diganti setiap hari.
3. Imunisasi
Orang tua klien mengatakan bahwa klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap polio
4x , hepatitis B 3x , BCG 1x , DPT 3x , campak.

E. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


USIA PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
Berat badan klien saat meyebutkan benda dan fungsinya
3 Tahun pengkajian 14 kg dan tinggi
badan 90 cm

G. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum
Penampilan klien cukup bersih dan tingkat kesadaran samnollens :

Tampak lemah , GCS E3V3M4. R :34X/menit PB : 90 cm

Nadi : 110 x/mnt T : 38,7 C

2. Kebersihan Anak (secara umum)


Anak terlihat bersih.
3. Suara Anak Sewaktu Menangis
Tidak ada .
4. Keadaan Gizi Anak
Keadaan gizi anak baik karena klien terlihat di berat badannya Normal 11,7 – 14,6 kg.

5. Aktivitas
Klien kelihatan lemah, hanya berbaring di tempat tidur dan kesadaran klien samnollen.

6. Kepala dan Leher


Bentuk simetris ,keadaan cukup bersih, tidak terlihat kotoran yang menempel ,
pertumbuhan rambut merata , pergerakan kepala terbatas tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan kelenjar limfe.
7. Mata (Penglihatan)
Bentuk simetris , skelera tidak ikterik keadaan mata cukup bersih dan tidak cekung.
8. Telinga (Pendengaran)
Bentuk simetris , telinga tampak bersih tidak terdapat serumen yang keluar , tidak ada
tanda-tanda peradangan dan pendarahan.
9. Hidung (Penciuman)
Bentuk dan posisi simetris dalam hidung tidak terdapat kotoran tidak terdapat peradangan
dan kelainan.Kebersihan cukup bersih, tidak ada polip maupun kelainan.
10. Mulut (Pengecap)
Tidak terdapat pendarahan dan peradangan mulut dan gigi bersih , lidah tidak kotor ,
jumlah gigi tidak lengkap tidak terdapat caries , tidak terdapat pembesaran tonsil mokusa
bibir kering. Lidah kaku.
11. Dada (Pernafasan)
Frekuensi napas 34x/ menit napas pendek dan dalam , nyeri dan suara napas dalam ada
alat bantu napas.
12. Kulit
Keadaan cukup bersih, tidak ada luka atau lecet , turgor baik kembali < 2 detik, warna
kulit sawo matang.
13. Abdomen
Kebersihan baik , ada peningkatan peristaltik , ada distensi abdomen dan tidak ada luka,
serta kelainan – kelainan tidak ada.
14. Ekstrimitas Atas dan Bawah
Bentuk ekstimitas atas dan bawah simetris , diekstrimitas atas dextra terpasang infus RL
40tts / menit. 1 1

1 1
15. Genetalia
Klien berjenis kelamin perempuan , kebersihan cukup dan bokong tidak lecet.

H. POLA MAKAN DAN MINUM


Dirumah : klien makan 3 x/hari makan nasi dan lauk pauk, minum susu 2-3x / hari.
Di RS : klien hanya makan lewat NGT.

I. POLA ELIMINASI
Di rumah : klien BAK 3X Sehari dan BAB 1x sehari
Di RS : klien BAK 3 x/hari dan BAB cair.

J. TERAPI YANG DIDAPAR DIRUMAH SAKIT

Tgl 18/06/2020
 Infus Kaen 3b 500 ml/hari
 Cefotaxim 2x300mg/12jam
 Diaz 4 mg k/kejang
 Pct inf 140 mg k/p
 Sucralfat syr 3x ½ cth

Tgl 19/06/2020
 Infus Kaen 3B 500 ml/hari
 Cefotaxim 2x300mg/12jam
 Diaz 4 mg k/kejang
 Pct inf 140 mg k/p
 Sucralfat syr 3x ½ cth

Hasil pemeriksaaan hematology : Tanggal 18 Juni 2020

Tanggal Jenis Hasil Satuan Nilai Interpretasi


normal
18 Juni Darah rutin
2020 WBC 13,37 103/µ L 4,8-10,8 Naik
RBC 5,1 106/µ L 4,2-5,4 Normal
HGB 12 g/dL 12-16 Normal
HCT 37,6 % 37-47 Normal
MCV 73,7 fL 79-99 Rendah
MCH 23,5 pg 27-31 Rendah
MCHC 31,9 g/dL 33-37 Rendah
PLT 219 103/µ L 150-450 Normal
Kimia darah
Na 133,5 mmol/L 137-145 Rendah
K 4,05 mmol/L 3,1-5 Normal
Cl 106,4 mmol/L 98-107 Normal
Ca 2,38 mmol/L 2,1-2,54 Normal
GDS 145 mg/dL 80-140 Tinggi
Cairan otak
Kejernihan Jernih
Jumlah sel 0
Eritrosit 0
Leukosit berinti 0
polimorf
Limfosit 0
Albumin 0
Percobaan Pady 0
Kadar protein 0
Glukosa 73 mg%
Na 139
18 Juni Cl 122
2020 Urin rutin
Warna Kuning keruh
BJ 1.010
pH 7,0
uro Normal
Glukosa -
Protein -
Bilirubin -
Leukosit -

I. ANALISA DATA

NO DATA KLIEN ETIOLOGI MASALAH


1 Peningkatan suhu Resiko kejang
S : orang tua klien mengatakan kejangnya sudah
tubuh berulang
tidak ada , hanya panas yang masih ada.
(Hipertermi)
O : klien tampak lemah.
 Kesadaran samnollen
 GCS E3V3M4.
 T:38,2º C.
 R 34x/menit.
 N : 120/menit.
 TB 90cm.
 BB 14 kg.
 Klien pernah mengalami kejang pada umur
9 bulan
2 Proses infeksi atau Peningkatan
S : orang tua klien mengatakan kejangnya sudah
penyakit. suhu tubuh
tidak ada , hanya panas yang masih ada.
(Hipertermi)
O : klien tampak lemah.
 Kesadaran samnollen
 GCS E3V3M4.
 T:38º C.
 R 34x/menit.
 N : 120/menit.
 TB 90cm.
 BB 14 kg.

III. DAFTAR MASALAH

NO. Dx Kep. Tanggal muncul


1 Resiko kejang berulang berhubungan dengan 18 Juni 2020
Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi) , di tandai dengan :

S : orang tua klien mengatakan kejangnya sudah tidak


ada , hanya panas yang masih ada.
O : klien tampak lemah.
 Kesadaran samnollen
 GCS E3V3M4.
 T:38º C.
 R 34x/menit.
 N : 120/menit.
 TB 90cm.
 BB 14 kg.
 Klien pernah mengalami kejang pada umur 9 bulan
2 Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi) berhubungan 18 Juni 2020
dengan Proses infeksi atau penyakit, ditandai dengan :

S : orang tua klien mengatakan kejangnya sudah tidak


ada , hanya panas yang masih ada.

O : klien tampak lemah.


 Kesadaran samnollen
 GCS E2V2M2.
 T:38º C.
 R 34x/menit.
 N : 120/menit.
 TB 90cm, BB 14 kg
IV . INTERVENSI KEPERAWATAN

No Hari/tgl Dx kep. Tujuan Intervensi Rasional


/jam.
1 18 Juni I Resiko kejang 1. obs. Kejang dan 1. pemantauan
2020 ulang dapat TTV. teratur
13.00 teratasi setelah 2. kenakan pakaian menentukan
perawatan 3x tipis yg menyerap tindakan yang
24 jam dengan keringat . akan dilakukan.
kreteria : 3. anjurkan keluarga 2. mempercepat
Suhu badan untuk kompres air pelepasan panas.
kembali hangat pada axilla , Keudara.
normal 36ºc lipatan siku , pada 3. melepas panas.
dahi.
4. kolaborasi dengan
tim medis dalam
pemberian obat
antiperitik (sanmol 4. menetralisir panas.
syr) dan cairan infus.
2 18 Juni II Panas klien 1. Observasi tanda vital 1. pemantauan
2020 dapat teratasi tiap 4 jam atau lebih. teratur untuk
13.00 setelah menetukan
perawatan 2. Kaji saat timbulnya tindakan .
2x24jam demam. 2. untuk mengetahui
dengan risiko kejang
kreteria: 3. Anjurkan pada ulang.
 Suhu badan keluarga untuk 3. mengganti cairan
kembali memberikan yang menguap
normal 36ºc masukan cairan 1,5 oleh ,panas tubuh.
 Kilit tidak liter / 24 jam.
terba panas. 4. Beri kompres dengan 4. melepas panas.
air biasa terutama
bagian frontal dan
axila.
5. Kolaborasi dalam 5. menetralisir
pemberian terapi panas.
cairan dan obat
antipiretik.

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Hari/tgl Dx kep Implemntasi Evaluasi dan catatan


/jam. perkembangan
1 Kamis I Jam 17.00 wita. Jam 20.00 wita
18 Juni 1. obs. Kejang dan TTV.
S:orang tua klien mengatakan
2020 T:38º C.
badannya masih panas.
N : 120/menit
2. kenakan pakaian tipis yg O : klien tampak lemah.

menyerap keringat  Kesadaran CM

3. anjurkan keluarga untuk  GCS E4V5M6.

kompres air hangat pada  T:38º C.

axilla , lipatan siku , pada  R 34x/menit.

dahi.  N : 120/menit.

4. kolaborasi dengan tim  TB 90cm.

medis dalam pemberian  BB 14 kg.

obat antiperitik (sanmol  Klien pernah mengalami

syr) dan cairan infus. kejang pada umur 9 bulan


A: maslah belum teratasi.
P : lanjutkan intervensi
1,2,3,4.
2 Kamis II Jam 17.00 wita. Jam 20.00 wita
18 Juni 1. Observasi tanda vital tiap
S : orang tua klien mengatakan
2020 4 jam atau lebih.
kejangnya sudah tidak ada
Jam 17.00 : 38c
, hanya panas yang masih
Jam 21.00 :38c
ada
2. Kaji saat timbulnya
demam. O : klien tampak lemah.

3. Anjurkan pada keluarga  Kesadaran CM

untuk memberikan  GCS E4V5M6.

masukan cairan 1,5 liter /  T:38º C.

24 jam.  R 34x/menit.
4. Beri kompres dengan air  N : 120/menit.
biasa terutama bagian  TB 90cm.
frontal dan axila.  BB 14 kg.
5. Kolaborasi dalam A : masalah belum teratasi
pemberian terapi cairan sebagian.
dan obat antipiretik. P : lanjutkan intervensi
1,2,3,4,5.
3 Jum’at I Jam 20.00 wita. Jam 06.00 wita
19 Juni 1. obs. Kejang dan TTV.
S: orang tua klien mengatakan
2020 T:38º C.
demam anaknya mulai
N : 120/menit
turun.
2. kenakan pakaian tipis yg
O : klien tampak lemah.
menyerap keringat
 Kesadaran CM
3. anjurkan keluarga untuk
 GCS E4V5M6.
kompres air hangat pada
 T:37,5º C.
axilla , lipatan siku , pada
 R 32x/menit.
dahi.
 N : 120/menit.
4. kolaborasi dengan tim
 TB 90cm.
medis dalam pemberian
 BB 14 kg.
obat antiperitik (sanmol
 Klien pernah mengalami
syr) dan cairan infus.
kejang pada umur 9 bulan
A: maslah teratasi sebagian.
P : lanjutkan intervensi
1,2,3,4.
4 Jum’at II Jam 20.00 wita. Jam 06.00 wita
19 Juni 1. Observasi tanda vital tiap
S : orang tua klien mengatakan
2020 4 jam atau lebih.
kejangnya sudah tidak ada
Jam 17.00 : 38c
, demam mulai turun.
Jam 21.00 :38c
2. Kaji saat timbulnya O : klien tampak lemah.
demam.  Kesadaran CM

3. Anjurkan pada keluarga  GCS E4V5M6.

untuk memberikan  T:37,5º C.

masukan cairan 1,5 liter /  R 32x/menit.

24 jam.  N : 120/menit.

4. Beri kompres dengan air  TB 90cm.

biasa terutama bagian  BB 14 kg.

frontal dan axila A : masalah teratasi sebagian.

5. Kolaborasi dalam P : lanjutkan intervensi


pemberian terapi cairan 1,2,3,4,5.
dan obat antipiretik.
5 Sabtu I Jam 06.00 wita. Jam 06.00 wita
20 Juni 1. obs. Kejang dan TTV.
S: orang tua klien mengatakan
2020 T:37º C.
demam anaknya sudah
N : 120/menit
tidak ada lagi.
2. kenakan pakaian tipis yg
menyerap keringat O : klien membaik.

3. anjurkan keluarga untuk  Kesadaran CM

kompres air hangat pada  GCS E4V5M6.

axilla , lipatan siku , pada  T:36,5º C.

dahi.  R 30x/menit.
 N : 120/menit.
4. kolaborasi dengan tim
 TB 90cm.
medis dalam pemberian
 BB 14 kg.
obat antiperitik (sanmol
 Klien pernah mengalami
syr) dan cairan infus.
kejang pada umur 9 bulan
A: maslah teratasi.
P : intervensi dihentikan
6 Sabtu II Jam 06.00 wita. Jam 06.00 wita
20 Juni 1. Observasi tanda vital tiap
S : orang tua klien mengatakan
2020 4 jam atau lebih.
kejangnya sudah tidak ada
Jam 17.00 : 37c
, demam turun.
Jam 21.00 :36,5c
2. Kaji saat timbulnya O : klien tampak lemah.
demam.  Kesadaran CM

3. Anjurkan pada keluarga  GCS E4V5M6.

untuk memberikan  T:36,5º C.

masukan cairan 1,5 liter /  R 30x/menit.

24 jam.  N : 120/menit.

4. Beri kompres dengan air  TB 90cm.

biasa terutama bagian  BB 14 kg.

frontal dan axila. A : masalah teratasi


P : intervensi dihentikan.
5. Kolaborasi dalam
pemberian terapi cairan
dan obat antipiretik.

Anda mungkin juga menyukai