Anda di halaman 1dari 8

Nama : Takrim Pembimbing : Muslimin U.Botjing, S.T M.

T
Stambuk : F12115026
Judul : Study Potensi Mineralisasi Endapan Emas DiDaerah Sungai Halubola, Desa Lawua, Kecamatan kulawi selatan

No Judul Jurnal/Skripsi Kata Kunci Metode Hasil/Kesimpulan Daftar Pustaka


1 Alterasi Dan Mineralisasi Propilitik, filik, argilik, Penelitian ini diawali Alterasi dan mineraIisasi Indarto, S. et al., 2007.
Hidrotermal Pada Batuan emas, epitermal, dengan mengumpulkan yang terjadi di kedua Alterasi Dan Mineralisasi
Volkanik Formasi mesotermal, bersulfida data sekunder berupa lokasi Bengkulu dan Hidrotermal Pada Batuan
Hulusimpang Daerah rendah. literauir hasil Lampung mempunyai Vulkanik Formasi
Bengkulu Dan Lampung di penelitian terdahulu, dan kesamaan. Alterasinya Hulusim Daerah
Kawasan Sayap Barat peta geologi. Dan Analisis propilitik, filik, dan argilik, Bengkulu Dan Lampung
Pegunungan Bukit Barisan, yang digunakan antara lain sedangkan mineralisasinya di Kawasan Sayap Barat
Sumatera petrografi, yartu jenis sulfida rendah yang Pegunungan Bukit
menggunakan mikroskop terdiri dari pirit, kalkopirit, Barisan, Sumatra,
polarisasi (Nikon UFX-DX) sfalerit, dan kadang Volume ISBN, pp. 978-
didapatkan logam emas.Suhu 897-799-255-5.
un sesuai dengan
pembentukan alterasi dan
tekstur mineral logam yang
terjadi, sehingga
mendukung jenis mineralisasi
yang terbentuk di
Bengkulu dan Lampung,
yaitu mineralisasi emas .
epitermal-mesotermal
bersulfida rendah.

2 Geologi, Alterasi Hidrotermal, Geologi, Hidrothermal Metodologi penelitian Zona Alterasi yang terdapat Febriansyah, A., Aribowo,
Dan Mineralisasi Daerah Onto Alterasi, Mineralisasi, dalam menggunakan 2 di daerah Onto dan Y. & Widiarso, D. A.,
Dan Sekitarnya, Kecamatan Tembaga metode, yaitu metode survei Sekitarnya adalah zona 2014. Geologi, Alterasi
Hu’u, Kabupaten Dompu, lapangan dan metode argilik lanjut dengan mineral Hidrotermal, Dan
Provinsi Nusa Tenggara Barat analisis. (Kondisi Geologi, asosiasi berupa Dickit, Mineralisasi Daerah Onto
Alterasi Hidrotermal, Alunit, Kaolinit; zona argilik Dan Sekitarnya,
Mineralisasi, Hubungan dengan mineral asosiasi Kecamatan Hu’u,
Antara Kondisi Geologi, berupa Kaolinit, Paligorskit, Kabupaten Dompu,
Alterasi, dan Mineralisasi Siderit; dan zona intermediet Provinsi Nusa Tenggara
Daerah Onto dan argilik dengan mineral Barat.
Sekitarnya). asosiasi berupa Klorit,
Paligorskit. Zona Alterasi
yang terdapat di daerah
Onto dan Sekitarnya adalah
zona argilik lanjut dengan
mineral asosiasi berupa
Dickit, Alunit, Kaolinit; zona
argilik dengan mineral
asosiasi berupa Kaolinit,
Paligorskit, Siderit; dan zona
intermediet argilik dengan
mineral asosiasi berupa
Klorit, Paligorskit.
3 Batuan Pembawa Emas Pada Pembawa logam, Penelitian dilakukan dengan Alterasi dan mineralisasi Indarto, S. et al., 2014.
Mineralisasi Sulfida jebakan, mineralisasi, metode pengambilan contoh hidrotermal yang terjadi Batuan Pembawa Emas
Berdasarkan Data Petrografi hidrotermal, sulfida batuan terpilih dilapangan, disebabkan oleh intrusi Pada Mineralisasi Sulfida
Dan Kimia Daerah Cihonje, rendah. untuk dilakukan dianalisis andesit basaltik Formasi Berdasarkan Data
Gumelar, Banyumas, Jawa petrografi dan kimia Kumbang berbentuk sill atau Petrografi Dan Kimia
Tengah batuan. dyke. Hasilnya menujukkan Daerah Cihonje,
bahwa didapatkan batupasir Gumelar, Banyumas,
gampingan, breksi Jawa Tengah, 24(2), pp.
tersilisifikasi dan 117-130
terargilitisasi serta
termineralisasi sebagai
anggota Formasi Rambatan,
batupasir anggota Formasi
Halang terpropilitisasi lemah
serta sedikit termineralisasi,
andesit basaltik Formasi
Kumbang dan urat-urat kalsit-
adularia-kuarsa-logam.
4 Identifikasi Zona Mineralisasi Mineralisasi Emas, Penelitian dilakukan Zona mineralisasi emas dan Rahman, K., 2017.
Emas Berdasarkan Data Pongkor, Resistivitas, menggunakan metode rekomendasi titik pengeboran Identifikasi Zona
Controlled Source Audio- CSAMT, PFE, IP. CSAMT yang didukung oleh eksplorasi sebagai Mineralisasi Emas
Frequency Magnetotellurics data induced polarization pertimbangan kegiatan Berdasarkan Data
(Csamt) Dengan Data (IP) dan geologi lokal daerah penambangan emas di daerah Controlled Source Audio-
Pendukung Induced penelitian. penelitian. Kemenerusan zona Frequency
Polarization (Ip) Di Lapangan mineralisasi emas dari seluruh Magnetotellurics (Csamt)
Au lintasan pengukuran berarah Dengan Data Pendukung
Barat Laut-Tenggara yang Induced Polarization (Ip)
memotong lintasan Di Lapangan Au. 1 ed.
pengukuran serta sesuai Lampung: Skripsi.
dengan arah singkapan
vein. Terdapat enam
rekomendasi titik
pengeboran tahap eksplorasi
di zona mineralisasi emas,
pada resistivitas berkisar 500-
1000 Ωm dan 400-700 Ωm,
serta tepat berada di
singkapan vein dan sekitar
struktur geologi
5 Identifikasi Zona Prospek Induksi Polarisasi, Metode induksi polarisasi Zona prospek mineral logam Sasmito, B. A., Santoso,
Mineral Logam Menggunakan Resistivity, dengan Konfigurasi yang pada daerah penelitian ini A. & Hidayat, W., n.d.
Metode Induksi Polarisasi Chargeability, Skarn, digunakan dalam dibagi menjadi tujuh zona, Identifikasi Zona Prospek
Daerah Fatunisuan Kecamatan Zona Prospek Logam pengambilan data adalah dimana masing masing zona Mineral Logam
Miomaffo Barat Nusa konfigurasi memiliki karakteristik yang Menggunakan Metode
Tenggara Timur Dipole-Dipole. relatif sama. Berdasarkan Induksi Polarisasi Daerah
hasil interpretasi penyebaran Fatunisuan Kecamatan
mineral logam cenderung Miomaffo Barat Nusa
berarah utara-selatan dengan Tenggara Timur.
luasan zona bervariasi antara
0,5 sampai 3,3 hektar.
Berdasarkan sebaran zona
target didapatkan 16 titik
rekomendasi titik pemboran
guna memastikan jenis
mineral logam yang terdapat
pada daerah penelitian.

6 Karakteristik Endapan Emas Emas placer, emas Penelitian ini menggunakan Mineralisasi yang F., 2016. Karakteristik
Orogenik Sebagai Sumber orogenik, mineralisasi, metode pemetaan permukaan berkembang di daerah Endapan Emas Orogenik
Emas Placer Di Daerah alterasi hidrotermal, dan penggabungan hasil penelitian yaitu cinnabar, Sebagai Sumber Emas
Wumbubangka, Bombana, tekstur/struktururat analisis petrografi, stibnit, pirit, kalkopirit dan Placer Di Daerah
Sulawesi Tenggara kuarsa dan inklusi fluida mineragrafi, XRD, AAS (fire Emas. Kehadiran emas Wumbubangka,
assay) serta inklusi fluida. bersifat erratic atau Bombana, Sulawesi
kemunculannya sangat tidak Tenggara, Issue 8, pp. 1-
menentu. Endapan emas 9.
orogenik daerah
Bombana merupakan sumber
emas placer/paleoplacer
yang terbentuk pada suhu
rata-rata antara 200oC -
250oC, serta berada pada
zona transisi antara epizonal-
mesozonal yaitu pada fasies
green schist di kedalaman 5-6
kilometer.

7 Mineralisasi Bijih Dan Mineralisasi bijih, Metode penelitian secara Ada lima zona alterasi Idrus, A. & Pramutadi, E.
Geokimia Batuan Samping alterasi hidrotermal, umum dibagi menjadi dua, hidrotermal utama yang B., 2008. Mineralisasi
Vulkaniklastik Andesitik Yang geokimia batuan yaitu penelitian lapangan dan berkembang di daerah Bijih Dan Geokimia
Berasosiasi Dengan Endapan samping, vulkaniklastik analisis conto batuan di penelitian, yakni: alterasi Batuan Samping
Tembaga-Emas Porfiri Elang, andesitik dan endapan laboratorium. Pada biotit-klorit±magnetit, yang Vulkaniklastik Andesitik
Pulau Sumbawa, Nusa tembaga-mas porfiri penelitian lapangan mewakili fase awal alterasi Yang Berasosiasi Dengan
Tenggara Barat Elang-Sumbawa. dilakukan pemetaan bawah hidrotermal; alterasi klorit- Endapan Tembaga-Emas
permukaan berdasarkan data serisit±magnetit dan serisit- Porfiri Elang, Pulau
lubang bor-lubang bor pada klorit-mineral lempung, yang Sumbawa, Nusa
penampang. Pada penelitian mewakili fase transisi; alterasi Tenggara Barat, I(9), pp.
lapangan juga dilakukan kaolinit-ilit dan pirofilit- 1-9.
pengambilan conto batuan alunit, yang merupakan fase
vulkaniklastik andesitik akhir. Mineral bijih tembaga
untuk dianalisis lebih lanjut yang utama adalah kalkopirit,
di laboratorium, meliputi dengan sejumlah bornit dan
analisis petrografi, kovelit, yang berasosiasi
mineragrafi, dan geokimia. dengan pirit dan magnetit,
Analisis geokimia batuan serta kalkosit pada zona-zona
menggunakan metode XRF pengkayaan supergen di
(X-Ray Fluorescence) dan dekat permukaan
ICP-MS (Inductively
Coupled Plasma Mass
Spectometry
8 Mineralisasi Emas Epitermal Sako merah, manau, Metode analisis data yang Alterasi dan mineralisasi R. M. et al., 2011.
Di Daerah Sako Merah Dan IUP, tekstur kuarsa, digunakan dalam penelitian emas daerah Sako Merah Mineralisasi Emas
Manau, Jambi alterasi, epitermal. ini adalah Analisis terdapat dalam batuan Epitermal Di Daerah Sako
petrografi, Analisis volkanik berupa vitrik tuf, Merah Dan Manau,
mineragrafi, Analisis kimia kristal tuf, lapili tuf, breksi Jambi, 13(2), pp. 235-
unsur dengan metode tuf, diorit, dasit, dan andesit 247.
Atomic Absorption yang termasuk dalam Formasi
Spectometer (AAS), Analisis Hulu Simpang. Cebakan emas
inklusi fluida dan Interpretasi Sako Merah termasuk jenis
model zonasi mineralisasi vein kuarsa dengan ukuran
berkisar dari 13-190 cm dan
Manau tebal vein-nya sekitar
2-200 cm. Berdasarkan
karakteristik alterasi
hidrotermal, tekstur kuarsa,
dan mineral bijih, daerah
termineralisasi emas Sako
Merah dan Manau
memperlihatkan adanya
indikasi jenis epitermal
sulfidasi rendah.
9 Model Mineralisasi Breksi Gorontalo,Geologi, Metode yang akan Batuan yang dijumpai Kasim, M., Zainuri, A. &
Wobudu dengan Pendekatan Petrogenesa, Alterasi digunakan adalah Studi umumnya andesit dan tufa. N., 2014. Model
Metod Geologi dan literatur, penelitian lapangan, Umumnya kedua batuan ini Mineralisasi Breksi
Petrogenesa di Gorontalo laboratorium mencakup mengalami alterasi dan Wobudu dengan
analisis mineralogi meliputi mineralisasi. Alterasi yang Pendekatan Metod
pengamatan mikroskop terjadi adalah kaolinisasi, Geologi dan Petrogenesa
polarisasi dan geokimia kloritisasi serta oksidasi. di Gorontalo. 1 ed.
adalah inductively coupled – Sedangkan, mineralisasi yang Gorontalo: Universitas
mass spectrometry (ICP-MS) dijumpai berbentuk vein Gorontalo.
dengan ketebalan antara 1 –
10 cm yang diisi oleh kuarsa,
pirit, kalkopirit, galena serta
kalsit. Jenis alterasi yang
dijumpai di daerah penelitian
berdasarkan pengamatan
petrografi adalah silisifikasi,
kloritisasi, kaolinisasi dengan
kehadiran mineral karbonat.
Sedangkan, mineralisasi yang
dijumpai adalah Cu, Fe, Zn,
Au, Co dan Mo.

10 Potensi Endapan Emas Endapan Emas, Tipe Metode penelitian yang Batuan penyusun daerah Hardiyono, A., 2014.
Sekunder Daerah Malinau, Endapan digunakan adalah metode penye- lidikan adalah batuan Potensi Endapan Emas
Kalimantan Timur langsung dengan penelitian beku yang ber- sifat Andesitis Sekunder Daerah
mengamati float, – Basaltis yang masih segar Malinau, Kalimantan
Pengambilan sampel yang maupun yang sudah Timur, 12(1), pp. 13-17
teralterasi dan dilakukan terubahkan dengan
pendulangan. mineralisasi yang berkembang
berupa Pyrite dan Sulfida dan
Endapan emas yang
ditemukan merupakan
endapan emas sekunder dari
hasil kegiatan “pan
concentrate”

Anda mungkin juga menyukai