Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KONSEP KEBIDANAN

STANDAR PROFESI BIDAN

OLEH : LUTFIANA NASIR

YAYASAN PENDIDIKAN AKADEMI


KEBIDANAN CENDRAWASI PALU 2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ........................................................................................ 1

Rumusan Masalah .................................................................................. 1

Tujuan Penulisan .................................................................................... 1

Manfaat Penulisan .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

Standar ..................................................................................................... 2

Standar Profesi Bidan ............................................................................ 2

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ............................................................................................. 3

Saran ....................................................................................................... 3

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalh tentang

standar profesi bidan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan kita mengenai bagaimana cara asuhan bagi ibu yang mengalami

gangguan kesehatan reproduksi. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam

makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya

laporan yang yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang

yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-

kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun

demi perbaikan di masa depan.

Palu, September 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, menyangkut fisik, mental, maupun sosial

budaya dan ekonomi. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dilakukan

berbagai upaya pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terarah dan

berkesinambungan. Masalah reproduksi di Indonesia mempunyai dua dimensi.

Pertama: yang laten yaitu kematian ibu dan kematian bayi yang masih tinggi akibat

bebagai faktor termasuk pelayanan kesehatan yang relatif kurang baik.

Kedua ialah timbulnya penyakit degeneratif yaitu menopause dan kanker.

Dalam globalisasi ekonomi kita diperhadapkan pada persaingan global yang semakin

ketat yang menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia Indonesia yang

berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang harus disiapkan sebaik

mungkin secara terencana, terpadu dan berkesinambungan. Upaya tersebut haruslah

secara konsisten dilakukan sejak dini yakni sejak janin dalam kandungan, masa bayi

dan balita, masa remaja hingga dewasa bahkan sampai usia lanjut. Bidan merupakan

salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama

dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kesakitan dan kematian Bayi

(AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan


paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan berlandaskan

kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan

lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan

dimanapun dia berada. Untuk menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu standar

profesi sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan

dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluarga dan

masyarakat, baik dari aspek input, proses dan output.

Profesi kebidanan merupakan salah satu profesi kesehatan yang selalu

bersingguangan dengan manusia (khususnya perempuan), lingkungan dan budaya.

Oleh karean itu, dalam menjalankan dan mengembangakan profesionalismenya

harus menunjukan kualitasnya yang tinggi, dengan memenuhi standar-standar profesi

bidan yang diantaranya adalah standar kompetensi bidan, standar pendidikan,

standar pelayanan kebidanan dan standar praktik kebidanan.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang mejadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai

berikut :

a. Apa itu standar ?

b. Apa saja standar profesi bidan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

a. Mahasiswi dapat mengetahui standar profesi dan ruang lingkup pelayanan

kebidanan.
b. Standar profesi dapat digunakan untuk menjamin pelayanan yang aman dan

berkualitas.

c. Standar profesi dapat digunakan sebagai landasan untuk standarisasi dan

perkembangan

profesi.

D. Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka

pembelajaran baik dalam proses pembelajaran maupun non-pembelajaran , dan

meningkatkan pengetahuan bagi semua kalangan.


BAB II

PEMBAHASAN

· A. Pengertian Standar

Pengertian Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan

sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal ( Clinical Practice

Guideline , 1990) Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai diinginkan

yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan

(Donabedian, 1980) Standar adalah spesifikasi dari fungsi tau tujuan yang harus

dipenuhi oleh suatu sarana pelayanan agar pemakai jasa pelayanan dapat

memperoleh keuntungan maksimal dari pelayanan yang diselenggarakan ( Rowland

and Rowland, 1983)

· Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai diinginkan yang mampu

dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan yaitu standar pelayanan

kebidanan yang menjadi tanggung jawab profesi bidan dalam sistem pelayanan yang

bertujuan untuk meningkatan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan

kesehatan keluarga dan masyarakat (Depkes RI, 2001: 53).

· Standar menunjukan pada tingkat ideal tercapai yang diinginkan, namun ukuran

tingkat ideal tercapai tsb tidaklah disusun terlalu kaku, melainkan dalam bentuk

minimla dan maksimal ( range ) Penyimpangan yang terjadi, tetapi masih dalam batas-

batas yang dibenarkan disebut dengan nama toleransi ( tolerance )


· Untuk memandu para pelaksana program menjaga mutu agar tetap berpedoman pada

standar yang telah ditetapkan, disusunlah protokol (pedoman, petunjuk pelaksana)

Protokol adalah suatu pernyataan tertulis yang disusun secara sistimatisdan dipakai

sebagai pedoman oleh para pelaksana dalam mengambil keputusan dan atau dalam

melaksanakan pelayanan kes. Makin dipatuhi protokol, makin tercapai standar yang

telah ditetapkan

· Syarat Standar Bersifat jelas , artinya dapat diukur dengan baik, termasuk mengukur

berbagai penyimpangan yang mungkin terjadi. Masuk akal , suatu standar yang tidak

masuk akal, misalnya ditetapkan terlalu tinggi sehingga mustahil dapat dicapai,bukan

saja sulit dimanfaatkan tetapi juga akan menimbulkan frustasi para pelaksana Mudah

dimengerti , suatu standar yang tidak mudah dimengerti, atau rumusan yang tidak

jelas akan menyulitkan tenaga pelaksana shg standar tsb tidakakan dapat digunakan

· Dapat dicapai, merumuskan standar harus sesuai dengan kemampuan, siatuasi

sertakondisi organisasi Absah , ada hubungan yang kuat dan dapat didemonstrasikan

Meyakinkan , persyaratan yang ditetapkan tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi

Mantap, Spesifik dan Eksplist, tidak terpengaruh oleh perubahan waktu untuk jangka

waktu tertentu, bersifat khas dan gambling

· Manfaat Standar Pelayanan Kebidanan berguna dalam penerapan norma tingkat

kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan Melindungi masyarakat

Sebagai pelaksanaan, pemeliharaan, dan penelitian kualitas pelayanan Untuk

menentukan kompetisi yang diperlukan bidan dalam menjalankan praktek sehari-hari.

Sebagai dasar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan

pengembangan pendidikan (Depkes RI, 2001:2)


· Format Standar Pelayanan Kebidanan Dalam Membahas Tiap Standar Pelayanan

Kebidanan Digunakan Format Bahasan Sebagai Berikut : Tujuan merupakan tujuan

standar Pernyataan standar berisi pernyataan tentang pelayanan kebidanan yang

dilakukan, dengan penjelasan tingkat kompetensi yang diharapkan. Hasil yang akan

dicapai oleh pelayanan yang diberikan dan dinyatakan dalam bentuk yang dapat

diatur. Prasyarat yang diperlukan (misalnya, alat, obat, ketrampilan) agar pelaksana

pelayanan dapat menerapkan standar. Proses yang berisi langkah-langkah pokok

yang perlu diikuti untuk penerapan standar (Depkes RI, 2001:2).

· Standar profesi tenaga kesehatan adalah pedoman yang harus dipergunakan oleh

tenaga kesehatan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesinya secara baik. Hak

tenaga kesehatan adalah memperoleh perlindungan hukum melakukan tugasnya

sesuai dengan profesi tenaga kesehatan serta mendapat penghargaan.

· Pertemuan Program Safe Motherhood dari negara-negara di wilayah SEARO/Asia

tenggara tahun 1995 tentang SPK Pada pertemuan ini disepakati bahwa kualitas

pelayanan kebidanan yang diberikan kepada setiap ibu yang memerlukannya perlu

diupayakan agar memenuhi standar tertentu agar aman dan efektif. Sebagai tindak

lanjutnya, WHO SEARO mengembangkan Standar Pelayanan Kebidanan. Standar ini

kemudian diadaptasikan untuk pemakaian di Indonesia, khususnya untuk tingkat

pelayanan dasar, sebagai acuan pelayanan di tingkat masyarakat. Standar ini

diberlakukan bagi semua pelaksana kebidanan.


A. Standar Profesi Bidan

Standar profesi bidan merupakan penampilan atau keadaan ideal atau tingkat

pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan

minimal yang dilakukan oleh seorang bidan. Standar profesi bidan ini diatur dalam

permenkes nomor 369 tahun 2007. Standar profesi bidan ini mengatur tentang standar

kompetetensi bidan, standar pendidikan bidan, standar pendidikan bidan

berkelanjutan, standar pelayanan kebidanan dan standar praktik kebidanan. Standar

profesi bidan ini dibuat berdasarkan paradigma dan falsafah kebidanan tujuan

dibuatnya standar profesi bidan ini adalah untuk menjamin pelayanan yang aman dan

berkualitas, dan sebagai landasan untuk standarisasi dan perkembangan profesi

bidan.

1. Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial,

kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu

tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.

2. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang

tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka

untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan

kesiapan menjadi orang tua.

3. Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan

selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari

komplikasi tertentu.
4. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan

setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman,

menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan

wanita dan bayinya yang baru lahir.

5. Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan mneyusui yang bermutu tinggi dan

tanggap terhadap budaya setempat.

6. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir

sehat sampai dengan 1 bulan.

7. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan balita

sehat (1 bulan – 5 tahun).

8. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada keluarga,

kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.

9. Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem

reproduksi. Setiap Kompetensi dilengkapi dengan Pengetahuan dan keterampilan

dasar, pengetahuan dan keterampilan tambahan, yang wajib dimiliki dan dilaksanakan

dalam melakukan kegiatan asuhan kebidanan.

Setiap Bidan harus bekerja Secara profesional dalam melaksanakan profesi asuhan

kebidanan , dan dalam melaksanakan profesi tersebut Bidan harus bekerja sesuai

standar yang meliputi meliputi : standar pendidikan, standar falsafah, standar

organisasi, standar sumber daya pendidikan, standar pola pendidikan kebidanan,

standar kurikulum, standar tujuan pendidikan, standar evaluasi pendidikan, standar

lulusan, standar Pendidikan Berkelanjutan Bidan, standar organisasi, standar


falsafah, standar sumber daya pendidikan, standar program pendidikan dan pelatihan,

standar fasilitas, standar dokumen penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan,

standar pengendalian mutu Standar Pelayanan Kebidanan, standar falsafah, Standar

Administrasi Dan Pengelolaan, Standar Staf Dan Pimpinan, Standar Fasilitas Dan

Peralatan, Standar Kebijakan Dan Prosedur, Standar Pengembangan Staf Dan

Program Pendidikan, Standar Asuhan, Standar Evaluasi Dan Pengendalian Mutu,

standar praktik kebidanan, Standar metode asuhan, Standar pengkajian, Standar

Diagnosa kebidanan, standar rencana asuhan, standar tindakan, standar partisipasi

klien, standar pengawasan, standar evaluasi, standar dokumentasi.

Dasar hukum penerapan SPK Undang-undang kesehatan Nomor 23 tahun 1992

Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomer 23 tahum 1992 kewajiban tenaga

kesehatan adalah mematuhi standar profesi tenaga kesehatan, menghormati hak

pasien, menjaga kerahasiaan identitas dan kesehatan pasien, memberikan informasi

dan meminta persetujuan (Informed consent), dan membuat serta memelihara rekam

medik.

· Ruang Lingkup Ruang lingkup SPK meliputi 24 standar yaitu :

1. standar pelayanan (2 standar),

2. standar pelayanan antenatal (6 standar),

3. standar pertolongan persalinan (4 standar),

4. standar pelayanan nifas (3 standar),

5. standar penanganan kegawatdaruratan obstetri neonatal (9 standar) (Depkes RI,

2001:3).
 Standar Pelayanan umum

1. Standar 1 : Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat

Persyaratan standar : Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada

perorangan, keluarga dan masyarakat terhadap segala halyang berkaitan dengan

kehamilan, termasuk penyuluhan umum, gizi, KB, kesiapan dalam menghadapi

kehamilan dan menjadi calon orang tua, menghindari kebiasaan yang tidak baik dan

mendukung kebiasaan baik

2. Standar 2 : Pencatatan dan Pelaporan

Persyaratan standar : Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukan,

yaitu registrasi. Semua ibu hamil diwilayah kerja, rincian yan yg diberikan kpd setiap

ibu hamil/bersalin/nifas dan BBL, semua kunjungan rumah dan penyuluhan kpd masy.

Disamping itu bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat semua ibu

hamil dan meninjau upaya masy yg berkaitan dg ibu dan BBL. Bidan meninjau scr

teratur cat tsb untukmenilai kinerja dan penyusunan rencana kegiatan untuk

meningkatkan pelayanannya

 Standar Pelayanan Antenatal

1. Standar 3 : Identifikasi Ibu hamil

Persyaratan standar : Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan

masyarakat secara berkala untukmemberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami

dan anggota masyarakat agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilan sejak

dini secara teratur

2. Standar 4 : pemeriksaan dan pemantauan antenatal


Persyaratan standar : Bidan memberikan sedikitnya 4 x pelyanan antenatal.

Pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama

untuk menilai apakah perkembangan berlangung normal. Bidan juga hrs mengenal

resti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi,hipertensi, PMS/infeksi

HIV;memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kes serta tugas

terkaitlainnya yg diberikan oleh puskesman. Bidan harus mencatat data yang tepat

pada setiapkunjungan Bila ditemukan kelainan, bidan harus mampu mengambil

tindakan yang diperlukan dan merujukuntuk tindakan selanjutnya

3. Standar 5 : Palpasi Abdomen Persyaratan standar : Bidan melakukan pemeriksaan

abdominal secara seksamamelakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan,

dan bilaumur kehamilan bertambahmemeriksa posisi, bagian terendah janin dan

masuknya kepalajanin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelaianan serta

melakukan rujukan tepat waktu

4. Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan Persyaratan standar : Bidan

melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penganan dan atau rujukan semua

kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

5. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan Persyaratan standar : Bidan

menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan

mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang

tepat dan merujuknnya

6. Standar 8 : Persiapan Persalinan Pernyataan standar : Bidan memberikan saran yang

tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk

memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang
menyenangkan akan direncanakan dengan baik, di samping persiapan transportasi

dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan

hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.

 Standar Pelayanan Kebidanan

Terdapat empat standar dalam standar pertolongan persalinan

1. Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala I.

Pernyataan standar : Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai,

kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan

memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan berlangsung.

2. Standar 10 : Persalinan Kala II Yang Aman.

Pernyataan standar : Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan

sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.

3. Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala Tiga.

Pernyataan standar : Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk

membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.

4. Standar 12 : Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi.

Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada

kala II yang lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk

memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.


 Standar Pelayanan Nifas

Terdapat tiga standar dalam standar pelayanan nifas

1. Standar 13 : Perawatan Bayi Baru Lahir. Pernyataan standar : Bidan memeriksa dan

menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan spontanmencegah hipoksia

sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai

dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau menangani hipotermia.

2. Standar 14 : Penanganan Pada Dua Jam Pertama Setelah Persalinan. Pernyataan

standar : Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi

dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang diperlukan. Di

samping itu, bidan memberikan penjelasan tentangan hal-hal mempercepat pulihnya

kesehatan ibu, dan membantu ibu untuk memulai pemberian ASI.

3. Standar 15 : Pelayanan Bagi Ibu Dan Bayi Pada Masa Nifas. Pernyataan standar :

Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari

ketiga, minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu

proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar;

penemuanan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada

masa nifas; serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum,

kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI,

imunisasi dan KB.


 Standar Penanganan Kegawatan Obstetri Dan Neonatal

1. Standar 16 : Penanganan Perdarahan Dalam Kehamilan, Pada Tri-mester III

Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan

pada kehamilan, serta melakukan pertolongan pertama dan merujuknya.

2. Standar 17 : Penanganan Kegawatan Pada Eklamsia.

Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklamsia

mengancam. Serta merujuk dan atau memberikan pertolongan pertama.

3. Standar 18 : Penanganan Kegawatan Pada Partus Lama/Macet Pernyataan standar

: Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus lama/macet serta melakukan

penanganan yang memadai dan tepat waktu atau merujuknya.

4. Standar 19 : persalinan dg penggunaaan Vakum Ekstraktor

Pernyataan standar : Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi

vakum,melakukannya secara benar dalammemberikan pertolongan persalinan

dengan memastikan keamnannya bagi ibu dan janin

5. Standar 20 : Penanganan Retensio Plasenta

Pernyataan standar : Bidan mampu mengenali retensio placenta dan memberikan

pertolongan pertama termasuk plasenta manual dan penangan perdarahan sesuai

dengan kebutuhan

6. Standar 21 : Penangan Perdarahan Postpartum Primer

Pernyataan standar : Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebuhan dalam

24 pertama setelah persalinan (perdarahan postpartum primer) dan segera

melakukan pertolongan pertama untuk mengendalikan perdarahan

7. Standar 2 2 : Penanganan Perdarahan Postpartum Sekunder


Pernyataan standar: Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala

perdarahan postpartum sekunder, dan melakukan pertolongan pertama untuk

penyelamatan jiwa ibu dan atau merujuknya

8. Standar 23 : Penanganan Sepsis Puerperalis

Pernyataan standar: Bidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis

puerperalis, serta melakukan pertolongan pertama atau merujuknya

9. Standar 24 : Penanganan Asiexsia Neonatorum

Pernyaan standar : Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan

asfeksia, serta melakukan resusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan medis yang

diperlukan dan memberikan perawatan lanjutan


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bidan merupakan suatu profesi kesehatan yang bekerja untuk pelayanan dan

berfokus pada kesehatan reproduksi. Perempuan, keluarga berencana, kesehatan

bayi dan anak balita, serta pelayanan kesehatan masyarakat

Standar profesi bidan menurut kepmenkes nomor 369 tahun 2007 yaitu:

1. Standar Profesi Bidan digunakan sebagai pedoman bagi Bidan dalam menjalankan

tugas profesinya.

2. Kepala Dinas Keseh atan Propinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Keputusan dengan

mengikutsertakan organisasi profesi terkait, sesuai tugas dan fungsi masing-masing.

B. Saran

Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca/pelajar.

Apabila ada saran dan kritik yang membangun, mohon sampaikan lah pada saya

untuk pembekalan dan pembelajaran di masa yang akan datang atau tugas.
DAFTAR PUSTAKA

Benson, Michael. Buku Saku Ilmu Kebidanan Buku Petunjuk Praktis Untuk Mahasiswa

Kedokteran, Perawat Dan Paramedis Serta Resident. Tangerang : Binarupa Aksara

Publisher.

Dinkes Jawa Tengah. 2012. Buku Profil KesehatanProvinsi Jawa Tengahtahun

2012.

Jannah, N. Konsep Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Ar – Ruzz Media; 2011.

Holmes, Debbie (2011) Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC

Purwoastuti Th. Endang dan Walyani Elisabeth Siwi. 2014. Konsep Kebidanan

Yogyakarta. Pustaka Baru Press

.Http://wikipedia.com/standarprofesibidan/oktober2015

Anda mungkin juga menyukai